Anda di halaman 1dari 11

STATIKA

STATIKA (Titik Materi)


Bagian ini membahas statika titik materi. Dasar dari statika titik
materi adalah Hukum Newton I dan III.
Hukum Newton I :
 Jika suatu benda berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
dengan kecepatan tetap, maka resultan gaya-gaya yang bekerja
padanya sama dengan nol.
F=0
oleh karena F = Fx + Fy + Fz , maka berlaku pula :
 Fx = 0  Fy = 0  Fz = 0
Hukum Newton III.
Faksi = - Freaksi
 Besarnya gaya aksi sama dengan gaya reaksi. Akan tetapi arahnya

berlawanan.
STATIKA (Titik Materi)

Hukum Newton III.


Faksi = - Freaksi
 Besarnya gaya aksi sama dengan

gaya reaksi. Akan tetapi arahnya


berlawanan.
STATIKA (Titik Materi)
Contoh : 1. Sebuah tali digantungkan pada langit-langit
pada ujung yang lain digantungkan beban 5 N.
Hitung gaya tegang tali .
T
Gaya-gaya yang bekerja pada tali adalah :
T dan W.
W= 5 karena  Fy = 0 maka T = W = 5 N.
W=5N
2. Tentukan gaya-gaya pada tali jika W = 10 N.
Dalam keadaan setimbang maka :
30 60
Fx = 0 dan  Fy = 0
Untuk komponen sb-x, maka
T1 cos 60 = T2 cos 30
W ½ T1 = ½ 3 T2 → T1 = 3 T2
STATIKA (Titik Materi)
T1 sin 60 Untuk komponen sb-y :
T2 T2 sin 30 T1 T1 sin 60 + T2 sin 30 – T3 = 0
dengan memasukkan nilai T3 dan
T2 cos 30 T1 cos 60 T1 = 3 T2 maka diperoleh :
T3
T2 = 5
dan T1 = 5 3
C
3. Jika W = 10 N, r = 0.5 m, dan AD = BD
120
120 = CD = 1 m, tentukan gaya pada masing-
B masing tali.
A 120

D
W
STATIKA (Benda Kaku)
Suatu benda kaku jika dikerjakan gaya F pada benda tsb maka benda
tsb dapat mengalami gerak rotasi dengan sumbu yang dapat lewat titik
Pusat massa atau titik lain sebagai sumbu putarnya.
Penyebab dari gerak rotasi ini adalah adanya momen gaya ‘’ yang
didefinisikan :
=LxF
yang besarnya adalah :  = L F sin 
L
Jika pada benda bekerja beberapa buah
 gaya, maka :
 = 1 + 2 + 3 + …….
F Dalam persoalan statika benda kaku, maka
haruslah berlaku syarat :  = 0 & F = 0
STATIKA (Benda Kaku)
1. Jika batang BC homogen mempunyai berat 5 N,
A Hitunglah gaya tegang tali AB dan gaya reaksi R
dinding terhadap batang BC.

B Syarat setimbang :  F = 0 dan   = 0


C

W = 10 c = 0 → kita ambil terhadap titik C


Ty.BC – Wbt . ½ BC – W.BC = 0
Ry R T
Ty T sin 300 = W + Wbt.½

T = 2 W + Wbt = 25 N
Rx Tx
Wbt Fx = 0 → Rx = Tx
W R cos  = T cos 300
R cos  = 25 ½  3 = 12.5 3
STATIKA (Benda Kaku)
Fy = 0 → Ry + Ty – Wbt – W = 0
R sin  = Wbt + W - Ty
Ry R T
Ty
R sin  = 5 + 10 – 12.5 = 25

Rx Tx R sin  2.5 1 1
   tg   3
Wbt R cos  12.5 3 5 3 15
W

R sin   2.5  R  .....


2. Batang kaku homogen panjang 1 m. Pada kedua ujungnya
digantungkan beban masing-masing 2 N dan 6 N. Jika berat batang
itu sendiri 4 N, tentukan suatu titik tumpu agar batang dalam
kesetimbangan.
STATIKA (Benda Kaku)
A B C D

Wbt= 4
W1= 2 W 2= 6
F

Karena sistem dalam keadaan setimbang rotasi, maka c = 0

W1 . Ac + Wbt BC – W2 . Cd = 0
Jika BC = x , maka Ac = L – x dan BC = ½ L – x

 W1 ( L – x) + Wbt (½ L – x) = 6 x.
2 ( 1 – x) + 4 (½ – x) = 6 x
x = ⅓.
STATIKA (Benda Kaku)
3. Sebuah tangga dengan panjang 5 m dan massa
N1 12 kg, bersandar di tembok pada suatu tempat
Setinggi 4 m dari tanah. Titik berat tangga
Terletak pada jarak ⅓ panjang tangga dari
Tanah. Seorang massa 60 kg naik tangga dan
Berhenti di tengah-tengah tangga. Jika gaya
N2 Gesek tangga dengan dinding diabaikan,
Tentukan gaya-gaya yang dilakukan sistem
Wo pada tanah dan dinding.
Wt
f
4. Tentukan gaya tegang tali BC serta gaya reaksi
di B jika WA = 20 N dan Wbt = 10 N
C

WA
30 Wbt
45
A B
STATIKA (Benda Kaku)
A 30 30 E

B 60 5. Tentukan gaya tegang pada masing-


60 D
masing tali.

6. Jika W1 = 12 N, W2 = 1 N dan AB = 1.2 m


W = 20 N Tentukan berat batang AB jika posisi
Seperti pada gambar terpenuhi.
A B

W1 W2
40 cm

Anda mungkin juga menyukai