Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN DAN

PROMKES
“HEALTH BELIFE MODEL”

KELOMPOK 2
Lisa
Roni Trio Finesya
Rohadatul Nadhifah
Sherly Fadhila
Syilvi Deputrianda Murni
Tria Ayuni Wulandari
Winda Liska
Yudhi Ariesandi Rauf
 
 
Dosen Pembimbing:
(Ns.Maidaliza,M.Kep)
A.Pengertian Health Belief Model

Health Belief Model (HBM) adalah model


psikologis yang mencoba untuk menjelaskan
dan memprediksi perilaku kesehatan. Hal
ini dilakukan dengan berfokus pada sikap
dan keyakinan individu.
B.Sejarah lahirnya Teori Health Belief Model
HBM atau Health Belief Model dikembangkan
pertama kali tahun 1950-an oleh seorang psikologis
sosial di layanan kesehatan Publik AS yaitu dimulai
dengan adanya kegagalan pada program pencegahan dan
pencegahan penyakit (Hocbaum 1958,Rosenstok
1960.1974). Selanjutnya HBM dipelajari sebagai
perilaku terhadap gejala gejala sakit yang terdiagnosis
terutama tentang kepatuhan terhadap proses pencarian
penyembuhan.
Sebelumnya, Witson (1925) mengembangkan teori
yang dinamakan sebagai Teori S-R atau stimulus
rangsangan yang menyatakan bahwa  semua yang terjadi
(perilaku) diakibatkan karena adanya penguatan
(reinforcement), kemudian Skiner (1938) menguatkan
bahwa setiap perilaku yang mendapatkan ganjaran
memungkinkan seseorang akan meningkatkan atau
mengulangi perilaku tersebut.
C.Konsep Utama Health Belief Model

HBM, mengandung konsep utama yaitu memprediksikan


mengapa seseorang melakukan tintadakan tertentu 
untuk menjaga, melindungi dan mengendalikan kondisi
sakit, dengan melihat beberapa sudut pandang antara
lain :
● Kerentanan (Perceived Susceptibility) yaitu
seseorang merasakan keyakinan/percaya akan
kemungkinan sakit yang terjadi pada dirinya.
Misalnya seseorang wanita yang beresiko
mempunyai pasangan yang tidak setia, akan
merasakan dirinya rentan terkena suatu penyakit
menular seksual.
● Keseriusan (Perceived Severity/seriousility) yaitu
seseorang memprediksikan tingkat keparahan
apabila menderita penyakit tersebut.
• Hambatan (Perceived Barrier) yaitu
hambatan yang ada dalam seseorang
berperilaku sehat, misalnya pada kasus
perempuan yang beresiko terkena
penyakit IMS, dia akan mencari
pencegahan dengan pendeteksian dini
melalui pemeriksaan Papsmear, namun
dari pihak suami tidak mendukung, hal
ini merupakan hambatan.
• Keuntungan (Benefitt) yaitu seseorang
menimbang keuntungan yang diperoleh
antara biaya yang dikeluarkan dengan
tingkat sakitnya, misalnya apakah
efektif biaya yang dikeluarkan pada
pemeriksaan Papsmear yang mahal bila
dibandingkan dengan tingkat keseriusan
atau resiko penyakitnya.
 
 
Variasi dari model ini merupakan  nilai yang dirasakan serta
intervensi yang ditentukan sebagai keyakiyan utama.
Konstruksi dari faktor mediasi kemudian menjadi
penghubung berbagai jenis persepsi dengan
perilaku kesehatan di masyarakat.
Faktor lain yang juga mempengaruhi persepsi antara lain :

1. Variabel demografi : umur, jenis Kelamin, ras, pekerjaan.


Demografi variabel (seperti usia, jenis kelamin, etnis, pekerjaan)
2. Variabel sosio-psikologi: Ekonomi, kepribadian, sosial-psikologis
variabel(seperti status sosial ekonomi, kepribadian, strategi coping)
3. Persepsi efikasi (penilaian diri dalam hal kemampuan untuk
berhasil mengadopsi perilaku yang diinginkan)
4. Isyarat untuk tindakan (pengaruh eksternal dalam
mempromosikan perilaku yang diinginkan, termasuk informasi yang
diberikan atau dicari, komunikasi persuasif, dan pengalaman
pribadi)
5. Motivasi kesehatan (individu terdorong untuk tetap pada
keadaan sehat )
6. Kontrol Perasaan (ukuran tingkat self-efficacy)
7. Ancaman (termasuk bahaya yang muncul tanpa melakukan
tindakan kesehatan)
8. Prediksi dari model tersebut merupakan kemungkinan yang
dilakukan individu untuk mengambil tindakan kesehatan yang
direkomendasikan (seperti pencegahan dan pengobatan)
D.Pengukuran Konsep Health Belief Model

Sangatlah penting mengukur seluruh rentang faktor


yang mungkin mempengaruhi perilaku, hal ini untuk
mengurangi adanya kesalahan
pengukuran   (Measurable Error) dan tentu akan
semakin validitas  serta realibilitas. Pengukuran harus
spesifik terhadap perilaku tertentu  (misalnya
hambatan pada mammografy mungkin agak berbeda
dengan hambatan Colonoscopy) dan harus relavan
untuk populasi mana pengukuran itu akan digunakan.
Perbedaan budaya dan populasi membuat skala
penerapan tanpa pemeriksaan seperti itu cenderung
menghasilkan kesalahan. Artinya setiap skala ukur
sesuatu tindakan harus jelas dan sudah diteliti apakah
layak atau tidak.
Misalnya pada kasus kanker payudara, untuk
membuktikan apakah gejala sakit pada payudara
seseorang ada hubungannya dengan kanker
payudara atau hanya gejala biasa maka alat
ukurnya harus jelas yaitu dengan
penggunaan mammografy.

Ada beberapa model perilaku untuk melindungi


kesehatan yang umum digunakan yaitu :
1.Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned
Action) disingkat dengan TRA.
2.Teori Motivasi perlindungan (Protection
Motivation Theory)
3.Teori manfaat yang diharapkan dan subjektif
(Subjective Expected Utility)
E.Faktor esensial dalam Health Belief Model
Analisis terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi
partisipasi masyarakat pada program tersebut kemudian
dikembangkan sebagai model perilaku. Health Belief Model
didasarkan atas 3 faktor esensial ;
1.Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka
menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko
kesehatan.
2.Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang
membuatnya merubah perilaku.
3.Perilaku itu sendiri.
F.Bagan Perubahan Perilaku Masyarakat
Penjelasan:

Masyarakat umum mempercayai bahwa kepercayaan


terhadap perilaku akan mmpengaruhi output dari masing-
masing individu. Kemudian melalui pemikiran-pemikiran
tersebut kemudian lahirlah peraturan-peraturan yang
membatasi perilaku. Peraturan atau norma yang lahir
kemudian menjadi sebuah intensitas yang pada ahirnya
melahirkan sebuah perilaku yang umum dilakukan
dimasyarakat.
Sebagai contoh, masyarakat dilingkungan yang kumuh
beranggapan bahwa membuang sampah disembarang
tempat adalah hal yang biasa. Kemudian, karena
pemikiran tersebut maka muncul kebiasaan membuang
sampah tidak pada tempatnya didaerah yang kumuh.
Kebiasaan tersebut pada akhirnya melahirkan perilaku
hidup tidak sehat yang menjadikan kualitas kesehatan
masyarakat di daerah kumuh juga menurun
G.Contoh Penyakit yang menerapkan
konsep Health Belief Model
Ancaman suatu penyakit dipersepsikan secara berbeda oleh setiap
individu. Contoh: kanker. Ada yang takut tertular penyakit itu, tapi
ada juga yang menganggap penyakit itu tidak begitu parah, ataupun
individu itu merasa tidak akan tertular olehnya karena diantara
anggota keluarganya tidak ada riwayat penyakit kanker. Keputusan
untuk mengambil tindakan/upaya penanggulangan atau pencegahan
penyakit itu tergantung dari persepsi individu tentang keuntungan
dari tindakan tersebut baginya, besar/kecilnya hambatan untuk
melaksanakan tindakan itu serta pandangan individu tentang
kemampuan diri sendiri.
Persepsi tentang ancaman penyakit dan upaya penanggulangannya
dipengaruhi oleh latar belakang sosio-demografi si individu. Untuk
menguatkan keputusan bertindak, diperlukan faktor pencetus (berita
dari media, ajakan orang yang dikenal atau ada yang
mengingatkan). Jika faktor pencetus itu cukup kuat dan individu
merasa siap, barulah individu itu benar-benar melaksanakan
tindakan yang dianjurkan guna menanggulangi atau mencegah
penyakit tersebut.
KESIMPULAN

1. The Health Belief Model (HBM) adalah model psikologis yang


mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku
kesehatan. Hal ini dilakukan dengan berfokus pada sikap dan
keyakinan individu

2. HBM atau Health Belief Model dikembangkan pertama kali


tahun 1950-an oleh seorang psikologf sosial di layanan
kesehatan Publik AS yaitu dimulai dengan adanya kegagalan
pada program Pencegahan dan pencegahan penyakit
( Hocbaum 1958,Rosenstok 1960.1974 )
3.Health belief Model didasarkan atas 3 faktor
esensial ;
a) Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka
menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko
kesehatan.
b) Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang
membuatnya merubah perilaku.
c) Perilaku itu sendiri.

4. Ada beberapa model perilaku untuk melindungi


kesehatan yang umum digunakan yaitu :
a) Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action)
disingkat dengan TRA.
b) Teori Motivasi perlindungan (Protection Motivation
Theory)
c) Teori manfaat yang diharapkan dan subjektif
(Subjective Expected Utility)
TERIMA KASIH ^_^

Anda mungkin juga menyukai