Audit Audit pada dasarnya adalah proses sistematis dan objektif dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tindakan ekonomi, guna memberikan asersi dan menilai seberapa jauh tindakan ekonomi sudah sesuai dengan kriteria berlaku, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak terkait. Secara umum dikenal tiga jenis audit, yaitu : Audit Keuangan Audit Operasional Audit Sistem Informasi
Yang akan di bahas dalam tema ini adalah Audit
Sistem Informasi. Tahapan Audit Ada beberapa tahapan Audit, yaitu : a) Subjek Audit b) Sasaran Audit c) Jangkauan Audit d) Rencana Pre-Audit e) Prosedur Audit f) Prosedur untuk Evaluasi g) Laporan Hasil Audit Audit Teknologi Informasi Audit teknologi informasi (information technology audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Secara umum Audit IT adalah suatu proses kontrol pengujian terhadap infrastruktur teknologi informasi dimana berhubungan dengan masalah audit finansial dan audit internal. Konsep Audit Teknologi Informasi Audit Teknologi Informasi digunakan umumnya untuk menjelaskan perbedaan dua jenis aktifitas yang terkait dengan komputer. Perbedaan dari dua jenis aktifitas diantaranya : A. Auditing Melalui Komputer (Auditing Trough Computer) Untuk menerangkan proses evaluasi pengendalian intern dalam suatu sistem pemrosesan data elektronik. B. Auditing dengan Komputer (Auditing with Computer) Untuk menerangkan pemanfaatan komputer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dilakukan secara manual. Kontrol Internal Kontrol Internal adalah metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja. Pada umumnya, perusahaan menggunakan sistem pengendalian internal untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem dan membantu operasional perusahaan agar dapat terarah dengan baik. Tujuan Kontrol Internal Tujuan dari pengendalian internal adalah : 1. Kendala Laporan keuangan Contohnya dalam membuat laporan keuangan bagi pihak luar yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. 2. Efektifitas dan Efisiensi Operasi Contohnya pengendalian yang berkaitan dengan data non keuangan yang digunakan oleh auditor dalam prosedur analitik. 3. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan yang Berlaku Komponen Kontrol Internal 5 unsur kerangka kontrol/pengendalian sebagai berikut : 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) a) Integritas dan nilai etika karyawan b) Komitmen manajemen terhadap kompetensi c) Filosofi manajemen dan gaya operasional d) Struktur organisasi e) Cara pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab f) Kebijakan sumberdaya manusia dan pelaksanaannya g) Hubungan organisasi dengan pusat dan Dewan Legislatif 2. Penilaian Resiko (Risk Assesment) 3. Aktifitas Pengendalian (Control Activities) 4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) 5. Pengawasan (Monitoring) Unsur Kontrol Internal Unsur pokok sistem pengendalian internal adalah: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsionalitas secara tegas. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Audit Internal Audit internal merupakan elemen monitoring dari struktur pengendalian intern dalam suatu organisasi, yang dibuat untuk memantau efektivitas dari elemen- elemen struktur pengendalian intern lainnya. Internal audit adalah aktifitas penilaian secara independen dalam suatu organisasi untuk meninjau secara kritis tindakan pembukuan keuangan dan tindakan lain sebagai dasar untuk memberikan bantuan bersifat proteksi (melindungi) dan konstruktif bagi pimpinan perusahaan. Fungsi dan Tujuan Audit Internal Fungsi Audit Internal berfungsi sebagai mata dan telingga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang. Tujuan Tujuan Audit Internal membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Ruang Lingkup Audit Internal Ruang lingkup audit internal yaitu menilai keefektifan sistem pengendalian intern, pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Kegiatan utama pemeriksaan terbagi dalam enam kegiatan, yaitu: 1. Complience Test 2. Verivication 3. Protection of Assets 4. Appraisal of Control 5. Appraising Performance 6. Recommending Operating Improvement Langkah Kerja Audit Internal Pelaksanaan pemeriksaan intern meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Perencanaan Pemeriksaan 2. Pemeriksaan dan Evaluasi Informasi 3. Komunikasi Hasil Pemeriksaan 4. Tindak Lanjut Audit Eksternal Audit eksternal adalah proses audit yang dilakukan oleh auditor eksternal. Pengguna dari laporan audit eksternal ini adalah pihak ketiga dari perusahaan seperti kreditor dan investor. Audit eksternal seringkali disebut dengan istilah audit laporan keuangan. Tujuan Audit Eksternal Tujuan dari audit eksternal adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan tahunan perusahaan atau organisasi menyajikan kondisi yang riil tentang keadaan finansial perusahaan atau organisasi terkait. Hal yang bukan tujuan Audit Eksternal: • Menyiapkan laporan keuangan • Menyatakan bahwa sistem kontrol keuangan intern yang selama ini dijalankan merupakan sistem yang efektif • Memberikan catatan yang menyatakan “Tidak terdapat masalah” • Menyelidiki bahwa laporan 100% dibuat tanpa ada kesalahan Tugas Auditor Dalam Audit Eksternal
Auditor hanya menguji beberapa sample
transaksi untuk mengetahui validitasnya. Setelah proses auditing selesai akan dihasilkan suatu laporan kepada anggota atau publik yang menggambarkan suatu opini audit tentang akurasi dan kewajaran laporan tersebut.