KONSEP DIRI”
DOSEN PEMBIMBING :
NS. VIVI YUDRNA , M.KEP
1. Citra tubuh
1 Citra tubuh
2. Ideal diri
3. Harga diri
4. Performa peran
5. Identitas pribadi
1. Citra tubuh
Y
dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit.
Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker.
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika saya segera ke rumah
sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri
3. Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang bodoh dan
Z
tidak tahu apa-apa.
4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemu dengan orang lain,
X
lebih suka sendiri.
5. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih alternatif
tindakan
6. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien
ingin mengakhiri kehidupan.
4. Performa peran
adalah berubah atau terhenti fungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua,
putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada klien yang sedang dirawat di rumah sakit
otomatis peran sosial klien berubah menjadi peran sakit. Peran klien yang berubah adalah :
1. Peran dalam keluarga
2. Peran dalam pekerjaan/sekolah
3. Peran dalam berbagai kelompok
Y
otonomi dan mencangkup persepsi seksualitas
seseorang. Pembentukan identitas dimulai pada masa
bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi
merupakan tugas utama pada masa remaja.
Gangguan identitas
adalah kekaburan / ketidakpastian memandang diri sendiri. Penuh dengan keraguan,
sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan.
Hurlock
Menurut Lerner dan
Spanier
Menurut garbarino a. fisik,
perkembangan b. pakaian,
seseorang selain c. nama dan nama panggilan,
mengemukakan
ditentukan oleh d. intelegensi,
bahwa pada prinsipnya
kondisi dirinya, juga e. tingkat aspirasi,
dalam proses perkembangan
dikaitkan dengan f. emosi,
manusia bisa dilihat dalam
kehidupan kelompok g. budaya,
perspektif ekologi.
dalam lingkungan h. sekolah dan
Dalam perspektif ini individu
masyarakatnya pada perguruan tinggi,
berintraksi dengan lingkungan.
setiap tahap i. status sosial ekonomi,
perkembangan yang dan keluarga.
dilaluinya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsep Diri
● citra fisik, merupakan evaluasi terhadap diri secara fisik,
● bahasa, yaitu kemampuan melakukan konseptualisasi dan verbalisasi,
● umpan balik dari lingkungan,
● identifikasi dengan model dan peran jenis yang tepat,
● pola asuh orang tua.
● pakaian,
● nama dan nama panggilan,
● intelegensi,
● tingkat aspirasi,
kesimpulan
● emosi,
● budaya,
● sekolah dan perguruan tinggi,
● status sosial ekonomi, dan keluarga.
Hambatan Dalam
Membangun Konsep
Diri
1. Hambatan yang berasal dari
lingkungan