PS Ners 2021
Tujuan
Pembelajaran
Umum
“
Anda memahami konsep komunikasi
“
dan VCT pada klien HIV/AIDSyang
penting digunakan dalam memberikan
pelayananan yang berkualitas di rumah
sakit
Tujuan
Pembelajaran
Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar, diharapkan
Anda dapat :
1Menjelaskan pengertian komunikasi dan VCT
2 Menjelaskan tujuan komunikasi
3 Menjelaskan Elemen komunikasi
4 Mengidentifikasi Bentuk / Jenis Komunikasi
5 Menjelaskan Model Proses Komunikasi
6 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses komunikasi
7 Menjelaskan tingkat komunikasi
Pokok
Pokok Materi
Berdasarkan tujuan pembelajaran, maka secara berurutan pokok-pokok materi
yang akan dipaparkan dimulai dengan
Uraian
Materi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin
“ ‘communicare’ – ‘communicatio dan
communicatus’
“
Lebih kompleks komunikasi didefinisika
sebagai berikut :
• Fungsi kontrol adalah sebagai cara untuk mengetahui apakah orang lain tetap sesuai
pada jalur yang di tetapkan oleh kita atau tidak, dan juga mengetahui bagaimana
keadaan orang lain sehingga kita bisa memutuskan sesuatu yang sesuai dengan
keadaan orang tsb
• Fungsi kontrol menggunakan cara yang lebih force(memaksa dan memberikan
konsekuensi2 nyata),
FUNGSI
INFORMASI
C. KOMUNIKASI RITUAL : Ijab kabul , Do’a , Shalat , Naik haji , idul fitri ,
idul adha , harakiri, bom bunuh diri , pengakuan dosa, dll
Komunikan (Reciever)
Komunikan adalah orang atau sekelompok orang yang
menerima pesan yang disampaikan komunikator.
Umpan balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke
sumbernya
Admosfir / konteks
Admosfir adalah lingkungan dimana komunikasi terjadi,
terdiri dari tiga dimensi yaitu : dimensi fisik, sosial-psikologis
dan temporal yang mempunyai pengaruh terhadap pesan
yang disampaikan.
Uraian
Materi
Bentuk / Jenis Komunikasi
“ “
Chitty (1997)
Komunikasi Verbal
Komunikasi ini tidak disampaikan secara langsung oleh komunikator, tetapi berhubungan
dengan pesan yang disampaikan secara oral maupun tulisan.
KOMUNIKASI NON VERBAL
KOMUNIKASI NON VERBAL
Hubungan Komunikasi verval dan Non Verbal
1. Mengulangi (repeating)
2. Menolak atau memberi makna lain (contradicting)
3. Melengkapi (complementing)
4. Menegaskan (accenting)
5. Menghubungkan dan mengatur (relating and
regulating)
6. Menggantikan (substitution) “
Uraian
Materi
Model / Proses Komunikasi
“ Proses komunikasi merupakan urutan tahap-tahap komunikasi yang kompleks
meliputi: idea generation, encoding, transmitting via
various channels, receiving,
decoding, understanding, and responding, yang merupakan suatu siklus yang selalu
“
berulang. Vecchio (1995)
Noise,
Barries,
Filters
komunikan harus mempunyai penampilan atau sikap yang baik, sopan, serta
“
tidak sombong.
“
Komunikasi efektif jika komunikan memberi umpan balik yang sesuai dengan
“
pesan yang disampaikan
“
Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan lingkungan yang
“
kondusif (condisive) dan nyaman (Comfortable).
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
• Latar Belakang Budaya
• Ikatan Kelompok atau Group
• Harapan
• Pendidikan
• Situasi
LATAR BELAKANG BUDAYA
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola
pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka komunikasi
semakin efektif.
IKATAN KELOMPOK ATAU
GROUP
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat
mempengaruhi cara mengamati pesan.
HARAPAN
1
2
3
4
5
6
7
KOMUNIKASI
INTRAPERSONAL
• Komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri
• Tujuan :
i) Individu lebih memahami kelemahan serta kelebihan dirinya
sendiri.
ii) Memperkuat emosi penerimaan dan pembangunan diri.
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
• Komunikasi yang dilakukan antara dua orang dengan tujuan untuk
mengenal, berhubungan, mempengaruhi, bermain dan saling
membantu.
• Tujuan;
i) Bertujuan membina hubungan sosial atau mengukuhkan
pertalian silaturrahim.
ii) Jalinan hubungan interpersonal yang terbina dapat
membentuk satu sistem interaksi sosial yang baik terutamanya
dalam situasi apabila individu menghadapi masalah.
