Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI KELOMPOK 3:

MATERI PEMBELAJARAN
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
ARAKTERISTIK BELAJAR INDIVIDU

Dosen Pengampu : JUBAIDAH HASIBUAN

PTIK KELAS C 2O21


KELOMPOK 3
01 KHOIRUL AMRI
TANJUNG
NIM (5203351018)

02 DENDI RAMADANI
NIM (5203351017)

03 LUCKY WARDANA
NIM (5203351011)
INTELEGENSI

Menurut pengertian istilah, inteligensi berarti kecerdasan yaitu kemampuan


seseorang dalam berfikir dan belajar, menemukan pemecahan masalah, caranya
memproses sesuatu hal, dan kemampuan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Di dalam ilmu psikologi dikenal adanya istilah inteligensi
yang dapat menggantikan berbagai istilah yang berhubungan dengan kecerdasan
manusia.
Pada dasarnya psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku, jadi sejarah intelegensi
dalam psikologi jika dikaitkan dengan istilah inteligensi maka ada tingkah laku
yang membutuhkan banyak inteligensi dan tingkah laku yang membutuhkan
sedikit inteligensi.
Misalnya, untuk mengamati kupu – kupu yang beterbangan di taman, seseorang
cukup menikmati keindahan warna kupu – kupu tersebut tanpa diperlukan tingkat
inteligensi yang tinggi. Berbeda hanya jika ia akan mengklasifikasikan kupu –
kupu tersebut ke dalam nama dan jenis masing – masing yang berbeda maka
inteligensi yang tinggi dibutuhkan dalam hal ini.
FAKTOR DALAM
Dua Faktor Yang Terdapat Dalam Inteligensi Menurut Spearman Adalah: INTELIGENSI
1.General Inteligensi – Faktor Ini Terdapat Pada Semua Inteligensi Secara Umum Dengan Tingkat Tertentu
Dalam Sejarah Inteligensi Dalam Psikologi, Misalnya Bakat Tertentu Yang Didapatkan Sejak Lahir.
Karakteristik Dari Faktor General Ini Antara Lain:
Berupa Kemampuan Umum Yang Dibawa Oleh Seseorang Sejak Lahir.
Sifatnya Konstan
Digunakan Dalam Setiap Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Individu.
Jumlahnya Berbeda Pada Setiap Individu
Semakin Besar Faktor General Dalam Diri Seseorang Maka Kemungkinan Suksesnya Dalam Hidup Makin Besar Pula.
2. Specific Inteligensi – Faktor Ini Hanya Terdapat Pada Hal – Hal Tertentu Saja, Misalnya Pada Seseorang Yang Unggul Dalam Bidang
Tertentu. Faktor Ini Berhubungan Dengan Syaraf Otot, Ingatan, Dan Latihan Serta Pengalaman. Karakteristik Dari Faktor Spesifik Adalah:
Diperoleh Dan Dipelajari Dari Lingkungan.
Faktor Spesifik Bervariasi Dari Kegiatan Yang Satu Dan Lainnya Dalam Individu Yang Sama
Jumlah Kandungan Faktor Spesifik Dalam Tiap Orang Berbeda – Beda.
 
Menurut Spearman, Segi Genetis Lebih Banyak Mempengaruhi Faktor General Dan Faktor Spesifik Lebih Banyak Didapatkan Melalui
Latihan Dan Pendidikan Yang Dilakukan. Keduanya Terkadang Dapat Menjadi Tumpang Tindih Dan Terlihat Berbeda Dalam Sejarah
Inteligensi Dalam Psikologi, Namun Sangat Penting Untuk Melihat Bagaimana Kemampuan Dari Seseorang Ketika Berpindah Dari Situasi
Yang Satu Ke Situasi Lainnya.
MACAM – MACAM INTELIGENSI

Para Ahli Mengklasifikasikan Inteligensi Dalam Beberapa Macam Yaitu:


 Inteligensi Kreatif – Yaitu Kemampuan Untuk Menciptakan Yang Biasanya Dimiliki Oleh Para Inventor Barang – Barang
Yang Baru Atau Merupakan Suatu Terobosan Atau Inovasi.
 Inteligensi Eksekutif – Berupa Kemampuan Untuk Melihat Pikiran Orang Lain Dan Pada Umumnya Dimiliki Oleh Tiap
Orang.
 Inteligensi Teoritis – Inteligensi Ini Dipunyai Oleh Para Sarjana, Mahasiswa Dan Para Ahli Teori Pada Umumnya.
 Inteligensi Praktis – Berupa Kemampuan Untuk Bertindak Secara Cepat Dan Tepat Dalam Melakukan Satu Pekerjaan
Tertentu.
Faktor Yang Mempengaruhi Inteligensi
Seperti Telah Diketahui, Tingkat Inteligensi Seseorang Tidak Akan Sama Dengan Orang Lainnya. Perbedaan Inteligensi Tiap
Orang Dipengaruhi Oleh Beberapa Faktor Tertentu Yaitu:
 Pembawaan
Hal Yang Menentukan Pembawaan Seseorang Adalah Sifat – Sifat Atau Ciri – Ciri Yang Dibawa Oleh Orang Tersebut Sejak
Lahir. Batas Kemampuan Seseorang Dalam Mengerjakan Suatu Hal Ditentukan Oleh Pembawaan Masing – Masing.
Perbedaan Akan Tetap Ada Walaupun Setiap Orang Menerima Informasi, Pelajaran Dan Latihan Yang Sama.
 Kematangan
Manusia Dikatakan Mencapai Tingkat Kematangan Apabila Tiap Organ Tubuhnya Telah Dapat Menjalankan Fungsi Masing –
Masing Dengan Optimal. Misalnya, Jika Ada Anak Yang Belum Dapat Memecahkan Suatu Masalah Tertentu Maka Itu Artinya
Organ Tubuh Serta Fungsi Tubuh Anak Belum Mencapai Tingkat Kematangan Yang Sesuai. Dengan Begitu Dapat
Disimpulkan Bahwa Kematangan Berhubungan Erat Dengan Umur Atau Usia Seseorang.
 Pembentukan
Arti Pembentukan Adalah Semua Keadaan Diluar Diri Seseorang Yang Akan
Memberi Pengaruh Terhadap Perkembangan Inteligensi. Ada Pembentukan Tidak
Sengaja Yang Terjadi Secara Alami Dan Juga Ada Pembentukan Secara Sengaja
Terhadap Perkembangan Inteligensi Dan Kepribadian Seperti Pengajaran Yang
Dilakukan Di Sekolah.
 Minat
Adanya Minat Yang Khas Akan Mengarahkan Perbuatan Seseorang Kepada Cara
Untuk Mencapai Tujuannya. Motif Merupakan Dorongan Untuk Suatu Perbuatan
Yang Dilakukan. Manusia Terdorong Untuk Melakukan Interaksi Dengan Dunia
Luar Dengan Mengeksplorasi, Dan Lama Kelamaan Akan Timbul Minatnya Untuk
Sesuatu Hal. Ketahuilah Apa Saja Pengertian Minat Menurut Para Ahli Untuk Lebih
Memahaminya.
 Kebebasan
Sejarah Inteligensi Dalam Psikologi Mencatat Bahwa Manusia Mampunyai
Kebebasan Dalam Inteligensinya. Arti Kebebasan Disini Bahwa Manusia Dapat
Memilih Metode Tertentu Dalam Upayanya Untuk Memecahkan Masalah Yang
Dihadapinya. Kebebasan Ini Berarti Bahwa Minat Tidak Selalu Akan Menjadi
Syarat Dalam Perbuatan Yang Mengandung Inteligensi.
Semua Faktor Tersebut Berhubungan Satu Dengan Lainnya, Karena Kita Tidak
Dapat Hanya Menghubungkan Inteligensi Seseorang Dengan Satu Faktor Tertentu
Saja. Semua Faktor Merupakan Satu Keseluruhan Yang Menentukan Dalam
Mengukur Inteligensi Seseorang.
Inteligensi Tidak Dapat Diamati Secara Langsung Melainkan Harus Disimpulkan Dari
CIRI – CIRI PERBUATAN
Berbagai Tindakan Nyata Sebagai Perwujudan Dari Proses Berpikir Yang Dilakukan Secara
Rasional. Sejarah Inteligensi Dalam Psikologi Dapat Dilihat Dari Ciri – Cirinya Berikut Ini:
 Inteligensi Berupa Kemampuan Mental Yang Dilakukan Oleh Seseorang Secara Rasional
INTELIGENSI
 Inteligensi Akan Terlihat Dari Tindakan Yang Mengarah Kepada Penyesuaian Diri
Terhadap Lingkungan Dan Juga Kemampuan Untuk Memecahkan Masalah Yang Timbul
Daripada Penyesuaian Tersebut.
 Masalah Yang Dihadapi Sedikit Banyak Berupa Masalah Baru Bagi Orang Tersebut.
 Perbuatan Yang Mengandung Aspek Inteligensi Sifatnya Mempunyai Tujuan Dengan
Encari Jalan Keluar Yang Paling Praktis.
 Masalah Yang Dihadapi Mengandung Satu Tingkat Kesulitan Bagi Orang Yang
Bersangkutan.
 Cara Pemecahan Masalah Haruslah Dapat Diterima Oleh Masyarakat.
 Menyingkirkan Tanggapan Dan Ingatan Yang Tidak Perlu.
 Melakukan Pemecahan Masalah Secara Cepat.
 Menggunakan Pemusatan Perhatian Dan Menghindarkan Perasaan Yang Mengganggu
Pemecahan Masalah Tersebut.
Perbedaan Inteligensi Dikemukakan Oleh Para Ahli Berupa Dua Pandangan Yaitu Perbedaan
Kualitatif Yang Berpendapat Bahwa Secara Kualitatif Inteligensi Satu Individu Dengan
PENGERTIAN GAYA BELAJAR
Menurut Fleming Dan Mills (1992), Gaya Belajar Merupakan Kecenderungan Siswa Untuk Mengadaptasi
Strategi Tertentu Dalam Belajarnya Sebagai Bentuk Tanggung Jawabnya Untuk Mendapatkan Satu Pendekatan
Belajar Yang Sesuai Dengan Tuntutan Belajar Di Kelas/Sekolah Maupun Tuntutan Dari Mata Pelajaran.
 
Drummond (1998:186) Mendefinisikan Gaya Belajar Sebagai, “An Individual’s Preferred Mode And Desired
Conditions Of Learning.” Maksudnya, Gaya Belajar Dianggap Sebagai Cara Belajar Atau Kondisi Belajar
Yang Disukai Oleh Pembelajar.
 
Willing (1988) Mendefinisikan Gaya Belajar Sebagai Kebiasaan Belajar Yang Disenangi Oleh Pembelajar.
Keefe (1979) Memandang Gaya Belajar Sebagai Cara Seseorang Dalam Menerima, Berinteraksi, Dan
Memandang Lingkungannya. Dunn Dan Griggs (1988) Memandang Gaya Belajar Sebagai Karakter Biologis
Bawaan.
 
Gaya Belajar Atau Learning Style Adalah Suatu Karakteristik Kognitif, Afektif Dan Perilaku Psikomotoris,
Oxford university Sebagai Indikator Yang Bertindak Yang Relatif Stabil Untuk Pebelajar Merasa Saling Berhubungan Dan
Bereaksi Terhadap Lingkungan Belajar (Nassp Dalam Ardhana Dan Willis, 1989 : 4).
 
Definisi Yang Lebih Menjurus Pada Gaya Belajar Bahasa Dan Yang Dijadikan Panduan Pada Penelitian Ini
Dikemukakan Oleh Oxford (2001:359) Dimana Gaya Belajar Didefinisikan Sebagai Pendekatan Yang
Digunakan Peserta Didik Dalam Belajar Bahasa Baru Atau Mempelajari Berbagai Mata Pelajaran.
Macam-macam Gaya Belajar GAYA
1.Visual (Belajar Dengan Cara Melihat)
BELAJAR
Lirikan Keatas Bila Berbicara, Berbicara Dengan Cepat. Bagi Siswa Yang Bergaya Belajar Visual, Yang Memegang Peranan Penting
Adalah Mata / Penglihatan ( Visual ), Dalam Hal Ini Metode Pengajaran Yang Digunakan Guru Sebaiknya Lebih Banyak /
Dititikberatkan Pada Peragaan / Media, Ajak Mereka Ke Obyek-obyek Yang Berkaitan Dengan Pelajaran Tersebut, Atau Dengan Cara
Menunjukkan Alat Peraganya Langsung Pada Siswa Atau Menggambarkannya Di Papan Tulis. Anak Yang Mempunyai Gaya Belajar
Visual Harus Melihat Bahasa Tubuh Dan Ekspresi Muka Gurunya Untuk Mengerti Materi Pelajaran. Mereka Cenderung Untuk Duduk
Di Depan Agar Dapat Melihat Dengan Jelas. Mereka Berpikir Menggunakan Gambar-gambar Di Otak Mereka Dan Belajar Lebih
Cepat Dengan Menggunakan Tampilan-tampilan Visual, Seperti Diagram, Buku Pelajaran Bergambar, Dan Video. Di Dalam Kelas,
Anak Visual Lebih Suka Mencatat Sampai Detil-detilnya Untuk Mendapatkan Informasi.
 
Ciri-ciri Gaya Belajar Visual :
² Bicara Agak Cepat
² Mementingkan Penampilan Dalam Berpakaian/Presentasi
² Tidak Mudah Terganggu Oleh Keributan
 ² Mengingat Yang Dilihat, Dari Pada Yang Didengar
² Lebih Suka Membaca Dari Pada Dibacakan
² Pembaca Cepat Dan Tekun
² Seringkali Mengetahui Apa Yang Harus Dikatakan, Tapi Tidak Pandai Memilih Kata-kata
² Lebih Suka Melakukan Demonstrasi Dari Pada Pidato
² Lebih Suka Musik Dari Pada Seni
² Mempunyai Masalah Untuk Mengingat Instruksi Verbal Kecuali Jika Ditulis, Dan Seringkali Minta Bantuan Orang Untuk
Strategi Untuk Mempermudah Proses Belajar Anak Visual :

Gunakan Materi Visual Seperti, Gambar-gambar, Diagram Dan Peta.

Gunakan Warna Untuk Menghilite Hal-hal Penting.

Ajak Anak Untuk Membaca Buku-buku Berilustrasi.

Gunakan Multi-media (Contohnya: Komputer Dan Video).

Ajak Anak Untuk Mencoba Mengilustrasikan Ide-idenya Ke Dalam Gambar.

