Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan

Beberapa
Mikroorganisme
Spesifik dalam Tanah
Santi Ainun Rodiah (18032142)
Virdha Septianingsih (18032146)
MATERI/POKOK BAHASAN

Golongan
Bakteri Bakteri
Mikroba
Autotrof Heterotrof
Tanah
Golongan Mikroba
Tanah
Mikroorganisme tanah merupakan tempat bermukimnya berbagai kehidupan
tumbuhan, hewan, dan jasad renik yang tidak terhitung banyaknya

Menurut Mulyani (1996) tanah dengan nilai produktivitas yang tinggi, tidak
hanya terdiri dari komponen-komponen padat, cair dan udara (gas), akan tetapi
harus mengandung jasad hidup tanah yang banyak.
• Secara ekologis tanah tersusun oleh tiga kelompok material, yaitu
material hidup (faktor biotik) berupa biota (jasad hayati), fator abiotik
berupa bahan organik dan faktor abiotik pasir (sand), debu (silt) dan
liat (clay).
• Kesuburan tanah tidak hanya bergantung pada komposisi kimiawinya
melainkan juga pada ciri alami mikroorganisme yang menghuninya.
• Mikroorganisme yang menghuni tanah dapat dikelompokkan menjadi
.
 Bakteri
 Aktinomysetes
 Jamur
 Alga
 Protozoa
Populasi mikrobiologis tanah terbagi dalam tiga golonggan besar, yaitu :
• Autochthonous: golongan ini dapat dikatakan sebagai mikroba setempat
atau pribumi pada tanah tertentu, selalu hidup dan berkembang di tanah
tersebut dan atau selalu diperkirakan ada ditemukan di dalam tanah
tersebut.
• Mikroba zimogenik: golongan mikroba yang berkembang di bawah
pengaruh perlakuan perlakuan khusus pada tanah, seperti penambahan
bahan bahan organik, pemupukan.
• Mikroba transient (penetap sementara): terdiri dari organisme organisme
yang ditambahkan ke dalam tanah, secara disengaja seperti dengan
inokulasi leguminosa, atau yang tidak secara disengaja seperti dalam
kasus unsur unsur penghasil penyakit tanaman dan hewan, organisme ini
kemungkinan akan segera mati atau bertahan untuk sementara waktu
setelah berada di dalam tanah
Agar dapat hidup dan menjalani aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
hidupnya, seperti bergerak dan bereproduksi, bakteri memerlukan
makanan. Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan
menjadi dua, yaitu bakteri autotrof dan bakteri heterotrof.

Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun makanan sendiri dari senyawa
anorganik. Bakteri autotrof berasal dari kata auto yang berarti berdiri sendiri, dan
trophein yang berarti makanan. Pengubahan zat-zat anorganik menjadi zat-zat organik
itu dilakukan melalui dua cara yaitu :
• Menggunakan energi cahaya
Energi cahaya digunakan untuk mengbah zat anogranik menjadi zat organik melalui
proses fotosintesis.
• Menggunakan energi kimia
Energi kimia diperoleh saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Berdasarkan asal sumber energy yang digunakan, bakteri autotrof
dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri fotoautotrof dan bakteri kemoautotrof.
a)Bakteri fotoautotrof
Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang memakai sumber energi cahaya untuk
menyusun bahan organic. Bakteri fotoautotrof memiliki pigmen-pigmen
fotosintetik, antara lain pigmen hijau yang disebut dengan bakterioklorofil
(bakterioviridin), pigmen ungu (bakteriorhodopsin), pigmen kuning (karoten), dan
pigmen merah yang disebut dengan bakteriopurpurin.
Contoh bakteri fotoautotrof antara lain :
•Rhodopseudomonas dan Rhodospirillum (berwarna kemerahan dan tidak
menghasilkan belerang)

Rhodospirillum
rubrum
•Thiocystis dan Thiospirillum (berwarna ungu kemerahan dan menghasilkan belerang)

Thiocystis Thiospirillum

•Chlorobium (berwarna hijau, berfotosintetis bila ada hidrogen sulfida, dan menghasilkan
belerang).
b)Bakteri kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang memperoleh energi dari hasil reaksi kimia.
Reaksi kimia ini, misalnya ammonia (NH3), nitrit (HNO2), belerang (S), besi (Fe).
Contoh bakteri kemoautotrof antara lain
•Cladothrix dan Leptothrix ocharacea (mengoksidasi ion besi)

Leptothrix ocharacea

•Thibacillus ferrooxidans, Nitrosomonas dan Nitrosococcus (mengoksidasi amonia),

Nitrosomonas
Nitrosococcus
 Nitrobacter (mengoksidasi nitrit)

Methanomonas

Nitrobacter

 Hydrogenomonas (mengoksidasi gas hidrogen)


 Methanomonas (menghasilkan gas metana), dan  Hydrogenomonas

 Thibacillus thiooxidans (mengoksidasi belerang). 

Thibacillus thiooxidans
Bakteri
Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat menyusun makanan sendiri. Zat-zat
organik diperoleh dari sisa organisme lain, sampah, atau zat-zat yang terdapat di
dalam tubuh organisme lain.Bakteri heterotrof berasal dari kata hetero yang berarti
yang lain, dan trophein yang berarti makanan. Bakteri heterotrof terbagi menjadi :
a)Bakteri saprob/saproba
Bakteri saprob/saproba adalah bakteri yang mendapatkan makanan dengan cara
menguraikan .organisme yang sudah mati atau bahan organik lainnya.
Contohnya bakteri saproba antara lain
•Cellvibrio dan Cellfacicul (pengurai selulosa di dalam tanah)

Cellvibrio
 Beggiatoa alba (bakteri yang terdapat di tanah tergenang air)
 Escherichia coli (pengurai selulosa yang ada di dalam tanah)
 Alcaligenes (saproba di dalam usus besar vertebrata dan dapat susu)
 Leucothrix (saproba di air laut yang mengandung sisa-sisa zat organik dari
ganggang). 

Alcaligenes viscolactis Leucothrix mucor


b)Bakteri parasit
Bakteri parasit adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari tubuh organisme lain
yang ditumpanginya. Bakteri parasit umumnya bersifat patogen (menimbulkan penyakit)
bagi tubuh inangnya
Contoh bakteri parasit antara lain 
 Francisella tularensis (menyebabkan penyakit tularemia pada hewan dan dapat menularkan
kepada manusia)
 Chlamydia trachomatis (penyebab kebutaan), dan 
 Corynebacterium diphtheriae (menyebabkan penyakit difteri).

Francisella tularensis Chlamydia trachomatis Corynebacterium diphtheriae


c)Bakteri yang bersimbiosis mutualisme
Bakteri yang bersimbiosis mutualisme adalah bakteri yang makanannya terdapat pada organisme lain
yang juga memberikan keuntungan bagi organime tersebut. Contoh bakteri yang bersimbiosis mutualisme
adalah
• Rhizobium leguminosarum yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan (Leguminosae)

• Escherichia coli, yang hidup di usus besar manusia yang dapat dikatakan bersimbiosis mutualisme
karena bakteri memperoleh makanan dari sisa pencernaan, sedangkan dari manusia memiliki
keuntungan dari fungsi bakteri yang membantu menguraikan sisa-sisa makanan dan menghasilkan
vitaminK.
THAN
K
YOU

Anda mungkin juga menyukai