Anda di halaman 1dari 39

AKUNTANSI

MANAJEMEN

Euis Rosidah
Medina Almunawwaroh
Rina Marliana
BAGIAN II
PENGANTAR DAN INFORMASI
AKUNTANSI DIFERENSIAL
BAB 10
PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI DIFERENSIAL
DALAM ANALISA INVESTASI
Pendahuluan

Ketika masa yang akan


Investasi yang dilakukan datang itu penuh dengan
Perusahaan dalam
perusahaan selalu bertujuan ketidakpastian, maka
operasionalnya selalu
untuk mendapatkan dipastikan terdapat resiko.
memiliki rencana, apakah
pengembalian (return). Investasi jangka panjang
rencana itu bersifat jangka
Pada dasarnya pengeluaran akan membutuhkan waktu
pendek atau jangka
investasi bersifat pasti, pengembalian lebih dari
panjang; salah satunya jika
sedangkan hasil yang satu tahun, karena itu untuk
perusahaan merencanakan
diterima di tahun yang akan jenis investasi jangka
investasi.
datang bersifat tidak pasti. panjang itu memiliki resiko
tinggi.
Pendahuluan

Selain kedua risiko


tersebut, di dunia investasi
Keputusan investasi
juga terdapat risiko
Dalam dunia investasi, direncanakan dalam
sistemik dan non-sistemik.
risiko bisa dibedakan penganggaran modal
Risiko sistemik adalah
menjadi dua. Risiko (capital budgeting),
risiko yang faktor
potensial adalah risiko yang keputusan ini dicapai
penyebabnya berasal dari
jelas akan dialami jika manajemen dalam berbagai
luar lingkungan intern
investasi tersebut gagal. jenis organisasi termasuk
perusahaan (Investasi).
Sementara risiko organisasi keagamaan,
Sedangkan risiko non-
nonpotensial adalah risiko kesehatan, lembaga
sistemik, risiko yang faktor
psikologis. swadaya masyarakat juga
pencetusnya berada di
pemerintahan.
lingkungan dunia investasi
tersebut.
Jenis-Jenis Investasi

Investasi pada aktiva yang


berwujud, seperti membeli
gedung, kendaraan, mesin,
peralatan dan lain-lain, disebut
aset riil (Real Assets).
Investasi dalam dunia bisnis
dikategorikan menjadi dua (2),
yaitu:
Investasi pada aktiva yang
bersifat dokumen, seperti saham,
obligasi dan lain-lain, disebut aset
keuangan (Financial Asset)
Jenis-Jenis Investasi

Investasi Investasi Jangka Pendek, yaitu investasi Tabungan Bank


yang pengembaliannya (return), kurang
berdasarkan dan sampai 12 bulan, investasi yang Deposito
waktu dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara Saham
terbagi atas: yang dimiliki oleh perusahaan.
Forex Trading
Investasi jangka panjang, yaitu investasi Emas
yang dilakukan untuk mendapatkan
return dalam waktu lebih dari 12 bulan. Tanah dan Bangunan
Asuransi
Reksadana
Pengertian Investasi

Kebijakan pengambilan keputusan


investasi harus didasarkan pada
benefit cost ratio (B/C Ratio)
adalah ukuran perbandingan antara
Investasi adalah salah satu kegiatan pendapatan (Benefit = B) dengan
dan ativitas yang berhubungan Total Biaya produksi (Cost = C).
dengan finansial dan ekonomi yang Dalam batasan besaran nilai B/C
secara garis besar dilakukan untuk dapat diketahui apakah suatu usaha
mendapatkan keuntungan dari menguntungkan atau tidak
kegiatan finansial yang dilakukan di menguntungkan.
masa yang akan datang, yang
memiliki resiko dalam
pelaksanaannya.
Tujuan Investasi

Tujuan investasi adalah sebagai berikut:

Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk menjaga


memperoleh membentuk mengontrol menjamin mengurangi hubungan antar
pendapatan suatu dana atau tersedianya persaingan di perusahaan.
yang tetap khusus, mengendalikan bahan baku dan antara
dalam setiap misalnya dana perusahaan mendapatkan perusahaan-
periode, antara untuk lain, melalui pasar untuk perusahaan
lain seperti kepentingan pemilikan produk yang yang sejenis.
bunga, royalti, ekspansi, sebagian dihasilkan.
deviden, atau kepentingan ekuitas
uang sewa dan sosial. perusahaan
lain-lainnya. tersebut.
Penilaian Investasi dalam Aktiva Tetap

Untuk melihat apakah investasi yang akan diputuskan itu memberikan


tambahan keuntungan atau tidak, apakah harus diterima atau ditolak dan
bagaimana prospeknya selama investasi itu dilaksanakan, maka harus ada
kriteria penilaian investasi.

Perusahaan biasanya lebih tertarik pada investasi aktiva tetap, karena


investasi tetap diperlukan untuk dapat meningkatkan produktifitas dan
mengambil kemajuan teknologi.
Penilaian Investasi dalam Aktiva Tetap
Penilaian Investasi dalam Aktiva Tetap

Aktiva tetap memiliki kriteria sebagai berikut:


Dibeli untuk digunakan dan tidak untuk dijual kembali

Memiliki wujud fisik

Memiliki nilai material dan memberikan manfaat di masa yang akan
datang

Memiliki umur ekonomis, kecuali aktiva tetap dalam bentuk tanah
Penilaian Investasi dalam Aktiva Tetap

Untuk mengambil keputusan investasi, maka harus dilakukan dengan


pendekatan metode penilaian investasi, metode ini dibagi menjadi dua (2)
kelompok :

Metode yang mengabaikan nilai waktu uang, yaitu Metode yang memperhitungkan nilai waktu uang, yaitu
terdiri dari: terdiri dari:
Metode periode pengembalian Metode tingkat imbalan akuntansi Metode Nilai sekarang bersih Metode Tingkat Imbalan Internal
(Pay Back Period Method) (Accounting Rate of Return Method) (Net Present Value Method) (Internal Rate of Return Method)
Metode Periode Pengembalian (Pay
Back Period Method)
Metode ini adalah penilaian investasi
Pada metode ini secara sederhana
yang sederhana, dimana manajemen
manajemen bisa mempertimbangkan
bisa dengan cepat menghitung periode
atas suatu investasi tentang lama waktu
kembalinya investasi yang ditanamkan,
kembalinya dengan target yang sudah
sehingga pengeluaran investasi dapat
ditentukan oleh perusahaan.
ditutup kembali.

Misal
nya
secara
seder
hana
manaj
emen
memp
ertim
bangk
an
proye
k
denga
n pay
back
perio
d
maksi
mum
yang
dapat
diteri
ma
adala
h
delap
an (8)
tahun,
maka
jika
ada
usula
n
invest
asi
yang
memil
iki
payba
ck
kuran
g dari
delap
an (8)
tahun,
itu
layak
diteri
ma.
Metode Periode Pengembalian (Pay
Back Period Method)
Rumus Pay Back Period Method

Periode kembali investasi = Investasi awal /Arus kas tahunan


Metode Periode Pengembalian (Pay
Back Period Method)

Kelemahan metode pay back period:


Mengabaikan lamanya investasi dan nilai waktu uang

Hanya mementingkan waktu pengembalian investasi

Keunggulan metode pay back period:


Mudah dilakukan perhitungan dan mudah dipahami

Bisa dipakai bersamaan dengan metode yang memperhitungkan nilai uang.
Metode Periode Pengembalian (Pay
Back Period Method)
Contoh Soal:
Perusahaan ANIMASI berencana melakukan investasi terhadap Camera Digital yang berfungsi sebagai perangkat
multimedia yang dapat menyajikan suara, teks, animasi lebih baik dibanding dengan Camera yang telah dimiliki selama
ini. Investasi yang diperlukan adalah Rp.140.000.000, taksiran umur ekonomisnya lima (5) tahun proyeksi arus kas
masuk per tahun Rp. 35.000.000.
Maka periode kembali investasi adalah:
Rp. 140.000.000 / Rp. 35.000.000 = 4 Tahun.
Jika arus kas masuk setiap tahun berbeda, maka perhitungan dengan cara menambahkan kas masuk secara akumulasi
sampai investasi tersebut tertutup.
Metode Periode Pengembalian (Pay
Back Period Method)
Misalnya dari investasi Rp. 140.000.000 tersebut, arus kas berturut-turut sebagai berikut:
Tahun ke 1 : Rp. 30.000.000
Tahun ke 2 : Rp. 35.000.000
Tahun ke 3 : Rp. 40.000.000
Tahun ke 4 : Rp. 55.000.000
Tahun ke 5 : Rp. 40.000.000
Metode Periode Pengembalian (Pay
Back Period Method)
Perhitungan:

Tahun ke Arus kas masuk Investasi yang tertutup Tahun

Ke 1 Rp. 30.000.000 Rp. 30.000.000 1 tahun


Ke 2 Rp. 35.000.000 Rp. 35.000.000 1 tahun
Ke 3 Rp. 40.000.000 Rp. 40.000.000 1 tahun
Ke 4 Rp. 55.000.000 Rp. 35.000.000 0.6 tahun
Ke 5 Rp. 40.000.000 -  
Di tahun ke 4 sisa investasi yang ditutup hanya Rp. 35.000.000, maka tahun yang ditutup adalh Rp.35.000.000 /
Rp 55.000.000 = 0.6 tahun, maka investasi sebesar Rp. 140.000.000 bisa ditutup selama 3,6 tahun atau 4 tahun
(pembulatan).
Metode Tingkat Imbalan Akuntansi
(Accounting Rate of Return Method)

Metode ini sama sederhananya dengan metode pay back, karena manajemen bisa dengan mudah
mengukur kinerja investasi modal. Dalam perhitungannya metode ini fokus kepada laba akuntansi
dibanding dengan arus kas saja. Laba bersih akuntansi adalah arus masuk kas bersih dari kegiatan usaha
dikurangi beban yang tidak memerlukan pengeluaran kas, misalnya penyusutan.
Rumus ARR:

T I A = Laba Bersih Setelah Pajak Rata-Rata Tahunan / Biaya Investasi Rata-Rata

Atau

T I A = Penghematan Biaya – Depresiasi Alat Baru / Investasi Awal


Metode Tingkat Imbalan Akuntansi
(Accounting Rate of Return Method)

Kelemahan metode ARR:


Mengabaikan lamanya investasi dan nilai waktu uang

Keunggulan metode ARR:


Mudah dilakukan perhitungan dan mudah dipahami
Metode Tingkat Imbalan Akuntansi
(Accounting Rate of Return Method)

1. Perusahaan minuman MANIS pada saat ini ingin membeli tambahan mesin yang harga perolehannya Rp.
1.000.000.000, umur ekonomis mesin 8 tahun, tanpa nilai residu. Tambahan biaya untuk operasional Rp.
200.000.000/tahun dan pendapatan akan meningkat Rp.500.000.000/tahun. Manajemen ingin mendapatkan
pengembalian sebesar 15 %.
Jawab:
Tingkat Kembalian
TIA = Laba bersih setelah pajak rata-rata tahunan / Biaya investasi rata-rata
= Rp. 500.000.000 – (Rp. 200.000.000 + Rp.125.000.000*) / Rp. 1.000.000.000
= (Rp. 500.000.000 – Rp.325.000.000) / Rp. 1000.000.000
= Rp. 175.000.000 / Rp. 1000.000.000 = 17,5 % (perlu dipertimbangkan untuk diterima)
*Depresiasi Rp. 1.000.000.000 / 8 tahun = Rp. 125.000.000
Metode Tingkat Imbalan Akuntansi
(Accounting Rate of Return Method)

2. Mesin baru yang dibeli Perusahaan ANTIK harganya Rp. 600.000.000 dengan umur ekonomis 10 tahun dan biaya
operasi sebesar Rp.60.000.000 per tahun, dengan menggunakan mesin lama biaya operasional Rp. 140.000.000. Mesin
lama bisa dijual dengan harga Rp. 350.000.000. Manajemen ingin tingkat pengembalian 10%
Jawab:
Maka Tingkat Kembalian bisa dihitung sebagai berikut:
TIA = Penghematan Biaya – Depresiasi Alat Baru/Investasi Awal
= (Rp.140.000.000.000–Rp.60.000.000.000)–Rp.600.000.000/10)
Rp. 600.000.000 – Rp.350.000.000
= ( Rp. 80.000.000 - Rp. 60.000.000) / Rp.350.000.000
= 5.7 % (ditolak)
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Metode ini Dalam metode Net
menggunakan nilai Present Value pertama-
Net Present Value, tama yang dihitung
dimana NPV adalah adalah nilai sekarang Pengeluaran
selisih antara present (present value) dari investasi meliputi
value dari investasi kesluruhan hasil yang harga pokok dan
diharapkan atas semua biaya yang
dengan nilai sekarang
discount rate tertentu.
dari penerimaan-
Jika present value dari
dikeluarkan untuk
penerimaan kas keseluruhan hasil yang mendapatkan
bersih di masa yang diharapkan lebih besar investasi tersebut
akan datang. Untuk dari pada present value sampai siap
menghitung nilai dari investasinya, digunakan.
sekarang perlu maka usulan investasi
ditentukan tingkat tersebut dapat diterima
bunga yang relevan. dan sebaliknya.
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Contoh Soal :
Jika perusahaan membeli sebuah mesin Rp. 150.000.000, biaya bongkar pasang Rp.3.000.000, dan mesin
tersebut diangkut dengan dibebani biaya Rp. 2.500.000, berapa besarnya nilai investasi?
 Jawab :
Nilai investasi = Harga perolehan + Biaya angkut + Biaya bongkar pasang
= Rp. 150.000.000 + Rp.2.500.000 + Rp. 3.000.000
= Rp.155.500.000
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Rumus:
Rumus untuk menghitung Present Value adalah:

PV = C1 / (1 + r)

Dimana:
C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1
r = Discount rate/opportunity cost of capital.
Tingkat pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Sedangkan rumus untuk menghitung Net Present Value adalah:

NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)

Kemungkinan yang akan terjadi:

NPV > 0 NPV = 0 NPV < 0


Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Contoh Soal:
CV MENTARI BERSINAR mendapatkan pinjaman modal dari Lembaga Keuangan sebesar Rp.100.000.000,
ingin diinvestasikan dalam pembelian ruangan toko yang akan dikontrakkan Rp.15.000.000/tahun, dan di akhir
tahun rumah akan dijual pada harga Rp. 130.000.000. Bagaimana Net Present Value dihitung, discount rate 12%.

Perhitungan Net Present Value:


NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))
NPV Rumah = (- 100 jt + 15 jt) + (130 jt / ( 1 + 0,12))
= ( - 85 jt) + 116,071 jt
= 31,07 jt
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV penerimaan dari hasil
investasi. Net Present Value mengetahui berapa nilai sekarang dari hasil investasi. Atau dengan kata
lain, berapa rupiahkah uang yang akan terima dari investasi seandainya hasil investasi terima sekarang,
bukan pada tahun yang akan datang.
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Contoh:
PT “INDAH” mempertimbangkan membeli mesin produksi harga tunai Rp. 400.000.000, biaya angkut dan
pemasangan Rp. 10.000.000 dibayar tunai. Perusahaan menetapkan bahwa mesin dibeli secara tunai.
Informasi selanjutnya bahwa, mesin tiap tahun akan menghasilkan penjualan senilai Rp. 500.000.000, Harga
Pokok Penjualan Rp. 350.000.000, Biaya Operasional Rp. 75.000.000 Jumlah biaya operasional ini belum
termasuk biaya depresiasi mesin, pajak (rata rata) 10% dan tingkat suku bunga 10%. Mesin ditaksir berumur
10 tahun tanpa residu.
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Jawab:
Perhitungan PV
Uraian Accounting Cash Flow
Hasil Penjualan Rp. 500.000.000 Rp. 500.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 350.000.000 (Rp. 350.000.000)
Laba Kotor Rp. 150.000.000  
Biaya Operasional (Rp. 75..000.000) (Rp. 75.000.000)
Depresiasi mesin (Rp. 41.000.000)  
Laba sebelum pajak Rp. 34.000.000  
Pajak 10% (Rp. 3.400.000) (Rp. 3.400.000)
Laba setelah pajak Rp. 30.600.000  
Proceeds/Hasil Rp. 71.600.000
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Proceeds dapat pula dihitung dari laba setelah pajak ditambah depresiasi mesin, karena pada dasarnya
depresiasi adalah biaya yang tidak mengeluarkan uang kas sehingga aliran kas akan lebih tinggi daripada
laba setelah pajak. Untuk proceeds/hasil bisa dihitung dengan cara:
Laba setelah pajak + Depresiasi Mesin, jadi Rp. 30.600.000 + Rp 41.000.000 = Rp. 71.600.000
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Value Method)
Tahun DF (10%) Proceeds/Hasil PV
1 0,909091 Rp. 71.600.000 Rp. 65.090.915,60
2 0,826446 Rp. 71.600.000 Rp. 59.173.533,60
3 0,751315 Rp. 71.600.000 Rp. 53.794.154,00
4 0,683013 Rp. 71.600.000 Rp. 48.903.730,80
5 0,620921 Rp. 71.600.000 Rp. 44.457.943,60
Total PV Rp.271.420.278,00
Investasi Rp.410.000.000
NPV (Rp. 138.579.722)

Dari hasil perhitungan ternyata diperoleh NPV negatif sebesar Rp. (Rp.138.579.722). Maka investasi ini
harus ditolak.
Metode Tingkat Imbalan Internal
(Internal Rate of Return Method)

Metode ini menggunakan nilai Net present Value dimana tingkat imbalan intern adalah hasil bunga
sebenarnya yang dihasilkan oleh sebuah proyek investasi selama umur ekonomisnya. Metode ini bertujuan
membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang
dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek
yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat
NPV sama dengan (trial and error).
Rumus IRR:

IRR = i 1 + (NPV1 / NPV1 - NPV2) x ( i 2- i1)


Metode Tingkat Imbalan Internal
(Internal Rate of Return Method)

Contoh Soal:
PT BAHAGIA yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin Foto Copy, sedang mempertimbangkan
sebuah investasi yang ditaksir selama 3 tahun masa manfaat akan mendatangkan arus kas sebagai berikut:

Urutan Tahun Arus Kas (Rp.)


Tahun 0 (40.000.000)
Tahun 1 14.000.000
Tahun 2 14.000.000
Tahun 3 18.000.000
Berapakah tingkat imbalan internal proyek tersebut?
Metode Tingkat Imbalan Internal
(Internal Rate of Return Method)

Maka manajemen harus melakukan coba-coba dimulai dengan tingkat discount faktor sembarang:
Misalnya coba-coba yang ke 1, discount factor 10 %, maka :
= - 40,000,000 + (14.000.000 x 0,909) + (14.000.000 x 0,826) + (18.000.000 x 0.751)
= - 40.000.000 + 12.726.000 + 11.564.000 + 13.518.000 = - 2.192.000
hasilnya negatif

 Coba-coba yang ke 2, discount factor 8%, maka:


= - 40,000,000 + (14.000.000 x 0,925) + (14.000.000 x 0,857) + (18.000.000 x 0.793)
= - 40.000.000 + 12.950.000 + 11.998.000 + 14.274.000 = - 778.000
hasilnya negatif
Metode Tingkat Imbalan Internal
(Internal Rate of Return Method)

Coba-coba yang ke 3, discount factor 7%, maka:


= - 40,000,000 + (14.000.000 x 0,934) + (14.000.000 x 0,873) + (18.000.000 x 0.816)
= - 40.000.000 + 13.076.000 + 12.222.000 + 14.688.000 = - 14.000
hasilnya negatif

Coba – coba yang ke 4, discount factor 6 %, maka:


= - 40,000,000 + (14.000.000 x 0,943) + (14.000.000 x 0,890) + (18.000.000 x 0.839)
= - 40.000.000 + 13.202.000 + 12.460.000 + 15.102.000 = 764.000
hasilnya positif
Metode Tingkat Imbalan Internal
(Internal Rate of Return Method)

 Jadi IRR ada diantara tarif 7% dan 6%, untuk memutuskan proyek mana yang dipilih, maka dilihat target tarif rintangan
perusahaan berapa. Kalau tarif rintanganya 5% proyek ini bisa diterima, tapi kalau tarif rintangannya 8% proyek ini
ditolak.
 IRR = 6% + ( 764.000 / (764.000 – (-778.000) ) x (7% -6%)
= 6% + (764.000 / 1.542.000) x (1%)
= 5 % + 0,0049 = 0,0549 = 5,49%

Anda mungkin juga menyukai