Anda di halaman 1dari 30

KUALITAS AIR

BERSIH DAN
AIR MINUM
DISUSUN OLEH :
BIDA JERNI HATI NAZARA(1903005)
DWI PUTRA SIMAMORA (1903006)
SUCI MURNI (1903007)
Pengertian Air Bersih menurut Depkes
RI:
 Air bersih : air yg dpt digunakan sehari-hari yg kualitasnya memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak --> Permenkes RI No.416 Thn 1990
Air minum : air yg memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum -->
Permenkes RI No.907 Thn 2002

 Kualitas Air  sifat-sifat air yang ditunjukkan dengan nilai dan/atau kadar makhluk
hidup, zat, energi, termasuk bahan pencemar, dan/atau komponen lain yang ada
dan/atau terkandung di dalam air.

 Standar Kualitas Air merupakan patokan penilaian baik atau tidaknya kualitas air
untuk dikonsumsi manusia.

 Pada umumnya, penilaian kualitas air berdasarkan 4 parameter standar penilaian


yaitu paramater fisik, kimia, mikrobiologi dan parameter radioaktivitas.
Parameter Satuan Kadar maksiman Keterangan
Parameter Kualitas Air secara Fisika
yang diperoleh

Bau - - Tidak berbau

Jumlah zat terlalurt Mg/l 1000 -


(TDS)

Kekeruhan Skala NTU 5 -

Rasa - - Tidak berasa

warna Skala TCU 15 -

suhu °C Suhu udara 3°C -


1. KEKERUHAN
Disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi baik yg bersifat
organik maupun anorganikZat organik berasal dari pelapukan
tumbuhan dan hewan --> menjadi makanan bakteri dan algae utk
berkembang biak --> bakteri dan algae juga mrp zat organik
tersuspensi --> menambah kekeruhanZat anorganik berasal dari
pelapukan batuan atau logam dan limbah industriPengukuran
dilakukan dengan menggunakan transmisi cahaya yang
bersumber dari cahaya standar

2. JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT (TDS)Terdiri dari zat


organik, garam anorganik, dan gas terlarutBerbanding lurus
dengan kesadahan
3. WARNA
air sebaiknya tidak berwarna untuk mencegah keracunan dari
berbagai zat kimiawarna air secara alami karena adanya Tanin
dan Asam Humus yg terdapat dlm air rawa, warnanya kuning
muda s.d coklat kehitamanpenyebab warna dari air jg
disebabkan oleh koloid dari oksida besi atau oksida
manganasam humus bila bereaksi dengan klor membentuk
senyawa triklorometan yg bersifat karsinogen
4. TEMPERATUR (SUHU)
suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas agar terjadi pelarutan
zat kimia yg dapat membahayakan kesehatan.Suhu yg tinggi dpt
mempercepat reaksi biokimia didalam saluran air
5. RASA --> air sebaiknya tidak Senyawa Deskripsi Bau
berasa (tawar). Rasa air sering
disebabkan rasa logam, pahit, asin, Amina anyir
masam, kelat, dll Amoniak Pesing
6. BAU --> akibat materi organik
yang membusuk dan terkumpul Diamine Busuk
didasar perairan shg menghasilkan
kondisi yang baik bagi Hidrogen Telur busuk
sulfida
pertumbuhan organime anaerobik
yang dapat menghasilkan gas-gas
yang berbau. Sulfida Kubis busuk
organik
Parameter k
Kualitas Air Secara Kimia
Parameter Satuan Kadar maksimum
yang diperbolehkan
Air raksa Mg/l 0,001
Arsen Mg/l 0,05
Besi Mg/l 1,0
Flourida Mg/l 1,5
Kadmium Mg/l 0,005
Kesadahan (CaCO3) Mg/l 500
Klorida Mg/l 600
Mangan Mg/l 0,5
Seng Mg/l 15
Sulfat Mg/l 400
Timbal Mg/l 0,05
Kimia Anorganik
 Air Raksa/ merkuri/ hidragyrum (Hg)
 Hg digunakan dlm pembuatan amalgam, pestisida, perhiasan, instrumentasi, dll
 termasuk logam berat yg bersifat toksik
 berasal dari limbah industri
 Kasus Minamata (1950an) di Jepang, limbah mengandung HgCl
 Isu pencemaran ini terjadi ketika merkuri sulfide yang digunakan sebagai katalis
dibuang ke laut Minamata dan terobah oleh bakteri menjadi CH3Hg+ yang sangat
mudah menguap (volatile). Partikel ini yang masuk ke tubuh organisme dan melewati
berbagai strata rantai makanan.
 Karena sifatnya sebagai logam berat, maka tubuh tidak akan mampu menguraikan
merkuri ini sehingga dalam waktu lama merkuri ini akan mengumpul dalam organ
seperti hati, ginjal, otak dan darah.
 akibat keracunan: gangguan SSP, gangguan ginjal, ggg pencernaan, kanker dan
kelainan genetik/ cacat bawaan.
Mekanisme masuknya merkuri kedalam
tubuh pada tragedi minamata dan akibat
yang ditimbulkannya.
 Arsen (As)logam yg sangat toksik, sering
digunakan untuk racun tikusAs didapat
bersama Cu krn produk sampingan peleburan
Cukeracunan akut : iritasi, muntaber+darah,
koma, bahkan kematiankeracunan kronis :
anoreksia, gangguan pencernaan, ggg ginjal,
kanker kulit
 Besi (Fe)dialam terdapat sebagai
hematitmenimbulkan warna kuning dan rasa
logam kelat pada air serta pengendapan/kerak
pd pipa, prtumbuhan bakteri besi, kekeruhanFe
diperlukan tubuh tapi dlm jumlah yang
memadai, bila kelebihan dpt merusak dinding
usus, darah menjadi lebih gelap/ kehitaman
 Flourida (F)senyawa flour, dimana F
merupakan halogen reaktif.flourida anorganik
bersifat lebih toksik dan reaktifkerucunan :
flourosis gigi, gangguan pertumbuhan rangka,
cacat tulangpenggunaan flourida yg berlebihan
berkorelasi dgn kanker tulangmenjadi
perhatian dokter gigi, peninjauan kembali
flouridasi air
 Kadmium (Cd)sumber pd industri
alloy, pemurnia Zn, pestisida,
dllsifatnya toksik shg tdk
diperlukan tubuh utk
pertumbuhankeracunan
mnyebabkan gangguan spt flu dan
tulang menjadi lemah, fraktur
tulang dan gangguan ginjal
disebut penyakit "itai-itai"sejarah
di kota Toyama, Jepang thn 1910
 Kesadahan (CaCO3)disebabkan mineral Calsium,
magnesium, ferrumdampak sulitnya sabun berbusa,
pengendapan pada didinding pipaKlorida
 (Cl)senyawa halogen klordigunakan sebagai desinfektan
penyediaan air minum --> karsinogenik yang berasal dari
senyawa halogen-hidrocarbon (klor dan benzena)
 Kromium (Cr) valensi 6industri gelas metal, forografi,
elektroplatingbersifat iritan dan korosif di kulit dan
selaput lendirkerusakan tulang hidung, di paru
menyebabkan kanker
 Aldrin dan DiedrinAldrindigunakan sbg insektisidakeracunan :
iritasi, depresi, kerusakan hati
 Diedrinsbg insektisidagangguan SSP,anoreksia, kanker, mutasi
selkulit telur unggas menjadi tipis
 Benzenepelarut lemakkeracunan: erythema, bersifat narkotik
dan anestetik pd SSP, hipo atau hyperplasia sumsum tulang
sgh mudah anemia, leukimia atau kelainan darah lainnya
DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroetana)
pestisida yg pertama kali dibuat untuk pemberantasan malaria pd
PD II
 DDT memiliki sifat larut dalam lemak. Karena itu, residunya
terus terbawa dalam rantai makanan, dan menumpuk dalam
jaringan lemak. Dari situ, sisa DDT mengalir melalui air susu
ibu kepada anaknya, baik pada manusia maupun pada binatang.
Binatang pemangsa mendapat timbunan sisa DDT dari binatang
makanannya
 bersifat stabil dan persisten (tahan lama, berpuluh-puluh tahun,
bahkan mungkin sampai 100 tahun atau lebih)
 keracunan menyebabkan gangguan SSP, ggg ginjal, tremor,
kerusakan hati, kanker, cacat
 saat ini DDT dilarang keras utk digunakan kembali
 Deterjen adalah sisa penyulingan minyak bumi yang ditambahkan berbagai bahan
kimia.
 Deterjen
Bahan kimia tersebut diantaranya silikat, bahan pewangi, bahan pewarna dan fosfat
serta Alkyl Benzene Sulfonat untuk bahan yang menghasilkan busa.
 zat lipofilik yg mudah terlarut dan menyebar diperairan
 meningkatkan pertumbuhan eceng gondok dan ganggang karena kandungan fosfat yg
tinggi dalam deterjen
 Efek samping berupa kerusakan kulit tangan, seperti kulit menjadi panas, kering,
retak-retak, melepuh dan kulit mudah terkelupas. Terkadang efek tersebut juga
menimbulkan gatal-gatal dan menjadikannya penyakit alergi.
 Pemakaian deterjen secara besar-besaran dan dalam jangka waktu yang lama bisa
mencemari air tanah. Sehingga air minum yang dikonsumsi menjadi tidak enak
rasanya dan berbau tidak sedap. Konsumsi air minum yang tercemar limbah deterjen
bisa mencetus penyakit kanker. Pada proses terurainya deterjen dihasilkan benzena.
 Bila benzena bercampur dengan klor bisa menghasilkan zat klorobenzena yang
terbukti sangat bahaya karena bersifat karsinogenik. Bercampurnya klor dan benzena
bisa terjadi saat proses pengolahan air minum. Biasanya dalam proses klorinasi
digunakan zat kaporit yang digunakan untuk membunuh kuman. Padahal di dalam
kaporit terkandung unsur klor.
Parameter Kualitas Air Secara Biologi
 Berhubungan dengan keberadaan mikroorganisme
patogen di dalam air yang menyebabkan
perubahan kualitas air atau penyakit
 Mikroorganisme yang umum ditemukan dalam air
adalah: bakteri, fungi, ganggang, protozoa, cacing,
dll.
 Parameter mikrobiologi yang sering diperiksa
adalah: e.coli atau total coliform (MPN Coli)
Parameter ssatuan Kadar
maksimum
yang
diperbolehkan
Total coliform Jumlah per 100 0 Bukan Air
(MPN) mL pipaan
Coliform Tinja Jumlah per 100 0 Bukan Air
belum diperiksa mL pipaan
Parameter
a. sinar Alpha, sifat:
Kualitas Air Seara
 IntiRadioktivitas
atom helium
 Dalam medan magnet membelok ke kutub negatif, jadi sinar alfa bermuatan positif
 Daya tembus kecilDapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya
b. Sinar Beta, sifat:
 Pancaran elektron dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya
 Dalam medan magnet membelok ke kutub positif, jadi sinar beta bermuatan negatif
 Daya tembus lebih besar dari sinar alfa
 Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya tidak sehebat sinar alfa
c. Sinar Gamma, sifat:
 Gelombang electromagnet dengan panjang gelombang pendek
 Tidak terpengaruh oleh medan magnet maupun listrik
 Daya tembus sangat besar, oleh karenanya sinar gama berbahaya
 Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya tidak sehebat alfa dan betaIon
adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan
ion yang bermuatan negatif disebut anionMengionkan adalah mengubah atom atau
molekul dlm suatu zat atau benda menjadi ion
Parameter Satuan Kadar Yang
Diperbolehkan
Aktivitas Alpha Bg/L 0,1
Aktivitas Beta Bg/L 1,0
  Secara umum, efek yang ditimbulkan sinar
radioaktif tergantung Intensitas sinar, frekuensi
dan luasnya pemaparan.
 Misalnya:

a. Kerusakan sel
b. Perubahan
c. komposisi genetik
d. Kanker Kematian
Apa itu Air Minum ?
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun
2010 tentang persyaratan kualitas air minum,.
 Air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
Sumber-sumber air
 Air hujan, sumber utama air yang sangat bersih
dan terjadi pencemaran saat berada di atmosfer –
 Air permukaan meliputi badan-badan air seperti
sungai, rawa, telaga dan danau –
 Air tanah, air hujan yang meresap kedalam tanah
1. Pengaruh tidak langsung
 Pengaruh tidak lansung adalah pengaruh yang
timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang
dapat meningkatkan maupun menurunkan
kesejahteraan masyarakat
2. Pengaruh Langsung Air
 sebagai penyebar mikroba pathogen • Air sebagai
sarang insekta penyebar penyakit • Penyakit yang
disebabkan kurangnya persediaan air bersih •
Penyakit yang hospes sementaranya ada di air •
 Persyaratan Air Minum Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas
air minum. Dapat ditinjau meliputi parameter fisika, kimia,
mikrobiologi dan parameter radioaktivitas
 Parameter Fisika Bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna dan
jumlah zat padat terlarut
 Parameter Kimia Kimia Anorganik, Kimia Organik, Pestisida
dan Insektisida
 Parameter Mikrobiologi E. Coli Parameter
 Radioaktif Sinar Alpha Sinar Beta
1. Pengolahan Secara Fisika
Pengolahan Air

Pengolahan secara fisika yaitu tahap penyaringan dengan cara yang


efisien dan mudah untuk mennyisihkan bahan tersuspensi yang
berukuran besar biasanya dengan menggunakan sand filter dengan
ukuran silica yang disesuaikan dengan bahan-bahan tersuspensi yang
akan disaring. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat
disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan, pada proses ini
bisa dilakukan tanpa bahan kimia bila ukurannya sudah besar dan
mudah mengendap tapi dalam kondisi tertentu dimana bahan-bahan
tersuspensi sulit diendapkan maka akan digunakan bahan kimia
sebagai bahan pembantu dalam proses ini akan terjadi pembentukan
flok-flok dalam ukuran tertentu yang lebih besar sehingga mudah
diendapkan pada proses yang menggunakan bahan kimia ini masih
diperlukan pengkondisian pH untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2. Pengolahan Secara Kimia Pengolahan air buangan secara
kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel
yang tidak mudah mengendap (koloid), logamlogam berat,
senyawa fosfor, dan zat organic beracun dengan membubuhkan
bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan
tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat
bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan
(flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-
reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan
dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang
belawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi
muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan
3. Pengolahan Secara Biologis Pengolahan air buangan secara biologis
adalah salah satu cara pengolahan yang diarahkan untuk menurunkan
atau menyisihkan substrat tertentu yang terkandung dalam air buangan
dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk melakukan
perombakan substrat tersebut. Proses pengolahan air buangan secara
biologis dapat berlangsung dalam tiga lingkungan utama yaitu :
 a. Lingkungan aerob, yaitu lingkungan dimana oksigen terlarut (DO)
didalam air cukup banyak, sehingga oksigen bukan merupakan faktor
pembatas.
 b. Lingkungan anoksis, yaitu lingkungan dimana oksigen terlarut (DO)
didalam air ada dalam konsentrasi yang rendah.
 c. Lingkungan anaerob, merupakan kebalikan dari lingkungan aerob,
yaitu tidak terdapat oksigen terlarut, sehingga oksigen menjadi faktor
pembatas berlangsungnya proses metabolism aerob. Faktor-faktor yang
mempengaruhi mekanisme biologi secara anaerob diantaranya yaitu,
temperature, pH (keasaman), waktu ttinggal, komposisi kimia ir
limbah, kompetisi metanogen dan bakteri pemakan sulfat serta zat
toksik.
Pencemaran Air
 Hefni Effendi, (2003), mengatakan bahwa
pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan
pencemar (polutan) yang berupa gas, bahan – bahan
terlarut dan partikulat. Pencemar memasuki badan
air dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer,
tanah, limpasan (run off) pertanian, limbah domestik
dan perkotaan, pembuangan limbah industri,
pertambangan dan pengolahan mineral.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai