Anda di halaman 1dari 18

Hipertensi

KELOMPOK I
KELOMPOK IV
• Aradana wahyuda
• Fitrianada
• Indra pratama
• Wulandary agustina
Definisi Hipertensi
• Suatu keadaan klinis dimana tekanan darah seseorang lebih
tinggi daripada tekanan darah normal.
• Seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥
90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang.

Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular, PERKI


Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Etiologi
• Hipertensi Primer(90%)
– penyebabnya tidak diketahui (idiopatik)
– kombinasi faktor gaya hidupkurang bergerak (inaktivasi) dan pola makan.
– Hipertensi primer ini terjadi pada sekitar 90% penderita hipertensi.

• Hipertensi Sekunder(5-10%)
– penyebabnya diketahui(penyakit ginjal)
– Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal.

• Hipertensi Kehamilan
ACC/AHA 2017
SBP DBP JNC7 2017/ACC/AHA
<120 <80 Normal BP Normal BP
120-129 <80 Prehypertension Elevated BP
130-139 80-89 Prehypertension Stage 1 hypertension
140-159 90-99 Stage 1 hypertension Stage 2 hypertension
≥160 ≥100 Stage 2 hypertension Stage 3 hypertension

ACC/AHA: SBP ≥ 130 mmHg


DBP ≥ 80 mmHg
Klasifikasi Hipertensi berdasarkan JNC 7
BP SBP DBP
Normal <120 <80
Pre-HT 120-139 80-89
Derajat 1 140-159 90-99
Derajat 2 ≥160 ≥100
Blood Pressure Goals JNC 8
Populasi Blood Pressure Goal (Systolic/Diastolic)
< 60 tahun <140/90mmHg
> 60 tahun <150/90mmHg
CKD <140/90mmHg
Diabetes <140/90mmHg
Faktor Risiko Hipertensi
• Yang tidak dapat di • Yang dapat di ubah:
ubah: – Obesitas
– Usia – Stress
– Genetik – Merokok
– Jenis kelamin – Alkohol
– Garam(sodium)
berlebihan & sedikit
potasium
– Kurangnya aktivitas fisik
– hiperlipidemia
Patogenesis Hipertensi
Canadian Hypertension Education Program. The Canadian Recommendation For The Management
Of Hypertension 2014

PENEGAKAN DIAGNOSIS HIPERTENSI


PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
Golongan Obat Antihipertensi
1. Diuretik (tiazid)  menurunkan tekanan darah dengan menghambat
reabsorbsi Na/Cl di tubulus kontortus distal ginjal.

2. ACE-inhibitor  menghambat angiotensin-converting enzyme

3. ARB (Angiotensin Reseptor Blocker)  menghambat reseptor angiotensin AT 1

4. CCB (Calsium Channel Blocker)  menghambat kanal kalsium pada


pembuluh darah dan jantung
5. β-blocker  menghambat adrenoseptor beta di jantung, pembuluh darah perifer,
bronkus, pancreas dan hati.
A Statement by the American Society of Hypertension and the International Society of
Hypertension 2013

ALGORITMA PEMBERIAN OBAT ANTIHIPERTENSI


Tekanan darah ≥ 140/90, dewasa > 18 tahun
(Usia > 80 tahun, TD ≥ 150/90 atau ≥ 140/90 jika berisiko tinggi (diabetes, penyakit ginjal)

Mulai perubahan gaya hidup


(turunkan berat badan, kurangi asupan garam, stop alcohol dan merokok

Derajat 1 Derajat 2
140-159/90-99 ≥ 160/100

Usia < 60th Usia ≥ 60th Semua Usia

ACE-i atau ARB Thiazide atau CCB Mulai dengan 2 obat

Thiazide atau CCB


Jika perlu tambahkan Jika perlu tambahkan
+
CCB atau Thiazide ACE-i atau ARB
ACE-i atau ARB
Obat INDIKASI KONTRAINDIKASI ES
ACEI Fraksi ejeksi LV ≥40% Angioedema Sering terjadi batuk
dgn/tanpa gejala Stenosis renal
bilateral
Serum kreatin
>2,5mg/dl
Stenosis aorta berat
TIDAK BOLEH
DIBERIKAN PD IBU
HAMIL
Β bloker Gejala ringan sampai Asma
berat(2-4 NYHA) Blok AV drajat 2,3
DEURETIK GAGAL GINJAL
ARB HIPERTENSI Sama seperti ACEI
Fraksi ejeksi LV ≤40% kecuali angioedema
Pilihan alternatif
gejala ringan-
berat(kelas
fungsional 2-4
NYHA)yg intolen ACEI
CCB GAGAL JANTUNG
Non-farmakologi Hipertensi

1. Penurunan berat badan


2. Mengurangi asupan garam
3. Berolahraga
4. Mengurangi konsumsi alcohol
5. Berhenti merokok

Anda mungkin juga menyukai