Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN HUKUM

DALAM PELAYANAN
KESEHATAN
Prodi Gizi
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Makassar

Hadijah Alimuddin, SKM., M. Kes


Pendahuluan
Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan merupakan semua ketentuan


hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan penerapan
hak dan kewajiban
Hukum kesehatan mencakup komponen hukum
bidang kesehatan yang bersinggungan satu sama
lain, yaitu, hukum kedokteran/ kedokteran gigi,
hukum keperawatan, hukum farmasi, hukum RS,
hukum kesehatan masyarakat,dsb (PERHUKI, 1993)
Hukum
Kesehatan
Hukum kesehatan mencakup
komponen hukum bidang kesehatan
yang bersinggungan satu sama lain,
yaitu, hukum kedokteran/ kedokteran
gigi, hukum keperawatan, hukum
farmasi, hukum RS, hukum kesehatan
masyarakat,dsb (PERHUKI, 1993)
HUBUNGAN HUKUM DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

Semakin meningkatnya peranan hukum dalam


pelayanan kesehatan, disebabkan oleh semakin
meningkatnya perhatian terhadap hak yg
dimiliki manusia untuk memperoleh pelayanan
kesehatan.
Hubungan hukum dalam
pelayanan kesehatan

Pertumbuhan di bidang kedokteran


dihubungkan dengan kemungkinan
penanganan secara lebih luas dan
mendalam terhadap manusia
Adanya spesialisasi dan pembagian kerja
yang telah membuat pelayanan kesehatan
tersebut lebih bererjasama
Timbulnya hubungan
hukum dalam pelayanan
medik

Diperlukan persetujuan
Tujuan pemberi pelayanan
dari individu yg
medik adalah untuk
ditolong , sehingga
memberi bantuan atau
tercipta hubungan
pertolongan kepada
hukum yg didasarkan
individu untuk
kerjasama yg baik,
meningkatkan kemampuan
kejujuran dan saling
menolong dirinya sendiri
percaya
dalam menghadapi
masalah kesehatannya.
Ti m b u l n y a h u b u n g a n h u k u m
dalam pelayanan medik

Dokter atau pelayanan medik memiliki kewajiban


menolong seseorang yang membutuhkan
pertolongannya selaku profesional sampai orang
tersebut mampu mengatasi masalah kesehatannya
melalui kerjasama dengan dokter yg merawatnya
Dasar hukum hubungan
pelayanan medik

Hubungan antar dokter & pasien yang perlu


diperhatikan, bukan ada atau tidaknya suatu
kontrak yg melandasinya. Melainkan adanya
hubungan profesional dalam pelayanan
medik yg dititikberatkan pada kewajiban
memberikan perawatan dan pengobatan
(King)
Dasar hukum hubungan
pelayanan medik

Setiap orang bertanggungjawab atas


kesehatannya diri sendiri. Jika seseorang datang
kepada dokter untuk memanfaatkan pelayanan
medik yg tersedia, maka berarti tindakannya itu
didasarkan tanggung jawab atas kesehatannya
sendiri. Disinilah timbul prinsip hubungan
kerjasama antara dokter dan pasien, bukan jual-
beli jasa (Lieenen)
Kedudukan hukum para
pihak dalam pelayanan
medik

Undang- undang No 23 Tahun


1992:
Dokter & pasien
“Setiap orang mempunyai hak yang
mempunyai hak dan
sama dalam memperoleh derajat kewajiban yg
kesehatan yg optimal” (pasal 2) dilindungi oleh
“Setiap orang berkewajiban untuk Undang- undang
ikut serta dalam memelihara dan sehingga
meningkatkan derajat kesehatan kedudukannya
perseorangan, keluarga dan seimbang & sederajat
lingkungannya” (pasal 3)
Undang- undang No. 23 Tahun 1992

“Tenaga kesehatan berhak “Tenaga kesehatan


memperoleh dalam melakukan
perlindungan hukum tugasnya berkewajiban
dalam melaksanakan untuk mematuhi standar
tugas sesuai dengan profesi dan
profesinya” (pasal 53:1) menghormati hak
pasien” (pasal 53:2)
Faktor yang berperan terhadap terjadinya
perubahan hubungan antara dokter dan pasien

Faktor ekonomis Kekecewaan mengenai


hasil perawatan
Pertumbuhan dalam
Simpati
masyarakat
Perasaan takut &
Sikap pribadi pasien khawatir untuk
kepada dokter mengatakan yg
Komunikasi sebenarnya
Tanggungjawab hukum dan
eksonerasi dalam pelayanan medik

Tanggungjawab hukum yang dimaksud


adalah tanggungjawab hukum dari
dokter, khususnya dalam hubungan
hukum yg ditimbulkan selama
menjalani profesinya
Dasar pertanggungjawaban hukum
dokter dapat berupa
Pertanggungjawaban karena kesalahan, yaitu bentuk klasik
pertanggungjawaban yg didasarkan atas 3 prinsip:

a. Setiap tindakan yg mengakibatkan kerugian atas diri orang


lain, menyebabkan orang yg melakukannya harus membayar
kompensasi sebagai bentuk pertanggungjawaban
b. Seseorang harus bertanggungjawab tidak hanya karena
kerugian yang dilakukannya dengan sengaja, tetapi juga
dengan kelalaian dan kurang hati- hati
c. Seseorang harus memberikan pertanggungjawabannya tidak
hanya atas kerugian yang dilakukannya sendiri, tetapi juga
karena tindakan orang lain yang berada dibawah
pengawasannya
Fungsi hukum dalam melindungi kepentingan

manusia akan berorientasi pada tanggungjawab

atau kepentingan dan resiko


thank you!
And
see you next week..

Anda mungkin juga menyukai