Anda di halaman 1dari 15

“Penjasorkes & Problematikanya di Tingkat SD Dalam

Kurikulum 2013”

▫ Oleh :
▫ Satrio Novaldi

PRODI PENDIDIKAN OLAHRAGA S-2


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Ruang Lingkup
Penjasorkes

Tujuan
Penjasorkes

Pengertian
Penjasorkes
1. Pengertian Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan

 Penjasorkes merupakan suatu proses pendidikan melalui


pembelajaran yang memberikan perhatian pada
pengembangan potensi manusia melalui aktivitas jasmani
sehingga tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri.

 Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes)


yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting,
yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang
dilakukan secara sistematis. (Permendiknas Nomor 22 tahun
2006 )
• Lanjutan
 Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan suatu proses pembelajaran
melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi (Gusril,
2011: 6).

 Menurut Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, Penjasorkes diartikan


sebagai bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan
untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.
2. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya


pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang


lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi


nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan.
2. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung


jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan


diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di


lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.
(Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 ).
3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Olahraga &
Kesehatan
• Ruang lingkup mata pelajaran penjasorkes untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah meliputi 7 (tujuh) aktivitas yaitu:
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional,
permainan. Eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-
lokomotor dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers,
sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulutangkis dan bela diri serta aktivitas lainnya.
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta
aktivitas lainnya.
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta
aktivitas lainnya.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Olahraga &
Kesehatan
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ dan senam
aerobik serta aktivitas lainnya.
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air dan renang serta aktivitas lainnya.
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman
yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat
yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek
kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara implisit masuk ke
dalam semua aspek.
B. Model Pembelajaran Penjasorkes SD Dalam
Kurikulum 2013

!!!PERHATIAN!!!

“Bisa dilihat pada hardcopy materi kelompok dari halaman 10-20 Model pembelajaran (RPP) SD
Kurikulum 2013”.
C. Problematika Penjasorkes Kurikulum 2013 di Tingkat
Sekolah Dasar

• Apa permasalahan yang terjadi pada


implemantasi kurikulum 2013 mata pelajaran
PJOK di tingkat sekolah dasar ?
 Problematika yang terjadi ..
 Dalam Kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar, dengan
masuknya mata pelajaran PJOK ke dalam tematik,
menjadikan posisi Guru PJOK tidak jelas.

 Bukan hanya tidak jelas keberadaan dan fungsinya sebagai


pendidik (karena guru kelas pun sebenarnya dapat
melaksanakan pembelajaran yang berupa praktek bagi
peserta didik sesuai tema yang terkait), namun juga tidak
jelas metode pembelajaran yang ada di dalamnya.
Seharusnya mata pelajaran PJOK tidak ditematikan, karena
tujuan mata pelajaran PJOK berbeda dengan tujuan dari
mata pelajaran yang lain.
 LANJUTAN
 Posisi yang tepat bagi guru PJOK adalah setara dengan posisi
Guru Agama dan Budi Pekerti yang dapat berdiri sendiri,
tidak masuk ke dalam tematik.
 Mengapa tidak demikian pula yang diterapkan untuk mata
pelajaran PJOK yang memiliki nilai-nilai sendiri yang
berbeda dengan mata pelajaran lain ?
 Mata pelajaran PJOK seharusnya disiapkan secara serius,
khusus dan terpisah dari tematik seperti mata pelajaran
Agama dan Budi Pekerti, karena mata pelajaran PJOK turut
berperan terhadap hasil belajar peserta didik pada aspek
afektif yang membentuk karakter dengan nilai-nilai olahraga
(Sumber: United Nation, 2003).
 Permasalahan umum guru penjasorkes di sekolah
dasar
1. Guru tidak menguasai teori maupun praktek materi –
materi PJOK.

2. Di lingkungan sekolah tidak ada lapangan/aula untuk


praktik olahraga.

3. Siswa selalu banyak menawar.

4. Siswa lemah dan cengeng.

5. Orang tua yang memanjakan anaknya.


 KESIMPULAN

• Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah dasar merupakan
sebuah kesenjangan yang terjadi yang sebetulnya bisa diperbaiki.
• Fungsi kedudukan pendidikan jasmani sangatlah penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan
yaitu: Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
• Jelas dikatakan disana sehat, maka pendidikan jasmani sangatlah penting kedudukannya,
sehingga problematika yang terjadi harus dikaji ulang agar terbentuk suatu solusi dalam
mengatasinya dan harapan kedepan pendidikan jasmani mampu menyumbangkan bidang ilmu
keolahragaan dalam masyarakat.
Sekian
&
Terima Kasih

Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai