Anda di halaman 1dari 21

Memahami diri

untuk taat pada


Illahi Rabbi
Uniknya MANUSIA??
• Sama tapi tak
serupa
• Miliki perilaku
beragam rupa
• Ada yang
TAAT ada
yang
MAKSIAT
Allah yang menciptakan, yang paling
mengetahui tentang manusia
• ‫ف قُ َّوةً ثُ َّم َج َع َل‬ٍ ‫ض ْع‬ َ ‫ف ثُ َّم َج َع َل ِم ْن بَ ْع ِد‬ ٍ ‫ض ْع‬َ ‫هَّللا ُ الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن‬
‫ق َما يَ َشا ُء َوهُ َو ْال َعلِي ُم ْالقَ ِدي ُر‬ُ ُ‫ض ْعفًا َو َش ْيبَةً يَ ْخل‬
َ ‫ِم ْن بَ ْع ِد قُ َّو ٍة‬
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu,
menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat
itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi
Maha Kuasa. (Q.S. Ar Rum: 54)
Khosiatul Insan
(Kekhasan Manusia)
Kekhasan
Manusia

Potensi
Akal
Hidup

Kebutuhan
Naluri
Jasmani

5
Potensi Hidup…..

a ni
J a s m
ha n
ut u
Ke b
1.
Karakteristik Kebutuhan jasmani dalam Islam

muncul dari dalam diri manusia


pemenuhannya bersifat pasti,
jika tidak, dapat menyebabkan
sakit bahkan kematian
Contoh:lapar,haus,ngantuk,
bernapas,dll
Pemenuhannya harus ahsanu
amalan
7
Potensi Hidup

l u r i
2. Na
Naluri (Ghorizah)
Karakteristiknya:
• Munculnya akibat
rangsangan dari luar
( fakta/pemikiran)
• Pemenuhannya tidak
bersifat pasti, jika tidak
dipenuhi hanya akan gelisah
• Pemenuhan harus
ahsanu amalan
Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia
9
Penampakannya: - ingin memiliki
Naluri - ingin berkuasa
Mempertahankan diri
- takut, berani,dll
(ghorizah baqa’)

N
A Penampakannya: - sayang keluarga
Naluri -suka lawan jenis
L Melangsungkan - iba,dll
keturunan
U (ghorizah nau’)
R
I Penampakannya: - mensucikan sst
- takut siksaNya
Naluri - beribadahi,dll
Beragama
(ghorizah
tadayyun)
Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia
10
etiap manusia PASTI miliki
ebutuhan jasmani dan Naluri

JIKA TIDAK DIATUR,


AKAN MENIMBULKAN
KERUSAKAN
PEDOMAN UNTUK TAAT
POTENSI
MANUSIA

Jika
tidak
diatur

Menimbulkan BUTUH ATURAN


kerusakan
Aturan diambil dari
dalil-dalil syara’ :

1.Al Qur’an
2.As Sunnah
3.Ijma’ Shahabat
4.Qiyas
1. Al Qur’an

Di dalamnya terdapatt ayat2 Muhkamat dan Mutasyabihat.


a. Ayat Muhkamat : ayat2 yang maksudnya dapat diketahui secara
nyata dan tidak perlu ditafsirkan lagi.
Contoh : ayat2 ttg yang berkaitan dengan aqidah. Seperti adanya
surga, neraka, kiamat, diutusnya para rasul, nabi, malaikat, dll.
b. Ayat mutasyabihat : ayat yang mempunyai arti terselubung, yang
dapat ditafsirkan karena mengandung beberapa pengertian.
Contoh, ayat2 tentang muamalah, misalnya QS. Al Baqarah 228
(lafadz quru mempunyai dua arti, yaitu haid dan suci)
2. As Sunnah

• Sunnah : perkataan (qaul), perbuatan (af’al) dan


diamnya (taqrir) Rasulullah SAW terhadap suatu
hal/perbuatan seorang shahabat yang diketahuinya.

• Sunnah adalah sumber syariat Islam yg


kebenarannya sama dengan Al Qur’an, karena juga
berasal dari wahyu (QS. An Najm : 3-4)
Kehujahan As Sunnah dari segi riwayat dan kekuatan
dalil dibagi menjadi dua :
1. Mutawatir : Hadist yang disampaikan oleh para
sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in dengan jumlah
tertentu dalam setiap generasi
2. Hadist Ahad : Hadist yg tidak memenuhi syarat
mutawatir dalam tiga generasi.
Hadist ahad ada 2 kelompok :
a. dari segi jumlah perawi : gharib, aziz, masyhur
b. Dari segi kualitas perawi : shahih, hasan, dhoif
3. Ijma’ Sahabat

Mengapa Ijma’ Sahabat yang digunakan ?


1. Dari segi mungkin tidaknya orang
berkumpul/berijma’, hanya bisa terjadi pada
masa sahabat
2. Banyak pujian Rasulullah saw terhadap
sahabat.
3. Para sahabat adalah generasi pengumpul Al
Qur’an dan hadist
4. Para sahabat memungkinkan melakukan
kesalahan, tapi mustahil bersepakat atas
kesesatan

Contoh Ijma’ Sahabat : pengumpulan mushaf Al Qur’an


4. Qiyas

Qiyas : menyamakan suatu kejadian yang tidak


ada nashnya, dengan kejadian yang sudah ada
nash/hukumnya, karena adanya kesamaan iilat
hukum.
Contoh : mengadakan transaksi jual beli saat
shalat jumat haram hukumnya
(QS. Al Jumuah : 9)
HASIL PENGAMBILAN DALIL SYARA’
ADALAH HUKUM YANG 5

PERINTAH JAZM WAJIB/FARDHU

GHAIRU
SUNNAH
JAZM

ALTERNATIF MUBAH

JAZM HARAM

LARANGAN
GHAIRU MAKRUH
JAZM
HUKUM PERBUATAN MANUSIA

1. Wajib / Fardhu : jika dikerjakan mendapat pahala / ada qarinah


berupa pujian, jika ditinggalkan mendapat dosa / ada qarinah
berupa celaan.
a. Fardhu ‘ain : contoh QS At taubah 39, QS Al Nuur 31.
b. Fardhu Kifayah : QS. Ali Imron 104
2. Sunnah / mandub : jika dikerjakan mendapat pahala / ada
qarinah berupa pujian. Contoh : hadist sholat berjamaah, sholat
sunah fajar.
3. Mubah : tidak ada pujian dan celaan ketika dilakukan. Contoh :
QS. Al Jumuah 10
4. Makruh : jika ditinngalkan mendapat pahala / ada celaan ketika
dikerjakan. Contoh : hadist tentang tabathul, makan biawak
5. Haram : jika dikerjakan mendapat dosa / ada qarinah berupa
celaan, jika ditinggalkan mendapat pahala / ada qarinah pujian.
Contoh : QS. Al Isra’ 32, QS. Al Baqarah 275

Anda mungkin juga menyukai