Anda di halaman 1dari 18

Muhammadiyah

Sebagai Gerakan Sosial


KELOMPOK IV
1. Alya Mumaiyazah 2084202110004 ‫مرحبا‬
2. Andini
3. Asiah
2084202110005
2084202110006
‫مرحبا‬
4. Chandra Lesmana 2084202110007
5. Dea Oktazisa Risky 2084202110008
6. Fahrina Syahida 2084202110009
7. Fitriah 2084202110010
8. Hari Juanda 2084202110011
9. Herdayanti 2084202110012
10. Lisnadia 2084202110013
01.
Nilai-nilai dan
‫اثنان‬
Ajaran Keagamaan
Muhammadiyah
(Teologi Al-Maun)
1 Nilai
Kemanusiaan
“Inti visi kemanusiaan agama-agama adalah cinta
kasih K.H. Ahmad Dahlan tampaknya menjadi
tokoh pencari identitas kebenaran etos kemanusiaan
global.”
—Abdul Munir Mulkan(2010:43)—
Menurut Muhammadiyah, gerakan sosial termasuk dalam urusan Muamalah
al-duniawiyah. Manusia mempunyai nilai universal tanpa dibatasi oleh keyakinan,
wilayah, etnis, dan jenis kelamin. Nilai itu adalah nilai kemuliaan yang disandang oleh
setiap anak cucu Adam.

Kemuliaan seseorang dapat dilihat dari lima aspek, antara lain :


1. Hubungan dirinya dengan Tuhan
2. Hubungan dirinya dengan alam
3. Hubungan dirinya dengan masyarakat
4. Hubungan dirinya dengan keluarga
5. Hubungan dengan dirinya sendiri
2
Ajaran Sosial
Kemanusiaan
dalam
Muamalah
Islam menetapkan dua pola hubungan yang permanen dalam kehidupan beragama
yakni hubungan dengan Allah SWT,yang lazzim disebut hablun minallah dan
hubungan dengan sesama manusia atau lazim disebut hablun minannas.Hubungan
dengan Allah dalambentuk ibadah dibahas dalam ilmu fiqih,sedangkan hubungan
dengan sesama manusia dibahas dalam ilmu akhlak.

Atas dasar spirit surat Al-Maun,KH Ahmad Dahlan memberi isyarat bahwa islam
adalah agama yang menekankan bukan hanya aspek ritual dan mengabaikan aspek
sosial.

Ajaran sosial yang dipopulerkan dengan istilah teologi Al-Maun ini mengandung
empat nilai :
1. Nilai religi atau nilai iman
2. Nilai belas kasih atau nilai Al-Rahmah
3. Nilai syukur
4. Nilai tolong menolong
02.
Gerakan Peduli
‫اثنان‬
Kepada Fakir
Miskin dan Anak
Yatim
Gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu salah satunya adalah berzakat.
Dijelaskan dalam surah At-Taubah : 60 tentang kelompok penerima zakat, fakir
miskin dan yatim piatu termasuk golongan yang wajib menerima zakat. Karena anak
yatim dan yatim piatu adalah anak yang ditinggal oleh orang tuanya baik ayahnya
maupun ibunya atau keduanya dan belum dewasa serta belum dapat mencari
nafkah sendiri. Sedangkan fakir miskin adalah golongan yang tidak dapat
mencukukupi kebutuhan mereka.

Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum


mustadl’afin, dhuafa, miskin, dan anak yatim, mengilhami Muhammadiyah untuk
mendirikan banyak lembaga pendidikan, panti asuhan, rumah sakit, dan tempat
layanan sosial lainnya. Pendirian tempat layanan sosial adalah kepedulian
Muhammadiyah kepada kaum miskin dan kepentingan umat.
03.
Bentuk dan Model
‫اثنان‬
Gerakan Sosial
Kemanusiaan
Muhammadiyah
Bidang-bidang yang terdapat dalam gerakan sosial muhammadiyah, diantaranya:
1. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan misalnya, hingga tahun 2000 ormas Islam Muhammadiyah telah memiliki :
a. 3.979 taman kanak-kanak
b. 33 taman pendidikan Al-Qur’an
c. 6 sekolah luar biasa
d. 940 sekolah dasar
e. 1.332 madrasahdiniyah/ibtidaiyah
f. 2.143 sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP dan MTs)
e. 979 sekolah lanjutan tingkat atas (SMA,MA, SMK)
g. 101 sekolah kejuruan
h. 13 mualimin/mualimat
i. 3 sekolah menengah farmasi
k. 64 pondok pesantren
l. 36 universitas
m. 72 sekolah tinggi
n. 54 akademi
o. 4 politeknik
Nama-nama seperti Bustanul Athfal/TK Muhammadiyah, SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah,
SMA Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah, dan Universitas Muhammadiyah bermunculan di berbagai
daerah.
2. Bidang Kesehatan
Berdasarkan buku Profil dan Direktori Amal Usaha Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Bidang Kesehatan
pada tahun 1997, organisasi Muhammadiyah memiliki :
a. Rumah sakit berjumlah 34
b. Rumah bersalin berjumlah 85
c. Balai Kesehatan Ibu dan Anak berjumlah 504. Balai Kesehatan Masyarakat berjumlah 115
d. Balai Pengobatan berjumlah 846
e. Apotek dan KB berjumlah 4
 
