Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN KECACINGAN DENGAN KEJADIAN

STUNTING PADA ANAK (1-5TAHUN) DI DESA


MADURETNO WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BATULICIN I TAHUN 2020

Fitria Mayangsari
1114160492
Latar Belakang
Menurut WHO (2010) memperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk
terinfeksi Ascaris, 740 juta terinfeksi cacing tambang, 795 juta
terinfeksi trichuris. Sekitar 40 hingga 60% penduduk Indonesia
menderita cacingan. dan penderita di kalangan anak-anak pun
masih cukup tinggi. Departemen Kesehatan Jakarta di suatu daerah
terutama pada anak-anak menyebutkan sekitar 49,5 persen dari
3160 anak di 13 daerah ternyata menderita cacingan. Anak
perempuan memiliki prevalensi lebih tinggi yaitu 51,5 persen
dibandingkan dengan anak laki-laki yang hanya 48,5 persen
(Nyoman, 2015).
• Mengidentifikasi kecacingan pada anak umur 1-5 tahun di desa
Maduretno Tujuan
• Mengidentifikasi stunting pada anak umur 1-5 tahun di desa Khusus
Maduretno.
• Menganalisa Hubungan kecacingan degan kejadian stunting
pada anak umur 1-5 tahun di desa Maduretno .
Tujuan
• Mengetahui Hubungan kecacingan dengan kejadian stunting Umum
pada anak umur 1-5 tahun di desa Maduretno
• Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai Rumusan
Masalah
berikut “Adakah adalah Hubungan kecacingan dengan kejadian stunting pada
anak umur 1-5 tahun di desa Maduretno?”
TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Teori Kecacingan

Konsep Teori Stunting

Konsep Teori Status Gizi

Konsep Perilaku Hidup Bersih


Dan Sehat
KERANGKA TEORI
KERANGKA
KERANGKAKONSEP
KONSEP

Variabel Independen/bebas Variabel Dependen/terikat


kecacingan Kejadian stunting

Faktor yang mempengaruhi :


1. Asupan Energi
2. Asupan Protein
3. Penyakit Infeksi
4. Pemberian ASI Ekslusif
5. Status Imunisasi Balita
6. Usia Balita
7. Jenis Kelamin Balita
8. Berat Badan Lahir Rendah
Keterangan: 9. Pendidikan Orang tua
: Yang Diteliti 10. Pekerjaan Orang tua
11. Status Ekonomi Keluarga
………….. : Tidak Diteliti
Hipotesis
Penelitian
• Ho : Tidak ada Hubungan antara kejadian
stunting dengan kecacingan
• H1 : Ada Hubuugan antara kejadian
stuntig dengan kecacingan
Kriteria inklusi ekslusi
Kriteria Inklusi
1. Ibu yang memiliki anak umur 1-5 tahun
yang tinggal menetap didesa Maduretno
2. Anak umur 1-5 tahun yang mengalami
stunting
3. Ibu yang dapat berkomunikasi dengan baik.

Kriteria Ekslusi
1. Ibu yang sedang mengalami sakit.
2. Ibu yang tidak bersedia menjadi
responden.
3. Ibu yang tidak berada di tempat 2 ≤ hari.
METODE PENELITIAN
Waktu Penelitian bulan mei– Juni 2019
Tempat penelitian Desa Maduretno

Desain Penelitian Analitik kuantitatif dengan metode Cross


Sectional
Populasi Penelitian semua ibu yang mempunyai anak usia
toddler (1-5 tahun) yang berjumblah 16
orang di Desa Maduretno
Sampel Penelitian Sampel yang di ambil sebanyak 16
responden
Tehnik Pengambilan Sampel Total Sampling

Instrumen Penelitian kuesioner


Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur Skala ukur Hasil ukur


1. Independen: Infeksi parasit pada anak Wawancara, Nominal Ya (mengalami
kecacingan usia 1-5 tahun yang koesioner kecacingan total
terdeteksi kecacingan. skor =19-38)
Tidak ( tidak
mengalami
kecacingan total
skor = ≤ 18)

2 Dependen: Anak umur 1-5 tahun yang Antropometri Ordinal Normal= ≥-2 SD
Stunting diukur tingg i badan/umur TB/U Pendek= < -2 SD
dengan Standar Deviasi -2 Sangat Pendek= <
-3 SD
ANALISA DATA
Analisis univariat
analisa yang dilakukan untuk menganalisa tiap variabel dari
hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode
survey analitik dimana penelitian hanya dilakukan satu kali
saja. Peneliti menganalisis variabel independen (kecacingan)
dan variabel dependen (kejadian stunting)
Analisa Bivariat
analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
koefisien kontingensi untuk menguji hipotesis dua variabel yang
berhubungan dengan skala nominal-ordinal. Data dianalisis
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS
(Statistical Product Service solution).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai