Anda di halaman 1dari 22

“GANGGUAN

KONSEP DIRI”
DOSEN PEMBIMBING :
NS. VIVI YUDRNA , M.KEP

MATA KULIAH : KELOMPOK III :


KEPERAWATAN JIWA
1. NELVA KURNIA PUTRI
2. NOFREZA
3. NOVIA SURYA ARDILLA
4. NOVITA RAHMA PUTRI
5. MUTIA ILMI
6. NUICO SEMA
7. NURAINI
8. MUTIARA PATRISWANA
DEFINISI DARI KONSEP DIRI
MENURUT PARA AHLI :

Atwater Stuart dan


Seifert dan Cawagas Sudeen
Hoffnung Menyebutkan bahwa
konsep diri mencakup
seluruh pandangan konsep diri adalah konsep diri adalah
Mendefinisikan individu akan dimensi keseluruhan gambaran semua ide, pikiran,
konsep diri sebagai fisiknya, karakteristik diri, yang meliputi kepercayaan dan
“suatu pemahaman pribadinya, persepsi seseorang tentang pendirian yang
motivasinya, tentang diri, perasaan, diketahui individu
mengenai diri atau kelemahannya, keyakinan, dan nilai-nilai tentang dirinya dan
ide tentang konsep kelebihannya atau
yang berhubungan dengan
kecakapannya, mempengaruhi
diri.“. dirinya. individu dalam
kegagalannya, dan
sebagainya berhubungan dengan
orang lain.
Definisi konsep diri

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konsep diri


adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh
dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian
yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang
lain. Konsep diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi
dipelajari sebagai hasil pengalaman yang unik seseorang
dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat, dan dengan
realitas dunia.
Komponen  Konsep Diri
terdiri dari 5

1. Citra tubuh
1          Citra tubuh
2. Ideal diri

3. Harga diri  

4. Performa peran

5. Identitas pribadi
1. Citra tubuh

● Citra tubuh :sikap, persepsi, keyakinan dan


pengetahuan individu secara sadar atau tidak
sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran,
bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna
dan obyek yang kontak secara terus menerus
( anting, make up, kontak lensa, pakaian,
kursi roda) dengan tubuh. Pandangan ini
terus berubah oleh pengalaman dan persepsi
baru. Gambaran tubuh yang diterima secara
realistis akan meningkatkan keyakinan diri
sehingga dapat mantap dalam menjalani
kehidupan.
a.       Gangguan citra tubuh 
adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk,
struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh.
b.      Tanda Dan Gejala.
Pada klien yang dirawat dirumah sakit umum, perubahan citra tubuh sangat mungkin
terjadi.Stressor pada tiap perubahan adalah :
1.      Perubahan ukuran tubuh   : berat badan yang turun akibat           penyakit
2.      Perubahan bentuk tubuh: tindakan invasif, seperti operasi, suntikan, daerah pemasangan infus
3.      Perubahan struktur: sama dengan perubahan bentuk tubuh disrtai dengan   pemasanagn alat di
dalam tubuh
4.      Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah system tubuh
5.       Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan
6.      Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah, pemasangan alat pada
tubuh klien ( infus, fraksi, respitor, suntik, pemeriksaan tanda vital, dll)
2. Ideal diri 
Persepsi individual tentang
bagaimana dia harus berperilaku
berdasarkan standart, tujuan,
keinginan atau nilai pribadi
tertentu. Sering disebut bahwa
ideal diri sama dengan cita-cita,
keinginan, harapan tentang diri
sendiri. Ideal diri diperlukan oleh
individu untuk memacu pada
tingkat yang lebih tinggi.
a.       Gangguan ideal diri 
adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan tidak realistis. Ideal diri
yang samar dan tidak jelas dan cenderung menuntut. Pada klien yang dirawat
dirumah sakit karena sakit fisik maka ideal dirinya dapat terganggu. Atau ideal
diri klien terhadap hasil pengobatan yang terlalu tinggi dan sukar dicapai.

b.      Tanda Dan Gejala


1.        Mengungkapkan keputusasaan akibat penyakitnya , misalnya : saya tidak
bisa ikut ujian karena sakit, saya tidak bisa lagi jadi peragawati karena bekas
operasi di muka saya, kaki saya yang dioperasi tidak dapat main bola.
2.        Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi, misalnya : saya pasti bisa
sembuh padahal prognosa penyakitnya buruk; setelah sehat saya akan sekolah
lagi padahal penyakitnya mengakibatkan tidak mungkin lagi sekolah.
3. Harga diri 

Adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan


menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan langsung menghasilkan
perasaan berharga. Harga diri yang tinggi berakar dari
penerimaan diri sendiri tanpa syarat, sebagai individu yang berarti
dan penting, walaupun salah, gagal atau kalah. Harga diri diperoleh
dari penghargaan diri sendiri dan orang lain. Faktor yang
mempengaruhi harga diri tinggi adakah perasaan diterima,
dicintai, dihormati serta frekwensi kesuksesan.
X
a.       Gangguan harga diri 

merasa gagal mencapai keinginan.


b.       Tanda dan gejala

Y
dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,

1.    Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit.
Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker.
2.    Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika saya segera ke rumah
sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri
3.    Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang bodoh dan

