1
PENDAHULUAN
Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya
diperlukan untuk kesehatan sel. Cairan ini sebagian berada di
luar sel (ekstraselular) dan yang sebagian lagi berada di
dalam sel (intraselular).
PENDAHULUAN
• Sel adalah unit dasar dari tubuh manusia. Agar sel
tubuh dpt melakukan tugas fisiologis individualnya,
diperlukan lingkungan yang stabil, termasuk
pemeliharaan suplai nutrien yang mantap dan
pembuangan sisa metabolisme secara kontinue.
Regulasi cermat dari cairan tubuh membantu
menjamin lingkungan internal yang stabil.
Fungsi Cairan Tubuh
1. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. Membantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempemudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
Pergerakan Cairan
1. Fase I
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi,
nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan dan saluran pencernaan.
2. Fase II
Cairan interselular beserta komponennya pindah dari darah kapiler dan
sel.
3. Fase III
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan
interselular masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran
sel yang merupakan membran semipermiabel
Pergerakan Cairan
Metode perpindahan cairan dan elektrolit tubuh dilakukan dengan
cara:
1. Transpor pasif (difusi dan osmosis)
Difusi: kecenderungan alami dari suatu substansi untuk bergerak dari suatu
area dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi yang lebih
rendah.
Osmosis: perpindahan air terjadi melalui membran dari daerah dengan
konsentrasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan konsentrasi zat
terlarut tinggi sampai dengan kedua konsentrasi tersebut sama.
Pergerakan Cairan
2. Transpor aktif adalah perpindahan zat terlarut melalui sebuah
membran sel yang melawan perbedaan konsentrasi atau muatan
listrik. Transpor aktif berbeda dengan transpor pasif karena
memerlukan energi dalam bentuk adenosine triposfat (ATP). Salah
satu contohnya adalah transportasi pompa kalium-natrium.
3. Filtrasi adalah tekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk
menyaring cairan yang keluar dari kompartemen vascular ke dalam
cairan intra seluler. Contoh proses filtrasi adalah pada glomerulus
ginjal.
KOMPOSISI
Semua cairan tubuh adalah air sbg larutan pelarut, dan substansi
terlarut (zat terlarut)
1. AIR
Senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa 60% air dari
BBnya dan Rata-rata wanita 55% air dari BBnya.
Faktor2 yg mpengaruhi air tubuh
• Sel2 Lemak : Memgandung sedikit air, sehingga air menurun dgn
peningkatan lemak tubuh
• Usia : Sesuai aturan, air tubuh menurun dgn peningkatan usia.
Perubahan air tubuh total :
• Bayi Prematur : 80% /Kg BB
• 3 Bulan : 70% / Kg BB
• 6 Bulan : 60% / Kg BB
• 1-2 thn : 59% / Kg BB
Faktor2…….
• 11-16 thn : 58% / Kg BB
• Dewasa : 58-60% / Kg BB
• Dewasa Gemuk : 40-50% /Kg BB
• Dewasa Kurus : 70-75% /Kg BB
• Jenis Kelamin
Wanita mempunyaiair tubuh yang kurang secara proposional,karena
lebih banyak mengandung lemak.
2.SOLUT (substansi terlarut)
• Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut
yaitu elektrolit dan non-elektrolit.
A. ELEKTROLIT :
Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) didlm larutan dan akan
menghantarkan arus listrik, dan terbagi dalam
• Kation
• Anion Ket………..
2.Solut…………
Kation :
• ion-ion yg membentuk muatan + dlm larutan.
• Ekstraselular utama adalah natrium, & kation intraseluler
utama adalah kalium. Sistem pompa terdapat
• Di dinding sel tubuh yg memompa natrium keluar dan kalium
kedalam.
2.Solut…………
Anion :
• Ion-ion yang membentuk muatan – (negatif) dalam larutan
• Anion ekstraselular utama adalah klorida sedangkan anion
intraselular utama adalah ion fosfat.
2.Solut…………
B. NON-ELEKTROLIT :
• Substansi seperti Glukosa dan urea yang tidak
berdisosiasi dalam larutan dan diukur berdasarkan berat
milligram per 100 ml-mg/dl)
• Yang lainnya secara klinis penting mencakup kreatinin
dan bilirubin.
KOMPARTEMEN CAIRAN
• Cairan tubuh didistribusikan antara dua kompartemen cairan uatama
yaitu CIS & CES
Pem.darah
CIV
CTS
ASAM BASA..
[H ]
+
pH
Acid Base
HCO
Normal
[HCO3 ]
GINJAL
BASA- HCO3 3
Normal PARU
pCO2
ASAM CO
CO22
Hendersen-Hasselbalch
CARA TRADISIONAL
RANGKUMAN GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM
BASA TRADISIONAL
DISORDER pH PRIMER RESPON
KOMPENSASI
ASIDOSIS HCO3- pCO2
METABOLIK
= Meningkat
= Menurun
Menurut Stewart ;
pH atau [H+] DALAM PLASMA
DITENTUKAN OLEH
DUA VARIABEL
VARIABEL DEPENDENT
INDEPENDEN VARIABLES
Definisi:
Strong ion difference adalah ketidakseimbangan muatan dari ion-ion
kuat. Lebih rinci lagi, SID adalah jumlah konsentrasi basa kation kuat
dikurangi jumlah dari konsentrasi asam anion kuat. Untuk definisi ini
semua konsentrasi ion-ion diekspresikan dalam ekuivalensi (mEq/L).
KATION ANION
SKETSA HUBUNGAN ANTARA SID,H+ DAN OH-
[H+] [OH-]
Konsentrasi [H+]
Asidosis Alkalosis
Strong Ions
Difference
pCO2
pH
Protein
Concentration
PATOFISIOLOGI GANGGUAN
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Magder S. Pathophysiology of metabolic
acid-base disturbances in patients with
critical illness.In: Critical Care Nephrology. Pembuluh darah
Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, The
Netherlands, 1998. pp 279-296.Ronco C,
Bellomo R (eds).
ColonNa+ Na+
Na+
SID plasma
normal
Na
Cl
Diare: Na
Made by : George
Volume dan komposisi elektrolit cairan gastrointestinal
From Miller, Anesthesia, 5th ed,2000.
Saliva 500-2000 6 25 13 18
Colon - 60 30 40 -
Perbandingan komposisi elektrolit urin dan plasma From
K+ 47.5 4.4
HCO3- 1.9 27
Source: adapted from Tonnesen AS, Clincal pharmacology and use of diuretics. In: Hershey SG,
Bamforth BJ, Zauder H, eds, Review courses in anesthesiology. Philadelphia: Lippincott, 1983; 217-226
KLASIFIKASI GANGGUAN
KESEIMBANGAN ASAM BASA
BERDASARKAN PRINSIP STEWART
Alb PO4-
AIR Anion kuat
Cl- UA-
pCO2 pH
HOMEOSTASIS
40-45 mmHg 7.35-7.45
pCO pH
2
pH 2
pCO
Acidosis Alkalosis
RESPIRASI METABOLIK
Alb PO4-
AIR Anion kuat
Cl- UA-
Plasma Plasma
SID : 38 76 = alkalosis
ALKALOSIS KONTRAKSI
KELEBIHAN AIR - WATER EXCESS
Plasma
SID : 38 19 = Acidosis
ASIDOSIS DILUSI
RESPIRASI METABOLIK
Alb PO4-
AIR Anion kuat
Cl- UA-
Plasma
SID ALKALOSIS
ALKALOSIS HIPOKLOREMIK
GANGGUAN PD SID:
Penambahan/akumulasi Cl-
Plasma
SID ASIDOSIS
ASIDOSIS HIPERKLOREMIK
PLASMA + NaCl 0.9%
SID : 38
ASIDOSIS HIPERKLOREMIK AKIBAT
PEMBERIAN LARUTAN Na Cl 0.9%
Plasma
SID : 19 Asidosis
PLASMA + Larutan RINGER LACTATE
SID : 38
Normal pH setelah pemberian
RINGER LACTATE
Plasma
Plasma;
Plasma + NaHCO3
asidosis
hiperkloremik
25 mEq
NaHCO3 HCO3 cepat
Na+ = 140 mEq/L Na = 165 mEq/L dimetabolisme
+
• Jika [CO32-] maka calcium yang terionisasi akan diikat oleh [CO32-]
hipokalsemia akut; sensitifitas membran sel tetany, hyperexcitability of
muscles, sustained contraction, dan gangguan kontraksi otot jantung.
• Pe natrium secara cepat SID secara cepat alkalosis berat
kompensasi paru dengan cara menahan CO2 hipoventilasi CO2
narkosis apneu
K K HCO3- SID
HCO3- SID
Keto-
A- A-
Na+ Na+
Cl- Cl-
Lactic/Keto asidosis
Normal Ketosis
RESPIRASI METABOLIK
Alb PO4-
AIR Anion kuat
Cl- UA-
K K HCO3 SID K
HCO3 SID HCO3 SID
Alb-/P-
Alb-/P- Alb/P
Na Na Asidosis Na Alkalosis
hiperprotein/ hipoalbumin
Cl hiperposfatemi
Cl Cl /hipoposfate
mi
pH n pH PCO2
SID
Sintesis Alb << PPOK
s is
a gene
oni
Am
NH4
Absorpsi Cl
Cl
NH4Cl Hipokloremi
Hipoalbumin
Regulasi pH pada asidosis akut non-ginjal?
SID Cl
Anaerobik met Na SO4
Cl
PaCO2
PO4
(syok, MODS), DM pH
Amoniagenesis
NH4
Sintesis Alb <<
Cl
Hipokloremi
NH4Cl
Hipoalbumin
pH n
Terima Kasih
Sampai Jumpa