Diperoleh dari biji-bijian seperti tanaman jagung, kacang tanah, wijen, kedelai, bunga matahari, kelapa sawit dll. Lemak nabati mempunyai kandungan fitosterol dan asam lemak tak jenuh yang banyak sehingga pada umumnya lemak nabati berbentuk cair.
2. Bersumber dari hewan (hewani) Diperoleh dari hewan darat seperti tallow (minyak hewan sapi), lemak babi (Lard), minyak ikan, minyak hewan laut seperti ikan paus, dan minyak ikan sarden. Lemak hewani banyak mengandung sterol yang disebut dengan kolesterol, sehingga lemak hewani berbentuk padat. Uji kualitatif lemak dan minyak 1) Uji ketidakjenuhan Uji ini dapat dilakukan untuk identifikasi larutan yang tergolong ke dalam asam lemak jenuh atau tidak jenuh. Bila larutan kloroform yang ditambah asam lemak dicampur dengan unsur halogen, ia akan mengubah warna larutan unsur halogen (bromin atau iodin) dimana kondisi tersebut sangat ideal jika dijadikan indikator adanya ikatan rangkap dalam suatu larutan asam lemak. Prinsip: Berdasarkan reaksi adisi antara I2 atau Br2 dengan ikatan rangkap dari lemak Reaksi uji ketidakjenuhan lemak Prosedur kerja 1) Masukkan 2 tetes sampel minyak/lemak ke dalam tabung reaksi 2) Larutkan dengan 2 mL kloroform 3) Tambahkan sedikit demi sedikit larutan bromine atau iodine hingga terbentuk warna merah ataupun kuning 4) Catat berapa tetes yang diperlukan larutan Bromine ataupun iodine tadi Uji positif Parameter pengujian: • Adanya reaksi positif berupa timbulnya warna merah atau kuning saat ditetesi iodine atau bromine • Asam lemak tidak jenuh adanya warna merah atau kuning yang semakin lama pudar • Asam lemak jenuh timbul warna merah tetapi tidak pudar Uji ketengikan Prinsip uji ketengikan ialah warna merah muda menunjukkan bahwa bahan tersebut tengik. Warna merah muda dihasilkan dari reaksi antara floroglusinol dengan molekul oksigen yang mengoksidasi lemak/minyak tersebut
Ketengikan pada kebanyakan lemak atau minyak
menunjukkan bahwa kebanyakan golongan trigliserida tersebut telah teroksidasi oleh oksigen dalam udara bebas Reaksi uji ketengikan Prosedur kerja 1) Bahan uji sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer 2) kemudian ditambahkan HCl pekat sebanyak 5 ml. 3) disediakan kertas saring, kemudian dicelupkan dalam floroglusinol. 4) ke dalam erlenmeyer dimasukkan serbuk CaCO 3, kemudian erlenmeyer ditutup dan kertas saring dibiarkan tergantung dalam erlenmeyer. 5) Proses reaksi dibiarkan selama 10-20 menit, 6) kemudian diamati perubahan warna pada kertas saring. Bila berwarna merah muda, berarti bahan uji tengik Uji positif ketengikan Parameter : • kertas saring berwarna putih : tidak tengik • kertas saring berwarna merah muda : tengik