Anda di halaman 1dari 22

Kapasitor dan Induktor dalam

Rangkaian Bolak-Balik

Oleh:
Muliani
• Rangkaian Diferensiator RC
• Rangkaian Integrator RC
• Rangkaian R dan L seri
• Rangkaian Seri R, L,C
• Rangkaian Paralel R, L,C
Rangkaian Diferensiator RC
• Rangkaian RC merupakan rangkaian yang
terdiri dari resistor dan kapasitor
• Rangkaian Diferensiator, dapat dibangun
dengan menukar posisi kapasitor dan resistor.
Fungsi dari rangkaian diferensiator adalah
untuk mengubah tegangan segitiga menjadi
tegangan persegi (kotak), atau dapat juga
digunakan sebagai rangkaian filter lolos atas-
HPF-high pass filter
Rangkaian Op-amp sebagai Differensiator
Rangkaian Integrator RC
• Rangkaian Integrator, dapat dibangun dengan
menggunakan dua buah komponen pasif,
yaitu resistor dan kapasitor yang
dihubungkan secara seri.
• Fungsi dari rangkaian integrator adalah
sebagai pengubah tegangan kotak menjadi
tegangan segitiga, atau dapat juga digunakan
sebagai rangkaian filter lolos bawah-LPF-low
pass filter.
Op-amp Integrator
Rangkaian Op-amp sebagai integrator

Suatu rangkaian integrator


akan menambah secara terus
menerus suatu besaran yang
diukur selama satu periode
waktu. Bentuk gelombang
keluarannya sebanding
dengan interval waktu dari
sinyal masukan. Rangkaian
integrator ditunjukan seperti
gambar berikut:
Rangkaian R dan L seri

• Rangkaian seri RL merupakan resistor dan induktor


yang dirangkai secara seri dengan
menghubungkannya ke sumber tegangan AC
Jika VR menyatakan tegangan pada ujung-ujung
hambatan (R), VL menyatakan tegangan pada
ujung-ujung induktor, maka dalam rangkaian
ini nilai VR sefase dengan arus listrik, sedangkan
VL mendahului arus sebesar 90o. Sehingga
besarnya tegangan V dapat dicari dengan
menjumlahkan nilai VR dan VL secara vektor
(fasor) yaitu :
Sedangkan :
VR = I R
VL = I IL
Maka :
hambatan dalam rangkaian AC yang disebut impedansi,
dilambangkan Z dan ditulis:
Rangkain seri R, L,C

 Rangkaian seri RLC


Diagram fasor untuk I, VR, VL, dan VC
• Diagram fasor dapat digunakan untuk mencari
besar tegangan jepit seperti di bawah ini:
VR = Imax R sin ωt = Vmax sin ωt
VL = Imax XL sin (ωt + 90) = Vmax sin (ωt + 90)
VC = Imax XC sin (ωt – 90) = Vmax sin (ωt – 90)
• Besarnya tegangan jepit dapat dihitung
dengan menjumlahkan VR, VL, dan VC sehingga
menjadi:
Besar arus adalah sama, sehingga besar
tegangan pada masing-masing komponen
R, L dan C adalah: VR = I R , VL = I XL , dan
VC = I XC. Subsitusikan ke dalam rumus
tegangan jepit sehingga hasil akhir
diperoleh hambatan total atau impedansi
sebagai berikut:
Rangkaian seri RLC memiliki beberapa kemungkinan:
• Nilai XL < XC : rangkaian bersifat kapasitor, tegangan
tertinggal terhadap arus dengan beda sudut fase θ
sebesar 

• Nilai XL > XC : rangkaian bersifat induktor, tegangan


mendahului arus dengan beda sudut fase θ sebesar 

• Nilai XL = XC : besar impedansi rangkaian sama dengan


nilai hambatannya (Z=R), pada rangkaian akan terjadi
resonansi deret/seri, frekuensi resonansi sebesar 
Rangkaian R, L,C Paralel
• Rangkaian RLC Paralel adalah rangkaian
elektronika yang terdiri atas resistor, induktor
dan kapasitor yang dihubungkan secara
paralel dengan sumber tegangan bolak balik
atau AC.
• Pada rangkaian RLC Paralel, terjadi
pembagian arus listrik dari sumber menjadi
tiga, yaitu menuju ke resistor, induktor dan
kapasitor.
Rangkaian RLC Paralel

Diagram Fasor
Rangkaian RLC Paralel
Impedansi Rangkaian RLC Paralel
Tugas
1). Sebuah resistor 400 Ω, inductor 3 H, dan
kapasitor 30 µF dirangkai secara seri serta
dihubungkan dengan sumber tegangan 200
Volt, 100 rad/s. Tentukanlah:
a. Reaktansi induktif, reaktansi kapasitif, dan
sifat rangkaian
b. Impedansi
2). Sebuah rangkaian RLC dengan  2kΩ, dan
sebuah coil 142 mH serta kapasitor 140 µF yang
dihubungkan secara paralel melintasi 240 V dan
supply 60 Hz. Berapa Impedansi dari rangkaian
tersebut dan Arus yang diambil dari supply

Anda mungkin juga menyukai