Surveilans Covid-19 & PE Edit Webinar 30april
Surveilans Covid-19 & PE Edit Webinar 30april
1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu 1. Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat
demam (≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti
gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN tidak ada penyebab
nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN
berat# DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang
timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di melaporkan transmisi lokal*.
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal*. 2. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem
pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN
2. Orang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam
ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus PDP atau konfirmasi)
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul
gejala.
PEMANTAUAN:
- Kesehatan
- Kebutuhan hidup PEMANTAUAN OLEH PUSKESMAS DAN DINKES KAB/KOTA
- Keamanan BERKOORDINASI DENGAN
- Sosial KECAMATAN/KELURAHAN/RT/RW
ODP PDP
ODP/PDP 1. Demam/gejala 1. ISPA DAN Riwayat dari negara/wilayah
pernapasan DAN transmisi lokal
Riwayat 2. Demam atau ISPA DAN Riwayat kontak
perjalanan/tinggal di dengan pasien konfirmasi COVID-19
Rapid test negara/wilayah transmisi 3. a. GEJALA RINGAN: isolasi mandiri
PCR/TCM
lokal b. GEJALA SEDANG: rawat di RS darurat
2. Gejala pernapasan DAN c. GEJALA BERAT: rawat di RS rujukan
Riwayat kontak dengan
Negatif Dilakukan
Dilakukan
Positif pasien konfirmasi
pengambilan
pengambilan
spesimen
COVID-19
spesimen untuk
untuk 3. Isolasi mandiri
Ulang Rapid tes pemeriksaan
pemeriksaan PCR
PCR
10 hari kemudian hari ke-1 dan ke-2
hari ke-1 dan ke-2
RINGKASAN ALUR
Negatif Positif Negatif Positif
PEMERIKSAAN DAN
Bukan Bukan
COVID-19 COVID-19 KASUS SURVEILANS
KONFIRMASI
STATUS: STATUS:
Discarded Discarded
GEJALA RINGAN: isolasi mandiri
GEJALA SEDANG: rawat di RS darurat
Masa isolasi berakhir Masa isolasi berakhir GEJALA BERAT: rawat di RS rujukan
KASUS TIDAK BERGEJALA/GEJALA RINGAN: isolasi mandiri
GEJALA SEDANG: rawat di RS darurat
KONFIRMASI GEJALA BERAT: rawat di RS rujukan
Follow up
pemeriksaan lab
RINGKASAN ALUR
PEMERIKSAAN DAN
TIDAK BERGEJALA:
Dilakukan pemeriksaan PCR
BERGEJALA:
Jika menunjukkan perbaikan klinis,
SURVEILANS
pada hari ke-14 dan ke-15 dilakukan pemeriksaan PCR
2 hari berturut-turut
NEGATIF
POSITIF pemeriksaan ulang PCR 2 kali
Negatif Positif berturut2 sampai hasil negatif
Pasien dapat keluar dari ruang isolasi
SEMBUH • Lanjutkan di RS
karantina mandiri SEMBUH
selama 14 hari
• Lakukan
pemeriksaan PCR Pasien karantina rumah
kembali 2 kali selama 14 hari
berturut-turut,
apabila NEGATIF
berarti SEMBUH
PELAKU
PERJALANAN
DARI NEGARA/WILAYAH NON DARI NEGARA/WILAYAH
TRANSMISI LOKAL TRANSMISI LOKAL
Monitoring mandiri
Karantina mandiri di rumah
terhadap munculnya gejala PER
selama 14 hari sejak
selama 14 hari sejak AN
kepulangan
kedatangan DIN PUSK
Mengurangi aktivitas yang
Selama karantina UN KES K ESMA
TUK A S
tidak pelu dan physical
menghindari kontak dengan BER ME B/KO DAN
DEN K M TA
GA OORD ANTA
anggota keluarga lainnya
distancing NK INA U
SET E L SI
EM URAH
PAT AN
Pasien dengan gejala ringan, rawat inap tidak diperlukan kecuali ada kekhawatiran untuk perburukan yang
cepat sesuai dengan pertimbangan medis. Pertimbangkan COVID-19 sebagai etiologi ISPA berat. Semua
pasien yang pulang ke rumah harus memeriksakan diri ke rumah sakit jika mengalami perburukan.
TRANSMISI
LOKAL
Verifikasi/ Validasi
Kabupaten
Kabupaten
SMS/Web
Penyelidikan alert
Epidemiologi
Ke Field
Provinsi
alert Provinsi
SMS/Web
Pusat/Surveilans
alert
Feedba
ck
Server SKDR WAG es 3
program
Kemkes terkait
KEGIATAN DETEKSI
DI DINAS KESEHATAN PROVINSI
Deteksi Dini
Melakukan pemantauan dan analisis kasus ILI dan pneumonia melalui SKDR
Melakukan pemantauan berita atau rumor yang berkembang terkait dengan kasus
COVID-19 di masyarakat melalui media atau sumber informasi lainnya dan
melakukan verifikasi terhadap berita tersebut
PHEOC:
Telp. 0877-7759-1097
Whatsapp 0878-0678-3906
Email: poskoklb@yahoo.com
Setiap penemuan kasus baik di pintu masuk negara maupun wilayah harus melakukan pencatatan sesuai dengan formulir
(terlampir) dan menyampaikan laporan. Selain formulir untuk kasus, formulir pemantauan kontak erat juga harus dilengkapi.
Laporan hasil orang dalam pemantauan, pemantauan kontak erat, dan pemantauan orang dalam karantina dilaporkan
setiap hari oleh petugas surveilans Dinkes setempat secara berjenjang hingga sampai kepada Dirjen P2P cq. PHEOC.
DAFTAR KASUS COVID-19 (PDP-ODP-OTG-KONFIRMASI)
FORM PENCATATAN
DINKES KAB/KOTA : KASUS COVID-19
PROVINSI
STATUS
NO NAMA UMUR JNS KELAMIN ALAMAT LENGKAP KAB/KOTA PROV RUMAH SAKIT TGL MULAI SAKIT
PDP ODP OTG KONFIRMASI
FORM PENCATATAN KASUS COVID-19
(LANJUTAN)
GEJALA LABORATORIUM
KOMOR LAB PEMERIKSA
SAKIT BID TGL JENIS HASIL LAB I HASIL LAB TERAKHIR DAN
DEMAM BATUK PILEK SESAK PENGAMBILAN 1 SPESIMEN
TENGGOROK DAN TANGGAL TANGGAL
FORM PENCATATAN KASUS COVID-19
(LANJUTAN) STATUS
RIWAYAT PERJALANAN
(menghadiri RIWAYAT KONTAK DENGAN PDP/CONFIRM KETERANGAN (Dpt diisi dengan nama kontak di
DIRAWAT TGL SEMBUH MENINGGAL rumah)
seminar/pertemuan, dll)
PENGOLAHAN DATA
Tujuan Umum:
• Penyelidikan epidemiologi dilakukan dengan tujuan mengetahui besar masalah
KLB dan mencegah penyebaran yang lebih luas.
Tujuan Khusus:
• Mengetahui gambaran epidemiologi berdasarkan waktu, tempat dan orang.
• Mengidentifikasi faktor risiko
• Mengidentifikasi kasus tambahan
• Memberikan rekomendasi upaya penanggulangan
TAHAPAN PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI
1 3
Konfirmasi awal 2 Persiapan
Kasus Pelaporan segera
penyelidikan
6 Penyusunan 5 4
Laporan Pengolahan Penyelidikan
Penyelidikan dan Analisa epidemiologi
Epidemiologi Data
1. KONFIRMASI AWAL KLB
• Petugas Surveilans Dinkes Kab/Kota memastikan keberadaan kasus
PDP/konfirmasi apakah di rumah atau di RS
• Memastikan kesesuaian identitas kasus yg dilaporkan
• Memastikan lokasi PE, jarak tempuh, waktu, transportasi yg digunakan
• Memastikan siapa yg akan mendampingi tim PE saat wawancara
• Memastikan apakah PE dilakukan melalui wawanacra tatap muka atau melalui
telpon
• Memastikan apakah saat PE tidak terdapat gangguan dari warga ataupun keluarga
yg tidak berkepentingan
2. PELAPORAN SEGERA
2. Persiapan formulir
• Formulir penyelidikan epidemiologi
• Formulir pelacakan kontak erat
3. PERSIAPAN PENYELIDIKAN(2):
3. Persiapan Logistik
• APD (alat pelindung diri), APD lengkap untuk kasus konfirmasi
APD sederhana (masker, handscoon) untuk kasus PDP
Perlu membawa APD lebih sebagai cadangan maupun untuk kasus atau keluarganya
yang tdk menggunakan masker.
• Hand sanitizer maupun obat-obatan yang diperlukan.
• bahan untuk pengambilan sampel (Sample Kit). Biasanya saat penyelidikan kasus positif
kita melakukan contact tracing, identifikasi close contact dan mengambil sampel
3. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
a. Gunakan APD
b. Jaga jarak > 1.5 meter
c. Lakukan di luar rumah spt di teras rumah.
d. Jangan memegang perabotan rumah apapun, gunakan hand sanitizer
e. Pastikan kasus dan klg nya menggunakan masker
f. Sebelum wawancara jelaskan tujuan PE
g. Jelaskan bahwa data dan informasi kasus akan dijaga kerahasiaannya
h. Gunakan Form PE sesuai buku pedoman
i. Isilah semua variabel yg ada dalam form PE
CONTACT TRACING (PELACAKAN
KONTAK)
• Adalah kegiatan yang dilakukan untuk identifikasi close contact (orang
yang kontak erat) dengan kasus positif Covid19 atau PDP
• Pelacakan kontak dilakukan setelah penyelidikan epidemiologi terhadap
kasus positif Covid19/ PDP
• Tiga langkah dalam Pelacakan Kontak yaitu: (1) Identifikasi kontak
(contact identification), (2) pencatatan detil kontak (contact listing) dan (3)
tindak lanjut kontak (contact follow up)
IDENTIFIKASI KONTAK ERAT
1. Semua orang yang berada di lingkungan tertutup yang sama dengan kasus (rekan kerja,
satu rumah, sekolah, pertemuan)
2. Semua orang yang mengunjungi rumah kasus baik saat di rumah ataupun saat berada di
fasilitas layanan kesehatan
3. Semua tempat dan orang yang dikunjungi oleh kasus seperti kerabat, spa dll.
4. Semua fasilitas layanan kesehatan yang dikunjungi kasus termasuk seluruh petugas
kesehatan yang berkontak dengan kasus tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD)
yang standar.
5. Semua orang yang berkontak dengan jenazah dari hari kematian sampai dengan
penguburan.
6. Semua orang yang bepergian bersama dengan segala jenis alat angkut/kendaraan (kereta,
angkutan umum, taxi, mobil pribadi, dan sebagainya)
PENDATAAN KONTAK ERAT