3. Bidang Kesejahteraan Sosial
Dalam bidang kesejahteraan sosial, hingga tahun 2000 Muhammadiyah telah memiliki:
a. 228 panti asuhan yatim
b. 18 panti jompo
c. 22 balai kesehatan sosial
d. 161 santunan keluarga
e. 5 pantiwreda/manula
f. 13 santunan wreda/manula
g. 1panti cacat netra
h. 38 santunan kematian
i. 15 BPKM (Balai Pendidikan Dan Keterampilan Muhammadiyah).
4. Bidang Kaderisasi
Dalam bidang kaderisasi Muhammadiyah telah melakukan program diantaranya:
a. Peningkatan kualitas pengkaderan
b. Melaksanakan program pengkaderan formal dan informalsecara berkelanjutan
c. Menyelenggaraka baitul arqam dan darul arqam Muhammadiyah
d. Tranformasi kader per jenjang dan per generasi
e. Sinergi Building antar unit persyarikatan untuk kaderisasi
Contoh kaderisasi/organisasi dalam Muhammadiyah: aisyiyah, pemuda muhammadiyah, IPM, IMM,
Tapak Suci Muhammadiyah.
04.
Revitalisasi Gerakan ‫اثنان‬
Sosial
Muhammadiyah
1. Pengertian
Revitalisasi merupakan salah satu jenis atau bentuk perubahan(transformasi) yang mengandng
proses penguatan, meliputi peneguhan terhadap aspek-aspek ang selama ini dimiliki(proses
potensial) maupun dengan melakukan pengembangan (proses actual)menuju pada keadaan yang
lebih baik dan lebih maju dari kondisi sebelumnya.

2. Macam-macam aspek revitalisasi gerakan


• Revitalisasi teologis
• Revitalisasi ideologis
• Revitalisasi pemikiran
• Revitalisasi organisasi
• Revitalisasi kepemimpinan
• Revitalisasi amal usaha
• Revitalisasi aksi
1. Langkah-langkah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah
a. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan masyarakat didaerah lokal,
nasional, dan global dengan menjalankan fungsi dakwah dan tajdid serta mengembangkan
ukhuwah dan kerja sama dengan semua pihak yang membawa pada pencerahan dan
kemaslahatan hidup.
b. Meneguhkan dan mewujudkan kehidupan islami sesuAI dengan paham agama dalam
muhammadiyah yang mengedepankan uswah hasanah dan menjadi rahmat bagi kehidupan.
c. Mengembangkan pemikiran islam sesuai dengan prinsip Manhaj Tarjih dan ijtihad yang
menjadi acuan/pedoman muhammadiyah
d. Pengembangan infrastuktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yang mampu
menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan semakin mengarah pada pencapaian tujuan
muhammadiyah, Mendinamisasi kepemimpinan persarikatan disemua tingkatan (wilayah,
daerah, cabang, dan Ranting)
e. Mendinamisasi kepemimpinan persarikatan disemua tingkatan (wilayah, daerah, cabang, dan
Ranting)
e. Peningkatan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha muhammadiyah menuju tingkat
kompetisi dan kepentingan misi persyarikatan yang tinggi, serta menjadikannya sebagai
pelaksana usaha yang terikat dan memiliki ketaatan pada kepemimpinan persyarikatan.
f. Pengembangan model model kegiatan/aksi ang lebih sensitif terhadap kepentingan-kepentingn
actual/nata umat, masyarakat dan dunia kemanusiaan dengan pengelolaan ang leih konsisten
g. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan organisasi otonom muhammadiyah sebagai
basis kader dan pimpinan persyarikatan
i. Meningkatkan bimbingan, arahan, dan panduan kepada seluruh tingkatan pimpinan dan warga
muhammadiyah
j. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan muhammadiyah.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai