Anda di halaman 1dari 36

SMK3 & audit

PP. NO. 50 TAHUN


2012

Oleh.
Drs. Arief Supono
I. Pendahuluan
II.Gambaran Umum
III. Sistem Manajemen K3 ( SMK3 )
IV. Penilaian dan Pengawasan
V. Penutup
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
 Komitmen K3 relatif rendah
 Tuntutan Global
 Masih adanya anggapan tanggung jawab K3 sepenuhnya
dipemerintah
 Percepatan Penerapan SMK3 Di Indonesia
 Penerapan SMK3 Telah Dilaksanakan Sejak Tahun 1996 (Permen
No. 05/Men/1996 )
 Amanat Undang – Undang No. 13 Th. 2003 Ttg
Ketenagakerjaan.
B. Kondisi
 Mengapa K3 Penting ?
 Merupakan hak azasi manusia dan bagian yang
terintegrasi pada agenda pembangunan berbasis
manusia.

 Estimasi ILO (per tahun)


 2,3 juta org meninggal terkait dengan pekerjaan
 360.000 org meninggal krn kecelakaan kerja
 1,95 juta sakit akibat kerja
 Kerugian USD 1,25 triliun.
 Di Indonesia, Kecelakaan Kerja Masih Relatif Tinggi.
 Sebagai Perbandingan
 Fatalities per 100.000 pekerja per tahun
 Indonesia : 20
 Malaysia : 8,5
 Thailand : 8,9
 Singapura : 3,5
 Jepang : 2,5
 Uni Eropa : 1,5
 Cause of accidents
Statistically …….. more than 80 % of past OSH accidents
are caused primary by Unsafe Human Behaviour
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1 • Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
$5 HINGGA $50 • Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya

$1 HINGGA $3 melatih
• Upah lembur
BIAYA LAIN YANG • Ekstra waktu untuk kerja administrasi
TAK DIASURANSIKAN • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan dan 1
tercatat 10 Kecelakaan Ringan

30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka

• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.000 Aman
• Bahaya
II. Gambaran Umum
SMK3 5 Prinsip Tujuan

Penilaian 12 Elemen 166


Audit Kriteria

64 Kriteria 122 Kriteria 166 Kriteria


Tingkat Tingkat Transisi Tingkat
Awal Lanjutan
SKEMA PIHAK – PIHAK TERKAIT DALAM PENERAPAN SMK3

LAP. HASIL AUDIT


PENYELENGGARA
PEMRINTAH AUDIT SMK3
PUSAT/PROV/KAB/ PENERAPAN
KOTA SMK3
INSTANSI
DIPERUSAHAAN
PEMBINA SWASTA

PENGAWAS
LAP. PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN

INSTANSI PEMBINA
SWASTA

PELAKSANAAN
EVALUASI
PEMBINAAN
III. Sistem Manajemen K3 ( SMK3 )
 TUJUAN PENERAPAN SMK3
• meningkatkan efektifitas perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
• mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh; serta
• menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,
dan efisien untuk mendorong produktivitas.
 UMUM
• Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan
kebijakan nasional tentang SMK3.
• Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagai
pedoman perusahaan dalam menerapkan
SMK3.
• Instansi pembina sektor usaha dapat
mengembangkan pedoman penerapan SMK3
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di
perusahaannya
 Kewajiban berlaku bagi perusahaan:
– memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang; atau
– mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
Yang dimaksud dengan perusahaan yang memiliki potensi
bahaya tinggi antara lain perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan, minyak dan gas bumi.
Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman
pada Peraturan Pemerintah ini dan ketentuan peraturan
perundang-undangan serta dapat memperhatikan konvensi
atau standar internasional.
(Pasal 5)
5 Prinsip SMK3

Peningkatan Penetapan
Penetapan
berkelanjutan kebijakan
kebijakanK3
K3

Peninjauan
Peninjauandan
dan Perencanaan
Perencanaan
peningkatan
peningkatan K3
K3
kinerja
kinerjaSMK3
SMK3

Pemantauan
Pemantauandandan Pelaksanaan
Pelaksanaan
evaluasi
evaluasikinerja
kinerja rencana
rencanaK3
K3
K3
K3
1. Penetapan Kebijakan K3

• Dalam menyusun kebijakan, pengusaha paling sedikit harus:


a. melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
 identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
 perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain
yang lebih baik;
 peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
 kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang
berkaitan dengan keselamatan; dan
 penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.
b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus-
menerus; dan
c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.
(pasal 7)
• Kebijakan K3 paling sedikit memuat:
a. Visi;
b. Tujuan perusahaan;
c. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan; dan
d. Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum
dan/atau operasional.
• Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah
ditetapkan kepada seluruh pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain
yang terkait. (pasal 8)
 
2. Perencanaan K3 (pasal 9)
• Perencanaan dilakukan untuk menghasilkan rencana K3.
• Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan
mengacu pada kebijakan K3 yang telah ditetapkan
• Dalam menyusun rencana K3, pengusaha harus
mempertimbangkan:
– hasil penelaahan awal;
– identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko;
– peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya;
dan
– sumber daya yang dimiliki
• Pengusaha dalam menyusun rencana K3 sebagaimana harus
melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina K3, wakil pekerja/buruh
dan pihak lain yang terkait di perusahaan.
• Rencana K3 paling sedikit memuat:
– tujuan dan sasaran;
– skala prioritas;
– upaya pengendalian bahaya;
– penetapan sumber daya;
– jangka waktu pelaksanaan;
– indikator pencapaian; dan
– sistem pertanggungjawaban.
3. Pelaksanaan Rencana K3 (pasal 10)
• Pelaksanaan rencana K3 dilakukan oleh pengusaha berdasarkan rencana
K3
• Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh sumber
daya manusia di bidang K3, prasarana dan sarana.
• Sumber daya manusia harus memiliki:
– kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
– kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin
kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari instansi yang
berwenang.
• Prasarana dan sarana paling sedikit terdiri dari:
o organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
o anggaran yang memadai;
o prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian; dan
o instruksi kerja.
( Pasal 11 )

• Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan


dalam pemenuhan persyaratan K3 paling sedikit meliputi:
– Kegiatan berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian
risiko al :
a. tindakan pengendalian;
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan jasa;
f. produk akhir;
― Kegiatan berdasarkan potensi bahaya, investigasi, dan analisa
kecelakaan al :
a. upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana
industri; dan
b. rencana dan pemulihan keadaan darurat.
Pasal 12
• Pengusaha dalam melaksanakan kegiatan harus:
a. menunjuk sumber daya manusia yang mempunyai
kompetensi kerja dan kewenangan di bidang K3;
b. melibatkan seluruh pekerja/buruh;
c. membuat petunjuk K3 yang harus dipatuhi oleh
seluruh pekerja/buruh, orang lain selain pekerja/buruh
yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait;
d. membuat prosedur informasi;
e. membuat prosedur pelaporan; dan
f. mendokumentasikan seluruh kegiatan.
• Pelaksanaan kegiatan harus diintegrasikan dengan kegiatan
manajemen perusahaan.
Pasal 13

 Prosedur informasi harus memberikan jaminan bhw


informasi K3 dikomunikasikan ke semua pihak
 Prosedur terdiri atas pelaporan:
a. terjadinya kecelakaan di tempat kerja;
b. ketidaksesuaian terhadap peraturan perundang-
undangan dan/atau standar;
c. kinerja K3;
d. identifikasi sumber bahaya; dan
e. yang diwajibkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan
– Pendokumentasian paling sedikit dilakukan terhadap:
a. peraturan perundang-undangan di bidang K3 dan
standar di bidang K3;
b. indikator kinerja K3;
c. izin kerja;
d. hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko;
e. kegiatan pelatihan K3;
f. kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan;
g. catatan pemantauan data;
h. hasil pengkajian kecelakaan di tempat kerja dan tindak
lanjut;
i. identifikasi produk termasuk komposisinya;
j. informasi mengenai pemasok dan kontraktor; dan
k. audit dan peninjauan ulang SMK3.
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
• Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3
melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit internal
SMK3 dilakukan oleh sumber daya manusia yang kompeten.
• Dalam hal perusahaan tidak memiliki sumber daya untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi kinerja dapat menggunakan jasa pihak
lain.
• Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaporkan kepada
pengusaha.
• Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 digunakan untuk
melakukan tindakan perbaikan.
• Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau
standar.
(Pasal 14)
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
( pasal 15 )

• Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3,


pengusaha wajib melakukan peninjauan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi;
• Hasil peninjauan digunakan untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan kinerja;
• Perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilaksanakan dalam hal:
– terjadi perubahan peraturan perundang-undangan;
– adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
– adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
– terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan;
– adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk
epidemiologi;
– adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja;
– adanya pelaporan; dan/atau
– adanya masukan dari pekerja/buruh.
IV. Penilaian & Pengawasan
A. Penilaian SMK3
 Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit
independen yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan
perusahaan;
 Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib
melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
(Pasal 16)
 Penilaian SMK3 dilakukan melalui Audit SMK3 meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10. pengumpulan dan penggunaan data;
11. pemeriksaan SMK3; dan
12. pengembangan keterampilan dan kemampuan.
 Hasil audit dilaporkan kepada Menteri dengan tembusan disampaikan
kepada menteri pembina sektor usaha, gubernur, dan bupati/walikota
sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan SMK3. (pasal 17)
Tabel II : PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN
PENERAPAN
No ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN

1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1; 1.2.2; 1.2.4; 1.1.3; 1.1.5; 1.2.1; 1.2.7; 1.1.2; 1.1.4; 1.1.6; 1.2.3;
komitmen 1.2.5; 1.3.3; 1.4.1; 1.2.8; 1.2.9; 1.4.2; 1.4.9; 1.2.6; 1.3.1; 1.3.2;
1.4.3; 1.4.4; 1.4.5; 1.4.10
1.4.6; 1.4.7; 1.4.8;

2 Strategi pendokumentasian 2.3.1 2.1.1; 2.1.2; 2.2.1 2.1.3; 2.1.4; 2.1.5; 2.2.2;
2.2.3; 2.3.2;
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1; 3.1.2; 3.1.3; 3.2.1; 3.1.4; 3.2.3; 3.2.4
3.2.2
4 Pengendalian dokumen 4.1.1; 4.1.2; 4.2.1 4.1.3; 4.1.4; 4.2.2; 4.2.3;
5 Pembelian 5.1.1; 5.2.1 5.1.2; 5.1.3 5.1.4; 5.3.1; 5.3.2

6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1; 6.1.2; 6.1.3; 6.1.5; 6.1.4; 6.1.6; 6.2.2; 6.1.9; 6.7.4
6.1.7; 6.1.8; 6.2.1; 6.3.2; 6.2.3; 6.2.4; 6.2.5; 6.3.1;
6.4.1; 6.4.2; 6.4.3; 6.4.4; 6.5.1; 6.5.5; 6.5.9; 6.6.1;
6.5.2; 6.5.3; 6.5.4; 6.5.6; 6.6.2; 6.7.2; 6.7.6; 6.7.7;
6.5.7; 6.5.8; 6.7.1; 6.7.3;
6.7.5; 6.8.1; 6.8.2
7 Standar pemantauan 7.1.1; 7.2.1; 7.2.2; 7.4.3; 71.2; 7.1.3; 7.1.4; 7.1.5; 7.1.6; 7.3.1; 7.3.2;
7.4.4; 7.4.5 7.4.1; 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.1.1; 8.2.2; 8.3.1; 8.4.1; 8.2.1; 8.3.2; 8.3.5 8.3.3; 8.3.4; 8.3.6;
8.4.2;
9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1; 9.1.2; 9.2.1; 9.2.3; 9.1.3; 9.3.5; 9.3.6; 9.1.4; 9.2.2;
9.3.1; 9.3.2; 9.3.3; 9.3.4;
10 Pengumpulan dan penggunaan data 10.1.1; 10.1.2 10.1.3; 10.1.5; 10.1.4; 10.2.2
10.2.1
11 Audit SMK3 11.1.1; 11.1.2;
11.1.13; 11.1.4;

12 Pengembangan ketrampilan dan 12.2.1; 12.2.2; 12.1.2; 12.1.3; 12.1.4; 12.1.1; 12.1.7;
kemampuan 12.3.1; 12.4.1; 12.1.5; 12.1.8; 12.3.3;
12.5.1 12.1.6; 12.3.2; 12.4.2;
Tabel II : PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN
PENERAPAN (PP)
No ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN
1 Pembangunan dan terjaminnya 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2,
pelaksanaan komitmen 1.2.5, 1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.2 1.4.10, 1.4.11
1.4.3, 1.4.4, 1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8, 1.4.9
2 Pembuatan dan pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1, 2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3,
rencana K3 2.3.1, 2.3.2, 2.3.4 2.3.3
3 Pengendalian perancangan dan 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4
peninjauan Kontrak
4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3
5 Pembelian dan Pengendalian produk 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1,
5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.2.1, 6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.2, 6.4.3, 6.4.4, 6.5.2, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.8, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1,
6.8.2
7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.3.1, 7.3.2
7.4.1, 7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2
8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6,
8.4.1
9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
9.3.1, 9.3.3, 9.3.4
10 Pengumpulan dan penggunaan data 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.1.3, 10.1.4
10.2.2
11 Pemeriksaan SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3

12 Pengembangan ketrampilan dan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7,
kemampuan 12.5.1 12.1.6, 12.3.2, 12.4.1 12.3.3
TINGKAT PENERAPAN DAN KEBERHASILAN

Kategori Tingkat Pencapaian Penerapan


Perusahaan
0-59 % 60-84 % 85-100 %

Tingkat awal Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


(64 kriteria) Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
Memuaskan

Tingkat Transisi Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


(122 kriteria ) Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
Memuaskan

Tingkat Lanjutan Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


(166 kriteria) Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
Memuaskan

Lampiran II
Penilaian terhadap perusahaan berdasarkan kriteria
yang menurut sifatnya dibagi atas 3 (tiga) kategori,

1. Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
2. Kategori Mayor
a. Tidak memenuhi peraturan perundangan;
b. Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c. Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa
lokasi.
3. Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan
perundang-undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.
Dalam hal perusahaan mendapatkan temuan hasil penilaian
ketidaksesuaian tersebut termasuk kategori kritikal dan mayor, maka
pencapaian penerapan tidak mengacu Tabel 2 dan dinilai belum berhasil
menerapkan SMK3
LAPORAN UTAMA
AUDIT SMK3

1. Gambaran Umum Tempat Kerja.


2. Jadwal Audit (Pertemuan Awal, Pemeriksaaan dan
Penilaian Kriteria, Pertemuan Akhir)
3. Daftar Kriteria Audit dan Pemenuhannya,
4. Penjelasan Kriteria Tidak Berlaku,
5. Uraian Temuan Ketidaksesuaian,
6. Tindak Lanjut,
7. Hasil Audit,
8. Data Pendukung
V. Penutup
Berdasarkan Uraian diatas, K3 menjadi tanggung Jawab semua pihak yang
berkaitan dengan proses Produksi.
A. Pemerintah
 Menyusun dan Menetapkan Kebijakan Nasional ( Peraturan, Standar,
Pedoman dan Petunjuk Teknis bidang K3
 Melaksanakan sosialisasi / Pembinaan, Pengawasan / Penegakan Hukum
Bidang K3
 Mengembangkan, Menjaga dan Meningkatkan pergaulan Internasional
Bidang K3
B. Pengusaha
 Memenuhi dan Mematuhi Semua Peraturan Perundang-Undangan Bidang K3
 Melaksanakan penerapan SMK3
( Menyusun dan Menetapkan Kebijakan K3, Rencana K3, pelaksanaan
Rencana K3, pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3, Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja SMK3 )
 Menyediakan SDM, Sarana dan Prasarana Bidang K3
C. Manajemen
 Memenuhi dan Mentaati Syarat - Syarat K3
 Menunjukkan dan Menjelaskan Kepada Seluruh Tenaga
Kerja mengenai K3
 Menyelengarakan pembinaan K3
 Melaporkan Bila Terjadi Kecelakaan Kerja
 Menepakan dan Memasang Tanda Peringatan Bidang K3
 Menyediakan APD
D. Tenaga Kerja
 Memberikan keterangan Yang Benar diBidang K3
 Memenuhi dan Mentaati Syarat – Syrat K3
 Meminta Menejemen agar Syarat2 K3 Dipenuhi
 Menyatakan keberatan kerja Bilamana syarta K3 tidak
dipenuhi

Anda mungkin juga menyukai