Anda di halaman 1dari 33

“Perkembangan teknologi yang begitu

cepat merupakan tantangan bersama bagi


gerakan koperasi di era milenium. Oleh
sebab itu, kita perlu beradaptasi dan
mereformasi koperasi kita”

(Presiden RI, Ir. Joko Widodo – Hari Koperasi 2016 Jambi)


"Kalau mau sukses harus mengikuti
perkembangan zaman. Makanya dari 2.500
koperasi dan 2.200 yang hidup atau aktif
harus bisa beradaptasi. Sistem
manajemennya digital. Penjualannya harus
mulai belajar juga online"

(Walikota Bandung/Gubernur Jabar - Ridwan Kamil)


“Di tengah persaingan bisnis antar lembaga
keuangan modern, koperasi Indonesia dituntut
terus berbenah diri dalam meningkatkan
kinerjanya. Di antaranya melalui peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM), pelayanan,
dan yang terpenting adalah pengusaaan teknologi
digital”
(Ketua Pengurus Koperasi Warga Semen Gresik/KWSG,
Rudhy Rianto Setiawan)

KWSG MELUNCURKAN KWSG MOBILE


Offline Business
Online Business
BEBERAPA DEFINISI

Digitalisasi adalah proses dimana organisasi bergerak


dari proses analog ke proses digital. Pada proses ini,
penggunaan kertas, mulai ditinggalkan atau biasa disebut
paperless, untuk beralih ke arah digitalisasi yang lebih
modern, di setiap lini perusahaan.

Digitaliasi adalah penggunakan teknologi-teknologi


digital untuk mengubah model bisnis dan menghasilkan
potensi pendapatan baru serta peningkatan penciptaan
nilai dari bisnis.

Digitalisasi informasi adalah proses mengubah berbagai


informasi, kabar, atau berita dari format analog menjadi
format digital sehingga lebih mudah untuk diproduksi,
disimpan, dikelola, dan didistribusikan.
“Digitalisasi Koperasi ialah proses perubahan mindset
(Pola Pikir) dan perubahan pada tata kelola bisnis koperasi
dari proses manual menjadi komputerisasi dan diteruskan
menjadi proses digital”
KOMPONEN DIGITALISASI KOPERASI

Sumber Daya Manusia


Teknologi Governance Security
(SDM)
(Kebijakan) Keamanan Informasi
KOMPONEN SDM
• Pada komponen SDM ini, Digitalisasi
memiliki tujuan agar para pengurus
koperasi, anggota, pengawas dan
stakeholders, memahami akan
pentingnya penerapan teknologi
informasi pada proses bisnis koperasi.
• SDM yang terlibat secara kompak akan
mendukung perubahan tata kelola
yang asalnya berbasis manual menjadi
berbasis digital.
• SDM koperasi mampu menjaga
keberlangsungan (Sustainable) proses
digitalisasi koperasi ini, dengan cara
memastikan seluruh proses transaksi
termasuk didalamnya pengelolaan
sudah berbasis teknologi informasi.
KOMPONEN TEKNOLOGI
Teknologi dibagi kedalam dua aspek
hardware dan software. Hardware
akan menunjang aktivitas
operasional , berupa input devices
dan output devices. Adapun
Software atau perangka lunak yang
menjadi focus penting pada proses
digitalisasi. Kita harus memilih
aplikasi mana yang cocok digunakan
untuk proses digitaliasi ini,
syarartnya tentu user friendly, sesuai
dengan budaya koperasi dan
menghasilkan output berupa laporan
keuangan dan informasi data yang
sesuai dengan UU perkoperasian
dan Permen KUKM yang berlaku.
KOMPONEN KEBIJAKAN
• Dua komponen diawal yaitu SDM dan
Teknologi tidak dapat berjalan jika tidak
didukung oleh kebijakan (aturan) dari para
pemangku kebijakan, mulai dari hulu ke Hilir,
kebijakan harus bisa di terapkan secara
efektif, sehingga proses digitalisasi yang
nantinya akan dijalankan oleh SDM.

• Pemberi Kebijakan dalam hal ini Pemerintah


(Kementerian), Pemprov, Pemkab dan juga
Satuan Pelaksana Daerah (Dinas) harus
memiliki arahan dan aturan bagi
pelaksanaan digitalisasi koperasi.

• Kebijakan yang ditentukan oleh AD ART


Koperasi dan menghasilkan aturan-aturan
kebijakan bagi pelaksanaan koperasi dengan
penerapan teknologi Informasi.
KEAMANAN INFORMASI
• Mengingat dengan penerapan online sistem
memungkinkan data terpublikasi secara luas, masal dan
terbuka, maka diperlukan sistem keamanan yang baik.
Sehingga Trust / Kepercayaan dari anggota maupun
pengurus koperasi juga semakin tinggi.

• Faktor Keamanan Informasi meliputi :


1. Keamanan di level pengguna
2. Keamanan di level Software / Aplikasi
3. Keamanan di level Hardware
4. Keamanan di level Server
5. Keamanan di level Kebijakan

• Terinformasikan bahwas mekanisme kamanan data dan


informasi, dan secara nyata dapat membuktikan bahwa
semua komponen yang digunakan pada proses
digitalisasi ini sudah sangat aman.
ALAT (DEVICES)
PENDUKUNG
DIGITALISASI
• Hardware :
• Komputer
• Tablet
• Handphone / Mobile
• Passbook Printer
• Printer Kasir
• Barcode Scanner
• Jaringan Internet
• Software :
• Ms. Office Aplikasi /
Software
• Software Lainnya
Analisa Kebutuhan
Software Aplikasi Koperasi
Spesifikasi dan fitur yang diharapkan ada pada Aplikasi tata kelola
Koperasi :
1. Aplikasi Berbasis Online
2. Multi Login User (Pengurus, Anggota, Pengawas dan Dinas)
3. Berbasis Akuntansi standard SAK-Etap
4. Laporan Keuangan yang dihasilkan sesuai Permen KUKM no. 13
tahun 2015 tentang Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam
Berbasis Akuntansi
5. Fitur dikembangkan sesuai budaya koperasi, bukan aplikasi
akuntansi umum atau perbankan.
6. Ada fitur login Anggota yang dapat melihat detail transaksi, simpan
pinjam, aktivitas usaha, dan estimasi SHU
7. Aplikasi menjadi tempat komunikasi antara Anggota dan pengurus,
dimana Anggota bisa bertanya seputar layanan koperasi
8. Anggota bisa bertransaksi via Aplikasi, seperti pengajuan
permohonan pinjaman, pengajuan pencairan dana simpanan
sukarela, dan pembelian produk layanan koperasi, seperti PPOB
(payment point online bank).
LINI MASA TAHAP-TAHAP REVOLUSI
INDUSTRI
1800 1900 2000 now

Penemuan Penemuan Inovasi Revolusi Industri ke-4


Mesin Uap listrik dan teknologi
mendorong assembly informasi, Kegiatan
munculnya line yang komer- manufaktur
kapal uap, meningkat sialiasi terintegrasi
kereta api, kan personal melalui
dll produksi computer, penggunaan
barang dll. teknologi
wireless dan
big data
secara masif
Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri 4,0
Ancaman:
-Secara global era digitalisasi akan menghilangkan
sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun
2015-2025 karena digantikannya posisi manusia
dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
-Di-estimasi bahwa di masa yang akan datang, 65%
murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada
pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S.
Department of Labor report).

Peluang:
-Era digitalisasi berpotensi memberikan
peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta
pekerjaan baru pada tahun 2025
-Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-
kira 26 miliar metrik ton dari tiga industri: elektronik
(15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540
miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic
Forum).
GEJALA-GEJALA TRANSFORMASI
REVOLUSI INDUSTRI 4,0 DI INDONESIA

Saat ini beberapa jenis


model bisnis dan
pekerjaan di Indonesia
sudah terkena dampak
dari arus era digitalisasi
•Shifting dari toko
Toko Fisik Market Place Online

konvensional ke toko on-


line dengan model bisnis
marketplace.
•Taksi, Ojek , makanan, Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.

lifestyle posisinya sudah


mulai tergeserkan dengan
moda-moda berbasis 10

online
BAGAIMANA KOPERASI
MENGHADAPI ERA DIGITAL
BAGAIMANA PENETRASI
INDUSTRI HALAL
KEPADA KAUM MILENIAL & GEN Z
Generasi Y atau Gen Z merupakan generasi
millennials merupakan yang menghabiskan waktu
mereka yang lebih banyak di depan layar
dibesarkan dengan gadget ketimbang berinteraksi
nilai-nilai bahwa langsung dengan manusia lain
mereka istimewa, bisa membuat mereka berpotensi
menjadi apa saja, sulit untuk bahagia dan
optimistis, percaya menjadi lebih pesimistis
diri, dan hebat bekerja dibanding generasi
dalam tim pendahulunya.
BERINTERAKSI DENGAN KAUM MILENIAL ATAU
GENERASI Z, SUSAH SUSAH GAMPANG SEBAB
GENERASI INI MERUPAKAN GENERASI YANG
SANGAT KRITIS DALAM MENANGGAPI MASALAH,
MAMPU MENEROMA TANTANGAN YANG MEMBUAT
HORMON DAN ADRENALIN MEREKA MENINGKAT.

MEREKA KERAP DISEBUT GENERASI NUNDUK,


YANG ASYIK DENGAN GADGET-NYA SENDIRI , ANTI
SOSIAL DAN ANTI KERUMUNAN. PENDEKATAN
YANG DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
DIGITAL

Tiga tantangan yang harus dihadapi koperasi


dalam menghadapi digitalisasi koperasi :
1)Penguasaan teknologi;
2)Menyiapkan proses (menuju digitalisasi) yang
benar;
3)Menyiapkan sumber daya manusia yang
kompeten
digital
Diperkirakan koperasi di Indonesia
yang sudah menerapkan teknologi
digital saat ini baru 10 persen
KOPERASI MEMENANGKAN PERSAINGAN??
=

MENINGKATKAN DAYA SAING


Daya saing merupakan upaya untuk
memanfaatkan dan mengelola sumber daya
manusia, teknologi, modal, dan sumber daya
alamnya untuk mencapai nilai tambah atau
pertambahan nilai per unit masukan atau input
(value per unit of input).
RESPONS KOPERASI DALAM MENINGKATKAN
DAYA SAING DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4,0
1. Penguatan kelembagaan dengan
tetap memegang teguh jatidiri
koperasi;
2. Peningkatan kompetensi wawasan
bisnis serta pengetahuan perangkat
organisasi koperasi;
3. Penguatan produk berbasis konsep
pemasaran dengan akses pasar baik
local maupun global;
4. Pengembangan usaha berbasis
teknologi informasi;
5. Melakukan kolaborasi dengan dunia
industri, perbankan akademisi, dan
masyarakat untuk mengidentifikasi
permintaan dan peningkatan skills;
6. Mengikuti diklat/ bimtek dengan
materi human-digital skills

Anda mungkin juga menyukai