KOMUNIKASI
KELOMPOK
• Komunikasi yang dilakukan dalam sekelompok (kecil) orang yang
biasanya masih bersifat homogen
• Komunikasi kumpulan kecil boleh melibatkan beberapa orang
atau hingga 25 orang atau lebih lagi dalam satu kelompok besar.
• Ciri-cirinya ialah jenis kelompok yang sesuai, tingkat interaksi,
peranan ahli, kesepakatan yang perlu dicapai.
KOMUNIKASI ORGANISASI
• Komunikasi yang dilakukan dalam organisasi formal.
• Arah aliran komunikasi
- Komunikasi atas bawah : instruksi
- Komunikasi bawah atas : komplain
- Komunikasi mendatar : koordinasi
KOMUNIKASI AWAM
(UMUM)
1. Komunikasi yang dilakukan kepada khalayak atau umum
2. Bentuk-bentuk pengucapan awam ialah pengucapan awam yang
bersifat informatif dan pengucapan awam yang bersifat persuasif.
3. Jenis-jenis Pengucapan Awam
• Ucapan spontan: disampaikan tanpa persiapan.
• Ucapan ekstemporan: ucapan jenis ini kelihatan seperti ucapan
spontan tetapi sebenarnya pengucap telah mempersiapkan
ucapan terlebih dahulu.
• Ucapan manuskrip: dalam ucapan jenis ini penyampai membaca
manuskrip ucapan yang telah tersedia. Jenis ini sering digunakan
dalam acara formal/protokoler.
• Ucapan Hafalan: ucapan ini biasanya ringkas dan bertujuan untuk
dihadapan umum. Jenis ini biasanya digunakan pada Acara
Resepsi, Acara Jamuan Makan, dll.
KOMUNIKASI SILANG
BUDAYA
1. Komunikasi yang dilakukan antar manusia yang berasal dari
budaya-budaya yang berbeda.
2. Hambatan budaya dalam komunikasi silang budaya;
• Bahasa atau pesan lisan: perbedaan aksen bahasa yang
berebda akan menyulitkan dalam berkomunikasi.
• Bahasa atau pesan non lisan: ditemukan pada budaya bangsa
yang kaya dengan bahasa non verbal. Hanya bangsa itu saja
menggunakan bahasa non verbal tersebut dan ini berbeda dengan
budaya lain.
• Kesan etnosentrisme: etnorisme adalah kecenderungan seseorang
melihat bangsanya sendiri lebih baik dari bangsa lain. Ini
menimbulkan kesan negatif terhadap kelompok suatu bangsa lain.
• Norma & tuntutan moral: Kegiatan yang melanggar norma
masyarakat akan menerima resiko dikenakan hukuman dan juga
didiskriminasikan oleh masyarakat setempat
Uraian
Materi
Komunikasi Efektif di RS
Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu
menghasilkan perubahan sikap (attitude change)
pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi Efektif memungkinkan seseorang dapat
saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan
dan sikap antara dua orang atau kelompok yang
hasilnya sesuai dengan harapan.
Tujuan Komunikasi Efektif
RS yg terbuka adalah RS yg lebih aman!!. Pasien & staf perlu tahu bilamana telah terjadi suatu yang
merugikan dan mereka dilibatkan dalam penelitian insiden.
S P E A K – U P
1. Speak up if you have questions or concerns: it's your
right to know
2. Pay attention to the care you are receiving
3. Educate yourself about your diagnosis, test and
treatment
4. Ask a trusted family member or friend to be your
advocate
5. Know what medications you take and why you take
them
6. Use a health-care provider that rigorously evaluates
itself against safety standards
7. Participate in all decisions about your care.
MODEL REACH
# 1: Respect
Sikap menghargai setiap individu yang menjadi
sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan
saling menghargai merupakan hukum yang pertama
dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah
bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan
dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik
atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh
respek terhadap harga diri dan kebanggaaan
seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan
rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kita dapat membangun kerjasama yang
menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan
efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun
secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
MODEL REACH
# 2: Empathy
• E MPATHY .
1. Tulis
Lengkap
2. Baca Ulang
3. Konfirmasi
5
Cont’
• Di samping itu pula asesmen pasien yang tidak
adekuat, penelaahan ulang catatan medis tidak
adekuat, budaya yang tidak mendukung
komunikasi terbuka antar anggota tim bedah,
permasalahan yang berhubungan dengan resep
yang tidak terbaca (illegible handwriting) dan
pemakaian singkatan adalah merupakan faktor-
faktor kontribusi yang sering terjadi.
Cont’
• Rumah sakit perlu untuk secara kolaboratif
mengembangkan suatu kebijakan dan/atau
prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi
masalah yang mengkhawatirkan ini.
