Anda di halaman 1dari 32

Keperawatan jiwa

Diah Sukaesti, M. Kep. Sp. Kep. J

ASKEP KLIEN DENGAN


ANXIETAS

www.esaunggul.ac.id
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Anxietas


2. Menguraikan langkah -langkag proses keperawatan anxietas
a. Melakukan pengkajian anxietas
b. Menentukan diagnosa keperawatan anxietas
c. Melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan anxietas
d. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga klien dengan
anxietas.
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat
klien
f. mendokumentasikan hasil asuhan Keperawatan pada klien anxietas
3. mempraktekan asuhan keperawatan pada klien anxietas.

www.esaunggul.ac.id
Ansietas merupakan salah satu kondisi yang sering luput
dari perhatian perawat di Puskesmas maupun di
masyarakat. Pasien sering datang ke Puskesmas dengan
keluhan fisik yang berulang dan menyatakan tanpa ada
perbaikan. Di masyarakat, individu dengan masalah fisik
kronis juga sering ditemui mengalami ansietas.

www.esaunggul.ac.id
Pengertian

Anxietas merupakan perasaan was was, khawatir atau tidak


nyaman, seakan-akan terjadi sesuatu yang di rasakan
sebagai ancaman

www.esaunggul.ac.id
Tingkatan Anxietas

1. Anxietas Ringan
( masalah-masalah sehari-hari, Waspada, persepsi
Meningkat)
2. Anxietas Sedang ( Pusat perhatian yang lebih selektif,
dapat melakukan sesuatu dengan arahan)
3. Anxietas Berat
Persepsi sangat menyempit, Fokus Pada satu Hal
perlu banyak arahan.
4. Panik
Kehilangan kendali diri, aktivitas motorik meningkat,
Persepsi dan pikiran irasional.

www.esaunggul.ac.id
Proses Terjadinya Masalah

Faktor Predisposisi

Biologis
Riwayat Keluarga dengan anxietas

Psikologis
Kehilangan cinta dan perhatian masa kanak-kanak, HDR,
Trauma Masa pertumbuhan ( perpisahan dan kehilangan )

Sosial Budaya ( tidak adekuatnya hubungan interpersonal
pada masa bayi. Dan kemampuan komunikasi rendah.

www.esaunggul.ac.id
Faktor Presipitasi

1. Faktor Biologis
Penyakit
2. Faktor Psikologis
Ancaman Identitas, harga diri, integritas diri, ancaman
kehilangan orang yang berarti, perceraian
3. Perubahan status, pekerjaan dan peran lingkungan sosial.

www.esaunggul.ac.id
Tanda dan gejala

Kognitif/ Pikiran
1. Perhatian kurang
2. konsentrasi kurang
3. Penilaian salah
4. Daya Ingat terganggu
5. Blocking
6. Lapangan persepsi menurun
7. Cemas berlebihan
8. Banyak bertanya
9. Takut mati

www.esaunggul.ac.id
Tanda dan gejala

EMOSI
1. Mudah tersingung
2. Tidak Sabar
3. Gelisah
4. Tegang
5. Takut
6. Frustasi

www.esaunggul.ac.id
Tanda dan gejala
Tanda Gejala Fisik
Nafsu makan menurun
Jantung berdebar-debar
Pernafasan cepat (sesak/pendek)
Berkeringat dingin
Kesulitan untuk tidur
Sakit kepala
Seperti melayang
Sensasi gatal
Ketegangan otot
Sakit lambung

www.esaunggul.ac.id
Tanda dan gejala

Tanda dan gejala Sosial


1, kadang-kadang menghindari kontak dengan orang
lain/ sosial
2. Aktivitas sosial menurun
3. kadang-kadang menunjukan sikap bermusuhan.

Kadang-kadang menghindari kontak dengan


orang lain/sosial

www.esaunggul.ac.id
Tanda dan gejala

Tingkah laku/ perilaku


1. Gelisah
2. Ketegangan fisik
3. Tremor
4. gugup
5. Bicara cepat
6. Kurang Koordinasi

www.esaunggul.ac.id
Proses Keperawatan


Wawancara
1. Tanyakan apa yang dirasakan
2. Tanyakan penyebab anxietas
3. Tanyakan yang dirasakan saat anxietas
4. Tanyakan Pencetus Anxietas
5. Tanyakan Apa yang dilakukan saat anxietas
6. Tanyakan apa hasil dari cara yang telah dilakukan
7 Tanyakan akibat dari perilaku cemasnya

www.esaunggul.ac.id
Proses Keperawatan


OBSERVASI
observasi perilaku klien.

www.esaunggul.ac.id
Diagnosa Keperawatan

Anxietas ( sedang/Berat/Panik)

www.esaunggul.ac.id
Tujuan Tindakan Keperawatan

Pasien akan :
a. Mengenal ansietas
b. Melaksanakan cara-cara mengatasi ansietas :
Cara distraksi verbal, auditori dan perilaku
Relaksasi nafas dalam
Hipnotis lima jari
Cara spiritual
Patuh minum obat

www.esaunggul.ac.id
Tindakan Untuk pasien

Bina hubungan saling percaya


Bantu Pasien mengenal ansietas
dengan cara :
Bantu pasien mengidentifikasi dan mengungkapkan
perasaan
Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan
ansietas
Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
Bantu pasien menyadari perilaku akibat
Anxietas
www.esaunggul.ac.id
Tindakan Untuk Pasien

Latih mengatasi ansietas


1) Latih cara mengatasi ansietas dengan teknik distraksi:
Melihat pemandangan alam daerah pantai atau pegunungan
Mendengar suara alam seperti bunyi air mengalir, suara burung
berkicau, musik instrumental atau musik lembut
Melakukan kegiatan menonton film seperti komedi, kartun, membaca
novel, membaca kata-kata dengan huruf terbalik, mengunyah
permen karet, melihat benda-benda sekitar, mendekatkan dua jari
sedekat mungkin berulang-ulang

www.esaunggul.ac.id
Tindakan Untuk pasien

2) Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi nafas dalam


Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh rileks dan tidak
ada tekanan pada otot yang menghambat aliran darah
Tarik nafas melalui hidung dengan sangat perlahan
Tiup melalui mulut dengan sangat perlahan.
Tiup sambil mengempeskan
perut
Lakukan berulang kali
Mata boleh dibuka atau
dipejamkan

www.esaunggul.ac.id
Tindakan Untuk Pasien
Latih Hipnotis 5 Jari

Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk. Mulai membayangkan tubuh yang


sehat pada masa yang lalu
Sentuhkan ibu jari dengan jari tengah. Mulai membayangkan orang yang
peduli dan sayang pada saudara dan hubungan yang akrab
Sentuhkan ibu jari dengan jari manis. Mulai membayangkan saat
mendapat pujian dan memiliki kemampuan yang dibanggakan
Sentuhkan ibu jari dengan kelingking. Mulai membayangkan
pemandangan alam yang indah dan sedang berada disana
Posisi duduk atau berbaring dengan mata ditutup dan tubuh rileks. Pikiran
dikosongkan.

www.esaunggul.ac.id
Tindakan Untuk Pasien

Latif mengontrol anxietas dengan cara


Spiritual
Diskusikan tentang keyakinan yang dianut oleh pasien
Latih cara mengontrol ansietas sesuai keyakinan pasien
Motivasi pasien untuk melakukannya

www.esaunggul.ac.id
Tindakan Untuk Pasien
Latih Patuh Minum obat
Jelaskan tentang Prinsip 8 Benar minum Obat
Jelaskan manfaat Minum Obat
Jelaskan Pentingnya Minum obat secara teratur
Jelaskan tentang Kontunitas minum Obat

www.esaunggul.ac.id
Strategi Komunikasi
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya D, perawat di RS Ini . Nama ibu siapa?”
“Oo… ibu A, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang ibu A rasakan?
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir dan cemas?”
“Oo.. Jadi ibu A merasa khawatir dan cemas karena memikirkan
kebutuhan keluarga”.
“Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?”

1.3. Validasi :
“Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi perasaan
khawatirnya?”
“Bagaimana hasilnya?”
www.esaunggul.ac.id
Strategi Komunikasi
FASE ORIETASI
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang
perasaan khawatir dan cemas yang ibu A rasakan dan
belajar cara mengatasinya?”
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan cemas
yang dialami”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Dimana baiknya kita berbicara?”

www.esaunggul.ac.id
Strategi Komunikasi
FASE KERJA

2.1. Pengkajian
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir atau
cemas?”
“Jadi penyebab ibu merasa cemas adalah……
“Apa yang ibu rasakan saat merasa cemas?”
“Biasanya apa yang terjadi sebelum ibu merasa cemas?”
“Pada situasi apa biasanya rasa cemas muncul?”
“Apa yang biasanya ibu lakukan saat perasaan cemas
muncul?”
“Bagaimana hasilnya dari cara yang ibu lakukan?”
“Menurut ibu, apa akibat dari perilaku ibu saat merasa
cemas?”
www.esaunggul.ac.id
Strategi Komunikasi
Fase Kerja
2.2. Diagnosis
“Ibu A merasa cemas akan kebutuhan hidup
dan jika pikiran itu muncul biasanya
disertai rasa pusing, ketegangan otot,
jantung berdebar, nafas sesak/pendek dan
sakit lambung”

“Ibu sedang mengalami kecemasan”


www.esaunggul.ac.id
STRATEGI KOMUNIKASI
FASE KERJA

2.3. Tindakan Keperawatan


2.3.1. Latih cara mengatasi ansietas dengan teknik
distraksi
• Melihat pemandangan alam
• Mendengar suara alam
• Melakukan kegiatan menonton film, membaca
novel, membaca kata-kata dengan huruf
terbalik, mengunyah permen karet, melihat
benda-benda sekitar, mendekatkan dua jari
sedekat mungkin berulang-ulang
2.3.2. Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi
www.esaunggul.ac.id
Strategi Komunikasi
FASE TERMINASI

3.1. Evaluasi Subjektif :


“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 kegiatan untuk
mengatasi rasa cemas?”

3.2. Evaluasi Objektif :


“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama untuk
mengatasi cemas!”
“Coba sebutkan kembali cara mengatasi cemas dengan teknik distraksi
atau
pengalihan!”
“Coba ulangi kembali cara mengatasi cemas dengan relaksasi nafas dala
m!
Rencana Tindak Lanjut Pasien:
“Mau berapa kali dalam sehari melakukan latihan mengalihkan?”
“Mau berapa kali latihan mengontrol cemas dengan relaksasi nafas dalam?”
“Jangan lupa yaa bu, selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih
tadi dilakukan saat cemasnya muncul!”

www.esaunggul.ac.id
Implementasi dan Evaluasi

Implementasi Evaluasi
Tanggal : S : pasien dan keluarga
Data : Pasien dan keluarga
Diagnosa keperawatan : O : Pasien dan keluarga
Tindakan keperawatan: A : Anxietas
Pasien dan keluarga P:P
RTL : K
Pasien (topic, waktu dan
tempat) ttd
Keluarga
www.esaunggul.ac.id
Evaluasi

Pasien
Anxietas berkurang
Melakukan cara-cara mengontrol anxietas

Merasakan manfaat latihan mengontrol anxietas

www.esaunggul.ac.id
Evaluasi

Keluarga
Memahami anxietas
Merawat anggota keluarga yang mengalami
anxietas

Memanfaatkan fasilitas kesehatan

www.esaunggul.ac.id
TERIMA KASIH

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai