Anda di halaman 1dari 52

PENGELOLAAN OBAT DALAM

PENANGANAN COVID-19
Direktorat Tata Kelola Obat Publk dan
Perbekalan Kesehatan
Direktorat Jenderal Kefarnasian dan
Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SISTEMATIAK
A
01 DASAR HUKUM

02 KEBIJAKAN

03 PENGELOLAAN OBAT
DAN PERBEKES
04 KETERSEDIAAN
OBAT DAN VAKSIN
2020-2024
UU 36/2009 KESEHATAN
DASAR HUKUM Pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional

51/2009 PEKERJAAN KEFARMASIAN


Pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter,
pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional

PMK 75 / 2016 TENTANG JENIS TENAGA


KESEHATAN DI PUSKESMAS

PMK 74 / 2019 TENTANG PELAYANAN


KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
DASAR HUKUM PP 40/1991 TENTANG
PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT
MENULAR

PP NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG


PSBB

KEPUTUSAN PRESIDEN NO 11 TAHUN


2020 TENTANG PENETAPAN
KEDARURATAN MASYARAKAT
COROPNA VIRUS DISESASE 2019

PMK 82 / 2014 TENTANG


PENANGGULANGAN PENYAKIT
MENULAR
KEBIJAKAN OBAT JKN
KEBIJAKAN OBAT JKN
Pelayanan Kesehatan bagi Peserta Jaminan
Kesehatan
Ketersediaan
Keterjangkauan

Promotif Preventif
Jaminan
Pelayanan Obat Keamanan, Mutu &
dan BMHP Manfaat

Kuratif Rehabilitatif
POR
Kendali Mutu & Kendali Biaya
PELAYANAN KEFARMASIAN
DI PUSKESMAS
Pengelolaan
Pelayanan
sediaan KESELAMATAN farmasi klinik
farmasi
PASIEN

SEDIAAN FARMASI YG AMAN, KHASIAT


PENINGKATAN OUTCOME TERAPI
DAN MUTU TERJAMIN

Perencanaan Pengadaan Penerimaan Pengakajian Rekonsiliasi


Konseling
Resep Obat

Penyimpanan Distribusi Pemantauan


Visite
Terapi
KEBIJAKAN PENYEDIAAN OBAT NASIONAL
PROVINSI KAB/KOTA PUSAT
ANGGARAN

APBD II & DAK APBD I APBN


SUMBER

- Obat PKD - Obat Buff Stok Propinsi Obat - Vaksin


Obat Program Obat Prog
JENIS OBAT

- Obat Buff Stok Kab/Kota - Obat Program (Jika Kesmas Buff Yellow P2P
- Obat Program (jika dibutuhkan) • Kesehatan Anak Stok Fever ( Imunisasi,
diperlukan) • Kesehatan Ibu - Obat dan TB, Malaria,
Pusat
• Gizi HIV,Filariasis
Perbekes
Haji Jiwa, Hepatitis
DISTRIBUSI

dan Diare,
TUJUAN

Puskesmas
IF Prov
Dinkes IF Prov
Kab/Kota

IF Prov
KKP
Place Your Picture Here and send to back

ALLPPT
Layout KEBIJAKAN PENGELOLAAN OBAT
Clean Text
Slide
Perencanaan
for your
Presentation
Penggunaan Dukungan Manajemen : Pengadaan
SDM
Organisasi
Pendanaan
Sistem Informasi

Distribusi Penyimpanan

ALLPPT.com
JENIS-JENIS OBAT PENYAKIT COVID

 OSELTAMIVIR/FAPIVIRAPIR
 CHLOROQUIN/HYDROXYCHLOQUIN

 REMDESIVIR
 LOPINAVIR/RITONAVIR
 RIBAVIRIN
JENIS-JENIS OBAT UNTUK PENGANAN COVID

JENIS-JENIS OBAT PENYAKIT PENYERTA

 PARACETAMOL
 VITAMIN C DOSIS TINGGI
 OBAT UNTUK ANTI INFEKSI
 OBAT PENYAKIT DEGENERATIF
 OBAT PENYAKIT PENYERTA LAINNYA
JENIS-JENIS OBAT UNTUK PENGANAN COVID

