Anda di halaman 1dari 24

DINAMIKA

SRI AMALIAH MANDATI, S.TP.,M.T


Teknik Industri

Universitas Muhammadiyah Surabaya


04/25/21 FISIKA DASAR 1
DINAMIKA PARTIKEL

Dinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak beserta


Penyebabnya (gaya).
Dasar dari dinamika adalah hukum-hukum Newton.

Hukum Newton I. Setiap benda akan tetap berada pada keadaan


Diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali
Jika benda itu dipaksa untuk merubah keadaan
 F = 0. Tersebut oleh gaya-gaya yang dikerjakan
Padanya.
Hukum Newton II. Jika suatu benda bermassa m padanya dikerja-
Kan gaya-gaya dengan resultan gaya tidak sama
 F = m.a Dengan nol, maka benda akan mendapat
percepatan sebesar a yang arahnya searah dengan
04/25/21 Resultan gaya
FISIKAdan besarnya memenuhi pers :.2
DASAR
DINAMIKA PARTIKEL

04/25/21 FISIKA DASAR 3


DINAMIKA PARTIKEL

04/25/21 FISIKA DASAR 4


DINAMIKA PARTIKEL
Hukum Newton III. Aksi timbal balik dari dua benda adalah sama
Besar dan mempunyai arah berlawanan.
Faksi = – Freaksi

04/25/21 FISIKA DASAR 5


DINAMIKA PARTIKEL
HUKUM GRAVITASI NEWTON
Gaya antara dua partikel yang mempunyai massa m1 dan m2 dan ter-
pisah oleh jarak r adalah suatu gaya tarik menarik sepanjang garis
yang menguhubungkan kedua partikel tersebut dan mempunyai besar.

m1.m 2
F F FG
m2 r2
m1 r

04/25/21 FISIKA DASAR 6


DINAMIKA PARTIKEL

Dimana G – tetapan gravitasi yang mempunyai nilai sama untuk


setiap
pasangan partikel/benda. ≈ 6.673 x 10-11 N m2/kg2
Jika kedua benda tersebut adalah Bumi dan benda dengan massa m,
maka berlaku : F  G M . m
R2
dengan R – jark dari pusat bumi ke benda.

Gaya ini disebut gaya berat benda (W).


W=mg
dimana g adalah gravitasi bumi :
M
gG
R2
04/25/21 FISIKA DASAR 7
DINAMIKA PARTIKEL

GAYA NORMAL
Suatu benda yang bermassa bila terletak pada suatu bidang maka
padanya mengerjakan gaya dalam arah tegak lurus pada bidang.
Gaya ini dinamakan gaya aksi pada bidang. Akibat adanya gaya ini
maka benda akan menderita reaksi yaitu gaya yang dilakukan bidang
pada benda . Gaya reaksi ini disebut GAYA NORMAL.

Gaya normal mempunyai sifat selalu tegak lurus bidang kontak antara
benda dengan bidang.
N
Fy F N
N

Fx W sin 
W cos 
N = W cos 
W N = W - Fy W
N04/25/21
=W W FISIKA DASAR 8
DINAMIKA PARTIKEL

GAYA GESEK Agar benda tetap diam ditempatnya , maka


W sin  haruslah ada yang mengimbangi.
N Gaya ini adalah gaya gesek, yang bekerja
f
antara dua benda yang bersinggungan
W cos  dan akan saling bergerak relatip.
W sin 
W

Ada 2 macam gaya gesek :


1. Gaya gesek statis : gaya gesek yang bekerja pada dua permukaan
benda yang bersinggungan yang masih dalam keadaan diam
relatip satu dengan lainnya.
fs = s N

04/25/21 FISIKA DASAR 9


DINAMIKA PARTIKEL

04/25/21 FISIKA DASAR 10


DINAMIKA PARTIKEL

2. Gaya gesek kinetis : gaya gesek yang bekerja pada dua permukaan
benda yang saling bergerak relatip.
fk = k N

Dalam gambar, jika benda masih diam maka berlaku :

Fy = 0 → N = W cos 
Fx = 0 → W sin  = s N
W sin  = s W cos 
 s = tg 

04/25/21 FISIKA DASAR 11


DINAMIKA PARTIKEL
.

04/25/21 FISIKA DASAR 12


DINAMIKA PARTIKEL

04/25/21 FISIKA DASAR 13


KERJA - ENERGI
Kerja yang dilakukan oleh gaya F untuk berpindah sejauh dx
didefinisika sebagai : dW = F . dx x 2

dW = F cos  dx  Wx x   F cos  dx
1 2
x1
F

dx
A B

Jika besarnya gaya yang bekerja selalu tetap,


B
WA  B   F cos  dx dimana A – posisi di A dan B posisi
A di B
xB


04/25/21
xA
 F cos  dx WA→B = F cos  (xB – xA)
FISIKA DASAR 14
KERJA - ENERGI

Satuan dari kerja adalah satuan gaya (Newton) x satuan jarak (m).
N. m = Joule.
Contoh : Hitunglah kerja yang dilakukan oleh gaya F jika benda pindah dari posisi
A ke B. Kerjakan dengan 2 lintasan (A → B dan A → C → B).
B Kasus 1, jika lintasan benda lang-
F sung dari A → B
 B
 WA B   F dx  F AB
A
A C
Kasus 2. Jika lintasan benda A → C → B
B C B
WA B   F dx   F dx   F dx
A A C
C B
WA B   F cos  dx   F cos  dx  F cos  AC  F sin  CB
04/25/21 FISIKA DASAR 15
A C
KERJA - ENERGI

Dalam segitiga ABC, berlaku sin  = BC/AB dan cos  = AC/AB


 AC BC 
WA  B  F  AC  BC 
 AB AB 
 AC2 BC 2 
 F     F AB
 AB AB 
Nampak bahwa dengan lewat lintasa A → C → B, kerja yang
diperoleh sama besar dengan lintasan langsung dari A → B.

Kesimpulan : kerja yang dilakukan oleh gaya yang sama tidak


tergantung pada lintasan, hanya tergantung pada posisi awal
dan akhir.

04/25/21 FISIKA DASAR 16


TEOREMA KERJA - ENERGI
Suatu benda yang massanya ‘m’ terletak diatas bidang miring
yang kasar dengan sudut kemiringan . Benda ditarik oleh gaya F
yang bersudut  seperti nampak pada gambar, sehingga benda
berpindah tempat. v 2

Misal pada saat awal benda


F
bergerak dengan kecepatan
v1
F cos  v1 dan tinggi h1
F sin 

N Setelah gaya F bekerja sejauh
h2 x, kecepatannya menjadi v2
mg sin  dan tingginya h2.
h1

Dari hukum Newton II
f
mg cos 
mg  Fx = m ax.
04/25/21 FISIKA DASAR 17
TEOREMA KERJA - ENERGI
F cos  - m g sin  - f = m ax dimana a  dv dx  dv dx  v dv
x
dt dx dx dt dx
dv
F cos  - m g sin  - f = m v
dx
F cos  dx - m g sin  dx - f dx = m v dv
dh

 F cos dx -  m g dh -  f dx   m v dv
Dengn batas-batas integrasi dari keadaan awal (x1, v1,h1) ke
Keadaan akhir (x2,v2,h2). Dengan pengaturan diperoleh :
x2 x2 h2 v2

 F cos dx -  f dx   m g dh   mv dv
x1 x1 h1 v1

04/25/21 FISIKA DASAR 18


TEOREMA KERJA - ENERGI
x2

 F cos dx 
x1
Kerja yang dilakukan oleh gaya F (WF)
x2

-  f dx  Kerja yang dilakukan oleh gaya gesek ‘f’ (-Wf)


x1
h2
Perubahan energi potensial
 m g dh  mgh
h1
2 - mgh1 
gravitasi (EP)
v2

   Perubahan energi kinetik


2 2
mv dv 1
2 m v 2 - 1
2 m v1
v1
EK

WF + Wf = EP + EK W = E
04/25/21 FISIKA DASAR 19
TEOREMA KERJA - ENERGI
Suatu kasus jika benda selama geraknya tidak dipengaruhi oleh gaya-
gaya luar (F dan f), berarti kerja oleh gaya F dan f adalah 0 (nol).

0 = EP + EK
0 = mgh2 – mgh1 +
1
2 m v 22  12 m v12
atau
mgh 2  12 m v 22  mgh1  12 m v12
EP + EK = tetap  HUKUM KEKEKALAN ENERGI
MEKANIK

04/25/21 FISIKA DASAR 20


ENERGI POTENSIAL PEGAS

Jika suatu pegas ditarik oleh suatu


gaya F maka besarnya gaya
tersebut
sebanding dengan simpang pegas
(x)

Makin besar x juga makin besar F


Fx
Menurut Hooke’s besarnya gaya F
juga tergantung pada sifat
kekakuan pegas .

04/25/21 FISIKA DASAR 21


ENERGI POTENSIAL PEGAS

Besarnya memenuhi hubungan : F = k x.

Dari definisi kerja, maka besarnya kerja yang dilakukan oleh gaya
pegas adalah :
dW = F . dx = - F’ dx

x2

W12  -  k x dx  - 12 k x 22  12 k x12   ( 12 k x 22  12 k x12 )


x1

= -  EPP. dimana EPP disebut energi potensial pegas

04/25/21 FISIKA DASAR 22


KERJA OLEH GAYA GRAVITASI

Jika besarnya percepatan gravitasi dianggap tetap, maka besarnya


kerja yang dilakukan oleh gaya berat benda akan sama dengan
perubahan energi potensial gravitasinya.
W1→2 = EP = mgh2 – mgh1.
Jika percepatan gravitasi harganya berubah-ubah sesuai dengan hukum
gravitasi Newton, maka kerja yang dilakukannya adalah :
GMm
W   F.dx dimana F  2
r̂ cos  dx = dr
r
rB
GMm GMm GMm
WA B   2
dr  
rA
r rA rB
GMm GMm
WA→B = EPB – EPA dgn E PB  - & E PA  -
rB rA
Jadi : GMm
EP  -
04/25/21 r FISIKA DASAR 23
DAYA (POWER)

Daya didefinisikan besarnya kerja yang dilakukan persatuan waktu.


dW
P
dt
Jika kerja total dW = F . dX, maka diperoleh
F. dx
P  F.v (bentuk ini disebut daya sesaat)
dt
Jika kerja total adalam W = F x, maka daya rata-rata : P = W/t

Satuan daya adalah Joule /detik. Satuan ini desebut Watt.

Satuan lain dari daya adalah HP, dimana 1 HP = 746 watt.

04/25/21 FISIKA DASAR 24

Anda mungkin juga menyukai