Z
tidak tahu apa-apa.
4.    Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemu dengan orang lain,

X
lebih suka sendiri.
5.    Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih alternatif
tindakan
6.    Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien
ingin mengakhiri kehidupan.
4. Performa peran

 Serangkaian pola yang diharapkan


oleh lingkungan sosial berhubungna
dengan fungsi individu diberbagai
kelompok sosial. Peran yang ditetapkan
adalah peran yang dijalani dan seorang
tidak mempunyai pilihan. Peran yang
diambil adalah peran yang terpilih oleh
induvidu.
a.       Gangguan penampilan peran 

adalah berubah atau terhenti fungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua,
putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada klien yang sedang dirawat di rumah sakit
otomatis peran sosial klien berubah menjadi peran sakit. Peran klien yang berubah adalah :
1.      Peran dalam keluarga
2.      Peran dalam pekerjaan/sekolah
3.      Peran dalam berbagai kelompok

b.      Tanda Dan Gejala

1.      Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran


2.      Ketidakpuasan peran
3.      Kegagalan menjalankan peran yang baru
4.      Ketegangan menjalankan peran yang baru
5.      Kurang tanggung jawab
6.      Apatis/bosan/jenuh dan putus asa
5. Identitas pribadi

X Prinsip pengorganisasian prinsip dari kepribadian


yang bertanggung jawab terhadap kesatuan,
berkesinambungan, konsistensi dan keunikan
individu. Prinsip tersebut sama artinya dengan

Y
otonomi dan mencangkup persepsi seksualitas
seseorang. Pembentukan identitas dimulai pada masa
bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi
merupakan tugas utama pada masa remaja.
Gangguan identitas 
adalah kekaburan / ketidakpastian memandang diri sendiri. Penuh dengan keraguan,
sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan.

Tanda Dan Gejala


● 1.      Tidak ada percaya diri
● 2.      Sukar mengambil keputusan
● 3.      Ketergantungan
● 4.      Masalah dalam hubungan interpersonal
● 5.      Ragu / tidak yakin terhadap keinginan
● 6.      Projeksi ( menyalahkan orang lain )
Klasifikasi Konsep Diri
● Aktualisasi diri adalah : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima
● Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal –hal positif maupun yang negative dari dirinya
●  Harga diri rendah adalah ; individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan
merasa lebih rendah dari orang lain
●  Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek – aspek identitas
masa kanak – kanak ke dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa
dewasa yang harmonis
● Depersonalisasi adalah ; perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain.
Kepribadian yang sehat

 Individu dengan kepribadian yang sehat, akan


mengalami hal – hal berikut ini :

a.       Citra tubuh yang positif dan sesuai


b.      Ideal diri yang realistic
c.       Konsep diri yang positif
d.      Harga diri yang tinggi
e.       Penampilan peran yang memuaskan
f.       Rasa identitas yang jelas
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri,
Menurut Beberapa Ahli :

Hurlock
Menurut Lerner dan
Spanier
Menurut garbarino a. fisik,
perkembangan b. pakaian,
seseorang selain c. nama dan nama panggilan,
mengemukakan
ditentukan oleh d.  intelegensi,
bahwa pada prinsipnya
kondisi dirinya, juga e.  tingkat aspirasi,
dalam proses perkembangan
dikaitkan dengan f.       emosi,
manusia bisa dilihat dalam
kehidupan kelompok g.      budaya,
perspektif ekologi. 
dalam lingkungan h. sekolah dan
Dalam perspektif ini individu
masyarakatnya pada perguruan tinggi,
berintraksi dengan lingkungan.
setiap tahap i. status sosial ekonomi,
perkembangan yang dan keluarga.
dilaluinya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsep Diri
● citra fisik, merupakan evaluasi terhadap diri secara fisik,
● bahasa, yaitu kemampuan melakukan konseptualisasi dan verbalisasi,
● umpan balik dari lingkungan,
●  identifikasi dengan model dan peran jenis yang tepat,
●  pola asuh orang tua.
●  pakaian,
●   nama dan nama panggilan,
●  intelegensi,
●  tingkat aspirasi,
kesimpulan
●  emosi,
●  budaya,
● sekolah dan perguruan tinggi,
● status sosial ekonomi, dan keluarga.
Hambatan Dalam
Membangun Konsep
Diri
1. Hambatan yang berasal dari
lingkungan

2. Hambatan yang berasal dari


individu sendiri
a.       Hambatan yang berasal dari lingkungan; Lingkungan
merupakan salah satu faktor penghambat dalam
pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara lain
disebabkan sistem pendidikan yang dianut, lingkungan
kerja yang tidak mendukung semangat pengembangan
potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan dalam
lingkungan kebudayaan.

b.      Hambatan yang berasal dari individu sendiri;


Penghambat yang cukup besar adalah pada diri
sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki
tujuan yang jelas, keengganan mengenal diri sendiri,
ketidak mampuan mengatur diri, pribadi yang kerdil,
kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan
masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah,
kemampuan pemahaman manajerial lemah,
kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim
yang rendah.
Thanks
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.
Alternative Resources

Anda mungkin juga menyukai