Anda di halaman 1dari 14

DASAR – DASAR

PERPAJAKAN
NAMA : HENGKI KURNIAWAN
NIM : B1021191040
PERTANYAAN:

1. Menurut Saudara/i, jelaskan apa kegunaan dan manfaat NPWP bagi:


a. Pemilik NPWP
b. Pemerintah

Jawaban :
a. Pemilik NPWP
Fungsi dan manfaat yang bisa kita dapatkan dari
kepemilikan NPWP, di antaranya sebagai sarana dalam
hal administrasi perpajakan, kemudian salah satu usaha
dalam menjaga ketertiban dalam hal pembayaran dan
pengawasan administrasi perpajakan, selain itu NPWP
juga menjadi salah satu persyaratan untuk
mendapatkan pelayanan umum serta persyaratan
untuk pengurusan dokumen-dokumen bagi wajib pajak
yang melakukan usaha.
b. Pemerintah
1). Sebagai kode unik yang selalu digunakan dalam setiap urusan perpajakan yang
membuat data perpajakan Anda tidak akan tertukar dengan wajib pajak lainnya.
2). Apa jadinya bila biaya pajak yang Anda bayar ternyata lebih bayar? Sudah pasti
Anda berharap uang tersebut bisa kembali bukan? Secara sederhana, inilah yang
disebut dengan restitusi pajak. Untuk mengurus proses restitusi tersebut, syarat
utamanya adalah menunjukkan NPWP.
3). Ada perbedaan besaran tarif pajak bagi mereka yang memiliki NPWP dan tidak
memiliki NPWP. Contohnya pada jenis pajak PPh pasal 21. Jika Anda tidak punya NPWP,
maka tarif pajak yang dikenakan 20% lebih besar daripada wajib pajak yang memiliki
NPWP.
PERTANYAAN :

2. Buatlah dalam bentuk infografis (tabel, diagram, dll yang dianggap


efektif untuk menjelaskan) tentang perbedaan dan contoh PPh Pasal 21,
PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24, PPh Pasal 25, dan PPh Pasal 26 !
PPH Perbedaan contoh
Pasal PPh Pasal 21 adalah pajak atas Pak Kelik seorang pekerja lepas dan
21 penghasilan berupa gaji, upah, memiliki penghasilan kena pajak
honorarium, tunjangan dan sebesar Rp95.000.000 dan Pak K elik
pembayaran lain dengan nama dan memilik i N PWP.
dalam bentuk apa pun sehubungan Pajak Penghasilan yang harus dipotong
dengan pekerjaan atau jabatan, bagi wajib pajak yang memiliki NPWP
jasa dan kegiatan yang dilakukan adalah:
oleh orang pribadi subjek pajak
dalam negeri. Pajak Penghasilan yang harus dipotong
bagi wajib pajak yang memiliki NPWP
adalah:
= 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
= 15% x Rp45.000.000 = Rp6.750.000
= Rp2.500.000 + Rp6.750.000
= Rp9.250.000
Pasal PPh Pasal 22 adalah pajak PT AAA mengimpor barang dari Italia
22 penghasilan yang dikenakan dengan harga faktur senilai
kepada badan- badan usaha US$200.000. Barang yang diimpor
tertentu, baik milik pemerintah adalah jenis barang yang tidak termasuk
maupun swasta yang melakukan dalam barang- barang tertentu yang
kegiatan perdagangan ekspor, ditentukan dalam PMK No.
impor dan re- impor. 16/PMK.010/2016. Biaya asuransi yang
dibayar di luar negeri sebesar 5% dari
harga faktur dan biaya angkut sebesar
10% dari harga faktur.
Pasal PPh Pasal 23 adalah pajak Pada 17 Juli 2020, PT AAA
23 penghasilan yang dikenakan atas membagikan dividen melalui Rapat
modal, penyerahan jasa, atau Umum Pemegang Saham (RUPS), dan
hadiah dan penghargaan, selain melakukan pembayaran dividen tunai
yang telah dipotong PPh Pasal 21. kepada PT DDD sebesar
Rp200.000.000 yang melakukan
penyertaan modal.

K arena tarif PPh 23 atau besaran PPh 23


untuk dividen adalah 15%, maka
perhitunga nnya adalah:

PPh 23 = Tarif PPh 23 x Pembayaran


Divide n
= 15% x Rp200.000.000
= Rp30.000.000
Saat terutang: akhir bulan dilakukan
pembayaran, yakni pada 31 Juli 2020
Saat penyetoran: dilakukan paling
lambat 17 Agustus 2020

Dari ilustrasi kasus di atas, PT AAA


ternyata telah membagikan dividen
PPH Perbedaan contoh
Pasal PP h P asal 21 adalah pajak atas Pak K elik seorang pekerja lepas dan
21 penghasilan berupa gaji, upah, memiliki penghasilan kena pajak
honorarium, tunjangan dan sebesar Rp95.000.000 dan P ak K elik
pembayaran lain dengan nama dan memilik i N P WP .
dalam bentuk apa pun sehubungan Pajak P enghasilan yang harus dipotong
dengan pekerjaan atau jabatan, bagi wajib pajak yang memiliki N P WP
jasa dan kegiatan yang dilakukan adalah:
oleh orang pribadi subjek pajak
dalam negeri. Pajak P enghasilan yang harus dipotong
bagi wajib pajak yang memiliki N P WP
adalah:
= 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
= 15% x Rp45.000.000 = Rp6.750.000
= Rp2.500.000 + Rp6.750.000
= Rp9.250.000
Pasal PP h Pasal 22 adalah pajak PT AAA mengimpor barang dari Italia
22 penghasilan yang dikenakan dengan harga faktur senilai
kepada badan- badan usaha US$200.000. Barang yang diimpor
tertentu, baik milik pemerintah adalah jenis barang yang tidak termasuk
maupun swasta yang melakukan dalam barang- barang tertentu yang
kegiatan perdagangan ekspor, ditentukan dalam P MK N o.
impor dan re- impor. 16/P MK .010/2016. Biaya asuransi yang
dibayar di luar negeri sebesar 5% dari
harga faktur dan biaya angkut sebesar
10% dari harga faktur.
Pasal PP h Pasal 23 adalah pajak Pada 17 Juli 2020, PT AAA
23 penghasilan yang dikenakan atas membagikan dividen melalui Rapat
modal, penyerahan jasa, atau Umum P emegang S aham (RUPS ), dan
ha diah dan penghargaan, selain melakukan pembayaran dividen tunai
ya ng telah dipotong P Ph P asal 21. kepada PT DDD sebesar
Rp200.000.000 yang melakukan
penyertaan modal.

Karena tarif PP h 23 atau besaran PP h 23


untuk dividen adalah 15%, maka
perhitunga nnya adalah:

PPh 23 = Tarif PPh 23 x P embayaran


Divide n
= 15% x Rp200.000.000
= Rp30.000.000
Saat terutang: akhir bulan dilakukan
pembayara n, yakni pada 31 Juli 2020
Saat penyetoran: dilakukan paling
lambat 17 Agustus 2020

Dari ilustrasi kasus di atas, PT AAA


ternyata telah membagikan dividen
PPH Perbedaan contoh
Pasal PPh Pasal 21 adalah pajak atas Pak Kelik seorang pekerja lepas dan
21 penghasilan berupa gaji, upah, memiliki penghasilan kena pajak
honorarium, tunjangan dan sebesar Rp95.000.000 dan Pak Kelik
pembayaran lain dengan nama dan memilik i NPWP.
dalam bentuk apa pun sehubungan Pajak Penghasilan yang harus dipotong
dengan pekerjaan atau jabatan, bagi wajib pajak yang memiliki NPWP
jasa dan kegiatan yang dilakukan adalah:
oleh orang pribadi subjek pajak
dalam negeri. Pajak Penghasilan yang harus dipotong
bagi wajib pajak yang memiliki NPWP
adalah:
= 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
= 15% x Rp45.000.000 = Rp6.750.000
= Rp2.500.000 + Rp6.750.000
= Rp9.250.000
Pasal PPh Pasal 22 adalah pajak PT AAA mengimpor barang dari Italia
22 penghasilan yang dikenakan dengan harga faktur senilai
kepada badan-badan usaha US$200.000. Barang yang diimpor
tertentu, baik milik pemerintah adalah jenis barang yang tidak termasuk
maupun swasta yang melakukan dalam barang- barang tertentu yang
kegiatan perdagangan ekspor, ditentukan dalam PMK No.
impor dan re-impor. 16/PMK.010/2016. Biaya asuransi yang
dibayar di luar negeri sebesar 5% dari
harga faktur dan biaya angkut sebesar
10% dari harga faktur.
Pasal PPh Pasal 23 adalah pajak Pada 17 Juli 2020, PT AAA
23 penghasilan yang dikenakan atas membagikan dividen melalui Rapat
modal, penyerahan jasa, atau Umum Pemegang Saham (RUPS), dan
hadiah dan penghargaan, selain melakukan pembayaran dividen tunai
yang telah dipotong PPh Pasal 21. kepada PT DDD sebesar
Rp200.000.000 yang melakukan
penyertaan modal.

Karena tarif PPh 23 atau besaran PPh 23


untuk dividen adalah 15%, maka
perhitunga nnya adalah:

PPh 23 = Tarif PPh 23 x Pembayaran


Divide n
= 15% x Rp200.000.000
= Rp30.000.000
Saat terutang: akhir bulan dilakukan
pembayaran, yakni pada 31 Juli 2020
Saat penyetoran: dilakukan paling
lambat 17 Agustus 2020

Pasal PPh Pasal 24 adalah pajak yang PT AAA di Indonesia sebagai


24 dibayar atau terutang di luar negeri pemegang saham tunggal dari BBB Inc.,
Pasal PPh Pasal 24 adalah pajak yang PT AAA di Indonesia sebagai
24 dibayar atau terutang di luar negeri pemegang saham tunggal dari BBB Inc.,
atas penghasilan dari luar negeri di Swiss. BBB Inc., pada 2020
yang diterima atau diperoleh wajib memperoleh keuntungan sebesar
pajak dalam negeri, di mana US$250.000.
pembayaran pajaknya bisa
dikreditkan. Pajak penghasilan badan yang berlaku
di Swiss adalah 8,5% dan pajak dividen
Sehingga jumlah pajak yang di Swiss sebesar 35%.
dibayar di Indonesia dapat
dikurangi dengan jumlah pajak Maka, perhitungan pajak atas dividen
yang telah dibayarkan di luar tersebut adalah:
negeri tersebut. Dengan demikian
tidak terkena pajak berganda. Keuntungan BBB Inc. =
US$250.000
Pajak penghasilan atas BBB Inc. =
8,5% x US$250.000 = US$21.250 (-)
Laba setelah pajak =
US$228.750
Pajak atas dividen = 35% x
US$228.750 = US$80.062,5 (-)
Dividen yang dikirim ke Indonesia
= US$148.687,5

PPh yang dikreditkan atas seluruh PPh


terutang PT AAA adalah pajak yang
langsung dikenakan atas penghasilan
yang diterima di luar negeri, yakni
US$80.062,5.
Pasal PPh Pasal 25 adalah pajak yang Pak Kelik punya tempat tinggal yang
25 dibayar secara angsuran setiap digunakan sebagai tempat usaha sebagai
bulannya dalam tahun pajak pedagang pengecer di KPP A dan tidak
berjalan dengan tujuan untuk memilih dikenakan PPh Final
meringankan beban wajib pajak, berdasarkan PP 23/2018, maka wajib
mengingat pajak yang terutang mendaftarkan NPWP di KPP A. Pak
harus dilunasi dalam waktu satu Kelik memiliki omzet sebesar
tahun. Rp100.000.000 pada Juni 2020. Maka
Pak Kelik hanya diterbitkan NPWP
domisili saja, tidak perlu diterbitkan
NPWP cabang.

Maka, perhitunga nnya adalah:

= 0,75% dari peredaran


bruto/omzet/penjualan
kotor/pendapatan kotor
= 0,75% x Rp100.000.000
= Rp750.000
Pasal PPh pasal 26 adalah pajak 1. Batas waktu penyampaian SPT
26 penghasilan yang dikenakan atas Tahunan Pajak Penghasilan Badan
penghasilan yang diterima wajib adalah paling lama 4 bulan setelah akhir
pajak luar negeri dari Indonesia Tahun Pajak:
selain BUT dari pemerintah, Tahun Pajak adalah jangka waktu 1
subjek pajak dalam negeri, tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
penyelenggara kegiatan, dan menggunakan tahun buku yang tidak
perwakilan perusahaan luar sama dengan tahun kalender.
negeri. Dikecualikan dari kewajiban
menyampaikan SPT Tahunan apabila
dalam satu tahun Pajak menerima atau
memperoleh penghasilan neto tidak
melebihi PTKP.

2. Kekurangan pembayaran pajak yang


terutang berdasarkan SPT Tahunan
Pajak Penghasilan harus dibayar lunas
sebelum SPT disampaika n.
Pasal PPh Pasal 25 adalah pajak yang Pak Kelik punya tempat tinggal yang
25 dibayar secara angsuran setiap digunakan sebagai tempat usaha sebagai
bulannya dalam tahun pajak pedagang pengecer di KPP A dan tidak
berjalan dengan tujuan untuk memilih dikenakan PPh Final
meringankan beban wajib pajak, berdasarkan PP 23/2018, maka wajib
mengingat pajak yang terutang mendaftarkan NPWP di KPP A. Pak
harus dilunasi dalam waktu satu Kelik memiliki omzet sebesar
tahun. Rp100.000.000 pada Juni 2020. Maka
Pak Kelik hanya diterbitkan NPWP
domisili saja, tidak perlu diterbitkan
NPWP cabang.

Maka, perhitunga nnya adalah:

= 0,75% dari peredaran


bruto/omzet/penjualan
kotor/pendapatan kotor
= 0,75% x Rp100.000.000
= Rp750.000
Pasal PPh pasal 26 adalah pajak 1. Batas waktu penyampaian SPT
26 penghasilan yang dikenakan atas Tahunan Pajak Penghasilan Badan
penghasilan yang diterima wajib adalah paling lama 4 bulan setelah akhir
pajak luar negeri dari Indonesia Tahun Pajak:
selain BUT dari pemerintah, Tahun Pajak adalah jangka waktu 1
subjek pajak dalam negeri, tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
penyelenggara kegiatan, dan menggunakan tahun buku yang tidak
perwakilan perusahaan luar sama dengan tahun kalender.
negeri. Dikecualikan dari kewajiban
menyampaikan SPT Tahunan apabila
dalam satu tahun Pajak menerima atau
memperoleh penghasilan neto tidak
melebihi PTKP.

2. Kekurangan pembayaran pajak yang


terutang berdasarkan SPT Tahunan
Pajak Penghasilan harus dibayar lunas
sebelum SPT disampaikan.
PERTANYAAN :

3. Ari pegawai pada perusahaan PT. Start Up Millenial, menikah dan memiliki 2
anak, memperoleh gaji sebulan Rp 7.000.000,00. PT. Start Up Millenial mengikuti
program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian
dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masingmasing 0,50% dan 0,30% dari
gaji. PT. Start Up Millenial menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan
sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Ari membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar
2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT. Start Up Millenial juga mengikuti
program pensiun untuk pegawainya. dengan membayar iuran pensiun untuk Ari ke
dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap
bulan sebesar Rp130.000,00, sedangkan Ari membayar iuran pensiun sebesar
Rp50.000,00. Pada bulan April 2020 Ari hanya menerima pembayaran berupa gaji.
Tentukan PPh 21 bulan April 2020
Jawaban :
diketahui
Ari : K/2 anak
Perhitungan pph pasal 21
Gaji Rp 7.000.000,00
Premi jaminan kecelakaan kerja Rp 35.000,00
Premi jaminan kematian Rp 21.000,00 +
Penghasian bruto Rp 7.056.000,00
Pengurangan
Biaya jabatan 5% x Rp 7.056.000,00 = Rp 352.800
Iuran pensiun = Rp50.000,00
Iuran jaminan hari tua = Rp 140.000,00 +
(Rp 542.800)
Penghasilan neto sebulan Rp. 6.513.200,00
Penghasilan neto setahun = Rp78.158.400,00

PTKP setahun (K/2) (Rp67.500.000,00) Penghasilan kena pajak


Rp 10.658.400,00
Pembulatan kebawah Rp 10.658.000,00
Pph terutang setahun (5% x Rp 10.658.000,00) Rp 532.900,00
Pph bulan april (Rp 532.900,00/12) Rp 44.408,00
Jadi pada bulan april pph pasal 21 yang
harus dibayar sebesar Rp 44.408,00
PERTANYAAN :

4. Menurut Anda, masih layakkah pajak dijadikan sebagai


sumber pendapatan utama negara? Berikanlah contoh negara
yang memiliki sumber pendapatan utama bukan dari pajak
Jawaban :
Menurut saya layak, sebab pajak merupakan iuran wajib yang dibayar rakyat kepada
negara tanpa kontraprestasi secara langsung dan akan digunakan untuk kepentingan
pemerintah dan masyarakat umum. pajak mempunyai fungsi penting dalam
perekonomian suatu negara. pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah
untuk melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Sumber pendapatan negara non-pajak terdiri dari keuntungan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), pengelolaan sumber daya alam, pinjaman, barang sitaan, percetakan
uang atau sumbangan. contohnya:
1. Sumber penerimaan dari barang–barang yang dikuasai atau milik pemerintah.
Barang-barang yang dikuasai negara ini kemudian disewakan kepada pihak swasta.
Kemudian, biaya sewanya akan dimasukkan ke dalam kas negara sebagai salah satu
sumber pendapatan negara.
2. Perusahaan yang melakukan monopoli dan oligopoli ekonomi. Seperti disebutkan,
salah satu sumber pendapatan negara non-pajak adalah keuntungan Badan Usaha Milik
Negara. Perusahaan negara biasanya bersifat monopoli dan berskala besar. Keuntungan
dari BUMN ini menjadi pendapatan negara yang disisihkan untuk pembiayaan negara itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai