Lapkas Iship
Lapkas Iship
Lapkas Iship
Pendamping :
dr. Riestiyani Manuputty, M. Kes
Dipresentasikan oleh :
dr. Anastasya Hutajulu
dr. Christian Manoe
dr. Riando F. Sapoan
dr. Rizal Marlissa
DOKTER INTERSHIP
PUSKESMAS ABEPANTAI
DINAS KESEHATAN KOTA JAYAPURA
PAPUA, 2021
Pendahuluan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas
normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan kematian atau mortalitas.
Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk yang
mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi
penderitanya.
Presentasi kasus Hipertensi di PKM Abepantai Per harinya sekitar 5-10 pasien yang menderita
hipertensi.
Hipertensi, Dislipidemia dan Hiperuresemia merupakan faktor resiko utama penyakit kardiovaskular.
Laporan Kasus
Nama : Ny. H
Tanggal lahir : Makassar, 27-05-1992
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Identitas pasien
Alamat : Abepantai
Agama : ISLAM
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal MRS : 25-3-2021
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama
• Nyeri kepala
• Tidak ada keluarga pasien pernah mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
• Riwayat Hipertensi, DM, Jantung, Asma, Alergi obat dan makanan (-)
Kebiasaan
• Aktivitas sehari-hari pasien Ibu Rumah Tangga dan mengurus cucu, pasien datang ke
puskesmas jika ada keluhan atau sakit, Pasien suka makan makanan yang asin, tidak
berolahraga, keluarga 1 rumah merupakan perokok aktif dan pengetahuan tentang Tekanan
darah tinggi kurang.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
Status Vital Sign
Tekanan Darah : 150/84 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36.5°C
S : Nyeri kepala (+) mencret 1x , S : Nyeri kepala (+), S : Nyeri kepala (+), lutut terasa kram S : Nyeri kepala (+)
Kontrol tekanan darah ke dua tangan gatal (+) dan kulit (+), Kontrol tekanan darah
mengelupas., Kontrol tekanan darah.
O: TD: 167/101 mmHg Kontrol tekanan darah O: TD: 208/111 mmHg
N: 97 x/m BB: 74 kg
AU: 6.2 mg/dl O: TD: 157/77 mmHg O: TD: 140/90 mmHg
KOL: ? BB: 74 kg BB: 74 kg A: Hipertensi Urgensi.
GDS: 115 mg/dl AU: 6.6 mg/dl AU: 6.6 mg/dl
KOL: 212 mg/dl KOL: 230 mg/dl P: -Amlodipin 1 x 10 mg
A: Hipertensi gr. II GDS: 130 mg/dl GDS: 116 mg/dl -Paracetamol 3 x 500 mg
-Dislipidemia
-Hiperuresemia A: Hipertensi gr. II A: Hipertensi gr. I
- Tinea Manus - OA
P: -Amlodipin 1 x 10 mg
-Simvastatin 1x10 mg P: -Amlodipin 1 x 5mg
-Allopurinol 1x100 mg P: -Amlodipin 1 x 10 mg -Piroxicam 2x1
- loratadin 1x10 mg -Cetirizine 2 x1 - Natrium Dicklofenac 2x1
- Dexamethason 2x1
- Miko. Krim 2%
RESUME
Pasien datang ke Puskesmas Abepantai dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu, nyeri
kepala dirasakan di daerah bagian kepala belakang dekat tengkuk leher. Nyeri kepala tidak
berkurang dengan isitirahat dan mengganggu aktifitas. Pasien mengeluh jika sakit kepala ini
sering kambuh- kambuhan dan jika gejala timbul pasien baru memeriksakan diri ke puskesmas.
Pasien sebelumnya sudah terkena tekanan darah tinggi sejak 8 tahun yang lalu. Selama ini,
pasien rutin kontrol tekanan darah ke dokter. Pasien datang ke dokter jika ada keluhan dan jika
obat yang telah diberikan dokter akan habis pasien segera berobat ke dokter. Makan dan minum
baik, BAB/BAK baik.
Pasien diketahui memiliki Riwayat penyakit Hipertensi (+) Hiperlipidemia (+) dan Riwayat
Hiperuresemia (+). Sejak 2019
Pada hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos, TD: 150/84 mmHg, N: 92/menit, R:
20/menit, SB: 36.5°C.
Hasil laboratorium, Gula Darah Sewaktu: 133mg/dl, Kolesterol total: 308 mg/dl,
Kadar Asam Urat: 9.1 mg/dl
DEFINISI DAN KLASIFIKASI HIPERTENSI
KASUS TEORI
6. Diabetes
TATALAKSANA
HIPERTENSI
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
TEORI KASUS
•Amlodipin Tablet 1 x 10 mg
•Allopurinol Tablet 1 x 100 mg
•Simvastatin Tablet 1 x 10 mg
•Natrium Diklofenac Tablet 2 x 50 mg
INDIKASI MERUJUK PASIEN
HIPERTENSI
1. Pasien dengan kecurigaan hipertensi sekunder.
2. Pasien muda (<40 tahun) dengan hipertensi derajat 2 keatas (sudah disingkirkan
kemungkinan hipertensi sekunder)
3. Pasien dengan hipertensi mendadak dengan riwayat TD normal
4. Pasien hipertensi resisten.
5. Pasien dengan penilaian HMOD lanjutan yang akan mempengaruhi pengobatan.
6. Kondisi klinis lain dimana dokter perujuk merasa evaluasi spesialistik diperlukan
DISLIPIDEMIA
Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme
lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar
kolesterol total (Ktotal), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida
(TG), serta penurunan kolesterol HDL (K-HDL).
KASUS
Amlodipin Tablet 1 x 10 mg
•Allopurinol Tablet 1 x 100 mg
•Simvastatin Tablet 1 x 10 mg
•Natrium Diklofenac Tablet 2 x 50 mg
Penggunaan terapi penurun asam urat pada hiperurisemia tanpa gejala klinis masih kontroversial.
The European League Against Rheumatism (EULAR), American Colleague of Rheumatology (ACR) dan National Kidney
Foundation (NKF) tidak merekomendasikan penggunaan terapi penurun asam urat dengan pertimbangan keamanan
dan efektiϐitas terapi tersebut.
Rekomendasi dari Japan Society for Nucleic Acid Metabolism, menganjurkan pemberian obat penurun asam urat pada
pasien hiperurisemia asimptomatik dengan kadar urat serum >9 atau kadar asam urat serum >8 dengan faktor risiko
kardiovaskular (gangguan ginjal, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit jantung iskemik)
Obat-obatan yang dapat meningkatkan asam urat; OAH; ACEI, Thiazid loop diuretik, heparin dll.
Amlodipin Tablet 1 x 10 mg
•Allopurinol Tablet 1 x 100 mg
•Simvastatin Tablet 1 x 10 mg
•Natrium Diklofenac Tablet 2 x 50 mg
TERIMA KASIH