dan Kafalah
Oleh
Mutiara Firanti
0302518704
i. Mubah
ii. Boleh dimanfaat
dengan imbalan
Al-ujrah (upah/sewa)
Al-manafi’ (manfaat/sewa)
Syarat Ijarah :
Al Hadis
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah
menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari ['Amru bin 'Amir]
berkata; Aku mendengar [Anas radliallahu 'anhu] berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berbekam dan Beliau tidak pernah
menzhalimi upah seorangpun. (HR. Bukhari No. 2119)
Macam- macam Ijarah
Manfaat dari transaksi ijarah bagi bank adalah keuntungan sewa dan
kembalinya uang pokok. Adapun risiko yang mungkin terjadi dalam
ijarah sebagai berikut :
NASABAH
A. Milik
OBJEK SEWA
BANK SYARIAH
3. Sewa Beli
B. Milik
Pelaksanaan Kafalah :
Munjaz (diperbolehkan atau langsung)
Mu’allaq (digantungkan/ dikaitkan)
Muwaqqat (ditentukan waktunya)
Pembayaran Kafil
Apabila orang yang menjamin (kafil) memenuhi kewajibannya dengan
membayar utang orang yang ia jamin, ia boleh meminta kembali kepada
madmun ‘anhu atau makfful ‘anhu apabila pembayaran itu atas izinnya.
Dalam hal ini para ulama sepakat, namun mereka beda
pendapatmembayar atau melaksanakan beban orang yang ua jamin tanpa
izin orang yang dijamin bebannya. Menurut Al- Syafi’I dan Abu Hanifah
bahwa membayar uang orang yang dijamin tanpa izin darinya dalah
sunnah, kafil (penjamin) tidak punya hak untuk meminta ganti rugi kepada
orang yang ia jamin (makful’anhu). Menurut mazhab Maliki, kafil berhak
menagih kembali kepada makful ‘anhu (orang yang utang).
Ibn Hazm berpendapat bahwa kafil 9penjamin) tidak berhak menagih
kemabali kepada makful ‘anhu terhadap apa yang dibayarkan, baik dengan
izin makful ,anhu tidak ada, kafil berkewajiban menjamin dan tidak boleh
lepas tanga dari tuntutan, kecuali dengan membayar atau orang yang
mengutang menyatakan ebbas untuk kafil dari utang makful adalah
membatalkan akadi kafalah, sekalipun makful ‘anhu dan kafil tidak rela.
Metodologi (Pendapat Fuqaha)
1. Dalam kafalah, kafil (penjamin) disyaratkan kenal dengan makful
(orang yang dijamin), terutama dalam kafalah ihdar (jaminan
menghadirkan hak di pengadilan)
JAMINAN KEWAJIBAN