Anda di halaman 1dari 39

KEMATIAN

(MORTALITAS)
PENDAHULUAN

MORTALITAS SALAH SATU PERMASALAHAN


KEPENDUDUKAN (Dokumen ICPD, 1994)
SALAH SATU KOMPONEN PROSES
DEMOGRAFI STRUKTUR PENDUDUK
BAROMETER TINGGI RENDAHNYA TINGKAT
KESEHATAN DAN TINGKAT KEHIDUPAN
PENDUDUK DI SUATU NEGARA/DAERAH
TREND MORTALITAS DAPAT DIBUAT
PROYEKSI PENDUDUK
DEFINISI

BUDI UTOMO (1985)


Peristiwa hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup
PBB DAN WHO
Keadaan menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup.
MATI HANYA BISA TERJADI KALAU SUDAH
TERJADI KELAHIRAN HIDUP KEADAAN
MATI SELALU DIDAHULUI OLEH KEADAAAN
HIDUP HIDUP SELALU DIMULAI
DENGAN LAHIR HIDUP (LIVE BIRTH)
LIVE BIRTH: peristiwa keluarnya hasil konsepsi
dari rahim seorang ibu secara lengkap, dengan
tanda-tanda hidup (denyut jantung, denyut tali
pusat atau gerakan-gerakan otot) tanpa
memandang apakah tali pusat sudah dipotong
atau belum.
MORBIDITAS = PENYAKIT ATAU KESAKITAN
BUDI UTOMO (1985)
Morbiditas yaitu penyimpangan dari keadaaan
normal, yang biasanya dibatasi pada kesehatan
fisik dan mental
MORBIDITAS MORBIDITAS KUMULATIF
KEMATIAN
KEMATIAN BAYI DI DALAM RAHIM (INTRA
UTERIN)
 ABORTUS : kematian janin menjelang dan
sampai 16 minggu;
 INMATURE : kematian janin antara umur
kandungan di atas 16 minggu sampai umur
kandungan 28 minggu;
 PREMATURE : kematian janin di dalam
kandungan pada umur di atas 28 minggu
sampai waktu lahir;
KEMATIAN BAYI DI LUAR RAHIM (extra uterin)
DIBAGI ATAS :
 LAHIR MATI (STILL BIRTH)/KEMATIAN
JANIN (FETAL DEATH) : kematian sebelum
dikeluarkannya secara lengkap bayi dari
ibunya pada saat dilahirkan tanpa melihat
lamanya dalam kandungan;
 KEMATIAN BARU LAHIR (NEO NATAL
DEATH) : kematian bayi sebelum berumur
satu bulan
 KEMATIAN LEPAS BARU LAHIR (POST NEO
NATAL DEATH) : kematian anak yang
berumur antara satu bulan sampai dengan
kurang dari satu tahun;
 KEMATIAN BAYI (INFANT MORTALITY) :
kematian anak sebelum mencapai umur satu
tahun

FAKTOR PENGARUH DALAM MORTALITAS

Faktor langsung (faktor dari dalam), faktor


tersebut antara lain dipengaruhi oleh beberapa
variabel yaitu:
Umur
Jenis kelamin
Penyakit
Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
Faktor tidak langsung (faktor dari luar), faktor
tersebut antara lain dipengaruhi oleh beberapa
variabel yaitu :
Tekanan, baik psikis maupun fisik;
Kedudukan dalam perkawinan
Kedudukan sosial ekonomi
Tingkat pendidikan
Pekerjaan;
Beban anak yang dilahirkan;
Tempat tinggal dan lingkungan;
Tingkat pencemaran lingkungan;
Fasilitas kesehatan dan kemampuan
mencegah penyakit;
Politik dan bencana alam.

SUMBER DATA MORTALITAS

REGISTRASI VITAL
SENSUS DAN SURVEI PENDUDUK
PENELITIAN
PERKIRAAN (ESTIMASI)
REGISTRASI VITAL

Bila bekerja dengan baik, merupakan sumber


data kematian yang ideal;
Di Indonesia, sistem ini belum bersifat nasional,
yang ada hanya bersifat lokal, dan belum
sepenuhnya meliputi semua kejadian kematian
yang bersifat lokal tersebut hasilnya masih
jauh dari memuaskan, banyak peristiwa kemati
an belum tercatat, dan kualitas datanya rendah
Angka pelaporan kematian yang jumlahnya
kurang dari keadaan yang sebenarnya (under
reporting)
SENSUS DAN SURVEI PENDUDUK

Kegiatan sesaat yang bertujuan mengumpulkan


data penduduk (kematian);
Perbedaan dengan registrasi vital, pada sensus
atau survei, kejadiaan kematian dicatat setelah
sekian lama peristiwa kejadian itu terjadi.
Data yang diperoleh dikelompokkan dua bagian:
Bentuk langsung (direct mortality data)
Current mortality data
Bentuk tidak langsung (indirect mortality data)
• Diperoleh melalui pertanyaan Survivorship
golongan penduduk tertentu, misalnya:
anak, ibu, ayah, dsb.
• Kualitas datanya lebih baik dibandingkan
data bentuk langsung
• Di Indonesia, biasanya memakai
survivorship anak
• Data kematian bisa bersumber: RS, Dinas
Pemakaman, Kantor Polisi Lalu Lintas, dsb

PENELITIAN

Penelitian kematian penduduk biasanya


dilakukan bersamaan dengan penelitian kelahiran
yang disebut dengan PENELITIAN STATISTIK
VITAL
PERKIRAAN (ESTIMASI)

Tingkat kematian dapat diperkirakan


menggunakan pendekatan tidak langsung
mengamati tahapan kehidupan dari waktu ke
waktu;
Tiga kesulitan utama pendekatan tidak langsung:

Terbatasnya sumber daya untuk memastikan


data dan disertai kesalahan pada sampling;
Tingkat mobilitas remaja yang tinggi
menyebabkan remaja terhindar dari sampling;
Perkiraan struktur kematian yang tidak mudah
PARAMETER MORTALITAS

MERUPAKAN ANGKA ATAU INDEKS, SEBAGAI


DASAR UNTUK MENENTUKAN TINGGI
RENDAHNYA TINGKAT KEMATIAN SUATU
PENDUDUK.
BAROMETER TINGGI RENDAHNYA TINGKAT
KESEHATAN MASYARAKAT DI SUATU
NEGARA/DAERAH
BERBAGAI MACAM UKURAN KEMATIAN
DIPAKAI SEKALIGUS GUNA MENCERMINKAN
KEADAAN KEMATIAN PENDUDUK SECARA
KESELURUHAN
UKURAN MORTALITAS
Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat
kematian dan keadaan penduduk secara
keseluruhan
Dinyatakaan dalam satuan angka (rate),
ratio, person years lived.
Angka (rate) : ukuran yang menunjukkan
terjadinya suatu kejadian selama periode
tertentu
Jumlah kejadian yang terjadi
selama periode waktu tertentu
Angka/rate suatu kejadian =
Jumlah penduduk yang mempunyai
resiko kejadian tersebut selama
periode yang sama
Ratio : ukuran yang menunjukkan hasil
perbandingan antara dua angka;
Dalam menyatakannya, harus dijelaskan
populasi golongan mana yang tersangkut:
kapan, siapa, apa
Jumlah penduduk laki-laki
Seks ratio =
Jumlah penduduk perempuan

Sex ratio biasanya dinyatakan dalam persen


atau perseribu
Konsep Person Years Lived (PYL)

Tahun orang hidup jumlah orang yang


hidup dan berisiko (exposed to risk) dalam
suatu periode tertentu;
Orang yang meninggal dalam suatu periode
tidak berisiko;
Contoh : PYL dalam 1 tahun
 Seseorang yang mengalami hidup dari awal sampai
akhir periode berarti menjalani satu “tahun orang
hidup” atau 1 PYL
 Dua orang yang mengalami hidup dari awal sampai
akhir periode berarti menjalani dua “tahun orang
hidup” atau 2 PYL
 100 orang yang mengalami hidup dari awal sampai
akhir periode berarti mengalami 100 PYL
 Seseorang yang mengalami hidup dari awal sampai
pertengahan periode berarti menjalani 0,5 PYL
 Lima orang yang mengalami hidup dari awal sampai
pertengahan periode berarti menjalani 5 x 0,5 PYL =
2,5 PYL
Pada perhitungan PYL, yang harus
dipertimbangkan juga yaitu kelahiran, dan
migrasi masuk dan keluar dalam suatu periode
Contoh:
• 1 PYL = 1 tahun,
• Orang yang pindah ke suatu kota pada awal
tahun dan meninggal di kota tersebut setelah
3 bulan, berarti 3/12 = 0,25 PYL
Kenyataannya, sulit memperoleh informasi
yang akurat, terutama jika jumlah penduduknya
besar
Muncul pendekatan lain : PENDUDUK
TENGAH PERIODE
• Asumsi : jumlah kematian/jumlah
kelahiran/jumlah migrasi sama antara
sebelum dan sesudah pertengahan periode

