Anda di halaman 1dari 14

Perawatan Tali

Pusat di Rumah
Oleh Kel.11:
1. Meri Febriyanti (1911312007)
2. Puti Mahagandhi (1911313006)
1. Tali Pusat
Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord. Merupakan
saluran kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan, sebab selama dalam
rahim, tali pusat ini lah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin
yang berada di dalam nya.

Diameter tali pusat antara 1cm-2,5cm, dengan rentang panjang antara 30cm-
100cm, rata-rata 55cm, terdiri atas alantoin yang rudimenter, sisa-sisa omfalo
mesenterikus, dilapisi membran mukus yang tipis, selebihnya terisi oleh zat seperti
agar-agar sebagai jaringan penghubung mukoid yang disebut jeli whartor.
2. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau memelihara pada tali pusat bayi setelah tali
pusat dipotong atau sebelum puput.

Perawatan tali pusat menurut JNPK-KR Depkes dan Kemenkes RI sebagai berikut:

a)Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan/bahan apapun ke puntung tali
pusat

b)Mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih diperkenankan, tetapi tidak dikompreskan
karena menyebabkan tali pusat basah/lembab

c)Lipat popok di bawah punting tali pusat

d)Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan segera
keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih
Berdasarkan jurnal Kesehatan Abdurrahman dengan judul Efektivitas
berbagai metode perawatan tali pusat terhadap lamanya pelepasan tali pusat
pada bayi baru lahir di BPM Yosephine Palembang, dengan hasil bahwa
perawatan dengan menggunakan alkohol tidak direkomendasikan oleh WHO
karena perawatan dengan alkohol tidak mampu membunuh spora, dan kurang
efektif dalam mengontrol kolonisasi bakteri dan infeksi pada kulit serta
dianjurkan perawatan tali pusat dengan perawatan terbuka.
3. Tujuan Perawatan Tali Pusat
• Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi
baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak
terjadi infeksi pada tali pusat bayi.
• Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat, karena
perawatan atau tindakan yang kurang bersih.
• Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemakaian popok bayi yang
diletakkan sebelah bawah tali pusat. Apa bila tali pusat kotor, cuci luka tali pusat
dengan air bersih yang mengalir menggunakan sabun, segera di keringkan dengan
kain kasa kering dan dibungkus dengan kasa tipis yang steril dan kering.
4. Cara Merawat Tali Pusat di Rumah
Memotong dan mengikat tali pusat dilakukan dengan tehnik aseptik dan anti septik,
dengan prosedur tindakan sebagai berikut:

a. Bersihkan area pusat dengan bola kapasa lembut yang telah dicelupkan air
matang, lakukan dengan lembut, tidak perlu menggosokkan atau mendorong
pusat
b. Keringkan dengan handuk lembut

c. Ganti pembalut pusat bayi dengan kain kassa barundan tidak perlu panik saat
melihat tetesan darah yang kemudiaan menghitam terutama pada minggu
pertama (pada saat ini, pusat bayi baru lahir biasanya masih tampak luka)

d. Kenakkan popok dengan cara melipat bagiaan atasnya menjauhi pusat untuk
menghindari rembesan urin mengenai pusat.
Beberapa hal yang perlu diingatkan saat merawat tali pusat bayi yaitu:

1) Jaga kebersihan area pusat dan sekitarnya serta upayakan selalu dalam keadaan kering

2) Gunakan kapas baru pada setiap basuhan

3) Agar tali pusat lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada bagian pusat yang terus dibalut
sehingga mendapat udara cukup

4) Saat membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin

5) Agar praktis, kenakkan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar

6) Lakukan perawatan ini 1-2 kali sehari.

7) Konsultasikan dengan dokter bila area kulit di sekitar pusat bayi memerah dan seperti
terbakar karena mungkin terjadi infeksi jamur atau lainnya (jika penyebabnya memang
benar-benar infeksi, biasanya akan di rawat dengan sedikit betadine)
Tanda- tanda bahaya pada tali pusat meliputi:
• Daerah/bagian perut di pangkal tali pusat berwarna merah.

• Berbau.

• Mengeluarkan cairan dan berbau.

• Bayi demam tanpa sebab yang jelas.


• Ada darah yang keluar terus-menerus
5. Dampak Perawatan Tali Pusat
a. Dampak Positif Perawatan Tali Pusat

Dampak positif dari perawatan tali pusat adalah bayi akan sehat dengan kondisi tali pusat
bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat pupus lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa
ada komplikasi.

b. Dampak Negatif Perawatan Tali Pusat

Dampak negatif perawatan tali pusat adalah apabila tali pusat tidak dirawat dengan baik,
kuman-kuman bisa masuk sehingga terjadi infeksi yang mengakibatkan penyakit Tetanus
neonatorum.
6. Cara Pencegahan Infeksi Tali Pusat
Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali pusat meliputi:

a) Penyuluhan bagi ibu pasca melahirkan tentang merawat tali pusat

b) Memberikan latihan tentang perawatan tali pusat pada ibu pasca


persalinan.

c) Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.

d) Lakukan perawatan tali pusat setiap hari dan setiap kali basah atau
kotor
Memberi nasehat pada keluarganya yaitu:

1) Lipat popok dibawah putung tali pusat

2) Apabila putung tali pusat kotor, bersihkan secara hati-hati dengan air matang
atau Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dan sabun dari ujung luka ke pangkal.
Mengeringkan secara seksama dengan kain bersih.

3) Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu harus mencari bantuan perawatan jika tali
pusat menjadi merah atau mengeluarkan nanah atau darah.

4) Apabila tali pusat menjadi merah dan keluar nanah maupun darah, segera
merujuk bayi ke fasilitas yang mampu untuk menangani dan membersihkan
asuhan pada bayi baru lahir secara lengkap.
Berdasarkan hasil Analisa jurnal didapatkan bahwa selama perawatan pada
bayi memerlukan peran seorang ibu yang memiliki pengetahuan, sikap serta
tindakan ibu dalam memberikan perawatan kepada bayi. Ibu yang kurang memiliki
pengetahuan dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang bagi bayi selama
hidupnya. Pengetahuan dan sikap yang dimiliki ibu mengenai perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir akan berpengaruh pada status kesehatan bayi serta pemberian
informasi secara tepat dan jelas akan mengatasi ketakutan dan kekhawatiran ibu
dalam merawat tali pusat (Firda Purnama & Diah Astutiningrum, 2019).
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai