Disusun Oleh :
1. Annisa Nur Syifaa 1. Mahmudin
2. Arin N. 2. Mela Amelia
3. Della Amelia 3. Restu Eka Wahyuni
4. Ibnu Agustin 4. Trinanda Deis Noerfikry
5. Iim Imas 5. Yuliani Suhesti
Latar belakang
Test ELISA atau Western Blot yang pada umumnya dipakai untuk
mendiagnosa infeksi HIV hanya bisa mendeteksi interaksi antara protein dan
antibodi yang diperkirakan berhubungan dengan HIV. Keduanya tidak bisa
mendeteksi HIV itu sendiri. Dan bertentangan dengan pandangan umum, test
“viral load” yang lebih baru tidak bisa mengukur tingkat aktual virus dalam
darah.
Semua test antibodi HIV sangat tidak akurat. Satu alasan bagi
ketidakakuratan tersebut adalah berbagai jenis virus, bakteri, dan antigen
lainnya dapat menyebabkan sistem imun untuk membuat antibodi yang juga
bereaksi sama dengan HIV. Suatu tes antibodi baru bisa disebut akurat yaitu
dengan cara membuktikan bahwa hasil positif benar-benar telah ditemukan
dalam tubuh orang yang benar-benar memiliki virus tersebut.
Definisi Western blot
Western blot adalah proses pemindahan protein dari gel hasil elektroforesis
ke membran. Membran ini dapat diperlakukan lebih fleksibel daripada gel
sehingga protein yang terblot pada membran dapat dideteksi dengan cara
visual maupun fluoresensi.