Anda di halaman 1dari 13

Metode Epidemiologi

Studi Desain Ekperimenetal


OLEH KELOMPOK 2
DEWI KARTIKA
DILLA MUTIARA
ELFITRI LAWRA
LENI
LIDIAWATI
LUZY A.
MILAWATI
Metode eksperimen merupakan bagian dari metode
kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama
dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang
sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain
eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan
variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat.
Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi
paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain
yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas
inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang
membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-
penelitian lain(Sumadi Suryabrata:1983).
Pengertian Eksperimen
Wiersma (1991) dalam Emzir (2009)
mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situasi
penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel
bebas, yang disebut sebagai variabel
eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti.
Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen
adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan
faktor-faktor lain yang mengganggu.
Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen
adalah suatu cara untuk mencari hubungan
sebab akibat (hubungan kausal) antara dua
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu.
Karakteristik Penelitian
Ada tiga hal yang menjadi karakteristik
penelitian eksperimental(Jalaludin
Rahmat:1984) :
1.Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu
dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh peneliti,
sehingga variabel lain dipakai sebagai
pembanding yang bisa membedakan antara yang
memperoleh perlakuan/manipulasi dengan yang
tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.
2. Pengendalian, dimana peneliti menginginkan
variabel yang diukur itu mengalami kesamaan
sesuai dengan keinginan peneliti dengan
menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau
membuang faktor lain yang tidak diinginkan
peneliti dari variabel.
3. Pengamatan, dimana peneliti melakukan
suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui
apakah ada pengaruh manipulasi variabel
(bebas) yang telah dilakukannya terhadap
variabel lain (terikat) dalam penelitian
eksperimental yang dilakukannya.
Syarat Desain Eksperimen
Salah satu syarat untuk menentukan atau memilih
desain eksperimen yang akan digunakan,agar
memperoleh hasil yang benar adalah validitas dari
desain yang digunakan untuk melakukan
eksperimen terhadap suatu masalah.
Suatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang
diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas
yang dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat
digeneralisasikan pada situasi di luar setting
eksperimental (Emzir:2009) Sehingga ada dua
kondisi yang harus diterima yakni faktor internal
dan eksternal.
Validitas Internal
Validitas ini mengacu pada kondisi bahwa perbedaan yang diamati
pada variabel bebas adalah suatu hasil langsung dari variabel beas
yang dimanipulasi dan bukan dari variabel lain. Campbel dan Stanley
(dalam Gay:1981) sebagaimana dikutip Emzir (2009) mengidentifikasi
delapan ancaman utama terhadap validitas internal, antara lain:
a.       Historis, dimana munculnya suatu kejadian yang bukan bagian
dari perlakuan dalam eksperimen yang dilakukan, tetapi
mempengaruhi model, karakter, dan penampilan variabel bebas.
b.      Maturasi, dimana terjadi perubahan fisik atau mental peneliti atau
obyek yang diteliti yang mungkin muncul selama suatu periode
tertentu yang mempengaruhi proses pengukuran dalam penelitian.
c.       Testing, dimana sering terjadi ketidak efektifan suatu penelitian
yang menggunakan metode test karena suatu kegiatan test yang
dilakukan dengan menggunakan pra test dan post test, apalagi dengan
rentang waktu yang cukup panjang, dan terkadang nilai pra test dan
post test yang sama.
d.      Instrumentasi, instrumentasi sering muncul karena kurang
konsistensinya instrumen pengukuran yang mungkin menghasilkan
penilaian performansi yang tidak valid. Dimana jika dua test berbeda
digunakan untuk pratest dan postest, dan test-test tersebut tidak sama
tingkat kesulitannya, maka instrumentasi dapat muncul.
e.       Regresi Statistik, dimana regresi statistik ini sering muncul bila
subyek dipilih berdasarkan skor ekstrem dan mengacu pada
kecenderungan subyektif yang memiliki skor yang paling tinggi pada
pratest ke skor yang lebih rendah pada postes, begitupun sebaliknya.
f.       Seleksi subyek yang berbeda, dimana biasanya muncul bila
kelompok yang ada digunakan dan mengacu pada fakta bahwa
kelompok tersebut mungkin berbeda sebelum kegiatan penelitian
dimulai.
g.      Mortalitas, dimana sering terjadi bahwa subyek yang terkadang
drop out dari lingkup penelitian dan memiliki karakteristik kuat yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian.
h.      Interaksi seleksi Maturasi, dimana satu kelompok akan termaturasi
dengan hasil kelompok lain tanpa melalui perlakuan.
Validitas Eksternal
Validitas ini mengacu pada kemampuan
generalisasi suatu penelitian. Dimana
dibutuhkan kemampuan suatu sampel populasi
yang benar-benar bisa digeneralisasikan ke
populasi yang lain pada waktu dan kondisi
yang lain.
Campbell dan Stanley dalam Gay (1981) yang
dikutip Emzir (2009) mengidentifikasi
beberapa ancaman terhadap validitas
eksternal, diantaranya:
Langkah – langkah Eksperimen
Dalam melakukan eksperimen agar dapat diperoleh hasil yang
optimal( Muhammad Ali:198:131) maka harus menempuh
langkah – langkah sebagai berikut:
1.      meneliti literature yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
2.      Mengidentifikasi dan mengatasi masalah
3.      Merumuskan hipotesis
4.      Menyusun rencana eksperimen secara lengkap dan
operasional
5.      Melaksanakan eksperimen ( mengumpulkan data)
6.      Menyusun data untuk memudahkan pengolahan
7.      Menentukan taraf arti yang akan digunakan dalam menguji
hipotesis
8.      Mengolah data dengan metode statistika.
Jenis-Jenis Desain Penelitian Eksperimental
Kontrol eksperimental yang memadai
Mengurangi artifisialitas (dalam merealisasikan
suatu hasil eksperimen ke non-eksperimen)
Dasar untuk perbandingan dalam menentukan
apakah terdapat pengaruh atau tidak
Informasi yang memadai dari data yang akan
diambil untuk memutuskan hipotesis
Data yang diambil tidak terkontaminasi dan
memadai dan mencerminkan pengaruh
Tidak mencampurkan variabel yang relevan agar
variabel lain tidak mempengaruhi:
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai