R. Adaptif R. Maldaptif
Responsif
Tahapan depresi
Depresi Ringan
Disebut juga depresi sementara karena semua
perasaan yang timbul alamiah. Mis : rasa
sedih, adanya rasa tdk nyaman yg masih dpt
diatasi oleh individu.
Depresi Sedang
Individu dalam mengatasi masalah sudah
memerlukan arahan dari orang lain.
Gejala :
Ggn afek yg meliputi murung, cemas, kesal,
marah & menangis.
Ggn proses berpikir, yg meliputi perhatian
sempit, berfikir lambat, selalu ragu, bimbang,
sukar konsentrasi, berfikir rumit, putus asa,
pesimis, menyalahkan dirinya sendiri.
Perubahan sensasi motorik & aktifitas
yang meliputi bicara lambat, tubuh merasa
lemah, merasa sakit & lemah, mengeluh
sakit kepala dan dada, tidur terganggu.
Gangguan partisipasi sosial yang meliputi
menarik diri, tidak mau bekerja atau
sekolah, mudah tersinggung, bermusuhan
& tidak mau memperhatikan kebersihan
dirinya.
Depresi Berat
Depresi keadaan yang patologis dari alam
perasaan dengan gejala-gejala sebagai
berikut :
Gangguan afek yaitu pandangan kosong,
perasaan hampa, putus asa, merasa tidak
berguna, tidak berharga, tidak ada inisiatif,
dan tidak ada dorongan hidup.
Gangguan proses pikir yaitu adanya
halusinasi dan waham, tidak dapat
konsentrasi, adanya pikiran untuk merusak
diri.
Perubahan sensasi motorik dan aktivitas
yaitu individu diam dalam waktu lama,
bergerak kian kemari tanpa tujuan, tidak
mau merawat diri, menolak makan dan
tidak dapat menyelesaikan tugasnya.
Perubahan komunikasi dan peran sosial
yaitu individu tidak ada komunikasi verbal,
yang menonjol adalah komunikasi non
verbal dan perilaku menarik diri.
Perilaku yang berhubungan dengan mania :
Afektif
Gembira yang berlebihan (euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Fligh of ideas
Gangguan penilaian
Fisik
Dehidrasi
Nutrisi tidak adekuat
Berkurangnya kebutuhan tidur
BB menurun
Tingkah laku
Agresif
Hiperaktif
Aktifitas motorik meningkat
Kurang bertanggung jawab
Royal
Suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele
2. Masalah keperawatan
a)Berduka disfungsional
b)Ketidakberdayaan
c)Risiko bunuh diri
d)Gangguan pola tidur
e)Risiko terhadap cidera
f)Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
g)Defisit perawatan diri
h)keputusasaan
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin
terjadi pada klien mania adalah :
a.Risiko terjadi cidera
b.Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
Diagnosa keperawatan yang mungkin terjadi
pada klien depresi adalah :
a.Isolasi sosial
b.Risiko bunuh diri
c.Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
4. Perencanaan
Tujuan umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yg adaptif
& meningkatkan rasa puas serta senang yg dapat
diterima oleh lingkungan.
5. Tindakan keperawatan
Pada dasarmya intervensi difokuskan pada :
a. Lingkungan
Prioritas utama dalam merawat klien mania & depresi
adalah mencegah terjadinya kecelakaan. Karena
klien mania memiliki daya nilai yang rendah,
hiperaktif, senang tindakan yg Risti, maka klien harus
ditempatkan di lingkungan yg aman, yaitu di lantai
dasar, perabotan dasar, kurangi rangsang dan
suasana yg tenang. Sedangkan merawat klien
depresi lebih ditunjukkan pada risiko bunuh diri,
karena klien merasa tdk berdaya, tdk berharga &
keputusasaan.
b. Hubungan perawat-klien
Hubungan saling percaya yg terapeutik perlu
dibina & dipertahankan. Bekerja dengan klien
depresi perawat harus bersifat hangat,
menerima, diam aktif, jujur & empati, bicara
lambat, sederhana & beri waktu pada klien
untuk berfikir & menjawab.
Kewaspadaan perawat
Dlm memberi askep kpd klien dg gangguan alam
perasaan berat,perawat harus memberikan prioritas yg
paling utama thd risiko bunuh diri.Perawat diperlukan
bila ada risiko bunuh diri,yaitu gejala meningkat secara
cepat & support sistem tidak ada/kurang.Askep pada
keadaan ini untuk melindungi & menjamin agar klien tdk
mencelakakan diri sendiri.Percobaan bunuh diri
biasanya terjadi pada saat klien keluar dari fase
depresi,klien mempunyai energi & kesempatan untuk
bunuh diri.Klien dalam keadaan mania akut dpt
mengancam hidupnya.
6. Evaluasi
a.Apakah semua sumber pencetus stress & persepsi klien dpt
digali?
b.Apakah masalah klien mengenai konsep diri,rasa marah, &
hubungan interpersonal dpt digali?
c.Apakah riwayat individu klien & keluarganya sebelum fase
depresi/mania dpt di evaluasi sepenuhnya?
d.Apakah perlu dilakukan tindakan untuk mencegah
kemungkinan terjadi bunuh diri?
e.Apakah masyarakat lingk juga merupakan sumber koping?
f.Apakah tindakan keperawatan telah mencakup semua aspek
dunia klien?
g.Apakah reaksi perubahan klien dpt diidentifikasi & dilalui
dengan baik oleh klien?
h.Apakah perawat mampu untuk mawas diri thd perasaan
pribadi, konflik, & mampu untuk menghadapi bantuan emosi yg
timbul dlm hubungan dg klien?
i.Apakah pengalaman klien akan meningkatkan kepuasan &
kesenangan klien thd dunia pribadinya?
DIAGNOSIS MEDIK DSM-IV YANG BERHUBUNGAN DENGAN
RESPON EMOSIONAL
Gangguan Bipolar II
Riwayat satu atau lebih episode depresi dan sedikitnya satu
episode hipomanik, belum pernah terjadi episode manik.
Gangguan Siklotimik
Satu riwayat hipomanik selama 2 tahun, individu mengalami
periode alam perasan abnormal.Tidak memenuhi kriteria
sebagai episode manik dan depresi yang tidak memenuhi
kriteria episode depresi mayor
2. Gangguan depresi Mayor
Terdapat sedikitnya 5 gejala selama 2 minggu periode
yang sama,bisa berupa depresi,kehilangan
minat,kesenangan.
Gejala lain : menurunnya berat badan,insomnia,agitasi
atau retardasi psikomotor,keletihan,perasaan tidak
berharga,menurunnya kemampuan untuk berfikir dan
pikiran kematian yang timbul secara berulang-ulang.
Depresi utama bisa diklasifikasikan sebagai suatu
episode tunggal,atau kambuh kembali
Gangguan Distimik
Sedikitnya 2 tahun menglami depresi dan sedikitnya
mempunyai satu gejala dari depresi mayor tanpa
memenuhi kriteria episode depresi mayor
KRITERIA DIAGNOSTIK DEPRESI MAYOR DAN
EPISODE MANIK
Depresi Mayor
Sedikitnya 5 dari kriteria berikut (termasuk satu dari
dua yang pertama) harus ada hampir setiap hari,
untuk sedikitnya selama 2 minggu.
1.Waham kebesaran
2.Kebutuhan tidur berkurang
3.Suara yang ditekan
4.Fligh of idea
5.Mudah terganggu
6.Agitasi Psikomotor
7.Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan tanpa memperhatikan konsekuensi
negatif