• Digunakan juga praktek berbasis bukti, seperti yang
digambarkan di Surgical Safety Checklist dari WHO
Patient Safety (2009), juga di The Joint
Commission’s Universal Protocol for Preventing
Wrong Site, Wrong Procedure, Wrong Person
Surgery Penandaan lokasi operasi perlu melibatkan
pasien dan dilakukan atas satu pada tanda yang
dapat dikenali.
Cont’
• Tanda itu harus digunakan secara konsisten di
rumah sakit dan harus dibuat oleh operator / orang
yang akan melakukan tindakan, dilaksanakan saat
pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan
harus terlihat sampai saat akan disayat.
• Penandaan lokasi operasi ditandai dilakukan pada
semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel
struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel
level (tulang belakang).
Cont’
Maksud proses verifikasi praoperatif adalah untuk :
− Memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang
benar;
− Memastikan bahwa semua dokumen, foto
(imaging), hasil pemeriksaan yang relevan tersedia,
diberi label dengan baik, dan dipampang;
− Lakukan verifikasi ketersediaan setiap peralatan
khusus dan/atau implant-implant yang dibutuhkan.
Cont’
• Tahap “Sebelum insisi” (Time out) memungkinkan
semua pertanyaan atau kekeliruan diselesaikan.
• Time out dilakukan di tempat, dimana tindakan
akan dilakukan, tepat sebelum tindakan dimulai,
dan melibatkan seluruh tim operasi.
• Rumah sakit menetapkan bagaimana proses itu
didokumentasikan secara ringkas, misalnya
menggunakan ceklist.
Identifikasi Masalah
• Tidak tepat lokasi
• Kesalahan dalam menulis rekam medis atau membaca
foto rontgen
• Tidak tepat prosedur
• Kuantitas SDM (tim OK) kurang shg mengganggu
kelangsungan op
• Kualitas tenaga medis terutama koas + residen krg baik
• Sarana dan prasarana tdk memenuhi syarat (bangunan,
alat2 Op, lampu / penerangan, prosedur sterilisasi /
CSSD)
• Tidak tepat pasien
• Salah identifikasi krn nama pasien sama
Hambatan yg dihadapi
• Rasa sungkan / ketidakberanian dari pihak
manajemen
DEFINISI KOMUNIKASI EFEKTIF
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
• Komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat
sasaran dan mencapai tujuan5.
• Syarat Komunikasi efektif ;
• informasi, ide atau pesan yang disampaikan dapat
diterima dan dipahami dengan baik sehingga terbentuk
kesamaan persepsi, perubahan perilaku atau saling
mendapatkan informasi atau menjadi paham
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
PATIENT
SAFETY
1. TEPAT WAKTU,
2. AKURAT,
3. LENGKAP,
4. JELAS,
5. DIPAHAMI OLEH PASIEN/PETUGAS KESEHATAN
6. AKAN MENGURANGI KESALAHAN, DAN MENGHASILKAN
• PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN
SAAT BAHAYA TERJADINYA
KOMUNIKASI TAK EFEKTIF DI RS
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan
•saat perintah diberikan secara lisan atau
melalui telpon.
•Saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan
kritis, seperti melaporkan hasil laboratorium
klinik cito melalui telpon ke unit pelayanan
STANDAR KOMUNIKASI PATIENT
SAFETY
1.READ BACK
2.DAFTAR SINGKATAN YANG DILARANG
DIGUNAKAN
3.CRITICAL RESULT (HASIL
PEMERIKASAAN
KRITIS
4.KOMUNIKASI SAAT SERAH TERIMA
PASIEN
READ BACK
Perintah Lisan/Lewat Telepon
ISI PERINTAH
1. Tulis Lengkap NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN PEMBERI PERINTAH
2. Baca Ulang- Eja NAMA LENGKAP DAN TANDA
untuk NORUM/LASA TANGAN
PENERIMA PERINTAH
3. Konfirmasilisan TANGGAL DAN JAM
Sutoto.KARS
Sutoto.KARS
1. RS harus membakukan daftar singkatan, akronim, simbol, dan
penandaan dosis yang tidak boleh digunakan di seluruh bagian RS
Tujuan:
Untuk menyediakan informasi secara akurat,
tepat waktu tentang rencana keperawatan,
pengobatan, kondisi terkini, dan perubahan
kondisi pasien yang baru saja terjadi ataupun
yang dapat di prediksi selanjutnya
Serah terima informasi pasien di RS
Antar perawat antar shift
Pengalihan tanggung jawab dari dokter kepada
• perawat
Pengalihan tanggung jawab dokter on-call
Pengalihan tanggung jawab sementara, mis:
saat
• istirahat makan.
Antar perawat antar ruangan
https://www.aidsmap.com/news/jun-2020/telemedicine-hiv-here-stay
KESIMPULAN
Komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap,
jelas, dan dipahami oleh penerima informasi dapat
mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan
pasien.