Anda di halaman 1dari 12

HADITS MAUDHU’

Nama : Aldiansyah Pramudia H.


NIM : 11950115003
Pengertian Hadits Maudhu’

Secara bahasa, Al-Maudhu’ adalah isim maf’ul


dari wa-dha-‘a, ya-dha-‘u, wadh-‘an, yang
mempunyai arti al-isqath (meletakkan atau
menyimpan); al-iftira’ wa al-ikhtilaq (mengada-
ada atau membuat-buat); dan al-tarku (ditinggal).
Pengertian Hadits Maudhu’

• Bermakna al-Hiththah, yang mempunyai arti


menurunkan atau merendahkan derajat.
• Bermakna al-Isqah, yang mempunyai konotasi
arti menggugurkan.
• Bermakna al-Ikhtilaq, yang berarti membuat-
buat.
• Bermakna al-Islaq, yang berarti meletakkan
Pengertian Hadits Maudhu’

Jadi hadis maudhu’ itu adalah bukan hadis yang


bersumber dari Rasul, akan tetapi suatu perkataan
atau perbuatan seseorang atau pihak-pihak
tertentu dengan suatu alasan kemudian
dinisbatkan kepada Rasul. Untuk hadis palsu,
ulama biasanya menyebutnya dengan istilah hadis
maudhu', hadis munkar, hadis bathil, dan yang
semacamnya.
Sejarah Kemunculan Hadits Maudhu’

Jumhur ulama berpendapat bahwa pemalsuan


hadis mulai muncul pada masa pemerintahan Ali
bin Abi Thalib ( sekitar tahun 35-40 H) yaitu
setelah terjadinya pertentangan antara pendukung
Ali dan Mu’awiyah ibn Abi Sufyan tentang masalah
jabatan khalifah. Betapa mengerikan
pertentangan yang terjadi antara pengikut saidina
ali dan golongan mu’awiyah sehingga meledak
menjadi perang terbuka yang telah memakan
banyak korban manusia.
Sejarah Kemunculan Hadits Maudhu’

Setelah timbul perselisihan tersebut diatas


mayoritas kaum muslimin ternyata berpihak
kepada ali. Disamping itu ada golongan khawarij
yang tidak memihak bahkan tidak menyukai
keduanya.
Faktor-Faktor Penyebab Muculnya Hadits
Maudhu’
▫ Pertentangan politik dalam soal khalifah
▫ Usaha kaum zindik untuk merusak dan mengeruhkan
agama islam
▫ Ashabiyah yakni fanatik terhadap bangsa, suku,
negeri, bahasa, dan pimpinan
▫ Mempengaruhi kaum awam dengan kisah dan nasehat
▫ Perselisihan madzhab dan ilmu kalam
▫ Membangkitkan gairah beribadat, tanpa mengertia
apa yang dilakukan
▫ Menjilat penguasa
Status Hadits Maudhu’
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan
status hadits maudhu’
--
Kelompok pertama yang diwakili oleh Ibnu Shalah
dan diikuti jumhur muhadditsin, berpendapat
bahwa hadis maudhu merupakan bagian dari
hadis dhaif yang paling jelek dan jahat.
Status Hadits Maudhu’
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan
status hadits maudhu’
--
Kelompok kedua diwakili oleh Ibnu Hajar Al-
Asqalani, yang berpendapat bahwa hadis maudhu
bukan termasuk hadis Nabi, baik berupa ucapan,
perbuatan ataupun ketetapan.
Hukum Meriwayatkan Hadits Maudhu’
Secara muthlaq, meriwayatkan hadits-hadits palsu
itu hukumnya haram bagi mereka yang sudah
jelas mengetahui bahwa hadits itu adalah palsu.
--
Bagi mereka yang meriwayatkannya dengan
tujuan untuk memberi tahu pada orang bahwa
hadits ini adalah palsu, (menerangkan kepada
mereka sesudah meriwayatkan atau
membacakannya) maka tidak ada dosa atasnya.
Hukum Meriwayatkan Hadits Maudhu’
Mereka tidak tahu sama sekali kemudian
meriwayatkannya atau mereka mengamalkan
makna hadits tersebut karena tidak tahu, maka
tidak ada dosa atasnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai