Anda di halaman 1dari 45

KEHATI

(Keanekaragaman Hayati)
Indikator Pecapaian
• Menguasai Konsep Keanekaragaman hayati ( Tingkat Gen,
Jenis dan Ekosistem)
• Keanekaragaman Flora dan Fauna Indonesia
• Kegiatan manusia yang mempengaruhi keanekaragaman
hayati
• Upaya pelestarian keanekaragaman hayati
• Apa Pendapat Anda? Termasuk Keanekaragaman tingkat
apakah gambar tersebut?
Apa Pendapat Anda? Termasuk Keanekaragaman tingkat
apakah gambar tersebut?
• Apa Pendapat Anda? Termasuk Keanekaragaman tingkat
apakah gambar tersebut?
• Apa Pendapat Anda? Termasuk Keanekaragaman tingkat
apakah gambar tersebut?
• Apa Pendapat Anda? Termasuk Keanekaragaman tingkat
apakah gambar tersebut?
Keanekaragaman tingkat gen
 Keanekaragaman yang timbul karena adanya variasi susunan
gen dalam suatu spesies. Contoh : pada spesies kucing
terdapat variasi seperti kucing anggora berbulu panjang, kucing
siam, dan kucing bainese
Keanekaragaman tingkat jenis :
 Keanekaragaman yang timbul karena adanya perbedaan-
perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup disuatu
tempat. Misalnya : di halaman terdapat pohon mangga, mawar,
semut, belalang, kupu-kupu, melati.
Keanekaragaman tingkat ekosistem :
 Keanekaragaman yang timbul karena adanya interaksi antara
lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan makhluk
hidup tertentu. Contoh : ekosistem sungai, ekosistem terumbu
karang, ekosistem hutan.
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman yang
ditunjukkan dengan adanya variasi makhluk hidup
yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah,serta ciri lain
Keanekaragaman Hayati

PERSEBARAN FAUNA

KEANEKARAGAMAN
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
HAYATI

PERSEBARAN FLORA
Secara geografis, pembagian fauna wilayah di indonesia cenderung mirip
dengan fauna wilayah orientalis (Asia) dan Australis (Australia) sesuai
dengan lokasi wilayah fauna tersebut.
Terdapat dua garis khayal yang membagi wilayah persebaran fauna berdasarkan kemiripan dengan
wilayah orientalis dan australis.
Garis terebut adalah garis wallace yang membagi wilayah fauna indonesia wilayah barat dengan
fauna wilayah tengah (peralihan).
Kemudian garis weber yang membagi wilayah fauna Indonesia wilayah timur dengan fauna
wilayah tengah (peralihan)
Persebaran Flora
 Persebaran tumbuhan ditentukan oleh letak geologis, geografis dan faktor
fisik yang lain, misalnya ketinggian dari permukaan laut (altitude), letak
garis lintang (latitude) dan curah hujan.
 Indonesia banyak memiliki hutan hujan tropis, Bioma hutan hujan tropis
yang mempunyai keanekaragam tumbuhan yang tinggi adalah daerah
Malesiana. Daerah Malesiana meliputi Indonesia, Malaysia, Philipina,
Papua Nugini dan Solomon.
 Flora Malesiana memperlihatkan pemusatan keanekaragaman tumbuhan
yang tinggi. Flora Malesiana banyak didominasi tumbuhan yang berupa
pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintetis.
Keaekaragaman Hayati Indonesia
Keunikan keanekaragaman hayati Indonesia ditandai dengan
adanya :
 Tipe Fauna (Oriental, Australis dan peralihan)
 Memiliki tumbuhan (Flora) bertipe Malesiana
 Memiliki hewan dan tumbuhan yang endemik
 Memiliki hewan dan tumbuhan yang langka
Fauna Oriental
1. Mamalia berukuran besar.
Misalnya : gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis), banteng (Bos
sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sondaicus)

2. Banyak jenis primata.


Misalnya : orang utan sumatra (Pongo pygmaeus obelii), orang utan
Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus), kera (Macaca fascicularis)

3. Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam.


Misalnya : burung Rangkong (Rhinoplax vigil), murai (Myophoneus sp)
Fauna Australis
1. Mamalia berukuran lebih Kecil.

2. Memiliki mamalia berkantung.


Misalnya walabi kecil (Dorcopsulus)vanheurni), walabi semak
(Thylogale bruijni), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)

3. Warna bulu burung lebih menarik dan beragam.Misalnya burung


cendrawasih (Paradisaea minor), burung kasuari (Casuarius casuarius)
Fauna Wilayah Peralihan
 Pada daerah peralihan atau transisi Oriental-Australis (Sulawesi dan
Nusa Tenggara) terdapat hewan-hewan dengan ciri khas tersendiri.

Misalnya : komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo (NTT), babi


rusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis), dan burung
maleo (Macrocephalon maleo) di Sulawesi
Flora dan Fauna Endemik
 Flora dan Fauna endemik merupakan hewan dan tumbuhan yang terdapat
dan berasal /asli dari satu daerah tertentu.
 Hewan Endemik:  Tumbuhan Endemik :
1. komodo (Varanus komodoensis) di 1. Bunga Raflesia (Rafflesia
Pulau Komodo arnoldii) di hutan-hutan Bengkulu,
Sumatera Barat an Jambi.
2. Badak bercula satu (Rhinoceros
sondaicus) di Ujung Kulon-Banten 2. Rafflesia borneensis di
Kalimantan
3. Babi rusa
3. Matoa (Pometia pinnata)
4. Musang Sulawesi 4. Ratu slur permata hijau
5. Tarsius (Strongylodon macrobotrys)
Flora dan Fauna Langka
 Flora dan Fauna Langka merupakan hewan dan tumbuhan yang sudah
sangat jarang di temukan dan status jumlah populasinya sudah sangat
sedikit di alam

 Hewan Langka :  Tumbuhan Langka :


1. Badak Sumatra (Dicerorhinus 1. Matoa (Pometia pinnata)
sumatrensis) 2. Gandaria (Bouea macrophylle)
2. Harimau sumatra (Panthera tgris 3. Badali (Raermachera gigantea)
sumatrae)
4. Sawo kecik (Manilkara kauki)
3. Tapir (Tapirus indicus)
5. Bendo (Artrocarpus elasticus)
4. komodo (Varanus komodoensis)
Raflesia arnoldi
MANFAAT, PERMASALAHAN DAN UPAYA
PENYELAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
SEBAGAI SUMBER
PANGAN

SEBAGAI SUMBER
SANDANG

SEBAGAI
SUMBER PAPAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI SEBAGAI SUMBER PANGAN

Indonesia memiliki:
– 400 spesies tanaman penghasil buah,
– 370 spesies tanaman penghasil sayuran,
– 70 spesies tanaman berumbi, dan
– 55 spesies tanaman rempah-rempah.
SEBAGAI SUMBER SANDANG DAN PAPAN
Bahan sandang yang potensial misalnya kapas, rami, yute, dan
benang sutra. Selain itu banyak bahan lain yang bisa
digunakan untuk memenuhi sandang.

Untuk papan, digunakan kayu yang hampir dipakai diseluruh


rumah adat di Indonesia. Terdapat macam-macam kayu serta
pelepah dan tulang daun lontar sebagai atap.
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

• Sebagai sarana pengembangan Ilmu pengetahuan,


pendidikan, rekreasi dan wisata

• Manfaat dari aspek sosial dan budaya masyarakat


Hilangnya Keanekaragaman Hayati

• Kepunahan spesies di dunia diperkirakan rata-rata


mencapai 100.000 spesies tiap tahun.
• Ini menunjukkan ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia dan kapasitas alam.
• laju kehilangan keanekaragaman hayati dari 1000-10000 kali lebih tinggi
dari laju kepunahan alami, laju kepunahan spesies saat ini jauh melampaui
apapun dari rekaman fosil (philosophical transactions of the royal society
biology)

• Ekosistem mungkin berjalan menuju kerusakan permanen saat banyak


negara gagal mencapai tujuan untuk melindungi satwa dan tumbuhan.
Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati :

1. Hilangnya Habitat dan fragmentasi


Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi
pada tempat yang sesuai (cocok) untuk hidup

Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu


habitat menjadi lebih kecil lagi
2. Introduksi spesies
Introduksi spesies adalah suatu upaya mendatangkan spesies
asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal.
Misal : di Indonesia, penggunaan padi unggul telah
menyebabkan punahnya padi tradisional

3. Degradasi habitat
Degradasi habitat adalah kerusakan habitat karena polusi,
misalnya hujan asam, eutrofikasi, efek rumah kaca.
Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati :

• Eksploitasi Berlebihan Spesies Tumbuhan


dan Hewan
• Pencemaran Tanah, Udara, dan Air
• Perubahan Iklim Global
• Industrialisasi Kehutanan dan Pertanian
BAGAIMANA PENANGANANNYA?
Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
A. MELALUI KONSERVASI

Beberapa bentuk konservasi :


1. Cagar alam yaitu kawasan suaka alam yang memiliki
tumbuhan, hewan, ekosistem yang khas sehingga perlu
dilindungi. Contoh cagar alam : Cagar Alam Hutan Pinus
janthoi di Aceh, Cagar Alam Lembah Anai di Sumbar
2. Suaka margasatwa yaitu kawasan suaka alam yang memiliki ciri
khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwa (hewan)
yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya.

3. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki


ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi. Taman ini
biasanya dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi alam.
4. Taman Wisata Alam yaitu kawasan apelestarian alam dengan
tujuan untuk kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.

5. Taman buru yaitu kawasan yang didalamnya terdapat potensi


satwa buru yang diperuntukkan untuk rekreasi berburu.
Contoh : Taman Buru Pulau Pini di Sumut, taman Buru
Semidang Bukit kelabu di bengkulu
B. MELALUI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Peraturan perundangan ini bertujuan untuk melindungi
beberapa jenis hewan yang terdapat di Indonesia.

Contoh :
Konservasi sumber daya hayati di Indonesia di atur dalam UU
No. 23/1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.
Konservasi Keanekaragaman Hayati
 Kawasan konservasi yang ada di Indonesia terkelompok
menjadi:
 180 cagar alam,
 72 suaka margasatwa,
 70 taman wisata,
 13 taman berburu,
 17 taman nasional,
 3 taman hutan raya, dan
 13 taman laut.
• Dalam rangka kerja sama konservasi internasional, kawasan
suaka alam dijadikan cagar biosfer.

• Cagar biosfer adalah kawasan yang terdiri dari ekosistem unik,


asli, atau ekosistem yang telah mengalami degradasi tetapi
dilindungi dan dilestarikan untuk kepentingan penelitian dan
pendidikan.
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
• Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dilakukan secara :
• Pelestarian in situ = upaya pelestarian langsung di alam. Contoh :
Cagar alam Pulau Komodo di NTT.
• Pelestarian ex situ = upaya pelestarian dengan cara penangkaran
yang dilakukan bukan di tempat hidup (habitat) asli suatu makhluk
hidup. Contoh : Taman safari.

Anda mungkin juga menyukai