Anda di halaman 1dari 68

PERENCANAAN & PENGEMBANGAN

PROFESIONAL BERKELANJUTAN (CPD)


BAGI TENAGA KEPERAWATAN DI RS
UNTUK MENUNJANG AKREDITASI

Patricia Suti Lasmani


Tujuan Pembelajaran

•Peserta mampu
merancang
pengembangan
profesional berkelanjutan
bagi tenaga kep
Pokok Bahasan
Pendahuluan

Komite Keperawatan

Mapping tenaga keperawatan

Peran Sub Komite mutu Profesi


Dlm Pengembangan CPD

Penutup
PENDAHULUAN
PELAYANAN KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT

Pelayanan Yan
Penunjang Pelayanan Pelayanan
Medik Keperawatan Farmasi
Medik
PROFESIONALISME KEPERAWATAN

Pelayanan keperawatan dilakukan oleh perawat


sesuai tingkat kewenangan serta harus
berpedoman pada standar profesi yang meliputi
standar kompetensi, praktik, pendidikan dan etik.

MENJAMIN
KESELAMATAN PASIEN
• Penyelenggaraan pelayanan keperawatan harus
dilakukan secara bertanggung jawab, akuntabel,
bermutu, aman, dan terjangkau oleh perawat
yang memiliki kompetensi, kewenangan, etik,
dan moral tinggi ( UU no 38, th 2014 tentang
Keperawatan ).

• Profesionalisme tenaga keperawatan harus


ditingkatkan untuk menjamin mutu pelayanan
keperawatan dan melindungi keselamatan pasien
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
BAB II
KOMITE KEPERAWATAN

E. SUBKOMITE MUTU PROFESI


2. Tugas
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area
praktik
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan
3. Kewenangan
Subkomite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan
rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan,
pendidikan keperawatan dan kebidanan berkelanjjutan serta
pendampingan
4. Mekanisme kerja
c. merekoimendasikan perencanaan CPD kepada unit yang berwenang
Pasal 10
(3) Subkomite Mutu Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
bertugas melakukan audit keperawatan dan merekomendasikan kebutuhan
pengembangan profesional berkelanjutan bagi tenaga keperawatan

Pasal 11

(3) Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, komite keperawatan


mempunyai tugas:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan
c. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan, dan
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan
Fungsi Komite Keperawatan di RS
meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan dengan cara:

menjaga
melakukan memelihara disiplin,
kredensial mutu profesi etika, dan
perilaku
Mapping Tenaga Keperawatan
• Mapping:
Menempatkan seorang perawat
berdasarkan jenjang karir (PPNI)
• Jenjang Karir akan ditetapkan berdasar:
- Pendidikan
- Masa Kerja
- Kompetensi ( dibuktikan lulus uji kompetensi)
Bidang Pengembangan
Jenjang Karir Professional Perawat

PK V PM V PP V PR V

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK III PM III PP III PR III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I

12
Perawat Klinik I (PK I) = Novice

• Perawat lulusan SPK dengan pengalaman klinis


< 10 tahun
• Perawat lulusan D-III dengan pengalaman
klinis > 2 tahun
• Ners dengan pengalaman klinis 0 tahun
• Pelaksana keperawatan tersebut diatas telah
memiliki sertifikat PK I
Perawat Klinik II (PK II) = Advance Beginner

• Perawat lulusan SPK dengan pengalaman klinis >


10 tahun
• Perawat lulusan D-III dengan pengalaman klinis >
5 tahun
• Perawat lulusan D-IV dengan pengalaman klinis >
4 tahun
• Ners dengan pengalaman klinis > 3 tahun
• Pelaksana keperawatan tersebut diatas telah
memiliki sertifikat PK II
Perawat Klinik III (PK III) = Competent

• Perawat lulusan D-III dengan pengalaman klinis


> 9 tahun
• Perawat lulusan D-IV dengan pengalaman klinis
> 7 tahun
• Ners dengan pengalaman klinis > 6 tahun
• Ners Spesialis dengan pengalaman klinis 0 tahun
• Pelaksana keperawatan tersebut di atas telah
memiliki sertifikat PK III
Perawat Klinik (PK IV) = Proficient

• Ners dengan pengalaman klinis > 9 tahun


• Ners spesialis dengan pengalaman klinis > 2
tahun
• Perawat tersebut diatas telah memiliki
sertifikat PK IV
• Ners spesialis konsultan dengan pengalaman
klinis 0 tahun
Perawat Klinik V (PK V): Expert

• Ners spesialis dengan pengalaman klinis > 4


tahun
• Ners spesialis konsultan dengan pengalaman
klinis > 1 tahun
• Perawat tersebut diatas telah memiliki
sertifikat PK V
• Bagaimana dengan Tenaga lain:
- Bidan
- Perawat gigi
- Anestesi
Contoh Form Mapping
• Form mapping.rtf
Maping Tenaga Keperawatan RSUP Dr Sardjito tahun 2015

Pendidikan
No Jenis Tenaga Jumlah
S2 S1 D IV D III SPK
1 Perawat 6 231 32 713 25 1007
2 Bidan 11 43 1 55
3 Perawat GIGI 8 3 11
Jumlah 1073
Sumber data: hasil kredensial dan asesmen kompetensi tahun 2015
DATA PERAWAT RSUP Dr.SARDJITO
2016
NO NAMA KFK PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 JUMLAH
1 Peny. Dalam 33 41 76 7 0 157
2 Bedah 53 61 72 4 0 190
3 Anak 78 50 68 4 0 200
4 Maternal / Bidan 25 17 19 0 0 61
  Maternal / Perawat 3 7 9 0 0 19
5 Gadar 40 23 23 2 0 88
6 Intensif 6 2 16 0 0 24
7 Jantung 21 12 32 2 0 67
8 Mata 4 6 9 0 0 19
9 Syaraf 7 14 19 3 0 43
10 Kulit Kelamin 6 5 6 2 0 19
11 THT 4 6 8 0 0 18
12 Jiwa 0 8 4 2 0 14
13 Perioperatif 2 12 28 2 0 44
14 Hemodialisis 4 5 16 2 0 27
15 Anestesi 11 8 11 0 0 30
16 Gilut 0 3 8 0 0 11
  297 280 424 30 0 1031
PERENCANAAN , PENGEMBANGAN
PROFESIONAL BERKELANJUTAN
Perencanaan dan Pengembangan Profesional
berkelanjutan Menjadi area kerja
Sub Mutu Profesi di Komite Kep.
Kenapa Mutu profesi keperawatan msh rendah..

Kemauan belajar masih rendah.

Belum terbiasa melatih berpikir kritis dan reflektif.

Beban kerja masih berat sehingga tidak memiliki waktu.

Fasilitas sarana terbatas

Sistem pendidikan berkelanjutan bagi tenaga keperawatan


belum berkembang
TUGAS SUB KOMITE MUTU PROFESI

• Mempertahankan dan mengembangkan


kompetensi dan profesionalisme tenaga
keperawatan
• Melakukan audit keperawatan,
• Meningkatkan mutu profesi tenaga
keperawatan melalui Continuing professional
development.

Menjamin kualitas asuhan keperawatan yg


berorientasi kepada keselamatan pasien
FUNGSI SUB KOMITE MUTU PROFESI

Menjamin pelayanan asuhan


keperawatan berkualitas, maka
perawat harus:
 bermutu,
 kompeten,
 etis dan
 profesional.
Subkomite mutu profesi
Sesuai PerMenKes No 49 th 2013 bertugas :
• melakukan audit keperawatan
• merekomendasikan kebutuhan
pengembangan profesional berkelanjutan bagi
tenaga keperawatan.
TUGAS SUB KOMITE MUTU
PROFESI
Menyusun data dasar profil
tenaga keperawatan sesuai area
praktek.
Merekomendasikan perencanaan
pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga keperawatan.

Melakukan audit keperawatan dan


kebidanan

Memfasilitasi proses
pendampingan sesuai kebutuhan
KEWENANGAN SUBKOMITE MUTU PROFESI

Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit


keperawatan dan kebidanan.

Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan


kebidanan berkelanjutan.

Memberikan rekomendasi pendampingan dan


memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.
Upaya peningkatan mutu profesi
keperawatan
Harus memiliki kompetensi, etis dan peka budaya.

Melalui pengembangan profesi berkelanjutan yang disusun


secara sistematis terarah dan terpola.

Selalu ditingkatkan secara terus menerus sesuai


perkembangan masalah kesehatan.

Ditingkatkan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi,


perubahan standar profesi, setandar pelayanan serta hasil-
hasil penelitian terbaru.

Melalui: audit keperawatan,diskusi refleksi kasus (DRK), studi


kasus, seminar/simposium serta pelatihan-pelatihan.
MEREKOMENDA
RENCANA PENGEMBANGAN KEPROFESIAN SIKAN

BAGI PERAWAT

Kegiatan PKB perawat mencakup beberapa bentuk:

• Kegiatan praktik profesional : Memberikan pelayanan keperawatan, baik berupa praktek di


institusi pelayanan kesehatan maupun praktek mandiri diluar institusi, serta membimbing
praktek mahasiswa di klinik maupun di masyarakat

• Pendidikan berkelanjutan : Formal dan Non Formal (temu ilmiah ,seminar, workshop, pelatihan
)

• Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Meneliti, Publikasi hasil Penelitian, Menulis artikel, Menulis
buku, Jurnal reading, Study kasus,.

• Pengabdian masyarakat: Berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat melalui bentuk-


bentuk kegiatan sosial, memberikan penyuluhan, pendidikan kesehatan, bantuan bencana,
terlibat aktif dalam pengembangan profesi, anggota pokja kegiatan keprofesian.
Prinsip PKB Perawat

• Setiap perawat harus mempunyai rencana pengembangan dirinya sebagai


upaya untuk meningkatkan mutu keprofesiannya. Rencana pengembangan
diri dilakukan dengan mengisi PORTOFOLIO

• PKB Perawat merupakan kegiatan mandiri dengan ciri “self directed” dan
“practice based”

• PKB perawat merupakan syarat untuk mendapatkan rekomendasi


KREDENTIAL dan dalam rangka perpanjangan sertifikat guna registrasi ulang
(STR) atau lisensi (SIPP)
LINGKUP KERJA
SUB KOMITE MUTU PROFESI
Mekanisme kerja subkomite mutu Terkait
Pengembangan Profesi
Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data
subkomite kredensial sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan perubahan standar profesi.

Merekomendasikan perencanaan CPD kepada unit yg berwenang


sampai dengan adanya TOR kegiatan

Koordinasi dg praktisi tenaga keperawatan dalam melakukan


pendampingan sesuai kebutuhan.
Pengembangan Profesional (CPD) bisa di dasarkan :

1. Gap hasil kredensial


2. Standar minimal pelatihan yang ada
blm tercapai.docx
3. Hasil Audit
4. Komplain Pasien
5. Analisa rekap penilaian IKI xlsx
6. Self Asesmen
contoh
Beginner 1 Beginner 2 advanced competent proficient expert 1 expert 2
beginner

The core The core The core The core The core The core The core
professional professional professional professional professional professional professional
competencies : competencies : competencies : competencies : competencies : competencies : competencies :

- Prinsip etik - Prinsip etik - Prinsip etik - Prinsip etik - Prinsip etik - Prinsip etik - Prinsip etik
- Komunikasi - Komunikasi - Komunikasi - Komunikasi - Komunikasi - Komunikasi - Komunikasi
dengan pasien dengan pasien dengan pasien dengan pasien dengan pasien dengan pasien dengan pasien
- Penyuluhan - Peenyuluhan - Komunikasi - Komunikasi - Komunikasi - Komunikasi - Komunikasi
kepada pasien kepada pasien dengan tim dengan tim dengan tim dengan tim dengan tim
-Pembelajaran multidisiplin multidisiplin multidisiplin multidisiplin multidisiplin
kepada perawat - Penyuluhan - Penyuluhan - Penyuluhan - Penyuluhan - Penyuluhan
- Journal reading kepada pasien kepada pasien kepada pasien kepada pasien kepada pasien
-Pembelajaran - Pembelajaran - Pembelajaran - Pembelajaran - Pembelajaran
kepada perawat kpd perawat kpd perawat kepada perawat kepada perawat
-Journal reading - Journal - Journal - Kepemimpina - Journal
reading reading - Journal reading
- Case study - Case study reading -Case study
- Kepemimpina - Case study -Kepemimpinan
- Manajemen - Manajemen - Manajemen
sumber2 sumber2 sumber-
-Pengembang -Pengembang -Pengembang
an standard, an standard, an standard,
protokol audit protokol, audit
- Menerapkan - Menerapkan - Riset individu
evidence best evidence best
practice practice/ Riset
kelompok
Beginner 1 Beginner 2 advanced competent proficient expert 1 expert 2
beginner
The core clinical The core clinical The core clinical The core clinical The core clinical The core clinical The core clinical
competencies : competencies : competencies : competencies : competencies : competencies : competencies :
- Pemantauan - Pemantauan - Pemantauan - Pemantauan - Pemantauan -Pemantauan - Pemantauan
Haemodynamic non Haemodynamic non invasive, Haemodynamic non Haemodynamic non Haemodynamic non Haemodynamic non Haemodynamic non
invasive, invasive (BP, invasive (BP, HR, RAP) invasive, invasive (BP, HR, invasive, invasive (BP, invasive, invasive (BP, invasive, invasive (BP, invasive, invasive (BP,
HR, RAP) - Pemantauan ECG dan RAP, LAP, PAP, PCWP, CO, HR, RAP, LAP, PAP, HR, RAP, LAP, PAP, HR, RAP, LAP, PAP, HR, RAP, LAP, PAP,
- Pemantauan ECG dan interpretasi ( normal, CI) PCWP, CO, CI) PCWP, CO, CI) PCWP, CO, CI) PCWP, CO, CI)
interpretasi ( normal, mengancam jiwa) - Pemantauan ECG dan - Pemantauan ECG dan - Pemantauan ECG dan - Pemantauan ECG dan - Pemantauan ECG dan
mengancam jiwa) - Manjemen atrial oksigenasi interpretasi interpretasi interpretasi interpretasi interpretasi
- Manjemen atrial dalam berbagai situasi ( cth: ( normal,abnormal, ( normal,abnormal, ( normal,abnormal, ( normal,abnormal, ( normal,abnormal,
oksigenasi dalam interpretasi saturasi oksigen, mengancam jiwa) mengancam jiwa) mengancam jiwa) mengancam jiwa) mengancam jiwa)
berbagai situasi ( cth: ABG”s) - Manjemen atrial oksigenasi - Manjemen atrial - Manjemen atrial - Manjemen atrial - Manjemen atrial
interpretasi saturasi - Terapi oksigen non dalam berbagai situasi ( cth: oksigenasi dalam oksigenasi dalam oksigenasi dalam oksigenasi dalam
oksigen, ABG”s) invasive interpretasi saturasi oksigen, berbagai situasi ( cth: berbagai situasi ( cth: berbagai situasi ( cth: berbagai situasi ( cth:
- Terapi oksigen non - Auskultasi bunyi jantung ABG”s) interpretasi saturasi interpretasi saturasi interpretasi saturasi interpretasi saturasi
invasive (normal ) - Terapi oksigen non oksigen, ABG”s) oksigen, ABG”s) oksigen, ABG”s) oksigen, ABG”s)
- Auskultasi bunyi - Auskultasi suara napas invasive - Terapi oksigen non - Terapi oksigen non - Terapi oksigen non - Terapi oksigen non
jantung (normal ) ( normal ) - Auskultasi bunyi jantung invasive invasive invasive invasive
- Auskultasi suara napas - Pengambilan sampel darah (normal, abnormal) - Auskultasi bunyi - Auskultasi bunyi - Auskultasi bunyi - Auskultasi bunyi
( normal ) (AL Line, CVP Line - Auskultasi suara napas jantung (normal, jantung (normal, jantung (normal, jantung (normal,
- Pengambilan sampel - Analisis sampel darah pada ( normal, abnormal) abnormal) abnormal) abnormal) abnormal)
darah (AL Line, CVP Line berbagai kondisi pasien - Pengambilan sampel darah - Auskultasi suara napas ( - Auskultasi suara napas ( - Auskultasi suara napas ( - Auskultasi suara napas (
- Analisis sampel darah - Interpretasi Chest x ray (AL Line, CVP Line, PAP normal, abnormal) normal, abnormal) normal, abnormal) normal, abnormal)
pada berbagai kondisi ( normal, atelektasis, efusi Line) - Pengambilan sampel - Pengambilan sampel - Pengambilan sampel - Pengambilan sampel
pasien pleura, pneumothorax) - - Analisis sampel darah pada darah (AL Line, CVP darah (AL Line, CVP darah (AL Line, CVP darah (AL Line, CVP
- Interpretasi Chest x ray Underwater seal chest drains berbagai kondisi pasien Line, PAP Line) Line, PAP Line) Line, PAP Line) Line, PAP Line)
( normal, atelektasis, efusi (persiapan) - Interpretasi Chest x ray - Analisis sampel darah - Analisis sampel darah - Analisis sampel darah - Analisis sampel darah
pleura, pneumothorax) - - Perawatan luka ( normal, efusi pleura, pada berbagai kondisi pada berbagai kondisi pada berbagai kondisi pada berbagai kondisi
Underwater seal chest - Pengkajian nyeri dada dan pneumothorax) pasien pasien pasien pasien
drains (persiapan) inisiasi tuk intervensi terapi - Underwater seal chest - Interpretasi Chest x ray - Interpretasi Chest x ray - Interpretasi Chest x ray - Interpretasi Chest x ray
- Perawatan luka termasuk evaluasi efek terapi drains (persiapan) ( normal, atelektasis, ( normal, atelektasis, ( normal, atelektasis, ( normal, atelektasis,
- Pengkajian nyeri dada spt: oksigen, nitrate) - Perawatan luka efusi pleura, efusi pleura, efusi pleura, efusi pleura,
dan inisiasi tuk intervensi - Pengkajian nyeri dada dan pneumothorax, pneumothorax, pneumothorax, pneumothorax,
terapi termasuk evaluasi inisiasi tuk intervensi terapi hemotorak, edema paru) hemotorak, edema paru) hemotorak, edema paru) hemotorak, edema paru)
efek terapi spt: oksigen, termasuk evaluasi efek terapi - Underwater seal chest - Underwater seal chest - Underwater seal chest - Underwater seal chest
nitrate) spt: oksigen, nitrate, opiods, drains (persiapan, drains (persiapan, drains (persiapan, drains (persiapan,
  trombolisis removal chest drain removal chest drain removal chest drain removal chest drain
sesuai protokol) sesuai protokol) sesuai protokol) sesuai protokol)
- Perawatan luka - Perawatan luka - Perawatan luka - Perawatan luka
- Pengkajian nyeri dada - Pengkajian nyeri dada - Pengkajian nyeri dada - Pengkajian nyeri dada
dan inisiasi tuk intervensi dan inisiasi tuk intervensi dan inisiasi tuk intervensi dan inisiasi tuk intervensi
terapi termasuk evaluasi terapi termasuk evaluasi terapi termasuk evaluasi terapi termasuk evaluasi
efek terapi spt: oksigen, efek terapi spt: oksigen, efek terapi spt: oksigen, efek terapi spt: oksigen,
nitrate, opiods, nitrate, opiods, nitrate, opiods, nitrate, opiods,
trombolisis trombolisis trombolisis trombolisis
 
beginner 1 Beginner 2 advanced competent proficient expert 1 expert 2
beginner

The The The The specialized The specialized The The


specialized specialized specialized clinical clinical specialized specialized
clinical clinical clinical competencie competencies clinical clinical
competencies competencies competencies competencie competencie
- Terapi oksigen - Terapi oksigen
- Terapi - Terapi - Terapi aliran tinggi , aliran tinggi, - Terapi oksigen
- Terapi oksigen
tracheostomi tracheostomi aliran tinggi,
oksigen aliran oksigen aliran oksigen aliran aliran tinggi,
CPAP, CPAP, tracheostomi
sedang dan sedang dan tinggi, endotracheal CPAP,
tracheostomi
endotracheal CPAP,
supportive: supportive: tracheostomi intubation, intubation , endotracheal
tracheostomi tracheostomi CPAP, endotracheal
weaning weaning intubation ,
intubation ,
- Resusitasi/ - Resusitasi/ endotracheal - Resusitasi/ - Resusitasi/ weaning
weaning
Bantuan hidup Bantuan hidup intubation Bantuan hidup Bantuan hidup - Resusitasi/
- Resusitasi/
- Resusitasi/ - Pencabutan - Pencabutan Bantuan hidup
Bantuan hidup
femoral arterial femoral arterial - Pencabutan
Bantuan hidup sheath femoral arterial
- Pencabutan
sheath femoral arterial
- Pencabutan - Pacu Jantung - Pacu Jantung sheath
femoral sheath
sementara sementara - Pacu Jantung
- Pacu Jantung
arterial sheath - Pacu Jantung - Pacu Jantung sementara
sementara
- Pacu Jantung permanen permanen - Pacu Jantung
- Pacu Jantung
sementara - Intra-aortic - Intra-aortic permanen
permanen
counterpulsation counterpulsation - Intra-aortic
- Pacu Jantung - Elektif counterpulsation
- Intra-aortic
- Elektif counterpulsation
permanen kardioversi kardioversi - Elektif
- Thrombolysis - Elektif
- Thrombolysis - Thrombolysis kardioversi
kardioversi
- Exercise - Exercise - Exercise - Thrombolysis
- Thrombolysis
tolerance tolerance testing tolerance testing - Exercise
- Exercise
testing - Tilt-table testing - Tilt-table testing tolerance testing
tolerance testing
- CRRT/CAVH/ - CRRT/CAVH/ - Tilt-table
- Tilt-table CVVH/D testing
- Tilt-table
CVVH/D testing
testing - CRRT/CAVH/
- CRRT/CAVH/
CVVH/D
CVVH/D
- ECMO/LVAD
- ECMO/LVAD
RTL : Subkomite mutu profesi
1. Mengajukan TOR ke RS untuk pelatihan
2. Menyusun draft audit keperawatan
3. Melakukan audit keperawatan
4. Melakukan pendampingan
5. Memfasilitasi kegiatan Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
di masing2 KFK / peer grop
6. Memfasilitasi revisi SPO-SAK / PAK mengacu hasil
audit

Contoh PAK ..PAK DHF.doc


DOKUMEN YANG DISIAPKAN
TERKAIT PENGEMBANGAN
1. Dokumen Kegiatan Pengembangan Profesi:
CPD, Pelatihan mengacu Standar pelatihan
minimal
2. SPO Audit Keperawatan
3. SPO Diskusi Refleksi Kasus
4. SPO Pendampingan
5. TOR
6. Laporan hasil Pelatihan, CPD
KEGIATAN AUDIT
KEPERAWATAN
Tindak lanjut
• Pelatihan Audit untuk ketua KFK dan
anggotanya
• Masing-masing KFK wajib melakukan kegiatan
audit Keperawatan
• Revisi SAK mengacu hasil audit PAK
DISKUSI REFLEKSI KASUS
(DRK)

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 44


KEGIATAN DRK
PENGERTIAN DRK
Diskusi Refleksi Kasus (DRK) adalah suatu
metode pembelajaran dalam merefleksikan
pengalaman perawat dan bidan yang aktual
dan menarik dalam memberikan dan
mengelola asuhan keperawatan dan
kebidanan di lapangan melalui suatu diskusi
kelompok yang mengacu pemahaman
standar yang ditetapkan.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 46


TUJUAN DRK
1. Mengembangkan profesionalisme
perawat dan bidan.
2. Salah satu wahana untuk menyelesaikan
masalah dengan mengacu pada
standar kep/keb yang telah ditetapkan.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 47


MANFAAT DRK
1. Meningkatkan aktualisasi diri perawat
dan bidan
2. Membangkitkan motivasi belajar perawat
& bidan
3. Belajar untuk menghargai kolega untuk
lebih sabar dan meningkatkan kerja
sama.
4. Memberikan kesempatan individu untuk
mengeluarkan pendapat tanpa merasa
tertekan.
2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 48
5. Memberikan masukan kepada pimpinan
sarana kesehatan untuk :
– Penambahan dan peningkatan SDM
perawat & bidan (pelatihan,pendidikan
berkelanjutan, magang, kalakarya)
– Penyempurnaan SOP
– Pengadaan alat

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 49


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
A. Memilih/Menetapkan kasus yang akan
didiskusikan, topik yang didiskusikan
antara lain :
a.Pengalaman pribadi P/B yang aktual dan
menarik dalam menangani kasus/pasien
di lapangan baik di RS/Puskesmas
b.Pengalaman dalam mengelola
pelayanan kep/ke dan isu strategis.
c.Pengalaman yang masih relevan untuk
dibahas dan akan memberikan informasi
berharga untuk meningkatkan mutu
2009
pelayanan.
Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 50
B. MENYUSUN JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan DRK adalah daftar


kegiatan yang harus dilaksanakan
dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan dan disepakati.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 51


Contoh :
JADWAL KEGIATAN DRK

N Topik Bahasan Waktu Penyaji Modera Ket.


O. tor
1 Kekeliruan memberi 14 Jan Salim Taslim
obat
2 Askep TB 16 Feb Ita Rike
3 Askep Tipoid 14 Aisyah Jono
Maret
4 Manajemen terapi 15 Apr Ani Ida
cairan
5 Perawatan luka 14 Mei Titik Ike
bakar.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 52


C. WAKTU PELAKSANAAN

Total waktu minimal 60 menit sbb:

Pembukaan : 5 menit
Penyajian : 15 menit
Tanya Jawab : 30 menit
Penutup/rangkuman: 10 menit

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 53


D. PERAN MASING-MASING PERSONAL DALAM DRK

1. Peran Penyaji
a. Menyiapkan kasus klinis kep/keb
b. Menjelaskan kasus yang sudah
disiapkan 15 menit.
c. Menyimak pertanyaan yang disampaikan
peserta
d. Menjawab pertanyaan merujuk kepada
standar/ SOP
e. Mencatat hal-hal penting selama DRK.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 54


2. Peran Peserta
a. Mengikuti kegiatan sampai selesai dan mengisi
daftar hadir.
b. Memberikan perhatian penuh selama kegiatan.
c. Mempunyai hak untuk mengajukan pertanyaan/
pernyataan minimal satu pertanyaan (alokasi
waktu
20-30 menit):
- Pertanyaan agar merujuk kepada standar
- Jangan menyalahkan atau memojokkan.
- Jangan mendominasi pertanyaan.
- Pertanyaan bersifat klarifikasi bukan menggurui.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 55


3. PERAN FASILITATOR
a. Mempersiapkan ruangan diskusi dengan
tempat duduk melingkar
b. Membuka pertemuan:
- Mengucapkan selamat datang
- Menyampaikan tujuan pertemuan
- Membuat komitmen bersama dengan
seluruh anggota diskusi tentang lamanya
diskusi (kontrak waktu).
- Menyampaikan tata tertib diskusi.
c. Mempersilakan penyaji untuk menyampaikan
kasusnya
2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 56
d. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk
mengajukan pertanyaan secara
bergilir selama 30 menit.
e. Mengatur lalulintas pertanyaan-
pertanyaan yang
diajukan oleh peserta dan klarifikasi
bila ada yang tidak jelas.
f. Merangkum hasil diskusi.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 57


g. Melakukan refleksi terhadap proses diskusi
dengan meminta peserta untuk
menyampaikan pendapat dan komentarnya
tentang diskusi tersebut.
h. Membuat kesimpulan hasil refleksi dan
menyampaikan isu-isu yang muncul.
i. Meminta kesepakatan/mengingatkan untuk
rencana pertemuan berikutnya.
j. Menutup pertemuan dengan memberikan
penghargaan kepada peserta dan berjabat
tangan.
k. Membuat laporan DRK.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 58


E. LAPORAN
1. Nama peserta yang hadir
2. Tanggal, tempat dan waktu pelaksanaan
3. Isu-isu atau masalah yang muncul selama
diskusi
4. Rencana tindak lanjut berdasarkan
masalah.
5. Lampiran laporan menyertakan daftar hadir
yang ditandatangani semua peserta.

2009 Manajemen rapat dan DRK Nuryandari 59


KEGIATAN
PENDAMPINGAN
Contoh Dokumen Pengembanagan
Keperawatan Masuk Dalam Laporan Tahunan
1. Pengembangan profesionalisme keperawatan
a. Pendidikan formal
Perawat 1. Terlaksana 30 orang per 5 orang masuk S1 Keperawatan,
Ners nya tahun  Samsi Hartono
pendidikan  Sulis Marfuah
S1  Edi Sukoco
keperawat  Sri Gunartatik
 Dwi Haryati
an jalur
khusus dgn
PSIK UGM
dan Stikes
Aisyah
Magister 2. Terlaksana 2 orang  Dalam proses atas nama:
Manage nya Niken DC dan Rahayu
ment pendidikan Widayati masuk mulai 1 Sept
magister 2014
Manajemen
RS
Perawat 3. Terlaksana 2 orang  1 orang (50%) atas nama
magister nya Nanik Sri Kodriyati SKep Ns
KMB pendidikan (dalam proses) mulai 1 Sept
S2 magister 2014
 1 orang atas nama Ngatini
KMB
mulai tahun 2013
Perawat 4. Terlaksana 1 orang  Dalam proses atas nama
Spesialis nya Shinta
Maternitas pendidikan
S2
maternitas
Perawat 5. Terlaksana 1 orang  Belum terlaksana ((0%)
Spesialis nya
Anak pendidikan
S2 anak
Perawat 6. Terlaksana 1 orang  Belum terlaksana dialihkan ke
Spesialis nya S2 KMB a/n Sujiati, SKep, Ns
Intensif pendidikan mulai 2015
Care
S2 Intensif
Care
   
a. Pendidikan non formal
   
1. Perawat Masing masing  ICU : 21/24 : (87,5%)
yang > 80 % perawat  ICCU: 56/70 (80%) Cardiologi
di area khusus Dasar/ ACLS, 14/40 (35%)
bertugas di
sudah Cardiologi lanjut
area bersertifikat  PICU:19/21(90,48%)
khusus/  NICU: Resusitasi neonatus:
Intensif 30/52, NICU 8/52, Brest
memiliki Feeding !00%, Kangguru Care
sertifikat 100%, Konseling menyusui
pelatihan 9/52, Pelatihan pemasangan
terkait Central Umbilical Kateter 100%
 Kamar Operasi: 73,3%
 ICU,
 HD: 32/32 (100%)
 ICCU,  Masing-masing ruang khusus
 PICU, mengikutkan peserta perawat
 NICU, internal yang diadakan untuk
peserta pelatihan eksternal
 KamarOpe  Contoh PICU :
rasi Gunartataik, AMK dan
 HD, Rahmawati Puspita SKep, Ns
 
 
 
 
1. Perawat 40 %  Sudah dilaksanakan
medical pelatihan KMB dasar 8
bedah angkatan dengan total
bersertifikat peserta 320 orang perawat
PK 3 dengan rincian sbb:
pelatihan
Angk Tgl Jml
 Dasar 1 31/8-4/9/15 40
KMB 2 7/9–11/9/15 40
 Lanjut 3 14/9-18/9/15 40
KMB 4 21/9-26/9/15 40
5 28/9-2/10/15 40
6 5/10-9/10/15 40
7 12/10-17/10/15 40
8 19/10-23/10/15 40
Total 320
Realisasi kegiatan tersebut meliputi:
1. Menyusun dan merumuskan program perencanaan dan pengembangan profesi
keperawatan
Untuk tahun 2015 terealisasi beberapa kegiatan yaitu:
a. Membuat berita acara dan rekomendasi kredensial keperawatan : bagi
perawat baru sebanyak: 124 perawat dan Re-kredensial bagi perawat
lama:44 orang.
b. CPD Komunikasi Terapeutik untuk 120 perawat tanggal 28 Januari 2015
c. Pelatihan CAPD untuk 25 perawat rawat jalan tanggal 14 Maret 2015,
d. CPD Intans Screening Diagnosis Assesment (ISDA) diikuti 187 perawat
tanggal 27 Mei 2015
a. CPD ISDA untuk 26 perawat Cendana 2 IRNA I tanggal 17 Juni 2015
b. CPD ISDA untuk 20 perawat Cendana 3 IRNA I tanggal 14 Juli 2015
c. CPD ISDA untuk 10 perawat Cendana 4 IRNA I tanggal 31 Juli 2015
d. CPD Komunikasi terapeutik untuk 40 perawat Cendana, INSKA, PICU, di
IRNA I tanggal 4 Agustus 2015
e. Seminar Nursing Error bekerja sama dengan PPNI komisariat RSUP Dr
Sardjito tanggal 13 Agustus 2015 dan 20 September 2015
f. CPD Perawatan pasien fraktur tulang belakang untuk 42 perawat KFK
Bedah tanggal 25 Agustus 2015
PENUTUP

Diperlukan Pengembangan profesional


keperawatan secara terus menerus

Memastikan mutu profesi tenaga keperawatan


sehingga dapat memberikan pelayanan/asuhan yang
berorientasi kepada keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai