SESI 7 PPN-PPNBM
SESI 7 PPN-PPNBM
1
Tujuan Pengenaan PPnBM :
2
Bukan barang kebutuhan pokok;
Dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;
Pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat
berpenghasilan tinggi;
Dikonsumsi untuk menunjukkan status;
Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan
moral masyarakat (mis. minuman beralkohol).
3
(Pasal 5 UU PPN)
4
a. Merakit : menggabungkan bagian-bagian lepas dari suatu barang menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi, seperti merakit mobil, barang
elektronik, perabot rumah tangga, dan sebagainya;
5
Kelompok BKP Mewah
Peraturan Pemerintah
No.145/2000 stdd. No.41/2005
6
10%
<1500 cc 50%
20%
1500 cc s.d. 2500 cc
60%
75%
40%
2500 cc s.d. 3000 cc 1500 cc s.d. 3000 cc
>3000 cc >500 cc
10%
20%
75%
40%
30%
50%
CARA MENGHITUNG PPnBM ? Pasal 10 (1) UU PPN
9
a. Pajak Pertambahan Nilai =
10 X harga atau pembayaran atas penyerahan BKP
110 + t
10
Harga Barang Kena Pajak yang dikenakan Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah adalah
Rp1.300.000,00.
Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang berlaku atas
Barang Kena Pajak tersebut adalah 20%.
11
Ketentuan Penting !
12
Pengusaha Kena Pajak A melakukan Impor BKP Mewah dengan nilai
impor Rp.5.000.000,00 :
- Dasar Pengenaan Pajak = Rp5.000.000,00
- Pajak Pertambahan Nilai :
10% x Rp5.000.000,00 = Rp 500.000,00
- Pajak Penjualan Atas Barang Mewah :
20% x Rp5.000.000,00 = Rp1.000.000,00
13
Contoh 2 :
Pengusaha Kena Pajak ‘Timbul’ melakukan pembelian BKP Mewah di dalam
negeri dengan harga beli Rp.3.000.000,00 :
- Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar :
10% x Rp3.000.000,00 = Rp 300.000,00
- Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang dibayar :
20% x Rp3.000.000,00 = Rp 600.000,00
Selanjutnya setelah diproses dan dikemas, barang tersebut dijual kepada
Pengusaha Kena Pajak ‘Karyo’ dengan Harga Jual Rp 10.000.000,00.
Penghitungan PPN dan PPnBM yang harus disetor adalah :
- Dasar Pengenaan Pajak = Rp10.000.000,00
- Pajak Pertambahan Nilai yang harus disetor :
PPN Keluaran = 10% x Rp10.000.000,00 = Rp1.000.000,00
PPN Masukan = Rp 300.000,00
PPN yang harus disetor Rp 700.000,00
- Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang harus disetor :
35% x Rp10.000.000,00 = Rp3.500.000,00
14
Contoh 3 :
Pengusaha Kena Pajak ‘Raja’ melakukan pembelian BKP Mewah
di dalam negeri dengan harga beli Rp.3.000.000,00 :
- Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar :
10% x Rp3.000.000,00 = Rp 300.000,00
- Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang dibayar :
20% x Rp3.000.000,00 = Rp 600.000,00
Selanjutnya barang tersebut langsung dijual kepada Pengusaha
Kena Pajak ‘Ratu’ dengan Harga Jual Rp 10.000.000,00.
Penghitungan PPN yang harus disetor adalah :
- Dasar Pengenaan Pajak = Rp10.000.000,00
- Pajak Pertambahan Nilai yang harus disetor :
PPN Keluaran = 10% x Rp10.000.000,00 = Rp1.000.000,00
PPN Masukan = Rp 300.000,00
PPN yang harus disetor Rp 700.000,00
- Atas penjualan ini tidak terutang PPnBM, karena barang tersebut
tidak diproses lebih lanjut.
15
Pengusaha Kena Pajak "A" membeli mobil dari Agen
Tunggal Pemegang Merk seharga Rp100.000.000,00.
Dia membayar Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah masing-masing
sebesar Rp10.000.000,00 dan Rp35.000.000,00.
Apabila mobil tersebut kemudian diekspornya, maka
Pengusaha Kena Pajak "A" berhak untuk meminta
kembali Pajak Pertambahan Nilai sebesar
Rp10.000.000,00 dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah sebesar Rp35.000.000,00 yang telah
dibayarnya pada saat membeli mobil tersebut.
16
Objek PPnBM Kendaraan Bermotor :
Impor Kendaraan CBU berupa kendaraan
pengangkutan orang s.d. 15 orang, kendaraan
double cabin, kendaraan khusus, kendaraan
bermotor beroda 2 dengan kapasitas silinder lebih
dari 250CC;
Penyerahan kendaraan hasil perakitan/produksi di
dalam daerah pabean berupa kendaraan
pengangkutan orang s.d. 15 orang, kendaraan
double cabin, kendaraan khusus, kendaraan
bermotor beroda 2 dengan kapasitas silinder lebih
dari 250CC;
Penyerahan kendaraan bermotor berupa kendaraan
pengangkutan orang s.d. 15 orang, kendaraan
double cabin hasil pengubahan dari kendaraan
sasis atau kendaraan pengangkutan barang.
17
Kendaraan Bermotor tidak dikenakan PPnBM :
Kendaraan CKD;
Kendaraan Sasis;
Kendaraan pengangkutan barang;
Kendaraan bermotor beroda dua dengan
18
Kendaraan Bermotor dibebaskan PPnBM :
Kendaraan untuk ambulan, jenazah, pemadam kebakaran,