Anda di halaman 1dari 12

INDEKS HARGA SAHAM

Dosen pengampu : Faiz Arif Jamil, M.Ak

KELOMPOK 8
NAMA ANGGOTA :
1) ENIAWATI ( 17412001 )
2) SEPTI DIANA ( 17412010 )
Indeks Harga Saham
Indeks Saham
Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan
pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan
kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.

Tujuan/manfaat dari indeks saham antara lain:


1) Mengukur sentimen pasar,
2) Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana
Indeks dan ETF Indeks serta produk turunan,
3) Benchmark bagi portofolio aktif,
4) Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian
investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan
dengan risiko, serta
5) Proksi untuk kelas aset pada alokasi asset
Perkembangan IHSG
( Indeks Harga Saham Gabungan)
Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa
Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX
Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang
digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek
Jakarta (BEJ)). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April
1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, Indeks
ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham
preferen yang tercatat di BEI.
Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10
Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan
Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13
saham. Sunariyah (2003 : 147), Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai
pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal tertentu dan
mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran
kinerja suatu saham gabungan di bursa efek.
IHSG juga memiliki berberapa fungsi antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai indikator tren pasar

2. Sebagai indikator tingkat keuntungan

3. Sebagai tolak ukur kinerja portofolio

4.Memfasilitasi pembentukan
portopolio dengan strategi pasif.

5.Indeks Harga Saham Gabungan merupakan indikator


utama yang menggambarkan pergerakan harga saham
di pasar modal.
Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga
saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media
cetak maupun elektronik. Indeks-indeks tersebut adalah :

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)


2. Indeks Sektoral
3. Indeks LQ45
4. Jakarta Islamic Index (JII)
5. Indeks Kompas100
6. Indeks BISNIS-27
7. Indeks PEFINDO25
8. Indeks SRI-KEHATI
9. Indeks Papan Utama
10. Indeks Papan Pengembangan
11. 11. Indeks Individual
Indeks Papan Utama dan Papan
Pengembangan
Indeks Papan Utama (Main Board)
Indeks papan utama adalah suatu papan pencatatan yang disediakan oleh BEI untuk
mencatatkan saham-saham emiten (perusahaan) besar yang telah memiliki pengalaman
operasional. Syarat yang mesti dipenuhi perusahaan agar bisa masuk ke indeks papan
utama :
1. Perusahaan mesti berbadan hukum.
2. Telah menjalani kegiatan operasional perusahaan minimal 36 bulan.
3. Perusahaan sudah mendapatkan laba dari kegiatan operasional minimal satu tahun
terakhir.
4. Perusahaan mesti memiliki nilai aset berwujud (net tangible asset) minimal sebesar 100
miliar rupiah.
5. Pendapat atau opini dari Audit terhadap laporan keuangan perusahaan selama dua tahun
terakhir yaitu Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) atau Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
6. Jumlah pemegang saham perusahaan harus > 1000 pihak.
7. Jumlah saham yang dipunyai oleh pihak selain dari pengendali & pemegang saham
utama minimal 300 juta saham. Kemudian, 20 % dari total saham perusahaan untuk
ekuitas < 500 miliar, 15 % dari total saham untuk ekuitas yaitu 500 miliar s.d. 2 triliun
rupiah, dan 10 % dari total saham untuk ekuitas yaitu 2 triliun rupiah.
Indeks Papan Pengembangan (Development Board)
Indeks papan pengembangan adalah suatu papan pencatatan yang disediakan oleh
BEI untuk mencatatkan saham-saham emiten (perusahaan) skala menengah yang
diharapkan bisa berkembang. Indikator yang membuat perusahaan masuk ke
dalam kategori papan pengembangan :
1. Perusahaan mesti berbadan hukum.
2. Sudah menjalani kegiatan operasional minimal 12 bulan.
3. Perusahaan boleh belum mencatatkan laba di tahun pertama, namun proyeksi di
tahun kedua sejak menjadi perusahaan go-public, sudah harus memperoleh laba
usaha.
4. Perusahaan harus memiliki nilai aset berwujud (net tangible asset) minimal
sebesar lima miliar rupiah.
5. Pendapat atau opini dari komite Audit terhadap laporan keuangan emiten selama
dua tahun terakhir yaitu Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) atau Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
6. Jumlah pemegang saham perusahaan harus > 500 pihak.
7. Jumlah saham yang dimiliki oleh pihak selain pengendali & pemegang saham
utama yaitu minimal 150 juta saham. Lalu, 20 % dari total saham emiten untuk
ekuitas < 500 miliar, 15 % dari total saham untuk ekuitas sebesar 500 miliar s.d. 2
triliun rupiah, dan 10 % dari total saham untuk ekuitas sebesar 2 triliun rupiah.
Metodelogi Perhitungan
Rumus IHSG: Indeks = (Nilai Pasar / Nilai Dasar) x 100

Nilai Dasar dalam IHSG adalah kumulatif jumlah saham pada hari dasar
dikali dengan harga pada hari dasar.
Nilai Pasar dalam IHGS adalah kumulatif jumlah saham yang tercatat dikali
dengan harga pasar.
Berikut ini cara mencari nilai pasar:

Rumus Nilai Pasar: Nilai Pasar = p₁q₁ + p₂q₂ + … + piqi + pnqn

Keterangan:
p= harga yang terjadi untuk emiten ke-i.
q= jumlah saham yang digunakan untuk penghitungan indeks untuk emiten
ke-i
n= jumlah emiten yang tercatat di bursa efek.
Indeks Harga Saham Individual (IHSI)

Indeks Individual ini merupakan indeks yang


menggambarkan pergerakan harga atas masing-masing saham
suatu emiten yang tercatat di BEI. Dengan indeks jenis IHSI ini,
investor dapat memantau saham mana yang paling aktif atau
sering diperjual-belikan di bura efek
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai