Pasien untuk
pengambilan
Spesimen
Mikroba
1.
2.
Disusun oleh :
Adinda Dwi Ardiningrum P3.73.34.2.20.001
Bulan Aristi Munandar P3.73.34.2.20.016
3. Bunga Zahwayus P3.73.34.2.20.017
4. Faradillah P3.73.34.2.20.021
5. Gina Ignatia P3.73.34.2.20.024
6. Salmia Nurul Annisa P3.73.34.2.20.043
7. Tika Melani P3.73.34.2.20.050
8. Wadhatun Nida P3.73.34.2.20.051
9. Zidan Pramudya Sastra P3.73.34.2.20.054
01
Sputum
02
Darah
03 04
Feses Urin
01
Sputum
Definisi Sputum
Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru , bronkus, dan trakea yang
mungkin dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan.
Sputum berbeda dengan sputum yang bercampur dengan air liur. Cairan sputum lebih kental dan
tidak terdapat gelembung busa di atasnya, sedangkan cairan sputum yang bercampur air liur
encer dan terdapat gelembung busa di atasnya. Sputum diambil dari saluran nafas bagian bawah
sedangkan sputum yang bercampur air liur diambil dari tenggorokan.
Unsur-Unsur Sputum
Purulent Sputum atau dahak bernanah mengandung nanah yang terdiri dari sel-sel darah putih, sel
dan jaringan mati, cairan serus, dan cairan lendir kental (mukus). Dahak ini umumnya berwarna
kuning atau hijau dan biasanya terkait dengan gejala bronkiektasis, abses paru, bronkitis stadium
lanjut, atau infeksi saluran pernapasan atas akut seperti pilek dan laryngitis
Jenis dan pengambilan pemeriksaan (Bta dan Kultur)
- BTA (Basil Tahan Asam) : Pemeriksaan BTA dilakukan untuk menentukan adanya
Mycobacterium tuberculosa, yang setelah dilakukan pewarnaan bakteri ini tidak mengalami
perubahan warna oleh alkohol asam
- Kultur : Pemeriksaan kultur sputum dilakukan untuk mengidentifikasi organisme spesifik
guna menegakkan diagnosis definitif.
Pembuangan limbah laboratorium harus aman guna mencegah risiko terhadap gangguan
kesehatan di sekitar laboratorium tersebut.
1. Alat dan Bahan :
a. Ember
b. Kantong plastik
c. Lysol (wipol)
2. Langkah – Langkah
a. Siapkan ember yang telah dilapisi kantong plastik bersih
b. Masukkan Lysol (wipol) ke dalam ember yang telah dilapisi dan tambahkan dengan air
c. Tambahkan Lysol dengan volume yang sama ke dalam pot dahak. Kencangkan tutup,
masukkan pot dahak tadi ke dalam ember yang telah berisi Lysol.
d. Bakar isi ember setiap 2 minggu sampai dengan 1 bulan sekali di incinerator
02
Darah
Definis Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Unsur-Unsur Darah
Darah terdiri dari atas dua komponen utama yaitu plasma darah sebesar 55% dan
komponen padatan(korpuskuli) sebesar 45%. Plasma darah terdiri atas 91% air, 8%
protein terlarut, 1 % asam organik dan 1 % garam. Komponen darah pada umumnya
adalah plasma darah, sel darah merah (eritrosit),sel darah putih (leukosit), dan trombosit.
Pada leukosit atau sel darah putih secara umum dibagi menjadi 5 jenis, yaitu : neutrophil,
basophil, eosinophil, monosit, dan limfosit.
Syarat Spesimen Darah
a. Waktu pengambilan. Waktu pengambilan terbaik saat suhu tubuh pasien tinggi
b. Darah yang diambil adalah darah vena untuk kulturdarah
c. Volume harus cukup
- Dewasa = 10 mL
- Anak-anak = 2-5 mL
- Bayi = 1-2 mL
Komposisi Feses
Feses mengandung sejumlah produk sisa metabolisme termasuk bakteri,
bilirubin dan sel epitel. Feses dikeluarkan oleh anus pada proses defekasi.
Syarat Spesimen Feses
a) Tempat harus bersih, kedap, bebas dari urine, diperiksa 30 – 40 menit sejak
dikeluarkan. Bila pemeriksaan ditunda simpan pada almari es.
b) Pasien dilarang menelan Barium, Bismuth, dan Minyak dalam 5 hari
sebelum pemeriksaan.
c) Diambil dari bagian yang paling mungkin memberi kelainan.
d) Paling baik dari defekasi spontan atau Rectal Toucher
Syarat Pengambilan
a) Tempat harus bersih, kedap, bebas dari urine, diperiksa 30 – 40 menit sejak
dikeluarkan. Bila pemeriksaan ditunda simpan pada almari es.
b) Pasien dilarang menelan Barium, Bismuth, dan Minyak dalam 5 hari
sebelum pemeriksaan.
c) Diambil dari bagian yang paling mungkin memberi kelainan.
d) Paling baik dari defekasi spontan atau Rectal Toucher
Tipe wadah specimen
Lidi kapas dalam medium transport harus sampai di laboratorium dalam waktu 48
jam
Feses tanpa pengawet dalam 2 jam sudah sampai di laboratorium
Feses untuk pemeriksaan biakan kuman tidak boleh ada pengawet
Lidi kapas dalam medium transport tahan selama 36 jam dalam suhu kamar Atau ≤
24 jam suhu ruang dan 24 jam suhu 4°C
Disimpan dalam lemari es dengan suhu 2 -8°C.
Dibekukan suhu -20°C, -70°C atau -120°C (jangan sampai terjadi beku ulang)
Pengiriman Spesimen Fases
Tanpa pengawet, ≤ 1 jam, suhu ruang (idealnya tidak lebih dari 30 menit setelah
buang air besar.
Medium transport modifikasi Cary-Blair, Struart, Amies, kaldu gliserol salin pH
7,4
Medium transport spesial seperti air alkaline pepton untuk isolasi Vibrio sp
Pengiriman Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain (dirujuk),
sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif stabil. Untuk itu perlu
diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain:
Cara pembuangan :
1. Masukan cairan desinfektan ke dalam wadah
2. Tutup rapat wadah
3. Buang spesimen feses beserta wadahnya ke dalam tempat sampah infeksius
4. Spesimen feses tidak disarankan dibuang pada toilet umum, untuk mencegah
infeksi nosokomial dari parasit, bakteri, maupun jamur yang terdapat pada
spesimen tersebut
5. Cairan desinfektan dapat berupa klorin, iodin, alkohol, formaldehid, ataupun
natrium hipoklorit
6. Jika tidak terdapat cairan desinfektan, dapat menggunakan cairan pembersih
yang mengandung klorin ataupun natrium hipoklorit
04
Urine
Definisi Urine
Komposisi Urine
terdiri atas urea, asam urat, ammonia dan kreatinin, yang sudah tidak
dibutuhkan lagi oleh tubuh
Syarat Spesimen Urine
a) Pastikan volume harus cukup, memadai, sesuai kebutuhan pemeriksaan
b) Pastikan sampel urine tidak tercampur dengan air seni
c) Perhatikan pengawet urine jika menggunakan sampel urin 24 jam
Penyimpanan & pengiriman dalam waktu 1 jam pada suhu ruang, Apabila tidak
memungkinkan maka dapat menyimpannya dalam almari pendingin dalam waktu
24 jam. Gunakan urine transport tube atau steril container
Jika specimen perlu disimpan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
Pengawet toluene :
Pengawet thymol : Pengawet formadehid :
untuk meengawetkan
mempunyai daya seperti untuk mengawetkan sedimen
glukosa, aseton dan asam
toluene urin
aseto-asetat.
Saat ingin melakukan pengiriman sampel urine, maka harus diperahatikan hal – hal berikut
:
1. Pastikan bahwa
2. Pengemasan sampel setidaknya dilakukan 3 kali :
sampel tertutup rapat Pertama sampel urine dimasukkan ke dalam wadah plastik yang kedap
dan wadah
udara, menghindari terjadinya tumpahan
penampung tidak Masukkan ke dalam wadah yang memiliki bahan penyerap misalnya
bocor.
kain dan sebagainya. Mencegah jika terjadi tumpahan
Wadah ketiga masukkan ke dalam wadah yang tebal dan kuat, tahan
terhadap goncangan.
Pastikan juga lamanya waktu pengiriman sampel. Karena hal ini
berpengaruh pada stabilitas sampel .
Pembuangan Spesimen