Anda di halaman 1dari 10

MATEMATIKA DISKRIT

HIMPUNAN

Z U L FA U Z I , S T. , M . K O M
NIDN : 0221087001
U N I V E R S I TA S B I N A I N S A N
LUBUKLINGGAU
2020
 Himpunan Saling Lepas
Dua buah himpunan mungkin saja tidak memiliki anggota yang sama satu buah pun.
Kedua himpunan tersebut dikatakan saling lepas (disjoint).
Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak memiliki
elemen yang sama.

Notasi : A // BB

Diagram Venn yang menggambarkan dua himpunan saling lepas ditunjukkan pada Gambar 1.

U A B

Gambar 1. Diagram Venn untuk A // B


Contoh :
Jika A = {x ǀ x P, x ˂ 8} dan B = {10, 20, 30,...), maka A // B
Himpunan Kuasa
Satu terminologi yang banyak ditemui dalam literatur ilmu komputer adalah Himpunan
Kuasa (Power Set). Himpunan kuasa dari suatu himpunan mempunyai elemen yang
merupakan semua himpunan bagian dari himpunan yang dimaksud.
Definisi : Himpunan Kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan
himpunan A sendiri.
  Notasi : P (A) atau

Contoh :
Jika A = {1, 2}, maka P(A) = {Ǿ, (1), (2), (1, 2)}

Operasi Terhadap Himpunan


Terhadap dua buah himpunan atau lebih, kita dapat melakukan operasi untuk
menghasilkan himpunan lain. Jenis operasi yang lazim digunakan terhadap himpunan
adalah Operasi Irisan (Intersection), Gabungan (Union), Komplemen, Selisih
(difference), Perkalian Kartesian (Cartesian Product) dan Beda Setangkup (Symmetric
Difference).
 a. IRISAN (Intersection).
Definisi : Irisan (Intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
elemennya merupakan elemen dari himpunan A dan himpunan B.

  Notasi : A Ո B = {x ǀ x A dan x B}
Diagram Venn untuk A Ո B ditunjukkan pada Gambar 2.

A B

Gambar 2. Diagram Venn untuk A Ո B (daerah A Ո B diarsir)


Contoh : Tinjau (i), (ii), dan (iii) dibawah ini :
i. Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, maka A Ո B = {4, 10}
ii. Jika A = {(x, y) ǀ x + y = 7, (x, y) R} dan B = {(x, y) ǀ x – y = 3, (x, y) R}, maka A Ո B =
{(5, 2)}
iii. Jika A = {3, 5, 9} dan B = {-2, 6} maka A Ո B = Ǿ artinya A // B.
b. GABUNGAN (Union)
Definisi : Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan A dan B.

  Notasi : A U B = {x ǀ x A atau x B}

Diagram Venn untuk A U B ditunjukkan pada gambar 3.


A B

Gambar 3. Diagram Venn untuk A U B (daerah A U B diarsir)


Contoh :
Tinjau (i) dan (ii) di bawah ini :
i. Jika A = {2, 5, 8), dan B = {7, 5, 22}, maka A U B = {2, 5, 7, 8, 22)
 c. KOMPLEMEN
Definisi : Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah
suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen U yang bukan elemen A.
  Notasi : Ã ={x ǀ x U , x A}

Diagram Venn untuk à ditunjukkan pada gambar 4..

A
Gambar 4. Diagram Venn untuk à (daerah à diarsir)
Contoh :
Misalkan U = {1, 2, 3, ..., 9}
(i). Jika A = {1, 3, 7, 9}, maka à = {2, 4, 6, 8}
(ii). Jika A = {x ǀ x/2 P, x ˂ 9} maka à = {1, 3, 5, 7, 9}.
d. SELISIH (difference)
Definisi : Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan elemen A dan bukan elemen B. Selisih antara A dan B dapat juga dikatakan
sebagai komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A.

  Notasi : A – B = {x ǀ x A dan x B} = A Ո B͂’’

Diagram Venn untuk A – B ditunjukkan pada gambar 5.

A B

Gambar 5. Diagram Venn untuk A – B (Daerah A – B di arsir)


Contoh : Tinjau (i) dan (ii) di bawah ini :
(i) Jika A = {1, 2, 3, ...., 10] dan B = {2, 4, 6, 8, 10], maka A – B = {1, 3, 5, 7, 9}
(ii) {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – (1, 3, 5} = {2}
e. BEDA SETANGKUP (Symmetric Difference)
Definisi : Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang
elemennya pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.

Notasi : A B = (A U B ) – (A Ո B) = (A – B) U (B – A)

Daerah Venn untuk A B diarsir ditunjukkan pada gambar 6.

A B

Gambar 6. Diagram Venn untuk A B (daerah A B di arsir)


Contoh :
Jika A = [2, 4, 6] dan B = {2, 3, 5], maka A B = {3, 4, 5, 6}
f. PERKALIAN KARTESIAN
Definisi : Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya
semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang mungkin terbentuk dengan komponen
pertama dari himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B.

  Notasi : A x B = {(a, b) ǀ a A dan b B

Contoh : Tinjau (i) dan (ii) di bawah ini :


(i) Misalkan C = {1, 2, 3}, dan D = {a, b}, maka perkalian kartesian C dan D adalah :
C x D = {(1.a) , (1.b) , (2.a) , (2.b) , (3.a) , (3.b)}
(ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan rill, maka A x B = himpunan semua titik
di bidang datar.
Catatan bahwa :
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka ǀ A x B ǀ = ǀ A ǀ . ǀ B ǀ
2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b) = (b. A)
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A x B = B x A dengan syarat A atau B tidak
kosong. Pada contoh diatas D x C = C x D
4. Jika A = Ǿ atau B = Ǿ, maka A x B = B x A = Ǿ.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai