PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

DI LINGKUNGAN SESPIM POLRI

 KERANGKA BERFIKIR
SKRIPSI
SEKOLAH TESIS
UNIVERSITAS DESERTASI

KARYA TULIS
ILMIAH
SESPIM
POLRI

LEMDIK
NASKAH

?
TULISAN ILMIAH
Dikutip dari penjelasan DR Yeti Mpd dosen UPI

- UNIV. - S.1
- SKRIPSI
RISET - STIK - S. 2 PENGETAHUAN
- TESIS AKADEMISI
(METOLIT) - UNHAN (KNOWLEDGE)
- DESERTASI - S. 3

KARYA
PANJANG
(BAB)

-HANJAR
- MODUL - SESKO NON KETERAMPILAN
KAJIAN - SESPIM VOKASI
- NASKAH GELAR (SKILL)
- DLL
TULISAN - DIKTAT

ILMIAH
- RESUME
RISET
- RINGKASAN
(METOLIT)
- IKHTISAR

KARYA
PENDEK
(HAL)

-ARTIKEL
- MAKALAH
KAJIAN
- ESSAY
- NASKAH
BENTUK DAN JENIS KARYA TULIS

N K P

NK K
GAYA
NASKAH SESPIMMA PPKTI SELINGKUNG

NASKAP PEDOMAN YG MENGATUR

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
YANG BERLAKU
DI LINGKUNGAN SESPIMMEN
LAPGAS
 O U T L I N E
TUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

LEADER

KARYA TERAMPIL PROBLEM LOW

SESPIMMA TULIS (SKILL) SOLVING MANAGER

MANAJER
IMPLEMENTASI

HOW TO
HOW TO
IDENTIFICATION
PROBLEM OF PROBLEM
MANAJEMEN PROCESS
SOLVING STRATEGIS

I. PENDAHULUAN

II. LANDASAN PEMIKIRAN

KARYA III. KONDISI FAKTUAL

TEAM WORK
(MC 2)
TULIS NASKAH TATA
URUT
IV. FAKTOR YG MEMPENGARUHI

V. KONDISI IDEAL
ILMIAH VI. PEMECAHAN MASALAH

VII. P E N U T U P

HOW TO
ANALISIS ANALISYS BERBASIS
SWOT
OF PROBLEM MASALAH
 KERANGKA KERJA
TOPIK ADLH PEDOMAN ATAU ACUAN UMUM
BERSUMBER DARI MATA PELAJARAN UTK
TOPIK DIKEMBANGKAN DAN DIRUMUSKAN MENJADI
SEBUAH JUDUL NASKAH KARYA TULIS ILMIAH
(NKP, NKK & NASKAP)

SUATU BAHASAN DARI SEBUAH PROBLEMA YG

KARYA JUDUL DINYATAKAN DALAM BENTUK FRASE DENGAN
MENGGUNAKAN KATA KATA YG JELAS SINGKAT
TULIS DAN DESKRIPTIF

PROSES PEMECAHAN MASALAH DALAM SEBUAH

KARYA TULIS YANG DISUSUN BERURUT DAN
SISTEMATIS SERTA MENGGAMBARKAN PROSES
PEMBAHASAN BERFIKIR PENULIS SECARA KONSESPSIONAL UTK
MENJAWAB PERMASALAHAN YG DIAWALI DARI
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN, ANALISA
PERMASALAHAN SERTA LANGKAH2
PEMECAHAN MASALAH
 SEBAGAI PEDOMAN ATAU ACUAN UMUM YG
MENJADI POKOK PEMBAHASAN YANG
MENGANDUNG SUATU MASALAH, KEJADIAN ATAU
FUNGSI FENOMENA PENTING DAN MENARIK UTK DIKAJI
DAN DIKEMBANGKAN DALAM SEBUAH TULISAN

MEMUAT DUA VARIABEL

MENGGUNAKAN KATA SAMBUNG TERHADAP

SYARAT MENGACU KEPADA TEMA DIK DAN MP.

TOPIK VARIABEL 1 MENGACU KEPADA MP. UTAMA

VARIABEL 2 MENGACU KEPADA MP. PENDUKUNG

TOPIK NKP DIBUAT OLEH DOSEN/NARASUMBER

SELAKU PENGAMPU MATA PELAJARAN(DOSEN 2)

TOPIK NKK-KKP DIBUAT OLEH KABAG JARLAT

SELAKU PENANGGUNG JAWAB LATIHAN

PROSES TOPIK NASKAP DIBUAT OLEH KABAG BINDIK

MENGACU PADA TEMA PENDIDIKAN
TOPIK YG SDH DISAH KAN SELANJUTNYA
DIEDARKAN MELALUI LEMBAR MERAH
LEMBAR MERAH DISERHAKAN KPD SERDIK
MAKSIMAL 2 HARI SETELAH MP. UTAMA
 SEBAGAI PETUNJUK/ARAH BAGI PEMBACA ATAS
HAKIKAT DR OBJEK BAHASAN YG DIRUMUSKAN
SCR KOMUNIKATIF, LOGIS SERTA MENNUJUKAN
FUNGSI HAKIKAT, OBJEK, RUANG LINGKUP DAN METODE
YANG DIGUNAKAN

MEMUAT TIGA VARIABEL

MENGACU KPD TOPIK SESUAI LEMBAR MERAH
SYARAT MENGACU KPD HASIL PROSES RUMUSAN JUDUL
JELAS, SINGKAT, LOGIS MUDAH DIPAHAMI
JUDUL
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN SESUAI TOPIK
IDENTIFIKASI POKOK PERMASALAHAN
GUNAKAN PISO ANALISIS ? (GRAND TEORI )

IDENTIFIKASI POKOK POKOK PERSOALAN

GUNAKAN PISO ANALISIS ? (MIDDLE TEORI )
PROSES PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISA DATA (SWOT DAN EFAS IFAS DAN SFAS)

MERUMUSKAN JUDUL SESUAI HASIL ANALISA

DATA ( POSISI ORGANISASI BERADA DI
KUADRAN ?
 PROSES PERUMUSAN JUDUL
TOPIK OPTIMALISASI KEMAMPUAN PENYIDIKAN TP. PEMILU POLRES....
IDENTIKASI PENEGAKAN HUKUM PASCA PEMILU GUNA MENINGKATKAN PENYELESAIAN PERKARA
PERMASALAHAN DALAM RANGKA TERWUJUDNYA PROFESIONALISME POLRI
THD PROFESIONALISME POLRI

KEMAMPUAN APAKAH KEMAMPUAN PENYIDIKAN PISAU

POKOK
PERMASALAHAN PENYIDIKAN TP. TP. PEMILU POLRES........DAPAT ANALISIS
PEMILU MENINGKATKAN SELRA? ?

TEORI SDO GRAND TEORI

1. SDM
2. ANGGARAN
3. SAR PRAS
4. SIS MET
1. BAGAIMANA KONDISI SDM PENYIDIK
TP. PEMILUPOLRES .........? TEORI KOMPETENSI

2. BAGAIMANA KONDISI ANGGARAN

PENYIDIK TP. PEMILU POLRES .........? KONSEP ANGGARAN
POKOK POKOK MIDDLE TEORI
PERSOALAN 3. BAGAIMANA KONDISIA SARPRAS
KONSEP MANAJEMEN LOG
PENYIDIK TP. PEMILUPOLRES .........?

4. BAGAIMANA KONDISI SISMET

KONSEP MANAJEMEN SIDIK
PENYIDIKAN TP.
PEMILUPOLRES .........?
POSISI
ANALISIS SWOT, ORGANISASI
PULLAHTA DATA / FAKTA EFAS IFAS (KUADRAN ?)
 GAMBARAN TTG PROSES BERFIKIR PENULIS SCR
KONSEPSIONAL UTK JAWAB PERMASALAHAN,
DIAWALI DR IDENTIFIKASI, ANALISIS SAMPAI
FUNGSI DENGAN PEMECAHAN MASALAH

KONDISI FAKTUAL
FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI
SYARAT KONDISI IDEAL
PEMECAHAN MASALAH
PEMBAHASAN
MENETUKAN KONDISI FAKTUAL ADALAH
MEMEPEDOMANI HASIL PULLAHTA (OHA - ES) YG
BERISI DATA/FKATA SESUAI POKOK2 PERSOALAN
MENETUKAN FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI ADL
MEMEPEDOMANI HASIL ANALISIS SWOT THD
DATA DI KONDISI FAKTUAL YG MENGANDUNG
UNSUR HUBUNGAN KAUSALITAS

PROSES MENETUKAN KONDISI IDEAL ADL

BERDASARKAN STANDAR/NILAI YG DITENTUKAN
MENGACU KEPADA TEORI/KONSEP YG RELEVAN
MENETUKAN PROSES PEMECAHAN MASALAH
DIAWALI DENGAN ANALISIS THD FAKTOR
TERPILIH DR ANALISIS SWOT (EFAS-IFAS)
SELANJUTNYA DIJABARKAN DNG PENDEKATAN
KEPUTUSAN TAKTIS (STRATEGI FUNGSIONAL)
 BAB IV. FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PROSES PEMBAHASAN
A. KEKUATAN (STRENGHT)
1.
TOPIK 2.
3.
BAB III KONDISI FAKTUAL 4.
(SESUAI POKOK2 PERSOALAN) 5.

IDENTIKASI B. KELEMAHAN (WEAKNESS)

PERMASALAHAN 1.
2.
1. POKOK PERSOALAN PERTAMA. 3.
DATA HARUS MENGGAMBARKAN KONDISI 4.
EKSTERNAL MAUPUN INTERNAL. 5.

2. POKOK PERSOALAN KEDUA. C. PELUANG (OPPORTUNITY)

POKOK
DATA HARUS MENGGAMBARKAN KONDISI 1.
PERMASALAHAN EKSTERNAL MAUPUN INTERNAL. ANALISIS 2.

SWOT 3.
3. POKOK PERSOALAN KETIGA. 4.
DATA HARUS MENGGAMBARKAN KONDISI
5.
EKSTERNAL MAUPUN INTERNAL.
POKOK POKOK D. ANCAMAN (THREATS)
PERSOALAN 4. POKOK PERSOALAN KEEMPAT. 1.
DATA HARUS MENGGAMBARKAN KONDISI
2.
EKSTERNAL MAUPUN INTERNAL.
3.
4.
5.
 BAB III KONDISI FAKTUAL
(SESUAI POKOK2 PERSOALAN)

A. KONDISI FAKTUAL SUMBER DAYA MANUSIA PENYIDIK TP PEMILU

1. KUANTITAS

2. KUALITAS
a. PENGETAHUAN
b. KETERAMPILAN
c. SIKAP DAN PERILAKU

B. KONDISI FAKTUAL SUMBER DAYA ANGGARAN PENYIDIKAN TP

PEMILU.
1. SESUAI KONSEP ANGGARAN
2. DST..................

C. KONDISI FAKTUAL SARANA PRASARANA.

1. SESUAI KONSEP LOGISTIK
2. DST..................

D. KONDISI FAKTUAL SISTEM DAN METODE PENYIDIKAN TP PEMILU.

1. SESUAI KONSEP MANAJEMEN PENYIDIKAN
2. DST..................
BAB IV. FAKTOR YG MEMPENGARUHI

 FORMULASI STRATEGI
A. KEKUATAN (STRENGHT)
1. DUKUNGAN ANGGARAN
2. SATGAS TP PEMILU
3. INTEGRITAS PENYIDIK
4. BUKU SAKU TP PEMILU
5. RENLAT OPS

B. KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. SOP PENYIDIKAN TPPEMILU
2. KUANTITAS PERSONIL EFAS - IFAS STRATEGIC POSITION MAPPING
3. SARANA PRASARANA
(INPUT STAGE) (POSISI ORGANISASI)
4. PERWABKU ANGGARAN
5. MANAJEMEN PENYIDIKAN

C. PELUANG (OPPORTUNITY)
1. PAR MASYARAKAT
2. DUKUNGAN MEDIA
3. PENGAWAS INDEPENDEN
4. PELATIHAN BERSAMA
5. GAKKUMDU


D. ANCAMAN (THREATS) MATRIKS SFAS

1. POLITIK UANG (DECISION STAGE) TAHAPAN STRATEGI
2. SNERJI CJS
3. KERAWANAN WILAYAH
4. INTERVENSI
5. PENYELENGGARA TDK
NETRAL
 STRATEGI UMUM DAN STRATEGI UTAMA
FRED R. DAVID
Generic Strategy (strategi Umum)
Pada prinsipnya Strategi Generik Fred R. David dikelompokkan menjadi empat kelompok strategi, yaitu:

Pertama, strategi integrasi atau Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration). Strategi ini
menghendaki agar institusi melakukan pengawasan yang (lebih) ketat kepada seluruh aspek yang
berpengaruh terhadap institusi sendiri.
Kedua, Strategi Intensif (Intensive Strategy)
memerlukan usaha yang intensif dalam meningkatkan posisi persaingan institusi melalui produk institusi
yang ada.
Ketiga, Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy) –
dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini memerlukan pengendalian aktivitas
institusi yang lebih ketat, ini pula yang menyebabkan tingkat kesulitan yang tinggi.
Keempat, Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
dilakukan sebagai tindakan penyelamatan agar institusi terlepas dari kerugian yang lebih besar, yang
pada akhirnya memungkinkan terjadinya kesulitan yang lebih dalam.
 INPUT STAGE EFAS - IFAS
EXTERNAL FACTORS ANALYSIS SUMMARY INTERNAL FACTORS ANALYSIS SUMMARY
Key External Factors Weighted Key Internal Factors
No. Weight Rating No. Weight Rating Weighted Score
Opportunity Score
Strenght
1. PARTISIPASI MASYARAKAT 0,11 8,00 0,85 1. DUKUNGAN ANGGARAN 0,10 8,00 0,84
2. DUKUNGAN MEDIA 0,08 7,00 0,55 2. SATGAS TP PEMILU 0,10 8,00 0,78
3. PENGAWAS INDEPENDEN 0,11 8,00 0,85 3. INTEGRITAS PENYIDIK 0,11 9,00 1,02
4. PELATIHAN BERSAMA 0,12 9,00 1,16 4. BUKU SAKU TP PEMILU 0,09 7,00 0,60
5. GAKKUMDU 0,08 7,00 0,57 5. RENLAT OPS 0,10 8,00 0,79
6.
6.      
7.
7.      
8.
9. 8.      
10. 9.      
No. Threaths       10.      

1. POLITIK UANG 0,19 1,00 0,19 No. weakness      

2. SNERJI CJS 0,04 4,00 0,17 1. SOP PENYIDIKAN TP PEMILU 0,16 1,00 0,16
3. KERAWANAN WILAYAH 0,08 3,00 0,24 2. KUANTITAS PERSONIL 0,09 3,00 0,28
4. INTERVENSI 0,10 2,00 0,19 3. SARANA PRASARANA 0,06 5,00 0,24
PENYELENGGARA TDK 0,09 2,00 0,19 PERWABKU ANGGARAN
5.
NETRAL
4. 0,07 4,00 0,29
6.       5. MANAJEMEN PENYIDIKAN 0,12 2,00 0,25
7.       6.      
8.       7.      
9.       8.      
10.       9.      
Total 1,00 4,96 10.      
Total 1,00 5,25
 POSISI ORGANISASI
(STRATEGIC POSITION MAPPING)
DR SETYO RIANTO SE MM

O 9

CONSERVATIVE 8 AGGRESSIVE
III 7 I
(Turn-around)
WO 6
SO

W 1 2 3 4 6 7 8 9 S
4

DEFENSIVE COMPETITIVE
3

IV II
2 (Diversification)
WT
ST
1

T
 POSISI ORGANISASI

Strategi Intensif (Intensive Strategy)

memerlukan usaha yang intensif dalam
COMPETITIVE meningkatkan posisi persaingan institusi
(kuadran II)
melalui produk institusi yang ada. (Kata
kunci “OPTIMALISASI”

OPTIMALISASI KEMAMPUAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMILU DI POLRES

GUNA MENINGKATKAN PENYELESAIAN PERKARA
DALAM RANGKA TERWUJUDNYA PROFESIONALISME POLRI
 DECISION STAGE MATRIKS SFAS

TAHAPAN STRATEGIS
Durasi
P M P

Faktor Strategi Kunci Bobot Peringkat Skor e

n
d
e
n
e
a
n
j
terbobot e
k
n
g
a
n
a g
h
POLITIK UANG 0,04 1 0,15
INTERVENSI 0,14 2 0,86
PARTISIPASI MASYARAKAT 0,15 8 1,18
PENGAWAS INDEPENDEN 0,13 8 0,90
PELATIHAN BERSAMA 0,03 9 0,10
SOP PENYIDIKAN TP PEMILU 0,05 1 0,05
MANAJEMEN PENYIDIKAN 0,05 2 0,09
DUKUNGAN ANGGARAN 0,15 8 1,35
SATGAS TP PEMILU 0,14 8 0,83
INTEGRITAS PENYIDIK 0,13 9 0,78
Total 1,00 6,27
 E G I
ST R AT
A S I
L E M E NT
I MP
PENJABARAN DR PROSES ANALISIS YG TELAH
PROGRAM DIRUMUSKAN
(MENGACU PD FAKTOR KUNCI SFAS)

KEGIATAN PENJABARAN DARI PROGRAM YANG TELAH

DITETAPKAN/DIRUMUSKAN

KEGIATAN YG BERSIFAT TAKTIS MENGACU PD

ACTION PLAN
PROGRAM & KEGIATAN DG MEMUAT “S M O“
 BAB VI PEMECAHAN MASALAH

A. PROGRAM
1. PEMBERDAYAAN WASSIDIK
2. KERJASAMA STAKE HOLDER
3. PELATIHAN MANAJEMEN PENYIDIKAN
4. PEMBINAAN MASYARAKAT DST ......................................

B. KEGIATAN
1. PEMBERDAYAAN WASSIDIK
a.
b.
c. DST ........................
2. KERJASAMA STAKE HOLDER
a.
b.
c. DST ........................
3. PELATIHAN MANAJEMEN PENYIDIKAN
4. DST ......................................
 ACTION PLAN

TAHAPAN
1. JANGKA PENDEK (1 BULAN ) PROGRAM INDIKATOR KEGIATAN
a. PEMBERDAYAAN WASSIDIK UNTUK ANTISIPASI POLITIK UANG
1) PENGGALANGAN TERHADAP TOKOH MASYARAKAT
2) DOOR TO DOOR SYSTEM TERHADAP PEMUKIMAN PENDUDUK
3) DST......
b. PELATIHAN SIMULASI PENAGANAN TP PEMILU
c. DST.....................
d.

2. JANGKA MENENGAH ( 3 BULAN )

a. KERJASAMA DENGAN PENGAWAS INDEPENDEN
1) MELAKSANAKAN AUDIT BERSAMA THD PROSES PENYIDIKAN
2) DST.................
b.
c.
d.

1. JANGKA PANJANG ( 6 BULAN )

a. KERJASAMA DENGAN FUNGSI BIMMAS
1) BINLUH THD MASYARAKAT
2) DST......
b. DST ............................
 Semoga bermanfaat

KETIKA GELAR MENJADI SIMBOL KEPINTARAN UMAT MANUSIA

SEMOGA KITA TERGOLONG UMAT YANG MENCARI ILMU
BUKAN PENCARI GELAR