ODP = ORANG DALAM PEMANTAUAN

 JIKA ADA PENYAKIT PENYERTA BERIKAN


OBATNYA, HATI2 UTK OBAT HYPERTENSI
 VITAMIN C DOSIS TINGGI
 MULTIVITAMIN
JENIS-JENIS OBAT UNTUK PENGANAN COVID

GEJALAN RINGAN

 KLOROQUIN 150 MG
 AZITHROMICIN 500 MG
 JIKA PERLU OSELTAMIVIR 75 MG
 VITAMIN C DOSIS TINGGI
JENIS-JENIS OBAT UNTUK PENGANAN COVID

GEJALAN SEDANG

 KLOROQUIN 150 MG
 AZITHROMICIN 500 MG
 OSELTAMIVIR 75 MG
 VITAMIN C DOSIS TINGGI
JENIS-JENIS OBAT UNTUK PENGANAN COVID

GEJALAN BERAT

 KLOROQUIN 150 MG
 AZITHROMICIN 500 MG
 OSELTAMIVIR 75 MG
 HYDROXYCORTISON
 VITAMIN C DOSIS TINGGI
PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT
Proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jenis dan jumlah dalam
rangka pemenuhan kebutuhan PKM

Tujuan Perencanaan :
1. Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang sesuai
kebutuhan.
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
(Sumber Data : LPLPO, Data epidemiologi, KLB/Wabah, dll)

Metode :
 Konsumsi
 Pola Penyakit
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN OBAT

1. METODE KONSUMSI

2. METODE MORBIDITAS

Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan


- -
Ditjen Farmalkes, Kementerian Kesehatan RI
PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT PKD

 Pemilihan Obat

 Kompilasi Pemakaian Obat

 Perhitungan Kebutuhan Obat

 Proyeksi Kebutuhan Obat


METODE KONSUMSI

18 BLN

Jan Des
12 BLN 6 BLN Jun
STOK KERJA / PEMAKAIAN WAKTU TUNGGU

SISA SYOK 31 DES


METODE KONSUMSI

A = B + C + D - E
A = KEBUTUHAN OBAT TAHUN DEPAN
B = PEMAKAIAN RATA-RATA X 12 BULAN
C = STOK PENGAMAN 10 % - 20 %
D = WAKTU TUNGGU 3 – 6 BULAN
E = SISA STOK
METODE MORBIDITAS
Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat
berdasarkan pola penyakit. Perhitungan memperhatikan :

1. Jumlah penduduk
2. Jumlah sasaran
3. Target program
4. Pedoman Pengobatan
5. Prevalensi penyakit
PERHITUNGAN TTD

Oseltamivir 75 mg :
Jumlah Sasaran Pasien X 10 Tablet

Chloroquin 150 mg
Jumlah Sasaran Pasien X 20 Tablet

Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan


- Ditjen Farmalkes, Kementerian -Kesehatan RI
PERPRES NO.16 TAHUN 2018
PEGADAAN BARANG DAN JASA

Dikerjakan Sendiri

Swakelola Instansi Pemerintah


Barang/ Jasa

Kel. Masyarakat
Kebutuhan

E-PURCHASING
PENGADAAN LANGSUNG

Penyedia PENUNJUKAN LANGSUNG

TENDER CEPAT

TENDER

- Direktorat Jenderal Kefarmasian


- dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan
PERMINTAAN
PERMINTAAN MERUPAKAN SUATU FUNGSI DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN DI PUSKESMAS SESUAI DENGAN
PERENCANAAN YANG TELAH DIBUAT. PERMINTAAN
DITUJUKAN KEPADA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA.
PENERIMAAN OBAT

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obatan yang


diserahkan, mencakup jenis dan jumlah obat, bentuk Ssediaan obat, kondisi fisik obat,
masa kadaluarsa obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditandatangani oleh
petugas serta diketahui Kepala PKM.
Petugas dapat mengajukan keberatan apabila terdapat kekurangan dan kerusakan
obat. Setiap penambahan obat dicatat dan dibukukan pada penerimaan obat dan
kartu stok.
PENYIMPANAN OBAT DI PKM

 Persyaratan Gudang dan Ruang Pelayanan

 Penyusunan Obat

 Pengaturan tata ruang

 Pencatatan Stok Obat

 Pengamatan mutu
PENYIMPANAN OBAT DI PKM
 Pengaturan Tata Ruang
 Alur penerimaan dan pengeluaran obat
 Kemudahan bergerak
 Kondisi penyimpanan  sesuai dengan persyaratan penyimpanan
yang tercantum pada kemasan
 Sarana pendukung
 Sarana penyimpanan : lemari, rak, pallet
 Sarana pengamanan : teralis, alarm, cctv
PENYIMPANAN OBAT DI PKM
 Penyusunan Obat
 Berdasarkan alfabetis
 Berdasarkan kelas terapi
 Berdasarkan bentuk sediaan
 Berdasarkan suhu penyimpanan
 Berdasarkan kemasan
 Berdasarkan FEFO dan FIFO
PENYIMPANAN OBAT DI PKM
Kegiatan
 Pencatatan Stock
Bertujuan untuk pengendalian persediaan dan sebagai alat bantu dalam
perencanaan distribusi dan estimasi perencanaan kebutuhan tahun yang
akan datang (metode konsumsi)
 Kartu stock selalu berada dekat dengan obat
 Kartu stok selalu dilakukan pencatatan setiap terjadi mutasi obat
 Kartu stok selalu dalam keadaan bersih
PENGAMATAN MUTU OBAT
 Mutu obat dapat mengalami perubahan baik fisik maupun
kimia
 Visual / organoleptik
 Bila ada kerusakan atau mutu diragukan maka
disampaikan ke Dinkes Kab/Kota
KETENTUAN PENYIMPANAN
VAKSIN REGULER

 Penyimpanan vaksin di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas diatur sebagai berikut


 Cold Room/ Lemari Es (suhu + 2 s/d + 8 C) untuk vaksin TT, DT, Hepatitis B PID,
DTP/HB, Campak dan BCG
 Di provinsi dan kab/kota vaksin Polio disimpan dalam freezer suhu – 15 s/d - 25 C
 Di Puskesmas semua vaksin disimpan pada suhu + 2 s/d + 80 C
 Pelarut dan dropper (pipet) disimpan pada suhu kamar terlindung dari sinar matahari
langsung
 Vaksin disusun dalam lemari es / freezer tidak terlalu rapat sehingga ada sirkulasi udara,
dan berdasarkan prinsip FEFO
PERMENKES 3 TAHUN 2015
TENTANG PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR FARMASI

Pasal 26 :
Lemari khusus penyimpanan narkotik, psikotropik, prekursor
a. terbuat dari bahan yang kuat;
b. tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda;
c. harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi Farmasi
Pemerintah;
d. diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek, Instalasi
Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi Klinik, dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan ; dan
e. kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker yang
ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan.
KETENTUAN PENYIMPANAN
VAKSIN DI PUSKESMAS

 Pemantauan suhu dilakukan pagi dan sore


 Termostat jangan diubah dan diselotip bila suhu sudah stabil di +2 0C s/d 80C
 Termostat diubah bila suhu sudah lebih rendah dari +2 0C atau lebih tinggi dari 80C
 Apabila terjadi bunga ES lebih dari 0,5 cm lakukan pencairan bunga es
 Jarak lemari es dengan dinding belakang minimal 10 cm
 Jarak antar lemari es minimal 15 cm
 1 unit lemari es/freezer 1 stop kontak
 Jangan gunakan vaksin dengan kondisi VVM C/D, kondisi B vaksin segera
digunakan, kondisi A artinya vaksin dapat digunakan
MASA SIMPAN VAKSIN REGULER

JENIS VAKSIN SUHU PENYIMPANAN


BCG +2 °C s/d + 8 °C
  -15 °C s/d -25 °C
DPT-HB +2 °C s/d + 8 °C
HEPATITIS B +2 °C s/d + 8 °C
TT +2 °C s/d + 8 °C
DT +2 °C s/d + 8 °C
POLIO +2 °C s/d + 8 °C
  -15 °C s/d -25 °C
CAMPAK +2 °C s/d + 8 °C
  -15 °C s/d -25 °C
DPT-HB +2 °C s/d + 8 °C
Pelarut BCG Suhu Kamar
Pelarut Campak Suhu Kamar
35
TEMPAT PENYIMPANAN VAKSIN
VACCINE CARRIER COLD BOX
KETENTUAN PENGGUNAAN
VAKSIN DI PUSKESMAS
DISTRIBUSI
KEMENKES

 Distribusi Rutin
 Perumusan stock optimum
 Penetapan frekuensi pengiriman obat-obatan ke unit pelayanan
kesehatan
 Penyusunan peta lokasi, jalur dan jumlah pengiriman

 Distribusi Khusus
 Terjadi wabah/KLB dan bencana
 Pelaksanaan program  Pemberian Obat Masal Pencegahan
(POMP) Program Filariasis atau program kesehatan lain
 Terjadi kekosongan
 Kebutuhan meningkat
38
PENDISTRIBUSIAN OBAT PROGRAM
IFP Buffer Pusat

APBN
Kemkes VAKSIN HAJI

IFP
APBD I Dinkes Prov
Dekon

IFK
Dinkes Kab/Kota
APBD II
DAK NON FISIK

Kondisi tertentu

Kondisi Rutin
PENGENDALIAN OBAT DI PKM

Manfat : Mencegah kekosongan, kelebihan/kekurangan persediaan, serta menjaga


mutu obat, meminimalkan obat ED
Kegiatan :
- Memperkirakan/menghitung stok kerja, stok optimum, stok
pengaman/penyangga, stok di saat masa tunggu
- Lakukan stok opname secara periodik
- Distribusi menggunakan prinsip FEFO/FIFO
- Disimpan sesuai ketentuan dan persyaratan sehingga mutu terjaga

40
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah :


1. Bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan
2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan
pengendalian
3. Sumber data untuk perencanaan kebutuhan
4. Sumber data untuk pembuatan laporan

Sarana :
- LPLPO, Kartu Stok, LPLPO Sub unit, Catatan Penggunaan obat

41
KARTU STOK
Pencatatan Obat pada Kartu Stok dengan benar dan setiap waktu saat
mutasi obat :
- Jenis
- Kekuatan
- Bentuk Sediaan
- Ukuran kemasan
- Keluar Masuk
- E.D.
- Sumber (APBN, DAK, APBD, Sumbangan)
PELAPORAN KETERSEDIAAN OBAT INDIKATOR DI PUSKESMAS

Obat-obat yang dipilih sebagai obat indikator merupakan obat pendukung


program kesehatan ibu, kesehatan anak, penanggulangan penyakit serta
obat pelayanan kesehatan dasar yang banyak digunakan dan terdapat di
dalam Formularium Nasional
Periode pencatatan data di Puskesmas dilakukan pada tanggal 25 setiap
bulannya. Jika tanggal 25 jatuh pada hari libur, maka pencatatan
dilakukan pada hari kerja berikutnya
Puskesmas melaporkan data ketersediaan obat ke Dinas Kesehatan Kab/
Kota paling lambat tanggal 1 bulan berikutnya
DAFTAR OBAT & VAKSIN INDIKATOR 2020-2024

Item Obat Item Obat Item Obat Item Obat


Item Vaksin

Kotrimoksazol (dewasa) 1 Vaksin Hepatitis B


1 Albendazol /Pirantel tablet 11 Diazepam injeksi 5 mg/ml 21 kombinasi 31 Ranitidin 150 mg tablet
tablet/Kotrimoksazol suspensi
2 Vaksin BCG
Retinol 100.000/200.000
2 Alopurinol tablet 12 Diazepam tablet 22 Lidokain inj 32 IU kapsul
Dihidroartemsin+piperakui Vaksin DPT-HB-Hib
Amlodipin/Kaptopril 3
3 tablet
13 n (DHP) dan primaquin 23 Magnesium Sulfat injeksi 33 Salbutamol tablet
tablet

Difenhidramin Inj. 10 Metilergometrin Maleat Salep Mata/Tetes Mata 4 Vaksin Polio


4 Amoksisilin 500 mg tablet 14 mg/ml
24 injeksi 0,200 mg-1 ml
34 Antibiotik

Vaksin Campak/Campak
Epinefrin (Adrenalin) 5
5 Amoksisilin sirup 15 injeksi 0,1 % (sebagai HCl)
25 Natrium Diklofenak tablet 35 Simvastatin tablet Rubella

Antasida tablet kunyah/ Fitomenadion (Vitamin K)


6 antasida suspensi
16 injeksi
26 OAT FDC Kat 1 36 Siprofloksasin tablet

Furosemid 40
Asam Askorbat (Vitamin
7 C) tablet
17 mg/Hidroklorotiazid (HCT) 27 Oksitosin injeksi 37 Tablet Tambah Darah
tablet
Parasetamol sirup 120 mg / 5
8 Asiklovir tablet 18 Garam Oralit serbuk 28 ml
38 Triheksifenidil tablet

Glibenklamid/Metformin Vitamin B6 (Piridoksin)


9 Betametason salep 19 tablet
29 Parasetamol 500 mg tablet 39 tablet
Deksametason
10 tablet/deksametason 20 Hidrokortison krim/salep 30 Prednison 5 mg tablet 40 Zinc 20 mg tablet
injeksi
MENGHITUNG PERMINTAAN

SK
+ SWK
+ SWT
+ SP = so

PERMINTAAN = SO-SS

45
Keterangan

SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu
kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu
tunggu ( Lead Time )
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
STOK OPTIMUM

1 STOK KERJA / PEMAKAIAN SESUAI KEBUTUHAN 30 5


WAKTU TUNGGU

TANGGAL PELAPORAN LPLPO


Latihan pengisian LPLPO
Lakukan latihan dengan variasi kondisi lainnya....
                                                    
                                 
STOK
NO NAMA OBAT SATUAN STOK AWAL PENERIMAAN PERSEDIAAN PEMAKAIAN SISA STOK PERMINTAAN PEMBERIAN KETERANGAN
OPTIMUM

A B C D E F = (D+E) G H = (F-G) I J = (I-H) K L


1 AMOXICILLIN SYR BTL 100 900 1.000 700 300 1100 800 700
2 PARACETAMOL 500 TABLET 10 100 110 100 10 110 100 100
Latihan perhitungan Stok Optimum
Pemakaian Jumlah Waktu
Pemakaian Stok Waktu
periode Hari Kerja Kekosongan Buffer Stok Stok Optimum
rata2/hari Tunggu
sebelumnya Per Bulan Obat
A B C = (A/B) D E = (10/100XA) F = ( C X 5) H = (A+E+F)
1000+100+200
1000 25 40 0 100 200
= 1.300

Ket:
Frekuensi distribusi 1 bln, buffer stok 10%

Lakukan latihan dengan variasi kondisi lainnya....


Latihan perhitungan Stok Optimum

Waktu kekosongan Obat 5 hari....

Jumlah
Pemakaian Jumlah kebutuhan
Pemakaian Stok Waktu
periode Hari Kerja Obat pada Buffer Stok Stok Optimum
Ket: rata2/hari Tunggu
sebelumnya Per Bulan waktu
Frekuensi distribusi 1 bln, buffer stok 10%kekosongan
A B C = (A/20) D = (C X5) E =( (10/100X(A+D)) F = ( C X 5) H = (A+E+F)
1000+250+125
1000 25 50 250 125 250
+250 = 1625
KESIMPULAN

1. Obat dan BMHP merupakan komoditi


penunjang yang vital dalam pelayanan
kesehatan, oleh karena itu harus dikelola
dengan baik agar ketersediaannya terjamin
2. Ketersediaan obat dan BMHP dipengaruhi
oleh setiap tahapan dalam pengelolaan obat,
termasuk dukungan manajemen
A KAS I H
TE R IM

Anda mungkin juga menyukai