1.Auditori (Belajar Dengan Cara Mendengar)

Lirikan Kekiri/Kekanan Mendatar Bila Berbicara, Berbicara Sedang2 Saja. Siswa Yang Bertipe Auditori
Mengandalkan Kesuksesan Belajarnya Melalui Telinga ( Alat Pendengarannya ), Untuk Itu Maka Guru
Sebaiknya Harus Memperhatikan Siswanya Hingga Ke Alat Pendengarannya. Anak Yang Mempunyai
Gaya Belajar Auditori Dapat Belajar Lebih Cepat Dengan Menggunakan Diskusi Verbal Dan
Mendengarkan Apa Yang Guru Katakan. Anak Auditori Dapat Mencerna Makna Yang Disampaikan
Melalui Tone Suara, Pitch (Tinggi Rendahnya), Kecepatan Berbicara Dan Hal-hal Auditori Lainnya.
Informasi Tertulis Terkadang Mempunyai Makna Yang Minim Bagi Anak Auditori Mendengarkannya.
Anak-anak Seperi Ini Biasanya Dapat Menghafal Lebih Cepat Dengan Membaca Teks Dengan Keras
Dan Mendengarkan Kaset.

 
Ciri-ciri Gaya Belajar Auditori :
² Saat Bekerja Suka Bicaa Kepada Diri Sendiri
² Penampilan Rapi
² Mudah Terganggu Oleh Keributan
² Belajar Dengan Mendengarkan Dan Mengingat Apa Yang Didiskusikan Dari Pada
Yang Dilihat
² Senang Membaca Dengan Keras Dan Mendengarkan
² Menggerakkan Bibir Mereka Dan Mengucapkan Tulisan Di Buku Ketika Membaca
² Biasanya Ia Pembicara Yang Fasih
² Lebih Pandai Mengeja Dengan Keras Daripada Menuliskannya
² Lebih Suka Gurauan Lisan Daripada Membaca Komik
² Mempunyai Masalah Dengan Pekerjaan-pekerjaan Yang Melibatkan Visual
² Berbicara Dalam Irama Yang Terpola
² Dapat Mengulangi Kembali Dan Menirukan Nada, Berirama Dan Warna Suara
Strategi Untuk Mempermudah Proses Belajar Anak Auditori :
Ajak Anak Untuk Ikut Berpartisipasi Dalam Diskusi Baik Di Dalam Kelas
Maupun Di Dalam Keluarga.
Dorong Anak Untuk Membaca Materi Pelajaran Dengan Keras.
Gunakan Musik Untuk Mengajarkan Anak.
Diskusikan Ide Dengan Anak Secara Verbal.
Biarkan Anak Merekam Materi Pelajarannya Ke Dalam Kaset Dan Dorong
Dia Untuk Mendengarkannya Sebelum Tidur.
 
2.Kinestetik (Belajar Dengan Cara Bergerak, Bekerja Dan Menyentuh)
Lirikan Kebawah Bila Berbicara, Berbicara Lebih Lambat. Anak Yang
Mempunyai Gaya Belajar Kinestetik Belajar Melalui Bergerak, Menyentuh,
Dan Melakukan. Anak Seperti Ini Sulit Untuk Duduk Diam Berjam-jam
Karena Keinginan Mereka Untuk Beraktifitas Dan Eksplorasi Sangatlah
Kuat. Siswa Yang Bergaya Belajar Ini Belajarnya Melalui Gerak Dan
Sentuhan.
Ciri-ciri Gaya Belajar Kinestetik :

² Berbicara Perlahan

² Penampilan Rapi

² Tidak Terlalu Mudah Terganggu Dengan Situasi Keributan

² Belajar Melalui Memanipulasi Dan Praktek

² Menghafal Dengan Cara Berjalan Dan Melihat

² Menggunakan Jari Sebagai Petunjuk Ketika Membaca

² Merasa Kesulitan Untuk Menulis Tetapi Hebat Dalam Bercerita

² Menyukai Buku-buku Dan Mereka Mencerminkan Aksi Dengan Gerakan Tubuh Saat Membaca

² Menyukai Permainan Yang Menyibukkan

² Tidak Dapat Mengingat Geografi, Kecuali Jika Mereka Memang Pernah Berada Di Tempat Itu

² Menyentuh Orang Untuk Mendapatkan Perhatian Mereka Menggunakan Kata-kata Yang Mengandung Aksi

Strategi Untuk Mempermudah Proses Belajar Anak Kinestetik:

Jangan Paksakan Anak Untuk Belajar Sampai Berjam-jam.

Ajak Anak Untuk Belajar Sambil Mengeksplorasi Lingkungannya (Contohnya: Ajak Dia Baca Sambil Menggunakan Gunakan Obyek
Sesungguhnya Untuk Belajar Konsep Baru).

Izinkan Anak Untuk Mengunyah Permen Karet Pada Saat Belajar.

Gunakan Warna Terang Untuk Menghilite Hal-hal Penting Dalam Bacaan.

Izinkan Anak Untuk Belajar Sambil Mendengarkan Musik.


GAYA
BERFIKIR
Gaya Berpikir Merupakan Cara Yang Dipilih Seseorang Untuk
Menggunakan Kemampuannya (Sternberg, 1997 Dalam Santrock,
2004). Sementara Taylor Dkk (1977:55) Mendefinisikan Berpikir
Sebagai Proses Penarikan Kesimpulan (Thinking Is An Inferring
Process). Berpikir Sebagai Proses Penarikan Kesimpulan Dari Persoalan
Yang Dipahami Yang Kemudian Mampu Menemukan Pemecahan
Persoalan Itu Sehingga Menghasilkan Kesimpulan Dan Temuan Baru.
Tentunya, Penarikan Kesimpulan Dalam Proses Berpikir Ini
Dipengaruhi Rekayasa Dan Manipulasi Data-data Dan Atau Pengertian-
pengertian Yang Tersimpan Dalam Long Term Memori Seseorang.
MACAM – MACAM GAYA BERFIKIR
Terdapat Beberapa Jenis Gaya Berfikir, Yaitu:
 
1.  Gaya Impulsif Ataukah Reflektif
Gaya Impulsif/Reflektif Juga Disebut Sebagai Tempo Konseptual, Yakni Siswa Cenderung Gaya Belajar Dan Berpikirbertindak Cepat Dan
Impulsif Ataukah Menggunakan Lebih Banyak Waktu Untuk Merespons Dan Merenungkan Akurasi Dari Suatu Jawaban (Kagan, 1965
Dalam Santrock ,2004:156). Siswa Yang Impulsif Seringkali Lebih Banyak Melakukan Kesalahan Daripada Siswa Bergaya Reflektif.
Riset Tentang Gaya Ini Telah Memberi Pengaruh Besar Terhadap Kegiatan Pendidikan (Jonassen Dan Grabowski, 1993 Dalam Santrock,
2004:156). Dibandingkan Siswa Yang Impulsif, Siswa Yang Reflektif Lebih Banyak Melakukan Hal-hal Berikut:
·    Mengingat Informasi Yang Terstruktur
·     Membaca Dengan Memhami Dan Mengiterpretasi Teks
·      Memecahkan Problem Dan Membuat Keputusan
·       Lebih Mungkin Menentukan Sendiri Tujuan Belajar
·       Lebih Mungkin Berkosentrasi Terhadap Informasi Yang Relefan 
         
Standar Kinerja Siswa Reflektif Biasanya Lebih Tinggi Daripada Standar Kinerja Siswa Impulsif. Walaupun Demikian, Ada Juga Siswa
Yang Bisa Cepat Belajar Secara Tepat Dan Cepat Mengambil Keputusan Sendiri. Sebenarnya Dia Reflektif, Namun Dukungan Inteligensi
Yang Tinggi Membuatnya Cepat Bereaksi, Berkesan Impulsif.
Bereaksi Cepat Adalah Strategi  Buruk Hanya Jika Jawaban/Kesimpulan Yang Dihasilkan Salah. Jika Benar, Malah Itu Yang Lebih Baik.
Kadang-kadang Gaya Reflektif Terlalu Lama Berkutat Dengan Memikirkan Suatu Persoalan Yang Bisa Saja Tak Terpecahkan Dan Berakibat
Menambah Beban Belajar. Guru Tetap Mendorong Siswa Seperti Ini Untuk Tetap Reflektif Namun Harus Mencapai Jawaban Akhir.
CARA MENGATASI ANAK YANG IMPULSIF
·         Identifikasi Siswa Yang Impulsif
·         Dorong Mereka Agar Meluangkan Lebih Banyak Waktu Untuk
Berpikir Sebelum Memberikan Jawaban
·         Dorong Mereka Untuk Menandai Informasi Baru Saat Mereka
Membahasnya
·         Jadilah Guru Bergaya Reflektif
·         Bantu Siswa Untuk Menentukan Standar Tinggi Bagi Kinerjanya
·         Hargai Siswa Impulsif Yang Mau Meluangkan Banyak Waktu Untuk
Berpikir. Beri Pujian Untuk Peningkatan Kinerjanya
·         Bimbing Murid Untuk Menyusun Sendiri Rencana Guna Mengurangi
Impulsivitas
GAYA MENDALAM
ATAUKAH DANGKAL
Gaya Belajar Mendalam Adalah Sejauh Mana Siswa Mempelajari Materi Pelajaran Dengan Satu Cara Untuk Membantu Mereka
Memahami Makna Materi Tersebut (Gaya Mendalam). Gaya Belajar Dangkal Adalah Sekadar Mencari Apa-apa Yang Perlu
Untuk Dipelajari (Gaya Dangkal).
 Gaya Dangkal Tidak Dapat Mengaitkan Apa-apa Yang Mereka Pelajari Dengan Kerangka Konseptual Yang Lebih
Luas.  Seringkali Hanya Mengingat Informasi Dan Bersikap Pasif. Sedangkan  Pelajar Mendalam (Deep Learner) Lebih Mungkin
Untuk Secara Aktif Memahami Apa-apa Yang Mereka Pelajari Dan Memberi Makna Pada Apa Yang Perlu Diingat.
Jadi, Pelajar Mendalam Menggunakan Pendekatan Kostruktivis Dalam Belajarnya. Deep Learner Lebih Banyak Memotivasi
Dirinya Sendiri, Sedangkan Pelajar Dangal (Surface Learner) Lebih Termotivasi Jika Ada Penghargaan Dari Luar, Misalnya
Pujian Dan Tanggapan Positif Dari Guru (Snow, Corno, Dan Jackson, 1996 Dalam Santrock, 2004:157)
Strategi pembelajaran untuk gaya belajar  dangkal agar belajar mendalam:
Identifikasi siswa bertype surface learner
Beritahu mereka bahwa ada yang lebih  penting dari sekadar mengingat materi. Rangsang mereka
untuk menghubungkan materi pelajaran sekarang dengan apa yang mereka pelajari sebelumnya.
Ajukan pertanyaan/beri tugas yang mensyaratkan untuk menyesuaikan informasi dengan kerangka
materi belajar yang lebih luas
Jadilah model yang memproses informasi secara mendalam, bukan sekedar memberi informasi.
Bahas topic pelajaran secara mendetail/mendalam
Jangan menggunakan pertanyaan yang membutuhkan jawaban ya atau tidak
KONSEP PERILAKU
Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli
 
• Soekidjo Notoatmodjo, 1987 : Segala Perbuatan Atau Tindakan Yang Dilakukan Oleh Makhluk Hidup.
• Robert Y.Kwick, 1972 : Tindakan Atau Perbuatan Suatu Organisme Yang Dapat Diamati Dan Bahkan Di Pelajari.
• Ensiklopedi Amerika : Suatu Aksi Dan Reaksi Organisme Terhadap Lingkungannya, Hal Ini Berarti Bahwa Perilaku Baru Akan
Terwujud Bila Ada Sesuatu Yang Di Perlukan Untuk Menimbulkan Tanggapan Yang Di Sebut Rangsangan, Dengan Demikian Maka
Suatu Rangsangan Tertentu Akan Menghasilkan Perilaku Tertentu Pula.
• Skinner : Respon Atau Reaksi Seseorang Terhadap Stimulus Atau Rangsangan Dari Luar. Teori Ini Disebut Teori “S-O-R” (Stimulus-
organisme-respon).
Perilaku dibedakan menjadi dua :
 
• Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert).
Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
terjadi pada orang yang akan menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

• Perilaku terbuka (overt behavior)


Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat oleh orang lain.
OSES PEMBENTUKAN PERILAKU
1. Persepsi
Penglaman Yang Di Hasilkan Melalui Indra Penglihatan, Pendengaran,
Penciuman, Dan Sebagainya.
 
2. Motivasi
Di Artikan Sebagai Dorongan Untuk Bertindak Untu Menapai Suatu Ujian
Tertentu, Hasil Daripada Dorongan Dan Gerakan Ini Di Wujudkan Dalam Bentuk
Perilaku
 
3. Emosi
Perilaku Juga Dapat Timbul Karena Emosi, Aspek Psikologis Yang Mempengaruhi
Emosi Berhubungan Erat Dengan Keadaan Jasmani Merupakan Hasil Keturunan
(Bawaan).
 
4.Belajar
Belajar Di Artikan Sebagai Suatu Pembentukan Perilaku Yang Di Hasilkan Dari
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU

Tahap Mengetahui
• Adalah Hasil Yang Pengindraan Manusia Atau Hasil Tahu Seseorang Terhadap Melalui
Objek Indera Yang Di Milikinya (Mata, Hidung, Dan Telinga).
• Tahap Memahami (Comprehension)
• Merupakan Tahap Memahami Suatu Objek Bukan Sekedar Tahu Atau Dapat
Menyebutkan, Tetapi Juga Dapat Menginterpretasikan Secara Benar Tentang Objek
• Tahap Aplikasi (Application)
• Yaitu Jika Orang Yang Telah Memahami Objek Yang Dimaksud Dapat Mengaplikasikan
Prinsip Yang Di Ketahui Pada Situasi Yang Lain.
• Tahap Analisis (Analysis)
• Merupakan Kemampuan Seseorang Menjabarkan Dan Atau Memisahkan
• Tahap Sintesis (Synthesis)
• Kemampuan Seseorang Untuk Merangkum Suatu Hubungan Logis Dari Komponen
• Tahap Evaluasi (Evaluation)
Pada Dasarnya Bentuk Perilaku Dapat Diamati, Melalui Sikap Dan Tindakan, Namun Demikian Tidak Berarti Bahwa Bentuk Perilau Itu Hanya Dapat Di
Lihat Dari Sikap Dan Tindakannnya Saja, Perilaku Dapat Pula Bersifat Potensial, Yakni Dalam Bentuk Pengetahuan, Motivasi Dan Persepsi.

Macam-macam Perilaku Menurut Para Ahli


MACAM-MACAM
Bloom (1956) PERILAKU
Coqnitive

Yang Berisi Perilaku-perilaku Yang Menekankan Aspek Intelektual, Seperti Pengetahuan, Pengertian Dan Keterampilan Berfikir.

  Affective

Berisi Perilaku-perilaku Yang Menekankan Aspek Perasaan Dan Emosi Seperti Minat, Sikap, Apresiasi, Dan Cara Penyesuaian Diri.

  Psikomotor

Berisi Perilaku-perilaku Yang Menekankan Aspek Perasaan Dan Emosi, Seperti Minat, Sikap, Apresiasi, Dan Tata Cara Penyesuaian Diri

Ki Hajar Dewantara

Cipta

- Rasa

- Karsa Atau Peri Akal

- Peri Rasa

- Peri Tindakan

Ahli Lain

Pengetahuan

Sikap

Tindakan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai