Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 5

RELEVANSI TEORI BELAJAR DENGAN


KESULITAN BELAJAR SISWA

1. V I N A N D I T A P U ( A 5 1 0 1 8 0 2 6 9 )
2. L A R A S P U T R I L E S T A R I ( A 5 1 0 1 8 0 2 7 1 )
3. N U R U L H I D A Y A T U N N I K M A H ( A 5 1 0 1 8 0 2 7 2 )
4. L A T I F A H ( A 5 1 0 1 8 0 2 7 4 )
5. R I D O F I R D A U S ( A 5 1 0 1 9 0 1 5 5 )
6. N I T A N U R E K A (A510190157)
7. S U L I S Y U L I A N I ( A 5 1 0 1 9 0 1 7 1 )
8. R A S T R A P R A M E S T I V W ( A 5 1 0 1 9 0 2 8 0 )
Pengertian Teori Belajar

Te o r i ya n g d i d a l a m nya te rd a p at tata c a ra
p e n ga p l i ka s i a n ke g i ata n b e l a j a r m e n ga j a r
a nta ra g u r u d a n s i swa , p e ra n c a n ga n m e to d e
p e m b e l a j a ra n ya n g a ka n d i l a ks a n a ka n d i
ke l a s m a u p u n d i l u a r ke l a s . Te o r i b e l a j a r
m e r u p a ka n a l at u nt u k m e ra i h t u j u a n ya n g
a ka n d i ca p a i d a r i a kti v i ta s b e l a j a r.
Tujuan Utama Teori Belajar

Tujuan utama teori belajar adalah


menjelaskan proses belajar yang
mengungkapkan hubungan antara kegiatan
siswa dengan proses-proses psikologi
dalam diri siswa atau mengungkapkan
hubungan antara fenomena yang ada dalam
diri siswa. Begitu pula dengan teori
belajar, dengan beraneka ragamnya teori
belajar maka setiap belajar bisa lebih
bermakna dan efisien.
Pengertian 4 Teori Belajar

Teori Belajar Kognitif Teori Belajar Konstruktivistik

Kognitif merupakan  Secara etimologi sendiri dalam


kandungan teori ini terdapat
berpikir, maksudnya
kata konstruktif yang berarti
adalah aktivitas membangun. Manfaat dari
memahami dan teori ini sendiri siswa bisa
memikirkan setiap melakukan sebuah keputusan
dalam memperoleh ide dan
kondisi dari sikap dan menyelesaikan masalah.
tingkah laku dilakukan.
Teori Belajar Behavioristik Teori Belajar Humanistik

 Teori yang memiliki arti  Teori ini berfokus pada cara


tingkah laku ini merupakan untuk memanusiakan manusia.
teori belajar yang berfokus Bila dilihat pada pembelajaran
pada pemberian ulangan atau teori ini bertujuan untuk
ujian pada pembelajaran untuk meningkatkan potensi yang ada
memahami tingkah laku yang pada setiap siswa. Teori belajar
sesuai dengan pengetahuan ini berupaya untuk memahami
yang diperoleh. setiap sikap belajar dari
perspektif subjektif.
KESULITAN BELAJAR

kesulitan belajar adalah suatu keadaan dalam proses belajar mengajar


dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.
Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajara ntara lain
(Rochman Natawidjaja,1984:20) :
1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar
4. Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
5. Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti membolos,
datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah
6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung,
mudah tersinggung, pemarah
Faktor Kesulitan Belajar

Internal Eksternal

 Penyebab kesulitan belajar  Penyebab kesulitan


yang berasal dari individu belajar yang berasal dari
siswa sendiri. Beberapa hal
yang menyebabkan kesulitan
luar diri siswa seperti:
belajar antara lain: gangguan kondisi belajar yang tidak
pada kesehatan, kelainan pada kondusif, beratnya beban
pendengaran dan penglihatan, belajar, dan lain
rendahnya konsentrasi belajar, sebagainya.
dan lain sebagainya.
Relevansi Kognitif Teori Belajar Dengan Kesulitan Belajar Siswa

1. Teori Kognitif
a. Kesulitan belajar Internal ( Learning Disablilites )
Mengingat (Memory) Mengingat adalah kemampuan
untuk menyimpan informasi dan pengalaman yang pernah
dipelajari pada masa lalu.
Presepsi Presepsi dalam hal penglihatan dan
pendengaran. Dalam hal penglihatan misalkan seorang
anak diperlihatkan bentuk /h/ dan /n/. Anak yang
presepsinya baik dapat membedakan, sedangkan anak yang
presepsinya mengalami gangguan akan sulit menemukan
karakter yang membedakan kedua bentuk tersebut.
Proses Kognitif (Cognitive Process) Adalah kemampuan untuk
menghubungkan pengertian antara lambang (simbul) bilangan dengan kuantitas
objek dan memerlukan kemampuan untuk mengubah sesuatu yang (kongkret) ke
dalam simbul yang abstrak.
b. Mengalami Kesulitan Belajar Berkenan dengan Faktor Lingkungan
( Ekternal )
Situasi di Luar Sekolah Seperti mendengarkan orang tuanya membacakan
dongeng, terbiasa menjawab pertanyaan dari cerita yang telah didengarnya, mulai
mengenal buku. Dan jika memiliki keterampilan mendengar kurang baik maka
akan mengalami hambatan ketika membaca.
Situasi di Sekolah Misalnya seorang anak kelas satu Sekolah Dasar belum
tuntas dalam memahami konsep bilangan, dan pada saat itu guru melangkah ke
topik penjumlahan, maka sudah dapat dipastikan akan mengalami dalam
penjumlahan, jika konsep penjumlahan belum dikuasai tetapi prlajaran sudah
berganti ke topic pengurangan maka anak tidak memahami konsep dengan
tuntas.
Relevansi teori Konstruktivisik dengan
Kesulitan belajar

Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi merupakan suatu proses penting bagi sistem
pertumbuhan dan perkembangan anak, cepat lambat dan
proses adaptasi pula yang mencirikan suatu pertumbuhan dan
perkembangan anak, namun bagi anak yang memiliki sifat pemalu
dan cenderung tertutup akan berakibat pada kesulitan belajar karena
ketika anak sudah masuk dalam jenjang sekolah ia kan sulit
beradaptasi pada teman dan guru.
Konsep pada lingkungan (the concept of envieronmet)
Lingkungan adalah hal utama yang dapat membangun tumbuh
kembang anak, anak yang hidup dilingkungan harmonis, sehat dan
nyaman maka akan mendapat ketentraman jiwa maupun raga
sehingga dapat meminimalisir kesulitan belajar.
Pembentukan makna (the construction of meaning).
Dalam proses belajar, memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan
bahasa sendiri, untuk berfikir tentang
pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif
dan imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif. Relevansi dengan kesulitan
belajar yaitu terdapat pada anak yang tidak aktif dan
agak pemalas, biasanya cenderung malas dalam
mengemukakan pendapat serta kurang kreatif
Relevansi Teori Belajar Humanistik Dengan Kesulitan Belajar

Kebebasan bereksplorasi/ berkreatifitas.


Kebebasan bereksplorasi diberikan kepada siswa agar dapat
memahami pokok pembahasan dengan caranya sendiri. Hal ini
mengakibatkan siswa seringkali menyalahgunakan kebebasan yang
diberikan. Akibat kebebasan yang diberikan, menyebabkan adanya
pemikiran yang tidak terpusat pada pokok pembahasan.
Pengembangan kepribadian.
Memaksimalkan proses perkembangan kepribadian sesuai minat
dan bakat yang dimiliki siswa. Hal ini mengakibatkan siswa sulit
memahami potensi diri dan minat bakat yang dimiliki karena
terkadang masih terbawa arus pergaulan sekitarnya. Siswa yang
tidak memahami potensinya biasanya akan tertinggal dalam proses
belajar.
Kognitif.
Siswa belajar berpikir kritis dan berpengetahuan luas agar dapat
memahami dan menerapkan suatu materi yang diberikan. Tetapi
apabila terdapat siswa yang lamban dalam memahami materi yang
diberikan maka akan tertinggal dalam proses belajar yang
dilakukan di sekolah. Sehingga keberhasilan siswa ditentukan oleh
siswa itu sendiri
Afektif.
Berdasarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan emosi, seperti
perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat dan sikap terhadap
suatu hal. Siswa akan sulit berhasil dalam proses belajar apabila
tidak mendapat motivasi dan dukungan dari lingkungan
sekitarnya. Baik dari guru maupun orang tua.
Relevansi Teori Belajar Behavioristik Dengan
Kesulitan Belajar

Pengaruh lingkungan
Mengembangkan lingkungan kelas yang memelihara perilaku yang
diinginkan. Contoh ketika seorang siswa mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas sekolah maka sebagai guru pujilah siswa tersebut
secara santun (tidak menyolok) ketika dia sudah menyelesaikan
tugasnya tanpa peringatan. Perlu diberi penguatan positif setiap kali
siswa memberikan respon baik, sehingga siswa berkeinginan untuk
mengulangi respon yang diberikan.
Fokus pada peristiwa yang dapat diamati
Identifikasi stimulus khusus (termasuk perilaku guru)yang dapat
mempengaruhi perilaku siswa. Contoh jika siswa sering terlibat perilaku
mengganggu dalam kelas, pertimbangkan apakah guru mungkin sedang
mendorong perilaku tersebut, seperti guru diam saja dan tidak memberi
nasehat kepada siswa agar tetap fokus pada proses belajar.
Belajar sebagai perubahan perilaku
Proses belajar pada siswa dapat mempengaruhi
perilaku siswa dari yang baik menjadfi lebih
baik.Contoh mencari bukti konkrit bahwa belajar telah
terjadi lebih dari sekedar asumsi bahwa siswa telah
belajar dengan sederhana karena mereka mengatakan
bahwa mereka sudah memahami apa yang mereka
pelajari.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai