Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TANAH
TITO LATIF INDRA
Pendahuluan
Pengertian tanah sangatlah beragam dan tergantung bidang ilmu yang menilainya.
Pengertian tanah berdasarkan ahli hukum akan berbeda dengan pengertian tanah
menurut ahli ekonomi, lembaga keuangan / perbankan, dan ibu rumah tangga.
Tanah menurut ahli hukum dinilai berdasarkan status tanah atau hak kepemilikan
terhadap tanah, seperti tanah berstatus hak milik berbeda dengan tanah berstatus
hak guna usaha (HGU) dan hak pakai serta sangat berbeda sekali dengan tanah
garapan.
Tanah menurut ahli ekonomi dan lembaga keuangan perbankan dipahami
berdasarkan kedekatan lokasi tanah dengan akses dan kelancaran akses serta
kedekatan dengan pusat pengembangan. Tanah yang dekat jalan atau dekat pusat
pengembangan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi daripada tanah yang
berlokasi jauh dari akses jalan atau jauh dari pusat pengembangan.
Berbeda dengan pengertian tanah menurut ibu rumah tangga yang selelu
mengingatkan anak-anaknya agar jangan bermain tanah dan selalu mengingatkan
anak-anaknya tidak lupa mencuci tangan dan kaki apabila kena tanah.
Pengertian tanah yang dipelajari dalam mata kuliah Dasar Dasar Ilmu Tanah
berdasarkan ilmu pertanian. Definisi tanah menurut ilmu pertanian juga mengalami
pengembangan dari waktu ke waktu.
Definisi Tanah Berdasarkan Pendekatan Ahli
Geologi
Pada tahun 2005 seorang doktor ilmu tanah dari Indonesia bernama
Hanafiah mendefiniskan tanah secara lebih komperhensif bahwa tanah
adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tumbuh tegaknya
tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang hara dan sumber penyuplai hara atau nutrisi (meliputi:
senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur essensial
seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, dan Cl); dan
secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral
mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan
produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan,
maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
Lima fungsi utama tanah adalah: (1) tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
tanaman, (2) penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara),
(3) penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh, hormon, vitamin,
asam-asam organik, antibiotik, toksin anti hama, dan enzim yang dapat meningkatkan
ketersediaan hara) dan siklus hara, dan (4) sebagai habitat biota tanah, baik yang
berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan
kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif
karena merupakan hama dan penyakit tanaman, (5) lokasi pembangunan berbagai
infrastruktur, seperti bangunan rumah, kantor, supermarket, jalan, terminal, stasiun dan
bandara
Konsep Land
Wilayah adalah istilah yang lebih luas daripada
tanah. Sifat wilayah merupakan sifat tanah dengan
menambahkan pengenal yang lain termasuk
keadaan fisik yang lain seperti endapan mineral,
suplai air, letak dalam hubungannya dengan pusat
pemasaran, penduduk, dan wilayah yang lain,
ukuran garapan atau pemilikan perorangan dan
adanya tanaman penutup tanah, tenaga untuk
memperbaikinya dan sebagainya
Konsep Soil
Bahan mineral yang tidak dikonsolidasikan pada permukaan bumi yang
menyediakan media alami untuk pertumbuhan tanaman di lahan.
Bahan mineral yang tidak dikonsolidasikan pada permukaan bumi yang
memerlukan dan dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan:bahan
induk, iklim, (termasuk pengaruh kelembaban dan temperatur), makro dan
mikroorganisme, serta topografi, yang semuannya beraksi pada periode waktu
dan menghasilkan suatu produk – tanah - yang berbeda dari bahan asalnya pada
beberapa saat sifat dan ciri fisik, kimia, biologi, dan morfologi.
Suatu tubuh alam yang dinamik di permukaan bumi tempat tumbuhan tumbuh,
tersusun oleh bahan mineral dan bentuk kehidupan
Kumpulan tubuh alam yang menempati permukaan bumi yang membantu
tanaman dan mempunyai sifat yang disebabkan karena adanya pengaruh
gabungan iklim dan bahan hidup yang bekerja pada bahan induk, meurut
keadaan relief, selama jangka waktu tertentu.
Istilah Pedon
Ped (Bongkah). Unit struktur tanah seperti agregat, kersai, prisma
(tiang), blok (gumpal) atau butir (granul) yang dibentuk oleh alam
(berlawanan dengan clod yang dibentuk secara buatan)
Pedon (Pedon). Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi lateral
yang cukup besar dan memungkinkan untuk mempelajari bentuk
horison dan hubungannya. Area berkisar dari 1 -10 meter. Di mana
horison-horison berselang seling atau merupakan siklus dan berulang
pada interval linier 2 -7 meter, pedon masuk setengah siklus. Di mana
siklusnya kurang dari 2 meter, atau semua horisonnya kontinu dan
tebalnya sama, pedon mempunyai area kurang lebih 1 meter 2. Bila
horisonnya merupakan siklus, tetapi berulang pada interval lebih besar
dari 7 meter, pedon kembali menjadi berukuran 1 meter 2, dan lebih
dari satu tanah yang biasanya akan terdapat dalam setiap siklus.
PENGHANCURAN BATUAN
Faktor utama hancurnya batuan adalah pengaruh dari hujan dan angin sebagai
bentuk penyesuaian dengan lingkungan.
Batuan dari pendinginan magma dalam perut bumi, akan keluar pada kondisi
berbeda. Batuan dapat bertahan apabila berada di lingkungan tempat
terbentuknya. Tetapi, apabila berada di permukaan bumi batuan tersebut akan
mulai terpecah.
Setiap massa batuan terdorong oleh lipatan dan patahan kerak bumi, mendapatkan
pendinginan dan pemanasan, reaksi kimia pada atmosfer, dan hujan asam
menyebabkan batuan hancur secara perlahan menghasilkan batuan induk lepas, dan
karena proses yang berlangsung terus-menerus akan berkembang menjadi tanah.
Batuan yang mempunyai komposisi mineral yang kompleks akan mudah melapuk
Batuan asam seperti granit, batuan pasir, dan gneiss melapuk lebih lambat
dibanding dengan batuan basa (gabro, basalt, dan batuan kapur).
Lobeck
Hakim. Nurhajati, dkk. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Lampung: Penerbit Universitas Lampung.
Penghancuran batuan menjadi tanah
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH
1. Iklim
Unsur iklim yang mempengaruhi pembentukan tanah :
a. Suhu/temperatur
Apabila suhu tinggi maka proses pelapukan
berlangsung cepat sehingga
proses pembentukan tanah juga cepat.
b. Curah hujan
Berpengaruh pada kekuatan erosi dan pencucian
tanah yang dapat menyebabkan tanah menjadi asam.
2. Organisme
Berpengaruh pada :
a. Membuat proses pelapukan organik maupun kimiawi
b. Membantu proses pembentukan humus
c. Pengaruh vegetasi terhadap sifat tanah. Vegetasi hutan
membentuk tanah hutan berwarna merah. Vegetasi
rumput membentuk tanah berwarna hitam.
d. Kandungan unsur kimia pada tumbuhan berpengaruh
terhadap sifat tanah.
3. Bahan induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen,
batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk,
akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.
4. topografi/relief
Relief akan mempengaruhi :
a. Tebal atau tipis lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya
lebih tipis karena erosi, sedangkan daerah datar lapisan tanahnya tebal
karena terjadi sedimentasi.
b. Sistem darinase/pengaliran
Daerah yang drainasenya sering tergenang menyebabkan tanahnya
menjadi asam.
5. Waktu
Proses pembentukan tanah terus berjalan, induk tanah
berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan
tanah tua.
Tanah muda ditandai dengan pembentukan tanah yang masih
tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan
mineral. Contoh : tanah aluvial, regosol, dan litosol.
Tanah dewasa, tanah muda yang berubah menjadi tanah
dewasa dengan proses pembentukan horison B. contoh :
andosol, latosol, grumosol.
Tanah tua, lanjutan proses pembentukan tanah sehingga tejadi
perubahan nyata pada horison A dan B. contoh : tanah
podsolik, laterit.
PELAPUKAN
Macam pelapukan :
1. Pelapukan mekanik
Batuan mengalami perubahan fisik (bentuk dan ukuran)
Penebab terjadinya :
b. Pembekuan air
Batuan pecah akibat pembekuan air di dalam batuan. Pada musim
panas air masuk ke dalam pori-pori batuan, pada musim dingin air di pori-pori
batuan akan membeku, volume menjadi besar dan batuan bisa pecah.
2. Pelapukan kimiawi
pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi
akibat peristiwa kimiawi yang umumnya berupa
pelarutan. Perantaranya adalah air terutama air
hujan. Biasanya terjadi pada pegunungan kapur
(karst).
3. Pelapukan organik
penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang,
tumbuhan, dan manusia. Contoh : di batu karang
daerah pantai sering terdapat lubang yang dibuat oleh
binatang.
http://www.e-dukasi.net/modul_online/MO_135/geo106_11.htm