Anda di halaman 1dari 8

NAMA KELOMPOK

RITA YUNIARTI
SITI AMINAH
Konsep lansia

Lanjut Usia (Lansia) merupakan masa akhir dewasa


dan cenderung melakukan cerminan diri di masa
lalu. Seseorang disebut lansia setelah berusia 60
tahun atau lebih.
Penuaan merupakan suatu proses fisiologis yang
dialami oleh manusia yang mencapai tahap
perkembangan akhir disertai dengan perubahan fisik
dan tingkah laku.
Proses menua

Proses adalah perubahan yang berkaitan dengan berjalannya waktu dan bersifat instrinsik dan
progresif. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya penurunan kemampuan sel dan jaringan
beradaptasi dengan lingkungan dan bertahan hidup. Perubahan pada fungsi fisiologis yaitu terjadi
perubahan pada sensori, neurologis, dan sistem saraf pusat , motorik dan muskuluskteletal
( miller, 2004 )
Perubahan sistem sensori yang terdiri dari visual, proprioseptik dan vestibular yang memberikan
dampak tentang posisi dan gerakan tubuh terhadap kondisi lingkungan untuk mempertahankan
keseimbanagan tubuh ( suhartono, 2005 ) perubahan fungsi visual adalaha menurunnya fikus
objek dalam jarak dekat, berkurangnya kemampuan membedakan cahaya dan intensitas serta
menurunnya lapang paandang yang menyebabkan kemampuan melihat lingkukngan sehingga
sulit mengidentifikasi dan menggerkan objek.
Sistem vestibular memberikan informasi ke sistem saraf pusat terhadap posisi dan gerakan kepala
sera pandangan mata . proses degenratif yang terjadi di dalam otolit vestibular sehingga
menyebabkan vertigo yang berdampak pada pengaturan keseimabangan tubuh terutama pada
saat lansia berjalan ( mauk,2010 ). Sistem preprioseptif berkaitan dnegan orientasi dan posisi
segmen tubuh. Sistem preprioseptif memberikan informasi ke saraf pusat trehadap posisi tubuh
melalui sendi, tendon, otot, ligamen dan kulit karena berkaitan dengan gangguan keseimbangan
( setiad
Otak besar dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan,
perilaku, memori, emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan
dalam fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
Lobus parietal (atas) yang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan,
tekanan, nyeri, dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial
atau pemahaman tentang ukuran, bentuk, dan arah.
Lobus temporal (samping) yang mengendalikan indra pendengaran,
ingatan, dan emosi. Lobus temporal kiri juga berperan dalam fungsi
bicara.
Lobus oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan.
Otak kecil bertanggung jawab dalam mengendalikan gerakan, menjaga
keseimbangan, serta mengatur posisi dan koordinasi gerakan tubuh.
Perubahan pada lansia dan

Perubahan pada Lansia


Perubahan Fisik
Perubahan Psikologis
Perubahan Spiritual
GANGGUAN KESEIMBANGAN
Keseimbangan sebagai kemampuan untuk
mempertahankan posisi tubuh terhadap basis penyangga
tubuh
Keseimbangan postural adalah kemampuan untuk
menjaga posisi tegak selama seseorang sedang berada pada
posisi berdiri tenang/diam (Bamedh,2006;Darmojo,2010)
Konsep dan faktor resiko jatuh pada lansia

Jatuh merupakan masalah fisik yang sering terjadi pada lansia, dengan
bertambahnya usia kondisi fisik, mental, dan fungsi tubuh pun
menurun. Jatuh dipengaruhi oleh
faktor intrinsik antara lain sistem saraf pusat, demensia, gangguan
sistem sensorik, gangguan sistem kardiovaskuler, gangguan
metabolisme, dan gangguan gaya berjalan .
faktor intrinsik dimana terjadinya gangguan gaya berjalan,
kelemahan otot ekstremitas bawah, langkah yang pendek-pendek,
kekakuan sendi, kaki tidak dapat menapak dengan kuat, dan
kelambanan dalam bergerak.
Faktor ekstrinsik meliputi lingkungan, aktifitas, dan obat-obatan,
selama proses menua, lansia mempunyai konsekuensi untuk jatuh
salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah
instabilitas yaitu berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai