Balai K3 Jakarta
1
SHORT CURICULUM VITAE
• Nama : Slamet Riyadi, S.Si. M.Kes
• Instansi : Balai K3 Jakarta
• Jl, A. Yani 69-70 Cempaka Putih Jakarta Pusat
• Email : slamet.riyadi880i@yahoo.com
Pendidikan K3 dan Pengalaman Kerja:
1. S-2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja – UGM
2. Workshop APO
3. Workshop Ahli K3
4. Pengawas Ketenagakerjaan
5. Penguji K3
6. TOT K3
7. Training OHSAS 18001
8. Assessor Kompetensi
9. Assessor Licensi
10. Kabid Orpol dan Fasilatasi Ormas/LSM
11. Kabalai Hyperkes Provinsi NTB
12. Wadir II Polteknaker
13. Penguji K3 Madya
10/19/10
DASAR HUKUM
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2
Undang-undang 13 Tahun 2003 Ps 86 &
87
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja.
PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan
SMK3
Permenakertrans No. 05/ MEN/2018Tentang
Pengawasan Lingkungan Kerja.
PP 50 Tahun 2012
Bagian Kelima
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
(1). Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3.
(2). Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) melalui pemeriksaan,
pengujian, pengukuran, dan audit internal SMK3
dilakukan oleh SDM yang kompeten.
(3). Dalam hal perusahaan tidak memiliki sumber daya
untuk melakukan pemantauan dan evaluasi
kinerja K3 sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat
menggunakan pihak lain.
PP 50 Tahun 2012
Bagian Kelima
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
(4). Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan
kepada pengusaha.
(5). Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) digunakan
untuk melakukan tindakan perbaikan.
(6). Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja K3
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan dan /atau standar.
INDUSTRIAL HYGIENE
A. Faktor Fisik :
Kebisingan, Getaran, Tekanan Panas, Tekanan Dingin, Gelombang
Elektro Magnetik, Sinar Ultraviolet, Pencahayaan
B. Faktor Kimia :
Gas, Uap, Debu, Fume, Asap Kabut, Cairan Dan Benda Padat Serat
C. Faktor Biologi :
Baik Dari Golongan Hewan Dan Tumbuhan
D. Faktor Fisiologi :
Sikap Dan Cara Kerja, Konstruksi Mesin
E. Faaktor Psikologis :
Suasana Kerja, Hubungan Antara Pekerja Atau Dengan Pengusaha
FAKTOR FISIKA
DI LINGKUNGAN KERJA
12
Iklim Kerja
Kombinasi dari parameter suhu kerja,
kelembaban udara, kecepatan gerakan
udara & suhu radiasi pd suatu tempat kerja.
Suhu udara nyaman adalah 24 –
26 oC dengan selisih suhu diluar & didalam
tdk lebih dari 5 oC
Faktor-faktor yg menyebabkan pertukaran panas antara
tubuh dgn sekitarnya :
Konduksi antara tubuh dgn benda atau
lingkungan sekitarnya melalui kontak langsung
Konveksi gerakan molekul2 gas/cairan dgn
suhu yg rendah
Radiasi energi gelombang dr kedua benda akan
saling berpengaruh
Evaporasi/penguapan keringat yg dihasilkan pd
permukaan kulit melalui pelepasan uap air
ISBB (0 C)
Beban Kerja
Pengaturan Waktu Kerja
Setiap Jam Ringan Sedang Berat
intensitasnya
Intensitas bunyi adl besarnya tekanan yg
dipindahkan oleh bunyi satuan desibel (dB)
Frekuensi adl jumlah getaran per detik (hertz)
Kebisingan terputus-putus
Kebisingan impulsif
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94
30 Menit 97
15 100
7,5 103
3,75 106
1,88 109
0,94 112
- SEBARAN
- PENERIMA
2. SECARA ADMINISTRASI
- ROTASI KERJA
- MEMINDAHKAN TK dari TEMPAT BISING KE TEMPAT TDK
BISING
- PENGATURAN WAKTU PENGOPERASIAN.
3. MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG TELINGA
4.PENDIDIKAN / HEARING KONSERVASI PROGRAM
3. GETARAN ( Vibration )
:
- UV-A : 400-300 nm, pigmentasi kulit
- UV-B : 320-280 nm, erythema pd kulit
- UV-C : 200-180 nm, katarak pd mata
Health effect
Pada kulit dan mata dimana energi radiasi diserap.
Acute :
- Pd mata Photokeratitis (inflamation of cornea) dan
conjunctivis
- Radiation burn (sunburn)
Chronic :
- Cataract(clouding of the lens)
- Premature ageing, keratosis (dry,spot on the skin)
- Skin cancer
Pengendalian
Elimination
Substitution with safer alternative
Engineering control (reduction to minimum
level)
Administrative control (job rotation)
PPE (clothing, sunglasses, creams SPF15+)
5. Gelombang Radio/TV
f : 3.105-3.108 Hz
: 1000 m – 1 m
Sumber : TV, radio, sistem komunikasi, radar
Efek :
Umumnya non thermal (medan listrik dan magnet) :
gangguan sistem syaraf, jantung, reproduksi, kanker
pd anak2 (Dugaan; percobaan binatang)
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
NOMOR : PER-05/MEN/2018, WAKTU PAJANAN RADIASI SINAR ULTRA
UNGU YANG DIPERKENANKAN
Masa Pemaparan Per Hari Iradiasi Efektif (IEff) mW/cm2
8 jam 0,0001
4 jam 0,0002
2 jam 0,0004
1 jam 0,0008
30 menit 0,0017
15 menit 0,0033
10 menit 0,005
5 menit 0,01
1 menit 0,05
30 detik 0,1
10 detik 0,3
1 detik 3
0,5 detik 6
0,1 detik 30
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
1. Pemeriksaan
Kesehatan Awal,
Berkala, Khusus.
- Audiometri
- Spirometri
2. Pemeriksaan
Biological
Monitoring
- Urine
- Darah
Potensi Bahaya
Faktor Kimia
Di Tempat Kerja
PENGERTIAN
Bahan kimia berbahaya adalah :
bhn kimia dlm bentuk tunggal atau
campuran yg berdasarkan sifat kimia
dan atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya thd tenaga kerja,instalasi dan
lingkungan.
( Kepmenaker no. Kep 187/ Men /1999 )
GOLONGAN PARTIKEL
Indra Manusia
SO2 ---> 4 ppm
H2S ---> 0.2 ppm
Binatang Percobaan
Alat Detector
Gas Monitoring
Pengambilan Sampel ( cara yg paling
dianjurkan)
CARA PENGAMBILAN SAMPEL FAKTOR KIMIA
a. Identifikasi
b. Label
c.Lembar data keselamatan bhn
d. Penyimpanan yg aman
e. Pemantauan pemaparan
f. Pemeriksaan kesehatan
g. Pemeliharaan data pencatatan
h. Pendidikan dan latihan
VENTILASI INDUSTRI
&
TEKNOLOGI PENGENDALIAN
PENGANTAR
Prinsip Umum Ventilasi
Aliran udara dari suatu tempat bertekanan tinggi ke
tempat tekanan rendah.
Ventilasi Industri
Memasukkan udara segar ke dalam ruangan dan
mengeluarkan udara yang mengandung kontaminan
bahan kimia atau panas ke luar ruangan, dengan
tujuan untuk kesehatan dan kenyamanan tenaga kerja
4 ALASAN VENTILASI
1. Memenuhi kebutuhan pernafasan penghuni.
2. Menghilangkan bau badan dan asap rokok.
3. Memelihara keseimbangan panas badan.
4. Mengendalikan pencemaran oleh bahan kimia.
Dampak Positif :
Kemudahan proses
Peningkatan produktivitas
Penurunan biaya
Kesejahteraan
Dampak Negatif :
Penyakit Akibat Kerja
Kecelakaan Kerja
B. MEKANIK
1. CYCLONE (ULAKAN ANGIN)
@ Sentrifugal (blower).
@ Misal di penggergajian.
2. FILTER BAG (KANTONG
PENYARING)
@ Fan
@ Blower.
3. SCRUBBER (PENCUCIAN UDARA)
@ Uap logam
@ Bahan kimia berbahaya
4. ELEKTROSTATIC PRESIPITATOR
@ Jumlah besar
@ Industri semen, besi dan baja
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
1.DILUTION VENTILATION
@ Untuk bahan organik
2.LOCAL EXHAUSTER
@ Untuk bahan anorganik
3.GABUNGAN DILUTION VENTILATION
& LOCAL EXHAUSTER
@ Untuk bahan sangat beracun
@ Kecepatan sumber tinggi
4.AIR CLEANER
@ HOUSE FILTER
@ CYCLONE
@ ELECTROSTATIC PRESIPITATOR
@ SCRUBBER
PENGENDALIAN PANAS
RUANGAN
1. DILUTION VENTILATION
2. LOCAL EXHAUSTER
112
DASAR HUKUM
UU No. 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja
PP 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
Permenakertrans No.1/1981 Tentang Kewajiban
melapor Penyakit Akibat Kerja.
Perpres 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat
Kerja.
Peraturan Menaker No 5 Tahun 2018 Tentang K3
Lingkungan Kerja
SE Menaker No. M/8/HK.04/V/2020 Tentang
Perlindungan Pekerja/Buruh Dalam Program
Jaminan Kecelakaan Kerja pada Kasus Penyakit
Akibat Kerja Karena Corona Virus Disease 2019
(Covid 19)
PP 50 Tahun 2012
Bagian Kelima
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
(1). Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3.
(2). Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) melalui pemeriksaan,
pengujian, pengukuran, dan audit internal SMK3
dilakukan oleh SDM yang kompeten.
(3). Dalam hal perusahaan tidak memiliki sumber daya
untuk melakukan pemantauan dan evaluasi
kinerja K3 sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat
menggunakan pihak lain.
114
PP 50 Tahun 2012
Bagian Kelima
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
(4). Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan
kepada pengusaha.
(5). Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) digunakan
untuk melakukan tindakan perbaikan.
(6). Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja K3
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan dan /atau standar.
115
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
No. 5/ MEN/2018 Tentang K3 Lingkungan Kerja.
DIREKTORAT BINA K3
UPTD UPTD
1. NAD 1. SULUT UPTD
UPTD UPTD
2. BABEL 2. SULTENG DKI JAKARTA
1. LAMPUNG 1. KALBAR
1.
3. SUMBAR 3. SULTRA BALI
2. BANTEN 2. KALSEL 2.
4. RIAU 4. SULBAR NTB
3. JATENG 3. KALTENG 3.
5. JAMBI 5. GORONTALO NTT
4. DI YOGYA 4.
6. BENGKULU 6. MALUKU 5. SURABAYA
7. SUMSEL 7. MALUKU UTARA
8. KEPRI 8. PAPUA
9. IRIAN JAYA BARAT
118
JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA
FAKTOR BIOLOGI
(Perpres 7 Tahun 2019)
tidak dipasteurisasi.
Gejala :
atau
134
Sektor Pekerjaan
Pertanian
(menanam,panen,fishing,forestry)
Produk pertanian
(Pemotongan, pengetaman,
prosesing bulu,& kulit hewan)
Lab. Perawatan hewan
(Merawat hewan)
Perawatan kesehatan
(merawat pasien, medical dental)
Pharmasi & produk herbal
Personal care
(penataan rambut, perawatan kaki)
Lab. Klinis & lab research
Bioteknologi
Perawatan gedung
Fasilitas pembuangan
Sistem pembuangan limbah industri.
Karakteristik Biological Hazard
di Indoor Air Quality
Pollen (serbuk sari)
Mengandung bahan alergen
Respon → alergi, hay fever, rhinitis
Dander
Terdiri dari partikel : kulit, rambut, ludah &
urine
Sumber : Kucing, anjing, tikus, mencit,
hewan piaraan, tupai, gerbil, burung
Reaksi → rhinitis, asma
1. Insecta (serangga)
- Exereratory dapat menyebabkan
alergi & gangguan respiratory
2. Mites (tungau)
- Sebagian besar menyebabkan alergi
respiratory
3. Virus
- Merupakan microorganisma yg
sangat penting
Rute Fak. Biologi masuk
ke Dalam Tubuh
1. Inhalasi airborne
2. Pencernaan (kontaminasi makanan,
terbawa dari tangan ke mulut)
3. Kulit (kulit luka atau tergores)
4. Infeksi yg di bawa dari tangan ke mata.
Jenis Penyakit Akibat Faktor Biologi
A. Lingkungan Pertanian
1.Tetanus (closstridium tetani di tanah,
masuk melalui luka)
2.Leptospirosis (virus spirochetes, di urine
tikus yg terinjeksi)
3.Bissinosis (debu kapas →asma)
4.Keracunan mycotoxin (Jamur aspergilus
flavus) → mengkontaminasi kacang, jagung
→ Lever cancer
B. Lingkungan Peternakan
1.Anthrax (bacilius antracis,
menginfeksi kambing, sapi)
2.Brucellosis (brucella, menginfeksi
domba, kambing)
3.Rabies (virus yg dibawa anjing, babi,
tikus)
C. Lingkungan Berdebu
1.Tuberculosis (mycobacterium
Tb→Tempat Kerja berdebu, sempit,
ventilasi buruk, panas)
2.Bronchitis
3.Pnemonia
D. Public Health
( Pusat Pelayanan Kesehatan)
1.Tuberculosis, Mycobacterium Tb
2.HIV/AIDS
3.SARS
4.Influenza
5.Flu burung
6.dsb
E. Perkantoran
1.Legionaire disease (bakteri legionella)
→ Keluhan : demam, batuk, sesak napas,
pegal, lelah
2. Humidifier fever (bakteri thermophilic
actynomicetes)
* dikaitkan dengan sistem pendingin ruangan
* Flue-like illnes (gejala ; demam, batuk, lesu,
sesak→ ” Monday sicknes”
PENILAIAN FAK. BIOLOGI
149
Contoh Koloni Kapang
150
Contoh Koloni Kapang
151
Contoh Koloni Yeast (jamur uniseluler)
152
Contoh koloni
jamur dan bakteri
hasil pengujian
153
Bagaimana jika ditemukan koloni
1. Jumlahnya cukup
banyak
2. Koloni menutupi
semua media
Jika coloni pada caawan petri > 300 koloni maka dapat dilaporkan
TMTC (Too Many To Count)
154
PEMBACAAN HASIL
Prosesnya:
-Pencatatan hasil pembacaan koloni pada lembar analisa
-Hitung jumlah koloni/m3 menggunakan rumus :
163