Anda di halaman 1dari 13

OBLIGASI

Oleh:
Nama : W. Gilang Premana
NIM : 1917051146
Kelas : 4F
Pengertian Obligasi

Obligasi adalah suatu sertifikat surat bukti hutang, yang mana perusahaan penerbit atau badan pemerintah berjanji
untuk membayar sejumlah bunga untuk satu jangka waktu panjang tertentu kepada pemegang Instrumen utang
jangka panjang yang berisikan janji untuk membayar kepada kreditur sejumlah bunga secara periodik dan membayar
utang pokok pada saat jatuh tempo.

Seperti pinjaman, obligasi membayar pembayaran bunga berkala yang dikenal sebagai kupon kepada pemegang
obligasi. Pada akhir kehidupan obligasi disebut jatuh tempo pokok pinjaman dibayarkan kembali kepada investor.

Obligasi diterbitkan oleh pemerintah dan perusahaan ketika mereka ingin mengumpulkan uang. Dengan membeli
obligasi, memberikan pinjaman kepada penerbit, dan mereka setuju untuk membayar kembali nilai nominal pinjaman
pada tanggal tertentu, dan membayar pembayaran bunga berkala sepanjang jalan, biasanya dua kali setahun.

Tidak seperti saham, obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan tidak memberi hak kepemilikan. Jadi, tidak perlu
mengharapkan manfaat dari pertumbuhan perusahaan, tetapi juga tidak akan melihat dampak yang besar ketika
perusahaan tidak melakukannya dengan baik asalkan masih memiliki sumber daya untuk tetap mendapatkan
pinjaman terbaru.
Karakteristik Obligasi

Berikut ini adalah karakteristik dari obligasi:


▪ Nilai nominal adalah jumlah obligasi yang akan bernilai pada saat jatuh tempo
dan jumlah yang digunakan penerbit obligasi saat menghitung pembayaran
bunga.
▪ Tingkat kupon adalah tingkat bunga yang akan dibayarkan penerbit obligasi
pada nilai nominal obligasi.
▪ Tanggal kupon adalah tanggal di mana penerbit obligasi akan melakukan
pembayaran bunga.
▪ Tanggal jatuh tempo adalah tanggal obligasi akan jatuh tempo dan penerbit
obligasi akan membayar kepada pemegang obligasi nilai nominal obligasi.
▪ Harga emisi adalah harga di mana penerbit obligasi awalnya menjual obligasi.
Jenis-Jenis Obligasi

▪ Obligasi Suku Bunga Tetap


Obligasi suku bunga tetap biasanya memiliki kupon bunga tertentu
dengan biaya tetap dan dibayar secara berkala sepanjang masa berlaku
obligasi. Dimana kupon tersebut wajib diperhatikan karena berlaku
terhadap besaran tetap ketika obligasi berlaku.
▪ Obligasi Suku Bunga Mengambang (Floating Rate Note)
Obligasi jenis ini juga memiliki kupon, namun bunga yang dibayarkan
mengacu pada indeks pasar uang seperti LIBOR dan Euribor. Jadi
besaran biaya dapat berubah sewaktu-waktu. Spread nya tetap
konstant karena hampir semua FRN memiliki kupon triwulan yaitu
mereka membayar setiap tiga bulan.
▪ Obligasi Berimbal Hasil Tinggi (Junk Bond)
Obligasi yang satu ini memiliki peringkat dibawah peringkat investasi
yang akan diberikan oleh lembaga pemerintah kredit. Maka dari itu
jenis obligasi ini memiliki resiko yang cukup tinggi, sehingga banyak
investor yang mengharapkan suatu imbalan yang lebih tinggi.
▪ Obligasi Tanpa Bunga
Obligasi ini lebih dikenal dengan Zero Coupon Bond, yakni jenis obligasi
yang tidak memberikan pembayaran bunga. obligasi jenis ini
diperdagangkan dengan pemberian potongan harga yang didapat dari
nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang
pada saat jatuh tempo.
▪ Obligasi Inflasi
Obligasi ini juga lebih dikenal dengan istilah Inflation Linked Bond, yakni obligasi
yang pokok hutangnya mengacu pada indeks inflasi. Bunga yang dibayarkan
pada obligasi ini cenderung lebih rendah jika dibanding obligasi suku bunga
tetap, namun dengan berkembangnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi,
maka pembayaran obligasi akan ikut meningkat.
▪ Obligasi Indeks Berbasis Ekuiti
Obligasi jenis ini mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti
penghasilan, nilai tambah, ataupun indeks nasional seperti beberapa produk
domestic obligasi yang berbeda dari keamanan pendapatan tetap standar karena
pembayaran akhir didasarkan pada pengembalian ekuitas yang mendasarinya,
yang dapat berupa satu saham, satu keranjang saham, atau indeks ekuitas.
▪ Obligasi Subordinasi
Obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibanding obligasi lainnya,
sehingga menimbulkan adanya likuidasi. Hal inilah yang kemudian menjadikan hierarki
dari para kreditur. Seperti, adanya pembayaran dari likuidator, pembayaran pajak, dan
lain sebagainya. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah mereka
yang memiliki tanggal penerbitan paling awal dibanding yang lainnya, sehingga disebut
obligasi senior. Setelah obligasi tersebut dilunasi, obligasi subordinasi lainya pun
dilakukan. Obligasi subordinasi memiliki resiko yang lebih tinggi, sehingga memiliki
peringkat kredit yang lebih rendah.
▪ Obligasi Abadi
Obligasi ini tidak memiliki masa jatuh tempo, atau ada juga yang memiliki masa jatuh
tempo namun dengan jangka waktu yang sangat panjang. Obligasi jenis ini dilihat
berdasarkan dari nilai tunai obligasi yang ada pada saat itu yang nilai pokoknya hampir
mendekati nol.
▪ Obligasi Atas Unjuk
Obligasi atas unjuk adalah surat resmi yang tidak memiliki nama pemegang.
Sehingga siapapun yang memegang surat obligasi tersebut dapat menuntut
dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya. Obligasi jenis ini
biasanya diberi nomor urut dan didaftarkan demi menghindari pemalsuan,
akan tetapi dapat diperjualbelikan layaknya uang tunai. Sayangnya, obligasi
jenis ini sering disalah gunakan dan berisiko terhadap kehilangan dan
pencurian.
▪ Obligasi Tercatat
Obligasi tercatat memiliki nama kepemilikan yang telah terdaftar dan dicatat
oleh penerbit atau lembaga. Semua jenis pembayaran baik bunga dan yang
lainnya akan ditransfer langsung kepada pemegang obligasi tersebut.
Jenis-Jenis Obligasi bedasarkan penerbit:
▪ Corporate Bonds
Obligasi ini diterbitkan oleh perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan
pemerintah Badan Usaha Milik Negra (BUMN). Atau biasanya orang juga menyebut nya
dengan obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh korporasi.
▪ Government Bonds
Obligasi ini diterbitkan oleh Pemerintah. Nah, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
obligasi pemerintah, seperti ORI, bisa diperoleh melalui agen penjual. ORI pertama kali
diterbitkan pada tahun 2006.
▪ Municipal Bonds
Obligasi ini juga diterbitkan oleh Pemerintah, namun lebih khusus ke Pemerintah Daerah.
Biasanya, penerbitan obligasi oleh Pemerintah Daerah berorientasi pada kepentingan
publik.
Jenis-Jenis Resiko Obligasi

▪ Intrest Risk Rate: yakni resiko yang berkaitan dengan suku bunga. Jk suku
bunga obligasi meningkat maka harga dari obligasi tersebut menurun, dan
sebaliknya bila tingkat suku bunga menurun maka harga obligasi tersebut
meningkat.
▪ Reinvesment Rate: jenis resiko penanaman kembali investasi hal ini
mempengaruhi tingkat suku bunga pasar.
▪ Call Risk : resiko yang berhubungan dengan penarikan sebagian atau
seluruhnya yang diterbitkan sebelum jatuh tempo.
▪ Credit Risk: yaitu bila penebit obligasi gagal memenuhi kewajiban pada saat
obligasi jatuh tempo yang meliputi pembayaran bunga atau fee dan pokok
hutang (nilai nominal). Jenis resiko ini biasa disebut default risk (gagal bayar).
Lihat penjelasan diatas indikasi resiko gagal bayar
▪ Inflation Risk: yaitu penigkatan resiko dikarenakan variasi dalam nilai
arus kas sekuritas yang dipengaruhi oleh inflasi.
▪ Exchange Rate Risk: resiko yang berhubungan dengan nilai tukar.
▪ Liquidity Risk: yaitu acuan utama dari likuiditas (selisih antara harga jual
dengan harga beli yang ditetapkan oleh penerbit). Semakin tinggi selisih
antara harga jual dengan harga beli maka resiko likuiditasnya juga
semakin tinggi.
▪ Volatility Risk: yaitu jenis resiko yang dipengaruhi ekspektasi tingkat
bunga yang cendrung berubah. Secarra spesifik, nilai opsi meningkat
bila ekspektasi perubahan tingkat bunga juga meningkat. Resiko yang
mempengaruhi dalam volalitas juga mempengaruhi harga suatu obligasi
Manfaat Obligasi

Obligasi memiliki beberapa manfaat, yaitu:


▪ Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak
dipengaruhi oleh harga pasar obligasi
▪ Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan
diterima, sebab dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara
pasti hak-hak yang akan diterima oleh pemegang obligasi.
▪ Investasi obligasi dapat melindungi resiko pemegang obligasi dari
kemungkinan terjadinya inflasi.
▪ Obligasi dapat dijadikan agunan kredit bank dan untuk membeli
instrumen aktiva lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai