ENDOKRIN
ASLIDAR.S.Kep,Ns,M.Kep
PENGKAJIAN SISTEM
ENDOKRIN
DATA BIOGRAFI
Umur pasien, jenis kelamin,
hal ini berkaitan dengan
menentukan jenis penyakit
tertentu contoh pada DM
Tipe I dan Tipe II.
Data diri lainnya : Nama,
Alamat, Suku Bangsa,
No.register.
1. Riwayat yang pernah dialami : Penyakit
Hipertensi, riwayat penyakit DM, Hipertiroid,
Hipotiroid, Penyakit Jantung, Pengobatan Yang
diberikan, Pembedahan yang pernah dialami.
2. Riwayat kesehatan keluarga dan resiko genetik.
Tanyakan tentang riwayat obesitas keluarga, gangguan
pertumbuhan dan perkembangan, diabetes,
RIWAYAT Infertilitas, penyakit tiroid, adakah penyakit
KEPERAWATAN herediter, hemokromatosis
3. Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan persepsi pasien tentang penyakitnya, mulai
kapan tanda dan gejala muncul, jika ada nyeri
bagaimana karakteristik nyerinya, penyebarannya,
upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi
penyakitnya
1. Pola pemenuhan nutrisi
Tinggi badan dan berat badan
Apakah ideal antara BB dan TB, berpa yang diinginkan berat
POLA badannya
KESEHATAN Adakah perubahan pola makan, baik jumlah maupun jumlah dan
FUNGSIONAL jenisnya
Adakah perubahan nafsu makan ?
Bagaimana keadaan rambut ?, distribusi ?
Keadaan warna kulit, khususnya pada wajah leher dan tangan
Adakah tanda-tanda nutrisi ?
BAGAIMANA
MENGATASI
STRESOR
APAKAH
MEMPUNYAI
STRESOR
1. SISTEM INTEGUMEN
• Adakah hiperpigmentasi atau hipopigmentasi
• Edema
• Penyembuhan luka yang lama
• Pertumbuhan yang terlambat atau cepat
KELUHAN • Perubahan distribusi rambut
UTAMA PASIEN
2. Sistem kardiovaskuler
Perubahan Tanda Vital, Peningkatan tekanan darah,
nadi
3. Sistem persyarafan
Kelemahan lokal atau umum misalnya penyakit DM
Perubahan mental, depresi mental ringan biasanya
terjadinya pada pasien hipertiroid
4. Sistem penglihatan
Kebutaan, pada penyakit DM mata
yang melotot keluar pada
penyakit hipertiroid
5. Sistem •Penurunan BB pada pasien DM, peningkatan BB pada
gastointestin pasien hipertiroid
al •Rasa haus dan makan yang berlebihan, karakteristik
penyakit DM
•Perubahan pola eliminasi Bowel dan Diare pada pasien
hipertiroid
6. Sistem
genitalia dan
reproduksi
•Frekuensi urin yang berlebihan (Pola Uria) Pada Pasien DM
•Adanya batu Ginjal, pada pasien hiperparatiroid
•Perubahan siklus menstruasi, penurunan libido, impoten,
merupakan indikasi pada hormon gonadtropin
PEMERIKSAAN FISIK
Dengan tekhnik :
•Inspeksi
•Palpasi
•Auskultasi
b. Radiologi
Thyrioid Scan Tes, tiroid ultrasound, magnetic resonance imaging, untuk melihat dan
mengidentifikasi kelenjar tiroid, ukuran, ketajaman, posisi kelenjar
a. Pemeriksaan hematologi
Serum kalsium
Serum phospor
Serum alkaline
Paratiroid
3. Pemeriksaan
fungsi
paratiroid
b. Pemeriksaan urin
kalsium urin, menilai jumlah kalsium yang diekresikan dalam urin
selama 24 jam
Tubular reabsorption of phospate pengukuran jumlah reabsorpsi
phospate dalam tubulus dan juga sekresi phospate dalam urin
Ellsworth-Howard Test, merupakan pemeriksaan untuk mengukur
phospate urine dalam waktu 3-5 jam mengikuri pemberian IV
exttrak paratiroid.
a. Pemeriksaan ematologi
Kadar kortisol, pengukuran dilakukan pada saat tertentu misalnya
4. pada pada pagi atau sore hari, untuk menilai fungsi kortek adrenal
Pemeriksaan Aldosteron, untuk mendiagnosa hiperaldosteronisme, banyak faktor
fungsi yang mempengaruhi kadar aldesteron yaitu intake potassium,
korteks pembatasan sodium dan posisi beridiri atau berbaring.telentang
adrenal serta kehamilan
Serum ACTH, untuk mengetahui fungsi pituitari anterior nilai normal
pada pagi hari kurang dari 80 pg/ml dan sore hari kurang dari 50
pg/ml
Serum renin assay, untuk membantu mendiagnosa adanya
hiperaldosteronisme primer atau sekunder
b. Pemeriksaan urin
Pemeriksaan aldosteron urin, nilai normal 2-26 µg/24 jam
Pemeriksaan kortisol urin, mengukur kadar kortisol dan fungsi korteks
adrenal.
17 hidroksi kortikosteroid (17-OHCS). Mengukur metabolisme kortisol
(17-OHCS) pada 24 jam
17-ketosteroid, untuk mengukur fungsi kortek adrenal khususnya
berhubungan dengan fungsi androgen
5.
Pemeriksaan darah : peningkatan serum katekolamin pengukuran
Pemeriksaan
hormon methanephrine. Pemeriksaan urin asam vanil lylamadelic, untuk
fungsi
mengukur hasil metabolisme katekolamin yang dikeluarkan melaului
medula
urin
adrenal
a. Pemeriksaan hematologi
a. Pemeriksaan hematologi
6. Pemeriksaan Pemeriksaan gula darah puasa atau fasting blood sugar (FBS),
fungsi hormon untuk menentukan jumlah glukosa darah pada saat puasa
pankreas Pemeriksaan gula darah postprandial, untuk menentukan kadar
gula darah sesudah makan.
Pemeriksaan toleransi glukosa oral/oral glukosa to lerance test
(TTGO)
Essei hemaglobin glikolisat, test ini mengukur prosentansi glukosa
yang melekat pada hemoglobin
Pemeriksaan kolesterol dan kadar serum trigliserida
b. Pemeriksaan glukosa urin
Pemeriksaan ini kurang akurat karena hasil pemeriksaan ini
banyak dipengaruhi oleh berbagai hal misalnya karena
obat-obatan seperti aspirin dan VIT C.
Pemeriksaan ketone urine
Badan keton merupakan produk sampingan proses
pemecahan lemak, dan senyawa ini akan menumpuk
pada darah dan urine.
Terima
Terima Kasih
Kasih