Anda di halaman 1dari 9

Pengantar Sistem

Ekonomi

Fitri Wulandari
B200180516
Sistem Ekonomi Kapitalis
1) Ada kelangkaan relatif komoditas dan jasa sehubungan dengan
kebutuhan. Artinya, kekurangan komoditas dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat. Inilah
masalah ekonomi masyarakat dari sudut pandang mereka.
2) Nilai suatu produk yang menjadi dasar sebagian besar penelitian
dan studi ekonomi.
3) Harga, dan perannya dalam produksi, konsumsi, dan distribusi.
Harga adalah landasan sistem ekonomi Kapitalis.
NILAI
1. Nilai Produk
Nilai produk berarti tingkat kepentingannya, apakah relatif terhadap
orang tertentu atau relatif terhadap hal lain. Dalam kasus pertama,
ini disebut 'nilai manfaat.

2. Nilai Tukar
Nilai tukar dalah atribut yang membuat sesuatu cocok untuk ditukar.
Bagi kalangan kapitalis, struktur harga merupakan metode yang
paling ideal untuk mendistribusikan barang dan jasa kepada anggota
masyarakat. Pasalnya, kegunaan (utility) adalah hasil jerih payah yang
dicurahkan oleh manusia. Dalam hal ini, jika upah tidak sebanding
dengan kerja (jerih payah) nya maka jelas tingkat produksi akan turun.

Harga juga berfungsi untuk mengatur distribusi (barang dan jasa).


Dari sini maka harga merupakan pengendali yang terbentuk secara
alami dan bisa menghentikan manusia dari tindakan konsumtif pada
batas yang sesuai dengan pendapatan (income) nya.

Harga juga berfungsi untuk mewujudkan keseimbangan (balance)


antara tingkat produksi dan konsumsi atau berfungsi sebagai alat
penghubung antara produsen dan konsumen.
SISTEM EKONOMI DAN ILMU
EKONOMI
1) Kebutuhan hanya MaterialistisRujukan pada kebutuhan yang
menuntut kepuasan karena murni materialistik adalah suatu
kesalahan, dan bertentangan dengan realitas kebutuhan
2) Komoditas dan Jasa tidak terkait dengan struktur masyarakat
Para ekonom Kapitalis melihat kebutuhan dan manfaat
sebagaimana adanya, bukan sebagai masyarakat yang seharusnya,
yang berarti bahwa mereka memandang manusia sebagai makhluk
yang murni materialistik, kosong dari kebutuhan spiritual,
pemikiran etis, dan tujuan moral.
SISTEM EKONOMI SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang masyarakatnya
memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
Meski dimiliki oleh setiap anggota masyarakat, pengelolaannya sendiri
diatur oleh negara secara penuh. Pemerintah berperan penuh dalam
mengatur distribusi dari hasil produksi. Faktor produksi dalam
sistem sosialis adalah pekerja, pengusaha, modal, dan sumber daya
alam. Semua faktor ini dimiliki oleh masyarakat dan diatur sepenuhnya
oleh negara.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Ekonomi Sosialis
Kelebihan Kekurangan

1.Di bawah sistem ini, para pekerja tidak 1.Sistem ekonomi sosialis mempercayai
mengalami eksploitasi. Hal ini dapat terjadi bahwa pada dasarnya manusia memiliki
karena mereka akan mendapatkan hasil kecenderungan untuk bekerjasama.
sesuai dengan apa yang mereka upayakan. Kepercayaan ini menihilkan fakta bahwa
2.Sistem ini bisa menghilangkan terdapat persaingan yang bisa timbul antar
penderitaan rakyat karena seluruh akses manusia. Keadaan yang seperti inilah yang
terhadap pendidikan, kesehatan, dan mengakibatkan sistem ekonomi sosialis
kebutuhan dasar lainnya telah diatur dan menjadi sulit untuk diterapkan secara
penuh.
disediakan oleh negara. Ketersediaan
tersebut memungkinkan masyarakat tidak 2.Peran negara yang terlalu besar juga bisa
perlu pusing lagi dan bisa fokus dengan apa berbahaya bagi masyarakat jika pemimpin
yang ingin mereka raih. yang terpilih ternyata menyalahgunakan
kekuasaannya.
Sosialisme muncul pada abad ke-19, yaitu saat orang-orang sosialis
telah memerangi mati-matian pandangan-pandangan aliran Liberalisme,
atau yang disebut dengan sistem ekonomi Kapitalisme.

Dengan memaparkan berbagai madzab (aliran) sosialis yang ada,


tampaklah bahwa aliran-aliran sosialis memiliki tiga prinsip yang
berbeda dengan aliran-aliran ekonomi yang ada :
1) Mewujudkan kesamaan (equality) secara real
2) Menghapus kepemilikan individu (private property) secara
keseluruhan ataupun sebagian
3) Mengatur produksi dan distribusi secara kolektif
Meskipun berbagai madzab Sosialisme menyepakati ketiga hal ini, masing-masing berbeda satu
sama lain dalam bebrpa hal. Yang terpenting adalah :

Pertama. Aliran-aliran sosialis berbeda satu sama lain dilihat dari bentuk kesamaan secara
real yang ingin mereka wujudkan. Satu kelompok berpendapat tentang “kesamaan matematis”.
Yang dimaksud adalah kesamaan dalam segala hal yang bisa dimanfaatkan. Dengan itu, setiap
orang diberi sesuatu yang sama sebagaimana yang diberikan kepada orang lain.

Kedua, aliran-aliran sosialis berbeda satu sama lain dilihat dari segi pendapat masing-
masing tentang standar pnghapusan kepemilikan individu ( private property). Ada yang
menyatakan bahwa kepemilikan individu harus dihapus sama sekali. Aliran ini disebut dengan
aliran komunis. Kelompok ini berpendapat bahwa kepemilikan individu yang berhubungan dengan
barang-barang produktif, atau yang disebut dengan sebutan kapital, itulah yang harus dihapus,
seperti tanah, industri, jalan, rel, pertambangan, dan sebagainya.

Ketiga, aliran-aliran sosialis berbeda-beda dalam menentukan sarana yang dikatakan


sebagai lat untuk mewujudkan tujuan-tujuan mereka. Aliran sindikasi-revolusioner (sindicalism-
revolusionary) berpijak pada upaya pembebasan para pekerja atas apa yang disebut dengan
kerja langsung, yaitu tenaga kerja pekerja itu sendiri, dengan cara seperti memperbanyak
bolos kerja, merusak alat dan mesin, menyebabkan ide mogok masal dikalangan pekerja, serta
persiapan utuk merealisasikan semua itu sampai pada suatu saat yang memungkinkan mereka
untuk mewujudkan tuntutan-tuntutan mereka. Dengan begitu, roda perekonomian berhenti
sehingga pada akhirnya sisstem ekonomi (Kapitalisme) saat ini pun runtuh.

Anda mungkin juga menyukai