Anda di halaman 1dari 54

DAMPAK INDUSTRI MIGAS

(Dampak terhadap lingkungan)


 Pendahuluan
 Dasar Kebijakan
 Kegiatan Industri Migas
 Dampak Kegiatan
PENDAHULUAN

Pemanfaatan Sumber Daya Alam (Eksploitasi)


 Semakin meningkatnya laju pertumbuhan manusia
 Semakin banyak sarana yang harus disediakan guna
menjamin kelangsungan hidup

Bumi sebagai Sumber Daya Alam


 Tidak tak terbatas dalam menampung keberadaan
manusia dengan segala aktivitasnya
 Memiliki batas kemampuan dalam mendukung
kebutuhan manusia
Pendahuluan…

 Minyak dan Gas Bumi hingga saat ini masih sebagai


sumber daya alam yang bersifat strategis dan
komoditas penting bagi Indonesia

 Semakin intensifnya kegiataan pengusahaan minyak


dan dan gas bumi

 Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam


yang tidak dapat terbarukan, maka pengelolaannya
harus dapat dilaksanakan secara bijaksana dengan
memperhatikan pembangunan berkelanjutan
DASAR KEBIJAKAN

 Undang-Undang Dasar 1945


Pasal 33 (4) :
Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
Prinsip dasar kebijakan (lanj.)
U.U No. 32/2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Pasal 3 : Tujuan
 Melindungan NKRI dari pencemaran dan pengrusakan lingkungan
 Menjamin keselamatan dan kesehatan manusia
 Menjamin kelangsungandan kelestarian ekosistem
 Kelestarian fungsi lingkungan
 Keserasian, keselarasan dan keseimbangan LH
 Keadilan generasi masa kini dan masa datang
 Hak atas LH sebagai hak asasi manusia
 Pemanfaatan SDA secara bijaksana
 Pembangunan berkelanjutan
 Mengantisipasi isu lingkungan global

6
Dasar Kebijakan…
U.U No. 22/2001 Tentang Minyak dan Gas
Bumi

 Pasal 40 sudah mengantisipasi masalah


pengelolaan lingkungan hidup:
- Badan usaha menjamin keselamatan &
kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan
hidup dan menaati peraturan yang berlaku.
- Pengelolaan lingkungan hidup berupa
kewajiban untuk melakukan pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan kerusakan
lingkungan termasuk pasca operasi.
KEGIATAN INDUSTRI MIGAS
Kegiatan Industri Migas
 Padat Modal
 Padat Teknologi
 Padat Tenaga Kerja

Kegiatan dari Hulu hingga Hilir


Akan menimbulkan
 Dampak Positif
 Dampak Negatif

Dampak Positif perlu selalu dikembangkan, sedangkan


Dampak Negatif harus dikelola secara bijaksana
Kegiatan Industri Migas…
TAHAPAN KEGIATAN
Eksplorasi

Eksploitasi

Pengolahan

Penimbunan

Pengangkutan

Penjualan
 Kegiatan Industri Migas meliputi :
- Eksplorasi (Exploration)
- Produksi (Production)
- Operasi/Pengolahan (Refining)
- Penimbunan (Storage)
- Pengangkutan (Transporting)
- Penutupan & rehabilitasi (Reclamation)
 Implementasi K3LL sejak pra-operasi, operasi
dan pasca-operasi
 Aspek K3LL tercermin di dalam UU No. 22
tahun 2001 tentang migas
No. TAHAP KEGIATAN
I. EKSPLORASI Survey dengan menggunakan
1. Survey udara Pesawat udara

2. Survey seismik - Access road


- Peralatan seismik
- Daerah navigasi
- Base camp

3. Pemboran sumur - Access road


eksplorasi - Fasilitas penyimpanan
- Disposal area
- Akomodasi
- Peralatan & kegiatan pemboran
No TAHAP KEGIATAN
4. Sumur appraisal - Access road
 Disposal area

 Fasilitas penyimpanan

II. EKSPLOITASI & - Peningkatan access road, fasilitas


PRODUKSI gudang dan dsiposal area
Sumur pengembangan - Konstruksi kepala sumur & jalur
dan produksi pipa
- Fasilitas pengolahan (separasi)
- Flaring
- Tempat penampungan
- Fasilitas produksi (gas plant)
- Fasilitas ekspor dari produk
- Akomodasi & infrastruktur
No. TAHAP KEGIATAN
III. PENUTUPAN
Penutupan dan - Peralatan untuk menutup sumur
rehabilitasi (reklamasi - Peralatan untuk memindahkan
lahan bekas tambang) fasilitas
- Peralatan untuk merehabilitasi
lahan
No. TAHAP KEGIATAN
IV PENGOLAHAN - Pengolahan minyak mentah
(Refining) (crude) menjadi barang produksi

V PENIMBUNAN - Penyimpanan minyak produksi ke


(Storage Handling) tanki timbun

VI PENGANGKUTAN - Pengangkutan minyak produksi


(Transporting) dari tanki timbun ke pemasaran
Sumber
Lingkun Daya
gan PEMBANGUNAN DAMPAK

Teknologi - Positif
- Negatif
Kemampuan
Kesejahteraan
Mutu Hidup
Sumber Daya
Lingkungan
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

Teknologi

Kemampuan

Kesejahteraan

Generasi Sekarang Mutu Hidup

Generasi Masa Depan


DAMPAK KEGIATAN
Kegiatan industri Migas berkaitan dengan :
1. pembukaan lahan baru,
2. pengeboran,
3. pengapalan,
4. pengolahan dan pemasaran & niaga.

Masing-masing tahapan kegiatan menimbulkan


dampak pada daratan, air/laut dan udara.

Dampak tersebut akan berpengaruh pada hamparan


lingkungan Geofisik-Kimia, Biotis, Sosekbud dan
Kesmas.
Kegiatan Migas & Sumber Limbah
Flare
Emisi Udara
Sumur Produksi Fasilitas Pengolahan Tangki Pengumpul/Terminal
Pemboran
Minyak/Gas

Gas FWKO
TANK WASH TANK
SHIPPING TANK
Oil
Minyak/
Minyak/Gas
Gas
Air/Pengotor

Kapal Tanker Minyak/Gas


Cara Perolehan
Seismik Primer/sekunder Limbah
(Air/Padat)

Air Padat
Peralatan
Fasilitas Pengolahan Limbah Penanggulangan
Fasilitas Pengolahan Air Limbah Tumpahan
Sumur Injeksi Padat (oil boom, skimmer)

SPILL BOOM, Biopile


Titik Pemantauan OIL CATCHER

Pembuangan
Ke badan air Regreening
Dampak kegiatan…
Dampak Terhadap Lingkungan Air

Kegiatan yang merupakan sumber dampak


penurunan kualitas air dan peningkatan sedimen :

 Pembukaan lahan
 Pembangunan sarana dan prasarana
 Proses pemboran dan uji produksi pada tahap konstruksi /
pemboran
 Pengoperasian peralatan produksi/proses produksi
 Pemeliharaan badan jalan pada tahap produksi
Dampak kegiatan…

- Pada pembukaan lahan, pembangunan


sarana dan prasarana baik untuk lokasi
sumur maupun jalan masuk dan
pembangunan jalan inspeksi, akan
dilakukan penebangan pohon, pengupasan
dan pengurugan tanah.

Hal ini akan menyebabkan tanah tidak lagi


terlindung dari hempasan air hujan, erosi
permukaan dan kadar lumpur meningkat,
yang pada gilirannya terjadi sedimentasi /
pendangkalan sungai.
Dampak kegiatan…

Pengoperasian peralatan produksi /proses produksi


pada tahap produksi akan menghasilkan air limbah (air
terproduksi) dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap komponen air dan sedimen sungai.
Dampak kegiatan…

Kegiatan yang merupakan sumber dampak penurunan


air tanah dangkal :

 Limbah lumpur bor saat pemboran


 Ceceran/tumpahan minyak saat uji produksi
 Pemeliharaan sarana dan prasarana pada
tahap operasi produksi
 Pemeliharaan sumur-sumur
Kegiatan Pemboran

Sumber Dampak Dampak Negatif


Pelaksanaan Pemboran - Kebisingan dan getaran
- Emisi udara (uji kandungan & genset)
- Pembakaran (flaring)
- Limbah cair (cucian, drainase)
- Tumpahan bahan bakar dan kimia
- Limbah lumpur bor
- Limbah cutting
- Limbah domestik
- Pencemaran dan kerusakan tanah
- Gangguan flora dan fauna
- Kerusakan habitat
Dampak kegiatan…
Buangan limbah lumpur bor dalam ground pit
ceceran/tumpahan minyak pada uji produksi
memiliki potensi mencemari sumber air tanah
dangkal.
Sedangkan kegiatan yang dapat menjadi sumber
dampak penurunan kualitas air tanah dangkal
pada tahap operasi produksi adalah kegiatan
pemeliharaan sumur-sumur (well service/
workover) yang akan menghasilkan lumpur/kerak
atau sludge.
Dampak Terhadap Lingkungan Udara
dan Kebisingan
Kegiatan yang merupakan sumber dampak
penurunan kualitas udara dan kebisingan :

 Pengangkutan bahan dan alat serta transportasi

 Pembangunan sarana dan prasarana proses


pemboran dan paska operasi pemboran (uji
produksi) pada tahap Konstruksi / Pemboran

 Pada tahap operasi produksi menghasilkan bahan


ikutan yang dibakar di flare pit
Emisi Udara
 Sumber:
- Gen-set
- Heater-treater
- Turbin gas
- Flare & venting
- Partikulat dari pembakaran uji kandungan
lapisan
- Kebocoran pada pipa, klep, tanki & pit
terbuka (VOCs)
 Alat pengendalian pencemaran udara
tergantung dari sifat/karakteristik dari
minyak dan gas yang dihasilkan (CO2,
NH3, S, Hg)
Kegiatan Produksi
Sumber Dampak Dampak Negatif
Kegiatan operasi  Kebisingan dan getaran
 Limbah cair (air terproduksi,

domestik, drainase)
 Emisi udara (flare, genset,

venting, fugitive gas)


 Timbulan sludge minyak

 Perubahan hidrogeologi

 Resiko tumpahan dan kebocoran

 Kegiatan pemeliharaan (oli bekas,

drum bekas dan lain-lain)


 Pencemaran dan kerusakan tanah

 Konflik penggunaan lahan


 Kegiatan-kegiatan tersebut diperkirakan
dapat menimbulkan penurunan kualitas
udara terutama pada tahap operasi
produksi akan menghasilkan ikutan yang
dibakar di flare pit, dimana hal ini akan
berpengaruh terhadap kualitas udara.

 Kebisingan timbul karena beroperasinya


peralatan berat, mesin dan transportasi
terutama pada waktu pembukaan lahan
dan proses pemboran.
Jenis Limbah Dari Kegiatan Hulu Migas

Proses Emisi Gas Limbah Cair Limbah padat


Sumur Fugitive gas (VOCs) Lumpur pemboran Cutting
Pengembangan CO2, CO, H2S, NOx, Asam organik Padatan dari
SOx Disel pemboran
Larutan asam (HCL) Limbah kimia

Proses Produksi Fugitive gas (VOCs) Air terproduksi Pasir berminyak


CO2, CO, H2S, NOx, Drainase & air cucian Sulfur cake
SOx Tumpahan & Katalis bekas
kebocoran Sludge minyak
Limbah domestik Filter bekas
Oli bekas
Limbah domestik
Pemeliharaan Penguapan gas dari Air limbah mengandung Kerak pada pipa
agen pembersih, cat detergen, penghilang Limbah cat
Penguapan HCl lemak Semen
Gas VOCs Sisa cat dan solvent Pasir
Penutupan, Fugitive gas (VOCs) Sisa minyak dan brine Tanah
tumpahan & Partikel, senyawa S, terkontaminasi
semburan liar H2S, CO2 dan CO Bahan penyerap
(sorbent)
Jenis Limbah Dari Kegiatan Hilir Migas
Proses Emisi Gas Limbah Cair Limbah padat
Penimbunan Fugitive gas (VOCs) Tumpahan Sludge dari
Minyak CO2, CO, H2S, NOx, Minyak/kebocoran pembersihan Tangki
SOx peralatan Limbah Domestik
Pengedrainan Tangki
Oli bekas
Air ballast
Minyak & Bahan kimia dari
Lab Uji Mutu
Proses Fugitive gas (VOCs) Tumpahan
Pengolahan CO2, CO, H2S, NOx, Minyak/kebocoran  Sludge dari
SOx peralatan pembersihan Tangki
Pengedrainan Tangki  Catalyst bekas
Oli bekas  Limbah Domestik
Air Panas dari peralatan
pendingin
Minyak & Bahan kimia dari
Lab Uji Mutu
Bahan kimia pembantu
proses
Pemeliharaan Penguapan gas dari Air limbah mengandung Kerak pada pipa
agen pembersih, cat detergen, penghilang lemak Limbah cat
Penguapan HCl Sisa cat dan solvent Semen
Gas VOCs Pasir
Tumpahan Minyak (dilaut)
Limbah Sludge Minyak
(Timbulan Sludge Minyak)
Pembentukan scale dan padatan akibat
tekanan yang rendah pada tanki
penyimpan
Beberapa minyak mentah mengandung
lilin (wax) yang mempercepat
pembentukan sludge
Kandungan besi sulfit, salinitas dan
padatan terlarut yang tinggi
memudahkan pembentukan sludge
Kandungan emulsi dalam minyak
mentah menyebabkan sludge sukar
dipecahkan
Air Panas dari Peralatan Pendingin

Dampak Air Panas


280C

330C

ENERGI
LISTRIK

SEA WATER
Dampak terhadap Kualitas Lahan
Kegiatan yang menjadi sumber dampak
Menurunnya kualitas lahan :
 Pembukaan lahan
 Buangan limbah padat dan cair pada proses
pemboran serta paska pemboran dan uji
produksi, pada tahap konstruksi / pemboran
serta distribusi minyak melalui pipa
Dampak terhadap Kualitas Lahan
(lanj)
Menurunnya kualitas lahan adalah
pembukaan lahan pada pembangunan
sarana dan prasarana (limbah padat
bekas tebangan pohon) dan buangan
limbah padat dan cair pada proses
pemboran serta paska operasi pemboran
dan uji produksi, pada tahap konstruksi /
pemboran serta distribusi minyak melalui
pipa.
Dampak terhadap kualitas lahan juga
terjadi akibat dampak lanjut dari
penebangan pohon, dimana terjadi
kerusakan pada vegetasi penutup
tanah, kehilangan vegetasi penutup
tanah dapat menyebabkan perubahan
pola tata air dan meningkatnya aliran
permukaan
DAMPAK KEGIATAN TERHADAP
KOMPONEN BIOTIK

 Komponen Biotik terdiri atas komponen flora


dan sub komponen fauna termasuk biota air.
 Dampak terhadap komponen biotik dapat
bersifat langsung maupun tidak langsung.
 Sumber penyebab langsung berkaitan dengan :
- Pembersihan lahan
- Pembangunan gedung dan struktur lain
- Pencemaran
Perubahan kualitas lingkungan yang menyebabkan
dampak komponen biotik :

- Perubahan pada muka air permukaan


dan air tanah

- Perubahan pada tanah dan lahan

- Perubahan pada atmosfer (iklim dsb)


Dampak pada sub Komponen Flora

Kelompok yang digunakan pada sub


Komponen Flora adalah :
 Hilangnya komunitas Flora
 Gangguan pada bagian tubuh atau proses fisiologi
pada flora yang terkena polutan
 Perubahan, populasi, produktivitas dan komposisi
pada komunitas flora.
 Akumulasi zat kontaminan pada jaringan tubuh flora.
Dampak pada Sub Komponen Fauna

 Di alam jenis hewan tertentu berubah dari waktu ke


waktu. Perubahan ini terjadi karena alamiah atau
efek dari kegiatan manusia.
 Polutan yang dihasilkan oleh kegiatan industri Migas
dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas
lingkungan. Dari rantai makanan dapat dilihat bahwa
fauna yang hidup di lingkungan yang telah menurun
kualitas lingkungannya akan terganggu
kehidupannya.
 Perubahan tersebut meliputi :
- Kepadatan
- Keragaman / jenis
- Kondisi fisik hewan.
DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KOMPONEN
SOSEKBUD

Komponen SOSEKBUD meliputi :

 Demografi
 Ekonomi
 Sosial Budaya
 Kesehatan Masyarakat
Demografi / Kependudukan
 Dengan adnya industri Migas, maka disekitar industri
tersebut akan terjadi pertambahan penduduk, dan
juga pola hidupnya.

Hal ini akan berkaitan dengan :


- Jumlah
- Persebaran (jumlah penduduk/luas wilayah)
- Komposisi (jenis kelamin dan mata pencaharian)
- Kelahiran (fertilitas) CBR (crude birth rate)
- Kematian (mortalitas)CDR(crude death rate)
- Mobilitas penduduk  migrasi
Sosekbud

Komponen Sosial Budaya yang terkena


dampak :

 Status Ekonomi Rumah Tangga


 Keresahan Sosial
 Konflik Sosial
 Gotong Royong
 Organisasi Sosial (tradisional dan non tradisional)
 Bidang Seni
 Status Ekonomi Rumah Tangga
- Kepemilikan Rumah
- Kepemilikan Lahan
- Kepemilikan barang RT dan ternak
- Pendapatan Rumah Tangga

 Keresahan Sosial
Ditandai dengan adanya :
- Protes penduduk lokal (lisan/tertulis)
- Demonstrasi
- Gerakan politik lain, yang dilandasi oleh
rasa tidak ketidakpuasan
 Konflik Sosial
 Interaksi antara penduduk lokal dengan

pendatang, pendatang dengan pendatang


 Dominasi pendatang pada organisasi

kemasyarakatan
 Perkembangan keberadaan media massa

Gotong Royong
 Individu/keluarga

 Masyarakat (misal. Pertanian)

 Adanya adat atau religi (perkawinan,

pelayatan,dsb)
 Organisasi Sosial
 Tradisional, mis: Banjar, Subak (Bali)
 Non Tradisional, terkait dengan kehidupan bermasyarakat
dalam sektor kegiatan ekonomi

 Bidang Seni
 Seni lukis, tari, arsitek tradisional, digunakan sebagai
indikator
KESEHATAN MASYARAKAT

Dampak terhadap kesehatan masyarakat


meliputi :
 Pola penyakit

 Angka kesakitan

 Angka kematian (karena sakit)

 Tingkat gizi penduduk

 Kesehatan lingkungan
 Pola Penyakit
Pergeseran komposisi menurut urutan
terbanyak antara kelompok penyakit infeksi dan
non infeksi, misal : penyakit masyarakat agraris
ke masyarakat industri

 Angka Kematian
Adalah angka lematian sebab penyakit tertentu,
dimana penyakit yang bersangkutan merupakan
dampak langsung dari industri tersebut. Dapat
juga digunakan angka kematian bayi, balita dan
ibu
 Tingkat Gizi Penduduk
Perubahan gizi, Yang beresiko tinggi, yaitu pada bayi,
balita, ibu hamil dan menyusui. Tolok ukur yang mudah
digunakan adalah mengukur berat dan tinggi badan.

 Kesehatan Lingkungan
- Air bersih syarat & konsumsi per hari
- Jamban Keluarga  ratio jamban dan jumlah keluarga
- Sampah jumlah, jenis & buangan sampah
- Perumahan  permanen, ventilasi, penyinaran alami
dan kepadatan hunian
- Wilayah pemukiman  kotor, kumuh, bising, saluran
pembuangan limbah RT.
Atas perhatiannya …

Anda mungkin juga menyukai