P tengah periode = 0,5 (P awal periode + P


akhir periode)
ANGKA MORTALITAS KASAR (CDR)

ANGKA MORTALITAS MENURUT


UMUR (ASDR)

ANGKA MORTALITAS BAYI (IMR)


ANGKA KEMATIAN IBU

TINGKAT KEMATIAN ANAK

TINGKAT KEMATIAN ANAK DI BAWAH


LIMA TAHUN (BALITA)
ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH
RATE = CDR)

 PENGERTIAN
jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun tersebut.
 Angka kematian untuk 1000 orang:
CDR = (D/P) X k
D = jumlah kematian pada tahun x
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
x
k = konstanta, 1000
 Kelebihan : perhitungan sederhana dan data
tersedia
 Kelemahan : perhitungan sangat kasar, tidak
memperhitungkan pengaruh struktur umur
penduduk
 Contoh
Tahun 2009 di Kabupaten Blora terdapat 35
kematian. Jumlah penduduk Kabupaten Blora
pada tahun tersebut adalah 858.874
CDR = (D/P) x k
= (35/858.874) x 1000 = 0,04
Artinya: tahun 2009 di Kabupaten Blora
terdapat 0,04 kematian per seribu penduduk
ANGKA KEMATIAN MENURUT UMUR (AGE
SPESIFIC DEATH RATE = ASDR)

 PENGERTIAN
Resiko kematian antar kelompok umur berbeda-
beda
jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
per 1000 penduduk kelompok umur tersebut
pada tahun tertentu.
 Angka kematian untuk 1000 orang:
ASDR = (Di/Pi) X k
Di = jumlah kematian orang berumur i pada
tahun x
Pi = jumlah penduduk berumur i pada
pertengahan tahun x
k = konstanta, 1000
 Kelebihan : hasil lebih rinci dan akurat, sudah
memperhitungkan pengaruh struktur umur
penduduk
 Contoh :
Jumlah kematian penduduk berusia 40-44
tahun di Kabupaten Tegal pada tahun 2001
adalah 1.825. Jumlah penduduk pada
kelompok umur tersebut adalah 1.100.213
orang
ASDR = (Di/Pi) X k
= (1.825/1.100.213) x 1000 = 1,7
Artinya: ASDR penduduk 40-44 tahun pada
tahun 2001 di Kabupaten Tegal sebesar 1,7 per
seribu penduduk

ANGKA KEMATIAN BAYI (INFANT


MORTALITY RATE = IMR/IDR)

 PENGERTIAN
Jumlah kematian bayi usia di bawah 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup dalam tahun
tertentu
Indikator penting dalam menentukan tingkat
kesehatan masyarakat
IMR = (Do/B) x k
Do = jumlah kematian bayi berumur dibawah
1 tahun pada tahun x
B = jumlah kelahiran selama tahun x
k = konstanta, 1000
 Contoh :
Pada tahun 2000 di Jember terdapat 6.658
kematian bayi berusia di bawah 1 tahun.
Jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebut
adalah 343.692
IMR = (Do/B) x k
IMR = (6.658/343.692) x 1000 = 19,4
Artinya, pada tahun 2000 di Jember terdapat
19,4 kematian bayi berusia di bawah 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup
 Indikator terhadap status kesehatan anak,
status penduduk keseluruhan, dan kondisi
ekonomi penduduk tersebut bertempat tinggal
 Merefleksikan masalah kesehatan yang
bertanggungjawab langsung terhadap
kematian bayi seperti: diare, infeksi saluran
pernapasan, salah gizi, penyakit-penyakit
infeksi spesifik dan kondisi prenatal;
 Merefleksikan kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat perkembangan
sosial ekonomi masyarakat
 Indikator dalam menilai perubahan kondisi
kesehatan disuatu negara
 Dipakai sebagai angka probabilitas untuk
mengukur resiko kematian dari seorang atau
bayi disaat kelahirannya sampai menjelang
ulang tahunnya yang pertama.
 Merefleksikan derajat kesehatan dan
pembangunan di suatu negara/daerah
 Variabel sosek yang cukup dominan
mempengaruhi mortalitas : status pekerjaan,
tingkat pendidikan, luas lantai hunian.
ANGKA KEMATIAN IBU (MATERNAL MORTALITY
RATE)

 PENGERTIAN
jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan,
dan nifas dalam satu tahun dibagi dengan jumlah
kelahiran hidup pada tahun yang sama dengan
persen atau permil.
 RUMUS
AKI = (Pf/P) X 100
Pf = Jumlah kematiaan ibu karena kehamilan,
kelahiran dan nifas x 100
P = Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
TINGKAT KEMATIAN ANAK

 PENGERTIAN
Jumlah kematian anak berumur 1 sampai 4
tahun selama 1 tahun tertentu per 1000 anak
umur yang sama pada pertengahan tahun.
 Tidak menyertakan angka kematian bayi
 Merefleksikan kondisi kesehatan lingkungan
yang langsung mempengaruhi tingkat
kesehatan anak.
 Angka ini tinggi pada salah gizi, higienis buruk,
tingginya prevalensi penyakit menular pada
anak, insiden kecelakaaan di dalam atau
di sekitar rumah
 Dalam menunjukkan kemiskinan, indikator ini
lebih unggul dibandingkan tingkat kematian
bayi;
 Di negara maju, angka kematian anak sebesar
0,4 per 1000 anak, dinegara berkembang 100
per 1000 anak;
 Di negara maju, angka kematiaan bayi 14 kali
lipat lebih tinggi, di negara berkembang, 250
kali lipat lebih tinggi.
 Perbedaan angka kematiaan anak antara
berbagai negara menunjukkan perbedaan
kondisi lingkungan sosial ekonomi yang
mempengaruhi status kesehatan.
TINGKAT KEMATIAN ANAK DI BAWAH LIMA
TAHUN (BALITA)

 PENGERTIAN
Jumlah kematian anak usia di bawah lima
tahun selama satu tahun per 1000 anak usia
yang sama (0-4) tahun pada pertengahan
tahun.
 Merefleksikan tinggi rendahnya angka
kematian bayi dan angka kematian anak.
 Penduduk berumur :
• 0 < 1 tahun = bayi
• 1 – 4 tahun = anak
• 0 – 4 tahun = bawah lima tahun (Balita)
 Kasto dan sembiring (1995), McNicoll dan
Mamas (1973) menghitung tingkat kematiaan
anak balita sebagai : jumlah kematian anak
balita selama satu tahun per 1000 kelahiraan.
 Perhitungan dengan menggunakan jumlah
kelahiran atau jumlah anak balita sebagai
penyebut walaupun hasilnya sedikit berbeda,
tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan.
FAKTOR • FAKTOR
PENYEBAB ENDOGEN
KEMATIAN • FAKTOR
BAYI EKSOGEN
 ENDOGEN
Yaitu kematian bayi yang disebabkan oleh
faktor-faktor anak yang dibawa sejak lahir,
diwarisi oleh orangtuanya pada saat konsepsi
atau didapat dari ibunya selama kehamilan
 EKSOGEN
Yaitu kematian bayi yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh
lingkungan lingkungan luar
 Semakin meningkatnya usia, penyebab
kematian bayi endogen semakin berkurang,
dan penyebab kematian eksogen meningkat.
 Semua kematian bayi yang terjadi setelah usia
satu bulan (post neonatal) merupakan
kematian eksogen kematian eksogen
pada bayi sebelum usia satu bulan (neonatal)
besarnya kira-kira 25% dari seluruh kematian
bayi pada post neonatal. DENGAN KATA
LAIN jumlah kematian eksogen pada bayi
adalah 1,25 kali lipat dari kematian bayi pada
periode post neonatal.

Faktor lingkungan luar berkontribusi besar


sebagai penyebab kematian bayi
 Kualitas lingkungan pada bentuk kondisi
higienis, sanitasi, dan sosial ekonomi sangat
menentukan tinggi rendahnya kematian bayi
 Bila kematian bayi TINGGI maka RASIO
kematian bayi post neonatal terhadap
kematian bayi neonatal juga TINGGI.
 RASIO menurun dengan semakin rendahnya
kematian bayi yang pada suatu saat
terkontrolnya faktor lingkungan luar, porsi
kematian neonatal menjadi lebih dominan
kematian bayi lebih banyak disebabkan
faktor ENDOGEN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai