Anda di halaman 1dari 35

Keterampilan Praktek Kliik

Kebidanan

CAIRAN DAN ELEKTROLIT


1. Ayu Andira (206117005)
2. Meliyana Arbiyanti (206117006)
3. Eva Kurnia Sari (206117009)
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH
 Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur

oleh ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal


 Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar
dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit.
 Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang
terkait dengan proses pengaturan panas.
 Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan
dengan menghasilkan insensible water loss ±
400ml/hari.
 Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan
yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui
proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam
keadaan normal, cairan yang hilang dalam system ini
sekitar 100-200 ml/hari.
 Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan
dapat melalui mekanisme rasa haus yang
dikontrol oleh system endokrin (hormonal),
yakni anti diuretic hormone (ADH), system
aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan
diantara dua kompartemen utama,
yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
3. Pada orang dewasa 60% dari
berat badan adalah air (cairan
dan elektrolit).
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN

Umur Total cairan tubuh (%)


terhadap BB
Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:  
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
KOMPOSISI CAIRAN
TUBUH
• Semua cairan tubuh adalah air
larutan pelarut, substansi terlarut
(zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari
tubuh manusia. Rata-rata pria
Dewasa hampir 60% dari berat
badannya adalah air dan
rata-rata wanita mengandung 55%
air dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua
jenis substansi terlarut (zat terlarut):
elektrolit dan non-elektrolit.
(a) Elektrolit :Substansi yang
berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan
dan akan menghantarkan arus
listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk
muatan positif dalam larutan. Kation
ekstraselular utama adalah natrium
(Na+), sedangkan kation intraselular
utama adalah kalium (K+).
Anion : ion-ion yang membentuk
muatan negatif dalam
larutan. Anion
ekstraselular utama adalah
klorida ( Clˉ ),
sedangkan anion
intraselular utama adalah
ion fosfat (PO4-).
(b).Non-elektrolit : Substansi seperti
glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi
dalam larutan. Non- elektrolit lainnya
yang secara klinis penting
mencakup kreatinin dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
 Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke
sel-sel
 Mengeluarkan buangan-buangan sel
 Mmbentu dalam metabolisme sel
 Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non
elektrolit
 Membantu memelihara suhu tubuh
 Membantu pencernaan
 Mempemudah eliminasi
 Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim,
SDP, SDM)
Insensible Loss (IWL)
 Merupakan Kehilangan cairan melalui
kulit (difusi) & paru
 Untuk mengetahui “Insensible Loss

(IWL)” dapat menggunakan


penghitungan sebagai berikut :
o DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
o ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
o IWL = 200 (suhu badan sekarang –
36.8C)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
PROSES PERGERAKAN /
TRANSPOR CAIRAN TUBUH
1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel yang
terdapat dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sampai terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
Faktor-faktor yang meningkatkan
difusi
3.Penurunan ukuran atau berat
molekul dari partikel
4.Peningkatan area permukaan yang
tersedia untuk difusi
5.Penurunan jarak lintas dimana
massa partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif

1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari


konsentrasi rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
3)  diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport secara
aktif melewati membran sel meliputi:
natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan asam
amino.
5) Tarnsport aktif adalah vital untuk
mempertahankan keunikan komposisi baik CES
dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)

1) Filtrasi adalah adalah


merembesnya suatu cairan
melalui selaput permeable.
2) Arah perembesan adalah
dari daerah dengan
tekanan yang lebih tinggi ke
daerah dengan tekanan
yang yang lebih rendah.
4. Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya
pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermeabel dari
larutan yang berkonsentrasi lebih
rendah ke konsentrasi yang
lebih tinggi yang sifatnya menarik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
gerakan air dan zat terlarut
1. Membran
Membran semipermeabel tubuh meliputi :
a. membran sel : memisahkan CIS dan
CIT dan terdiri atas lipid dan
protein
b.membran kapiler : memisahkan CIV
dari CIT
c.membran epitelial : memisahkan CIT
dan CIV dari CTS. Contoh : epitelium
mukosa dari lambung dan usus,
membran sinovial dan tubulus ginjal.
2. Proses transpor
3. Konsentrasi cairan tubuh
Osmolalitas
Tonisitas
1). Larutan isotonik  NaCl 0,9%
2). Larutan hipotonik NaCl 0.45%
3). Larutan hipertonik NaCL 3%,
dekstrosa 50%
Pengaturan keseimbangan / volume
vaskular dan osmolalitas cairan
ekstraselular (CES)
1.   Rasa Dahaga
2.   Anti Diuretik Hormon (ADH)
3.   Aldosteron
4.   Prostaglandin
5.   Glukokortikoid
KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT
DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI
DARI FUNGSI :

   GINJAL
    HORMONAL
    SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN

a.  Ginjal
b. Kulit
c. Paru –paru
d. Gastrointestinal
Pengaturan Elektrolit

a. Natrium
 Terbanyak di Extra sel
 Mempengaruhi keseimbangan air,
hantaran infuls dan kontraksi otot
 Diatur oleh intake garam, aldosteron,
dan pengeluaran urine
 Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
Kation utama intra seluler
Berfungsi sebagai exitabiliy
neuromuskuler dan kontraksi otot
Untuk pembentukan glikogen, sintesa
protein, pengaturan keseimbangan asam
basa
Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
 Berguna untuk integritas kulit, struktur
sel, konduksi jantung, pe,beuan darah,
pembentukan tulang dan gigi.
 Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Magnisium

Kation terbanyak kedua di CIS
 Penting untuk aktifitas enzim,
neurochemia, muskular excibility
 Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
 Terdapat pada CIS dan CES
 Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
 Sebagai buffer
 Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
 Anion buffer pada CIS dan CES
 Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-
Bs
MASALAHKESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1.  Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat
kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)
Hipovolemia adalah kekurangan cairan di
dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab

(1)   Penurunan masukan


(2) Kehilangan cairan yang
abnormal melalui :
kulit, gastro
intestinal, ginjal
abnormal, dll.
(3)  Perdarahan
Tanda-gejala Klinis
• Pusing, kelemahan, Keletihan
• Sinkope
• anoreksia,mual, muntah, haus,
• kekacauan mental
• Konstipasi dan oliguria.
• HR meningkat, suhu meningkat,
turgor kulit menurun, lidah kering,
mukosa mulut kering, mata
cekung.
Pengkajian Fisik

 Penurunan tekanan darah (TD), khususnya


bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan
frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah
kering dan kasar; mata cekung; vena leher
kempes; peningkatan suhu dan penurunan
berat badan akut. Bayi dan anak-anak :
penurunan air mata, depresi fontanel anterior.
 Pada pasien syok akan tampak pucat dan
diaforetik dengan nadi cepat dan haus;
hipotensi terlentang dan oliguria.
Perubahan pada hipovolemia

Hipovolemia Ringan
Anoreksia
Keletihan
Kelemahan
Hipovolemia Sedang
 Hipotensi ortostatik
 Takikardia
 Penurunan CVP
 Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Dingin, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
 Pemulihan volume cairan normal dan
koreksi gangguan penyerta asam-
basa dan elektrolit
 Perbaikan perfusi jaringan pada syok
hipovolemik
 Rehidrasi oral pada diare pediatrik
 Tindakan terhadap penyebab dasar
2. Hipervolemia
Hipervolemia adalah penambahan /
kelebihan volume (CES)
Hipervolemia adalah kelebihan cairan
di dalam bagian-bagian ekstraseluler
(CES).
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk
menahan natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan
penurunan ekskresi natrium & air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai