By
Taufan Arif, S.Kep., Ns. M.Kep
Introduction
Jaringan Slought/slaft
• Jaringan nekrotik yang lunak, avaskular, dan lembab
Jaringan Granulasi
• Berwarna merah muda
• tdd pembuluh darah baru, jaringan penyambung, fibroblast dan sel
– sel inflamasi
Jaringan Epitel
• Berwarna merah muda dan kering
• Epidermis ber-regenerasi melintasi permukaan luka
TIPE JARINGAN
INDIKASI DEBRIDEMENT
Penyebab luka
Ketersediaan sumber
Debridement Autolisis
Debridement Mekanis
Debridement Kimiawi
Debridement Biologis
PERBANDINGAN TEKNIK
DEBRIDEMEN
Metode Keuntungan Keterbatasan
Debridement
Autolisis -Mudah digunakan -Proses Lambat
debridement - Alami -Pada luka terinfeksi hanya
- Tidak Nyeri dengan kombinasi dengan
terapi antibiotik
Mechanical -Mudah dilakukan -Dapat Merusak jaringan
debridement -Lebih cepat dibanding debridement autolisis dan kimiawi sekitar
-Berguna pada luka dengan materi nekrotik dan eksudat -Dapat Mengangkat Jaringan
jumlah sedang - besar yang hidup
Enzimatic - Mudah dilakukan - Iritasi jaringan sekitar
Debridement -Tidak nyeri - Proses lambat
- Berguna pada luka tidak terinfeksi dimana metode lain - Enzym tidka aktif oleh zat
merupakan kontraindikasi topikal lain yang digunakan
-Perlu melakukan irigasi silang pada eschar, bila ada, sebelum
pemakaian enzym
Makrofag
Peggunaan Memfasilitasi sel
Membersihkan memproduksi
balutan khusus fagositik dan
dasar luka Kolagenase &
luka enzim tubuh
protease
Memecah &
Saat Protein
Menstimulasi Terjadilah menghancurkan
hancur, eschar
neutrofil debridemen Protein yang
akan terlepas
mengikat eschar
Melanjutkan Disebut
proses DEBRIDEMEN
debriemen AUTOLISIS
Indikasi dan syarat
• Autolisis debridement direkomendasikan untuk
luka non infeksi dengan jumlah jaringan nekrotik
sedikit – sedang
• Persyaratan utama adalah adanya lingkungan
luka yang lembab, hitung neutrofil adekuat, dan
fungsi leukosit adekuat
• Autolisis ditingkatkan dan didukung oleh
penggunaan balutan retensi yang melembabkan
(moisture-retensive dressing)
• Dressing oklusif atau semi-oclusive moisture
dressing pada luka dibiarkan selama 2 s/d 3 hari
Hal Perlu diperhatikan saat
Autolisis debridemen
• Penggunaan Balutan (dressing)
• Jumlah cairan luka dan bau
• Potensial resiko terjadi maserasi kulit sekitar luka
• Autolisis dapat menjadi debridement sangat
lambat pada keadaan infeksi
• Pasien Immunocompromised tidak memenuhi
persyaratan untuk autolisis debridemen
• Pasien Neutropenik beresiko terjadi infeksi dan
sepsis
Balutan (dressing) Yang
sering digunakan
• Autolisis debridement sering difasilitasi dengan penggunaan
balutan semi oklusif
• Balutan harus memepertahankan kelembapan pada
permukaan luka
• Tipe khusus balutan didasarkan pada tipe jaringan, besar
luka, kedalaman luka, jumlah eksudat, dan kondisi umum
pasien
• Jika dasar luka kering, balutan yang menambah kelembapan
digunakan seperti hydrogel, atau luka banyak eksudat
seperti film tipis
• Berbagai jenis dressing untuk autlisis debridement, seperti
hidrocolloid, Hidrogels, alginates, foam dressing, dan
transparant films)
Mechanical Debridement
• Debridemen mekanik diperoleh dg memberikan
kekuatan luar yan cukup besar untuk memisahka
atau memecahkan kekuatan yang melekat antara
jaringan nekrotik dengan dasar luka
• Debridemen mekanik Merupakan debridement
non selektif
• Digunakan pada luka dengan jumlah jaringan
nekrotik atau debris sedang – banyak
Jenis Metode Mechanical
Debridement
Debridemen bedah
• Termasuk jenis mechanical debridemen tetapi diuraikan
tersendiri sebagai Sharp conservative debridement
Wound Scrubbing